Tuesday, November 20, 2012

Training Fire Fighting 17 Nov 2012

Sabtu pagi sehabis orang-orang sholat subuh, kapal Peacock 1 mengantar kami ke Santan. Satu jam berikutnya kami sudah berlabuh dan langsung menuju reseptionist, dikasi kamar di Vila Edelweiss 6 kamar 2. Aku berdua sama Pak Prayitno.

Jam 8 training dimulai hingga jam setengah 12 lalu makan siang. Sehabis lunch kami masih lanjut teori dan jam 2.15 dengan PPE lengkap kami menuju fire ground di dekat compressor station. Pak Susilo WW memandu kami bagaimana mematikan kebakaran kelas awal dengan alat pemadam api ringan dry chemical dan CO2. Ke-20 peserta tampak antusias satu persatu menyemprot api hingga mati.

Jam 4 sore kami menutup latihan itu dan kembali ke kelas untuk mengisi Post Test dan Evaluation Form. Setelah itu aku dan Pak Prayitno istirahat di kamar.

Malam hari kami berdua diundang makan malam oleh Mas Sutarso di Marine Hall. Ternyata disana sudah menunggu beberapa orang anak buah Mas Tarso dan 5 orang instruktur senam. Ternyata di belakang kantornya Sudirman Narang ada dapur dan taman dengan meja tempat menikmati makan. Ini baru manusiawi.

Malam itu tiram dan udang ditambah sambal pedas bikinan mbak Syam membuat nambah 1 piring lagi dan keringat bercucuran. Jam 8 kami pulang lalu aku ngedit foto sampe jam 2.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, November 06, 2012

Cerita Bisnis dari Mas Joko

Hari ini saya satu tempat duduk dgn mas Joko di bis menuju Santan. Ternyata perjalanan hidupnya penuh inspirasi. Sebelum masuk Unocal dulu ia adalah wirausahawan ulet yg sudah sukses seputar Balikpapan dan Makazzar.

Ia mengawali usaha kursus komputer di Makazzar dan akhirnya berlanjut ke usaha jual beli dan reparasi komputer. Pada awalnya dulu ia adalah pemain tunggal di Balikpapan karena masa itu yg mengerti komputer masih sedikit. Ia juga nyambi jadi petani kangkung dan menjualnya di Kebun Sayur setiap subuh. Saat selepas maghrib ia keliling kota sebagai tukang ojek. Ulet sekali mas Joko.

Akhirnya ia ditawari menjadi tenaga IT di Unocal masih sbg kontraktor. Kemudian karena kedekatan dengan Superintendent orang Thailand, ia dipromosikan masuk TMG menjadi employee tetap.

Kini ia tinggal di Malang dan memiliki beberapa usaha yakni warnet dengan 15 komputer, rental 2 unit mobil dan kos-kosan 6 kamar. Ia juga pernah beternak lele dan budidaya jamur tiram. Kini ia sedang belajar bisnis sarang walet dan properti. Pokoknya ceritanya pagi ini cukup menggugah saya untuk segera berwirausaha. Ia mempunyai prinsip yg terdengar klise tapi ampuh: "Orang lain bisa, pasti saya bisa!"

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Off Akhir Oktober Awal November

Off 24 Oktober kali ini dimulai dengan kasus SBY "membajak" Sepinggan Airport sehingga hampir semua pesawat delay 1 jam-an. Namun akhirnya aku bisa pulang ke rumah dengan lancar dan selamat.

25 Oktober
Keesokan hari, pagi-pagi kami menuju tanah lapang kompleks BTN dekat rumah kami. Nana asik main putri malu, Citta berjemur sambil sarapan. Lalu pagi itu mulai ngopin jumah bedangin. Siangnya ambil BPKB dan STNK di bengkel Sari Untung Tabanan. Sore hari kami menuju Kasta Gumani imunisasi Citta IPD yg ke-3. Seperti biasa mampir ke senggol dan Hardy's sebelum pulang.

Jumat 26 Oktober
Jam 1 siang kami mulai mepenangkilan ke tri kahyangan, beten moning dan pura Ciwa. Jam 18.30 acara selesai dengan lancar.

Sabtu 27 Oktober
Babi ditangkap lalu disembelih, ayam juga ditampah sekitar 90-an ekor. Kemudian sore hari mengantar pengujung ke berbagai rumah pemangku.

