Tuesday, September 25, 2012

Naik Kelas

Dalam buku Kubik Leadership karangan Jamil Azzaini, disebutkan 4 tips untuk meningkatkan valensi diri, naik kelas ke tingkat yg lebih tinggi.

1. Libatkan diri dalam pekerjaan besar yg kita pikir mustahil mengerjakannya
2. Bersainglah pada tingkatan yg lebih tinggi, bersaing dengan orang2 yg lebih hebat dari kita
3. Ambil resiko! Lakukan hal-hal positif berskala besar yg dulu kita anggap berisiko.
4. Cari teman yg valensinya lebih tinggi. Terjun ke dalam aktivitas yg mereka lakukan. Minimal tertular hebatnya.
Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Monday, September 24, 2012

Peran dalam Komunitas

Dalam artikel pak Hermawan Kartajaya disebutkan 9 peran seseorang dalam suatu komunitas.

Mentor, Learner, Back up, Mitra, Story teller, Historian, Hero, Celebrity, Decission maker

Selain itu ada sembilan peran lainnya:
Provider, Greeter, Guide, Catalyst, Performer, Supporter, Ambassador, Accountant, Talent Scout

Untuk menjadi komunitas yg baik dan bertumbuh setidaknya perlu memperhatikan hal-hal di atas.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Saturday, September 22, 2012

Dua Kali Shock

Rabu tanggal 20 Sept 2012 aku mendapat kabar kalau hari itu Mahindra akan naik untuk pamitan dan esok harinya langsung pulang. Temanku ini memutuskan untuk resign dari Chevron untuk meneruskan S2 di Paderborn di Jerman. Berita ini tergolong mendadak sekali karena sebelumnya ia tak pernah bercerita resign. Di sisi lain orang-orang berlomba masuk Chevron, ia dengan ringan memutuskan resign. Keputusan yg perlu keberanian extra. Tak banyak yg berani melakukannya.

Berita mengejutkan kedua datang sore-sore di hari Jumat 21 Sept sehabis coffee time. Pak Ramlan, bos saya diputuskan tidak lanjut MPP lagi. Masa kerjanya sudah habis dan besok ia akan pulang memasuki masa MPP. Yang bikin pusing karena kami belum mempersiapkan sama sekali acara perpisahan maupun souvenir. Akhirnya dengan segenap tenaga acara perpisahan sederhana bisa diselenggarakan di rec hall under helipad.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, September 18, 2012

First Time Blogging

Sudah lama tidak login di multiply.com (gedebanget.multiply.com), ketika login ada notification dari Admin bahwa account multiply akan dihapus. Sungguh kasian, multiply dan beberapa social network lainnya terpuruk setelah kemunculan Facebook.

Lalu saya berinisiatif menyimpan semua blog dan halaman foto dari pertama hingga terakhir. Karena sebagian kecil perjalanan foto saya terekam di multiply ini. Setelah browsing di awal-awal pertama kali upload foto-foto sekitar Oktober 2005. Dan blog pertama saya 24 January 2006 dengan bahasa yg masih galau dan sok puitis.

Tidak ada yg abadi di dunia ini, tidak ada yg statis, semuanya berkembang dan berubah. Seperti hal-nya multiply tergusur atas kehadiran Facebook. Saya pribadi salah satu korban perubahan. Passion foto saya muncul karena komunitas online di internet. Suatu ketika akses internet di kantor dihapus karena satu alasan, otomatis aktivitas dan segala hal tentang foto agak terhambat. Pelan-pelan aktifitas saya berkurang dan bisa dibilang "hilang". Harusnya saya tidak boleh tergantung dengan internet. Aktivitas memotret harusnya menjadi aktivitas offline yg tak tergantung dunia maya.

Masalahnya dulu saya "lahir" dari komunitas online, segala support dan ilmu sebagian besar saya dapat dari komunitas online.

Hari ini dan next saya akan berusaha memecah paradigma salah saya tentang passion. Bahwa passion tak boleh lekang oleh waktu atau pun ruang. Tak terpengaruh oleh pasang surut hati dan perasaan. Sudah 7 tahun lebih saya memulai belajar fotografi dan hampir 6 tahun saya memulai blog online saya. Moga kian hari kian menemukan kreatifitas baru di segala dunia. Moga saya bisa menyelesaikan segera "catatan" tentang Kuli Minyak Lepas Pantai saya yg pending sejak 2008. Segera action.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, September 17, 2012

Angga Buana Mulai Ditempati

Hari Minggu 16 Sept 2012 Pak David bbm saya bahwa hari itu ia mulai menempati rumah di Angga Buana. Ia juga menanyakan beberapa hal yaitu apakah kardus di dalam kamar bisa dibuang dan batu gunung di bawah kompor mau dipindahkan di belakang. Saya persilahkan saja.

