Friday, August 31, 2012

Angga Buana 18xx Dikontrakkan

Setelah melalui beberapa tahap akhirnya hari ini proses penandatangan kontrak rumah Angga Buana sudah dilakukan. Setelah beberapa hari lalu sang pengontrak menengok lokasi dan langsung setuju. Rumah yang sewanya dibayarin kantor senilai 29 juta per tahun namun masuk kantongku 20 juta saja. Lumayan lah. Rejeki memang sudah diatur dari yg di Atas.

Pagi tadi jam 9 kami menandatangani surat perjanjian kontrak rumah dan juga kuitansi senilai 29 juta di kantor ACC di Gatsu Barat, Denpasar.

Promosi rumah ini sebenarnya cukup mudah, aku hanya mengiklankan di Rumah.com. Belasan calon klien menelfon silih-berganti. Akhirnya pilihan jatuh pada Pak David yg tanpa banyak nawar langsung setuju dengan harga. Lumayan ada dana buat beli Vario modal anter jemput Nana pulang pergi sekolah Play Group.

Menurut teori nilai kontrakan per tahun harusnya 10% dari harga rumah, baru rumah itu dikatakan exellent. Tapi dapat 5 persen saja udah lumayanlah dari harga beli dulu. Tapi kalo harga sekarang hanya 3% saja.

Syukurin aja lah. Yang penting next planning kos-kosan bisa segera diwujudkan. Astungkara.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, August 29, 2012

Pulang di Penampahan Galungan

"Perjalanan paling indah bukanlah perjalanan menuju Paris yg exotis atau Italia yg vintage atau New York yg glamour. Perjalanan terindah bagiku adalah perjalanan menuju rumah"

Off kali ini aku pulang lebih awal di hari Selasa 28 Agustus 2012 untuk Galungan esok harinya. Off kali ini aku coba naik Lion jam 13.35 via Surabaya lalu lanjut Garuda jam 17.00 ke Denpasar.

Dengan perasaan kurang nyaman karena deg-degan takut telat kami memulai perjalanan jam setengah 6 pagi dari Attaka. Malam sebelumnya aku sudah melakukan mobile check in Garuda lewat Android. Tapi sayangnya masih harus ambil cetakan boarding pass di checkin counter Surabaya.

Sedangkan tiket Lion, aku minta tolong teman yg kerja di Sepinggan Airport untuk melakukan cek in. Bus nyampe jam 12.45, sebenarnya masih ada waktu 45 menit sebelum boarding. Namun biasa lah, Lion 1 jam berikutnya baru take off. Untung rentang waktu transit cukup lama, delay 1 jam tidak masalah.

Aku tiba jam 4 WITA sore di Surabaya. Masih ada 1 jam sebelum Garuda take off ke Bali. Setelah ambil boarding pass, aku makan siang yg telat di Blue Sky Lounge. Garuda hanya telat 5 menit dari harusnya take off jam 17.00 WITA.

Tiba di Bali dengan selamat dan langsung ngojek menuju Angga Buana karena udah ditunggu Kadek, Tiwik dan Nana. Kami berlalu pulang dengan bahagia meskipun Nana kemudian muntah dalam perjalanan. Tapi Citta yg makin lincah sudah menunggu di rumah bersama Ibu Indah.

Off 28 Agustus 2012:
Attaka-Santan 05.30-06.45
Santan-Samarinda 07.10-09.30 Samarinda-Balikpapan 10.00-12.45
BPN-SBY 14.30-16.00 (1 hour delay)
SBY-DPS 17.05-17.40 WITA

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, August 13, 2012

Ke Balikpapan Menjelang 17-an

Ada 3 peristiwa besar di bulan Agustus ini: 17-an, Idul Fitri tanggal 20-21 dan Galungan tanggal 29 Agustus.

Off di awal Agustus dimulai dgn training Catalytic Converter di Santan di hari Selasa 31 July. Sore itu juga aku menuju Balikpapan bersama mas Tono dan Joko diantar orang Bukaka. Jam 10an aku tiba di Surattown. Rencana mau reschedule tiket diurungkan karena jadi mahal. Akhirnya tetap berangkat Rabu sore naik Lion connecting via Makassar.

Esoknya Kamis adalah purnamaning dan aku bersama Nana ke Pura Ciwa. Juga ada mlaspas piyasan 2 Agustus 2012 itu. Nana main-main bersama kakak Ade berlarian di jaba pura.

Kemudian pada hari Jumat-nya aku dan ibu anter Nana ke sekolah pertama kali. Nana agak rewel karena guru yg masuk cuma 1. Hari itu juga jam 12 kami melakukan upacara Ngingsirang Sanggah jumah bedangin untuk dilakukan renovasi besar-besaran. Sore hari kami menyempatkan diri kondangan ke Jero dalam rangka 3 bulanan anak Gek Nita dan Ajik Purwa. Sepulang dari jero aku survey kecil-kecilan ke Kedungu untuk prewed Enik esok hari.