Minggu 28 Oktober
Pagi-pagi aku bersama Nana jalan-jalan ke sawah belakang rumah yg kering tak ada air, mengambil mangkok yg jatuh tadi malam. Nana senang sekali menikmati udara pagi sambil mamam kue bolu yg dibeli tadi di pasar bersama ibu. Pagi hingga sore kami ngolah caru jumah bedangin.

29 Oktober
Hari H. Kami mulai dari siang jam 1-an dan astungkara selesai sebelum jam 10. Rana Citta beserta 10 anak kecil lainnya mesambutan dan 21 orang yang ngelangsar pewintenan. Upacara berjalan lancar.

Esok harinya 30 Okt semua tepar. Pagi-pagi saat bersih-bersih di sanggah mendapat kabar mbah badung meninggal dan sorenya kondangan ke mantenan Hevie dan Ajus di Tabanan. Malemnya aku demam.

Tanggal 31 setelah puas main-main masak-masakan di halaman, Nana dan Citta ikut kondangan lagi ke Belalang ke teman bapak yg menikah, Kuki.

Kamis 1 Nov kami melanjutkan rangkaian acara yaitu nyegara ke pura Tanah Lot. Paginya sempet bersihin AC yg bocor. Sore itu pula bertepatan dengan dibukanya Tanah Lot 3 Days Festival yg dibuka oleh Bupati.

2 November
Tuntas sudah rangkaian acara dan saatnya membersihkan sisa upacara termasuk atap danyuh beserta rangka bambunya. Sehabis ngelukar wastra aku, ibu, Rana, Citta dan budek refreshing ke MBG. Sore sepulang jalan, mencoba memulai foto-foto makro di halaman rumah.

3 November
Servis mobil 30rb km di Daihatsu Cokroaminoto. Sembari menunggu selesai aku naik taxi ke Rimo dan cetak wedding photobook di Maestro. Lalu sore harinya kami berlima foto-foto di pantai batu ngaus yg indah.

Hari Minggu 4 November kami berempat jalan ke Jero dan membeli kue ulang tahun buat Nana. Hari itu juga adalah street hunting FN di berbagai kota di Indonesia. Aku hanya motret jalan dari atas mobil pake HP.

5 November genap 3 tahun usia Nana. Dengan acara tiup lilin sederhana di rumah, lanjut dengan mengantar Kadek dan Ibu perpanjang SIM di Polres Tabanan. Makan siang di rumah makan Dukuh dengan gazebo keren. Sore hari sebelum matahari tenggelam, kami sempat foto-foto Nana di sawah kering di dekat BTN, buat hadiah ultah Nana.

Akhirnya seperti biasa, setiap Selasa awal bulan aku musti berangkat ke Balikpapan, meninggalkan para bidadari dengan berat hati demi sesuap nasi. Off ini benar-benar tak terasa 2 minggu karena kesibukan melaspas sanggah. Semoga semua selamat dan lancar adanya.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Bandara Dibajak SBY

Off di tanggal 24 Oktober ini cukup mengagetkan. Karena begitu tiba di bandara suasana genting terlihat, petugas kesana-kemari. Sejak 15 menit lalu bandara ditutup entah sampai berapa menit/jam kemudian. Aku mulai deg-degan karena otomatis flight ku ke Surabaya delay juga, bisa berdampak buruk karena aku connect ke Denpasar via Garuda. Gawat.

Petugas ditanya juga tidak berani memastikan bandara dibuka lagi jam berapa. Menurut mereka, pesawat sudah ada di udara muter-muter menunggu presiden take off. Tak lama kemudian SBY datang memecah ketegangan lalu naik Garuda, seketika suasana beku mencair dan akhirnya jam 4 sore pesawat Lion kami take off ke Surabaya. Sebelum boarding aku minta tolong Cak Helmi, yg sore itu satu pesawat denganku, mengambil gambar di depan pesawat.

Setengah jam sebelum pesawat ke Denpasar boarding kami tiba di Surabaya dengan selamat. Akhirnya aku bisa connect ke Denpasar dengan Garuda. Penerbangan ke Denpasar sudah agak gelap dan matahari sudah lewat tenggelam. Aku ngojek pulang ke Pandak dengan kasus ban ojek pecah di beberapa kilometer terakhir menjelang rumah. Kadek akhirnya menjemput biar segera ketemu Kirana yg rela belum bobo demi ketemu bapaknya. Pak SBY ada-ada aja.
Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)