Sejak tanda tangan surat perjanjian kontrak 2 minggu lalu (31 Agustus) uang sewa belum juga ditransfer. Menurut pak David ia minta waktu seminggu lagi jadi genap 3 minggu sesuai janjinya dulu.

Dalam perjanjian, beberapa peralatan yg jadi bonus antara lain: 2 AC, kompor gas, pompa air beserta tandon, dipan dan lemari. Sedangkan ada 2 barang yg tidak masuk dalam surat yaitu meja TV dan 2 kursi jati. Juga ada ditaruh cangkul dan linggis di belakang rumah. Semoga semuanya lancar setahun ke depan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, September 14, 2012

Tips Marketing dari "Hanya 2 Menit"

Tadi pagi melihat twit tips marketing dari account "Hanya2Menit" yg merupakan account buku milik @ipphoright salah satu motivator yg saya follow. Cekidot!

1.Baru buka usaha? Coba rekrut 5 sd 10 orang, suruh mereka datengin tiap rumah terus tanyain; misal bu, khalifah daycare sebelah mana ya?

2. Satu orang didatengin oleh 5 sd 10 orang ditanya pertanyaan yg sama *dimana khalifah daycare* pasti nancep tuh dipikirannya

3. Nah 3 hr kemudian baru dah sebar brosur ke rumah2 yg sebelumnya ditanya2, mereka pasti mikir *ini toh yg kemarin ditanya orang2 itu :)

4.Beli karangan bunga ucapan selamat dan sukses jejerin tuh depan outlet nya, patungan aja dengan pejuang lain :)

5.Kirim salam dan request lagu di radio, (request lagu buat bunda2 khalifah daycare yg lagi pada main sama anak2 ,titip anakku ya :)

6. Minta bagian informasi di mall, panggilan buat bunda nuha dari khalifah daycare ditunggu di kantor ada siswa yg mau daftar :)

7.Anda jualan bakso? Datengin tempat bakso yg paling laku,makan disitu sambil makan cerita ke org2 yg ada disitu ada bakso kepala banteng :)

8.Enak banget,murah lagi di jalan....*tempat jualan bakso anda* :)

9.Rekrut 5 sd 10 orang,sebar di angkutan kota/keramian2, suruh mereka ngegosip ttg produk anda :)

10.Bundling Product, misal belanja 300ribu di alf* mart GRATIS pendaftaran di @KhalifahDaycare

11. Atau belanja 300ribu di alf* mart discount 50% pijat refleksi di Tomura Pijat Syariahnya @adamhl :)

12.Buka restoran? Undang anak yatim suruh makan disitu pas jam2 makan siang dan malem, kl ada customer datang bilang penuh :)

13. Contoh bundling product, daftar di TK Khalifah gratis tabungan dari bank jabar, sebaliknya nabung di bank jabar gratis pendaftaran di TK


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Seandainya Semua Serba Online

Beberapa bulan yang lalu saya berniat mengubah nama rekening PLN rumah saya di Denpasar. Sebelum kesana saya mencoba menelfon hendak menanyakan syarat perubahannya apa saja. Petugas menyuruh langsung saja datang untuk mengetahui syarat-syaratnya dan mengambil form.

Tapi saya bersikukuh menanyakan dulu apa saja syarat agar saya bisa menyiapkan lebih dulu dengan tujuan agar tidak bolak-balik. Tapi si petugas jadi agak ketus menyebutkan syarat-syarat yg harus disiapkan sambil tetap mengharap saya langsung saja kesana.

Lalu saya mencoba lagi mengelak, meminta apakah tidak bisa dikirim saja formulir perubahan via email atau apakah formulir bisa didownload dari website resmi PLN sehingga saya tidak usah repot-repot ke kantor PLN hanya untuk mengambil formulir saja. Tapi si petugas seperti kehabisan kesabaran, karena semakin ketus menyuruh saya datang langsung.

Seandainya satu langkah di atas bisa dilompati sehingga saya tidak perlu buang waktu kesana, lebih hemat BBM karena tidak perlu berangkat naik kendaraan pribadi. Jika saja sebagian besar kantor bisa menyediakan layanan online seperti itu setidaknya jumlah kendaraan di jalanan bisa dikurangi alias kemacetan bisa diturunkan beberapa persen. Ujung-ujungnya konsumsi BBM dan polusi bisa ditekan. Program go green bisa ditingkatkan.