Sabtu pagi-pagi jam 5.30 aku jalan pagi bolak-balik rumah selama setengah jam saja. Sejauh 3 km dan lumayan membuat badan segar. Sorenya, aku ditemani Wanda motret Enik dan Komang di Batungaus.

Esok Minggunya lanjut motret prewed adat Bali di sawah Kebilbil dan Toko Nyoman. Ibu, Nana, Citta dan Budek ikut meramaikan pagi itu. Ada 2 pasang prewed sudah difoto disana. Ketika pulang jam 12 kami menemukan 1 pasang prewed lagi datang. Sorenya aku bersama Nana dan Kakak Dede beli maem ayam lalapan di pengkolan naik motor.

Pada hari Senin aku anter Nana sekolah lagi. Siang sepulang sekolah kami menuju Jero untuk sekedar jalan. Pulang dari Jero kami menuju pasar Pesiapan Tabanan beli ikan buat Citta.

Selasa kami menyempatkan diri melanjutkan membersihkan rumah di Denpasar. Sekalian juga memperbaiki kloset dan lampu belakang yg tidak nyala. Nana dan Citta bobo siang di Angga Buana. Siang itu pula datang Mas Denny yg minta tanda tangan pengurusan IMB. Darinya pula aku tahu harga kontrakan di belakang rumah 16,5 juta/tahun. Sore sebelum pulang kami menuju McD menukarkan kupon. Nana senang main-main di playground.

Hari Rabu kembali anter Nana sekolah. Sambil menunggu selesai aku memotret makro-makroan depan sekolah pake HP.

Hari Kamis aku ketemu suaminya Dek Ana, Bli Wayan, untuk survey tanah di belakang Toko Sepakat bypass. Total 3 are 175jt/are. Sayang posisi tanah agak miring dgn ukuran 9x33 meter memanjang ke belakang. Selepas survey tanah itu aku lanjut survey seputar by pass lagi dan ketemu beberapa tanah juga ketemu kos-kosan Pak Tut Pica dari Pandak. Aku juga sempat survey tanah di depan SPBU bypass dan belakang Hardys. Sayang harga per are-nya sudah mahal 250juta. Di belakang Hardys juga aku baru tahu kalau ada perumahan mewah lantai 2 yg dibangun sebanyak 15-an kapling. Hebat.

Jumat anter Nana sekolah lagi. Sorenya ketika Aji dan Biyang ke rumah aku terpaksa keluar rumah lagi karena dapat info tanah dari Yuda. Akhirnya dapat 2 lokasi strategis di belakang Vista dan di belakang Star Kids bypass. Salut sama Ajik Dewa developer yg dalam setahun ini sudah membangun 150-an rumah. Aku ditunjukkin beberapa rumah proyeknya di seputar Pesiapan dan belakang Vista. Semua pintunya pintu gebyog jati ukir Bali. Yuda juga mengantarkan survey beberapa tanah termasuk tanah di dekat Kasta Gumani senilai 275jt/are namun sudah laku sebanyak 8 are.

Pada hari Sabtu kami berempat menuju Bali Mal Galeria untuk refreshing. Aku beli 2 rak buku lagi untuk di kamar strika. Saat pulang Nana dan Citta tidur pulas di mobil. Sebelum pulang Pandak kami keliling juga nunjukkin tanah hasil survey kemaren kepada Ibu, sekalian memperpanjang masa tidur Nana dan Citta.

Akhirnya setelah berfikir singkat, dengan dukungan istri tercinta, aku memutuskan mengambil tanah di belakang Vista 2,25 are dengan 200jt/are. Uang tabungan kurang dan terpaksa mengambil saving plan-ku atau Manulife-ku. Hari Minggu 12 Agustus kami menuju rumah Jik Dewa di belakang Clandys membayar tanda jadi 5 juta. Sebenarnya Kadek juga tertarik tanah di belakang Star Kids namun kapling belum diukur. Sebelum bayar kami belanja dan main di Clandys. Komplit sudah, tinggal menunggu tanggal pelunasan sekitar 29 September. Semoga impian kami punya kos-kosan terkabulkan dan mendapat jalan yg lancar. Astungkara.

Pada hari Senin sebelum berangkat aku sempatkan antar Nana sekolah. Setengah jam sebelum waktu pulang aku ajak Nana permisi dan berlalu naik motor ke Kasih Ibu. Gede ojek sudah menunggu dan lagi-lagi proses check in memakan waktu yg lama. Payah.

On time kami terbang ke Surabaya dan lanjut ke Balikpapan 2,5 jam kemudian. Satu hal yg bikin kecewa. Ketika check in di Denpasar aku lupa jika sudah beli seat 17F namun sudah diisi. Aku dikasi 4A. Payah. Harusnya aku bisa komplin, bisa refund. Flight ke Balikpapan sore itu terisi hanya 40 penumpang dari total kapasitas Airbus A320 seharusnya 180. Astungkara kami tiba dengan selamat.

Pagi ini aku kembali terdampar di sudut 208 Surattown yang absurd. Pagi ini aku naik sehari lebih awal untuk membackup teman lain yg pada cuti. Semoga nanti bisa pulang lebih awal menyambut Galungan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®