Tidakkah ada pejabat atau petugas yang telah memikirkan grand design seperti ini sehingga kemajuan teknologi informasi bisa mendukung kemajuan dan kenyamanan kehidupan kita sebagai rakyat kecil. Jika alasan petugas masih belum paham masalah IT, lakukanlah peremajaan petugas. Petugas-petugas di bagian seperti ini dipilih petugas yg melek IT dan gaul teknologi.

Sekedar pendapat dari seorang rakyat jelata.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, September 12, 2012

FB Buat "Ngecek" Calon Mantu

Beberapa tahun belakangan, beberapa perusahaan di berbagai belahan dunia "memeriksa" calon karyawannya melalui account FB milik calon karyawan.

Facebook juga bisa jadi tempat mencari pasangan atau calon pacar. Dari status dan wall seseorang, kurang lebih bisa menggambarkan bagaimana sifat dan karakter si calon pasangan. Mungkin beberapa tahun lagi sang ibu mertua akan sibuk mengamati account FB calon mantunya sebelum memutuskan setuju atau tidak menerimanya.

Beberapa hari lalu terbukti, meskipun saya bukan calon mertua, tapi saya mengamati adik sepupu saya yg pacaran dengan seseorang. Dilihat di account FB dan Twitter sang calon memajang profile picture dengan setengah punggung dipenuhi tato. Wall dan twit-nya pun selalu bernada kasar dengan dominan kata "sumpah" di belakang setiap kalimat. Mungkin sejauh ini sudah bisa saya simpulkan, seperti apa nanti calon ipar saya. Kita lihat saja nanti gimana cerita lanjutannya.

Bahkan beberapa minggu lalu saya pernah membaca artikel bahwa ada sebuah software diciptakan untuk mengetahui "psyco" tidaknya seseorang hanya dengan memindai twit-twitnya di twitter. Namun menurut berita itu, software ini masih belum sempurna dan masih ada beberapa celah. Setidaknya ini adalah awal dari sebuah revolusi. That's what internet for, kata teman saya berkomentar di status Facebook saya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Fenomena Naik Motor

Kalo jaman saya dulu, mau memasuki tahun 2000, anak SMA "wajib" pake motor sekalian buat nongkrong atawa ngeceng. Meskipun gak penting-penting amat. Jaman tahun 2010-an, anak SMP saya lihat sudah mulai memakai motor ke sekolah. Ada yg memang karena tak ada pilihan lain, karena tak ada angkot, ada juga yg hanya gaya-gayaan. Malah tetangga saya, anak perempuan kelas 2 SMP ngambek dan ngamuk mengancam tak mau sekolah kalo belum dibelikan motor Var*o terbaru. Hebat.

Akhir-akhir ini saya mulai lihat anak-anak SD sudah naik sepeda motor kesana-kemari padahal saat motor berhenti kakinya masih jinjit, belum nyampai tanah. Mereka pakai motor hanya saat main di sekitar rumah dan masih dalam satu desa atau belum keluar ke jalan utama. Entah 5 atau 10 tahun lagi, mungkin parkir sekolah-sekolah SD akan dipenuhi motor matic keluaran terbaru yg entah pada jaman itu nanti pastinya lebih canggih.

Yang parah adalah anak SD/SMP yg naik motor. Mereka masih belum matang. Kepatuhan terhadap aturan berkendara juga asal-asalan. Belok kanan-kiri kadang gak pake sign. Nyelonong sana-sini pokoknya membahayakan. Kalo ia jatuh sendiri sih gak masalah. Tapi kalo karena kelalaiannya kita jadi terlibat itu yg tak kita inginkan.

Entah sampai dimana proteksi pemerintah dalam hal ini. Mungkin Pak Polisi harusnya bekerja sama dengan pihak sekolah. Aturan SIM 17 tahun sepertinya hanya tinggal aturan. Di masyarakat juga seperti bukan hal yg tabu jika anak kecil naik motor kesana-kemari meskipun rada ngebut. Apakah kita akan terlarut pada perkembangan jaman seperti ini? Itu terserah pada diri masing-masing saja.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, September 11, 2012

Nonton Perahu Kertas

Malam tadi setiba di Balikpapan saya langsung menuju Studio XXI di Pasar Baru. Sisa 20 menit lagi film dimulai. Saya belum sempat makan dan mandi malam. Tak masalah karena Perahu Kertas ini sudah saya nanti sejak selesai membaca bukunya tahun lalu.

Secara umum film garapan Hanung ini keren. Tone warna dan angle-nya cukup menarik. Namun banyak scene yg dipotong. Saya belum tahu apakah penonton yg belum baca buku bakal ngerti alur ceritanya? Karena serasa ada yg putus-missing link, ada bagian kecil yg hilang. Tapi mungkin itu hanya perasaan saya aja.

Beberapa hal yg mungkin dapat saya cari celahnya. Bukan mencari kejelekan/kesalahan, sekedar mengingatkan siapa tahu berguna:

1. Keenan kurang Belanda. Harusnya logat londo-nya masih kental dan harusnya ia lebih fasih dalam lafal Inggris.
2. Petugas kereta saat kereta macet sama dgn petugas saat Eko jemput Keenan. Padahal itu stasiun berbeda.
3. Logat Pak Wayan kok jadi ke-Madura2-an. Ada beberapa lafal kurang Bali malah jadi Madura.
4. Tajen/sabung ayam pake ayam bangkok. Di Bali biasanya tajen pake ayam lokal dan taji, bukan ayam Bangkok (yg sering dipakai di Jawa).

Barangkali ini cuma hal kecil dan tak pengaruhi kualitas film secara keseluruhan. Film-nya top. Paling terharu saat Luh De "menasehati" Keenan soal inspirasi dan cinta. Sosok paling saya kagumi adalah Remi yg bos yang jago.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Off di Awal September

Off akhir Agustus saat penampahan Galungan via Surabaya dengan Lion dan Garuda. Dijemput Kadek, Nana dan Tiwi ke Angga Buana. Pada hari Galungan kami berempat ke pura ciwa lalu lanjut ke Jero dan sebelum pulang mampir ke pasar senggol Tabanan.

Hari Jumat pas purnama tanda tangan kontrakan rumah Angga Buana di kantor Pak David di Gatsu Barat. Esok harinya Sabtu ke Bali Safari n Marine Park. Enjoy the holiday.

Pada hari Minggu aku ke tempat Pak Dewa Ketut Artana untuk bayar tanda jadi Kadek. Senin harusnya imunisasi di RS Tabanan, tapi gagal karena ternyata Campak khusus di Kasta Gumani. Akhirnya Kamis ke Klinik.

Hari Senin Nana pertama kali sekolah setelah 2 minggu libur hari raya Lebaran dan Galungan. Ia nangis tanpa sebab. Begitu juga di hari Rabu dan Jumat berikutnya ia tetap nangis. Ternyata ia takut sama seorang laki-laki besar dan agak garang. Entah diapain Nana di hari Senin sehingga ia jadi takut seperti itu. Kasihan. Harus dicari sebabnya. Ini adalah PR pulang depan. Untuk sementara Nana diliburkan lagi 2 minggu.

Pada hari Rabu aku potong rambut di Pandak Bandung bersama Nana. Lalu sorenya nganterin lamaran Dek Anom. Kamis nemenin Kadek bersama Nana buat ngurus pembayaran di notaris. Jumat melayat ke Nini gek Muni, Nana masih gak mau sekolah. Sedih.

Pada hari Kuningan kami berempat sembahyang ke pura Ciwa lalu lanjut ke Pekendungan bersama Kak-Mbah Wanda dan Nana. Jam 1 siang aku memotret Mekotek di Munggu. Nana juga senang sekali nonton Barong Bangkung.

Minggu ngiring ke Setra pemakaman Nini Gek Muni. Senin serah terima kunci rumah untuk Mbak Chika yg kerja di Prodia Denpasar. Kadek juga melayat ke Negara bersama Paktut, Meadek, Dek Anom dan Pak Tut Garing ke Mbah Kerti yg cucu mantunya meninggal.

Lalu Selasa aku ke Balikpapan via Makazzar naik Lion. Malam tadi jam 7 aku langsung ke XXI nonton Perahu Kertas. Sepulang itu baru ke Solaria buat makan malam yg telat. Malam ini kembali tidur semalam di Suraton menyusun energi buat long trip esok pagi.

Mandi pagi di Bali, mampir pipis di Makassar, mandi malam di Balikpapan. Sarapan di Bali, makan siang Makassar dan makan malam di Balikpapan. Yuukkk...

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, September 10, 2012

Makin Banyak Spanduk

Akhir-akhir ini makin banyak bertebaran spanduk liar di tepi-tepi jalan, di tikungan, perempatan atau pertigaan jalan. Temanya mulai dari kelompok X mengucapkan selamat hari raya, atau kelompok Y mengucapkan selamat ulang tahun hingga seorang pejabat mengucapkan selamat hari raya. Pose-nya standar dengan pakaian adat Bali, posisi tangan dicakupkan di depan dada dan senyum yg dipaksakan. Hehe.

Makin maraknya iklan-iklan model begini tak lepas dari makin majunya teknologi percetakan digital atau digital printing cetak-mencetak spanduk. Baru-baru ini saya melihat iklan dari Wina Letter yang menyediakan jasa cetak spanduk dengan harga 20 ribu/m persegi. Uang 100 ribu sudah bisa jadi spanduk dengan panjang 5 m dan lebar 1 m. Murah sekali bukan. Pantas saja orang-orang makin keranjingan pasang "iklan" di jalanan. Mungkin buat eksis atau sekedar mengikuti trend? Apapun itu saya hanya bisa tersenyum saja.

Siapa yg salah? Percetakan? Produsen printer digital? Tentu bukan. Jika dilakukan secara wajar tentu tidak ada pihak yg merasa terganggu. Namun jika sudah lama dipasang dan usang, lalu dibiarkan begitu saja kadang lepas sebelah, atau kadang malah mengganggu pengguna jalan raya, ya kalau begini malah jadi tidak indah jalananku.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kecak di Uluwatu

Beberapa hari lalu saya ketemu dengan kerabat yg ikut menari dalam pentas Kecak setiap sunset di areal pura Uluwatu, Pecatu, bali. Ia berperan sebagai Rahwana. Kecak yg diawaki oleh 90 orang crew ini terdiri dari 20 crew termasuk ticketing, dan 70 orang sebagai penari.

Kecak ini dipentaskan tiap hari menjelang sunset di Uluwatu dan pemandangan ini pasti sudah menjadi pemandangan terkenal di seluruh dunia. Awalnya, sekitar tahun 2000-an, digagaslah tari kecak ini, namun ada pihak yg kontra dan menentang keras rencana itu. Namun kini, pentas tari kolosal ini menjadi impian beberapa club penari yg ingin menari disana, karena income-nya lumayan menjanjikan. Namun hingga saat ini hanya dikelola oleh desa adat di sekitar pura.

Kapasitas panggung normal hanya 700 orang dengan tiket masuk 70.000 rupiah. Kadang hari-hari tertentu bisa lebih, bahkan pernah 1200 penonton dalam satu pementasan, penonton banyak yang berdiri. Namun akhirnya disepakati hanya akan memuat 700 penonton demi kenyamanan semua.

Bisa dihitung pendapatan harian penari ini. Jika terisi semua maka per hari bisa masuk 49 juta. Jika dibagi rata oleh 90 crew menjadi hampir 550ribu per orang per hari. Sebulan bisa dapat 16 juta rupiah per orang. Jika setengah saja pentas dalam sebulan sudah dapat penghasilan 8 juta. Dan jika 20%-nya masuk ke iuran/APBD/pajak maka penghasilan penari perbulan adalah 6.4 juta. Menggiurkan. Pantas event ini diirikan beberapa kelompok.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kekuatan Internet buat Iklan Rumah

Sejak saya mengiklankan rumah Angga Buana di rumah.com, ada belasan atau bahkan 20 lebih calon penyewa sudah menelfon hingga saat ini, walaupun rumah sudah deal ada yg nyewa. Tapi karena di rumah.com belum saya nyatakan "laku", maka telfon pun terus berdatangan. Sengaja saya belum close, sekalian buat ngetes gimana kekuatan internet buat iklankan property.

Dari kejadian ini bisa disimpulkan bahwa cukup banyak sebenarnya orang yg perlu rumah kontrakan di Denpasar. Saya patok harga cukup tinggi disana, 25 juta/tahun. Namun mungkin dilihat lokasi dan desain rumah yg bagus, cukup banyak yg tertarik. Ini baru peminat yg terjangkau internet, belum lagi yg offline, pasti lebih banyak lagi yg butuh kontrakan.

Saya boleh cukup berbangga karena yg mengontrak rumah saya adalah kepala cabang/branch manager ACC (anak perusahaan Astra) cabang Bali Nusra. Berarti rumah saya sudah setara dengan rumah kepala cabang dong hehe.

Bisa jadi dengan mengiklankan di internet juga salah satu filter untuk menarik konsumen kelas menengah ke atas, setidaknya kita bisa mendapatkan harga sewa rumah lebih tinggi. Disini terasa sekali kegunaan internet. Setidaknya saya sudah mempraktekkan mengiklankan rumah gratis di internet. Dengan asumsi biaya online tidak dihitung karena sudah tidak mengganggu paket bulanan telkomflash saya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, September 08, 2012

Tradisi Mekotek di Munggu

"Sing Mekotek sing nak Munggu". Demikian tertulis di bagian belakang kaos puluhan atau mungkin ratusan peserta mekotek yg kebanyakan anak muda. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat desa Munggu, Badung, Bali.

Tepat jam 2 sore, 8 September 2012, di bawah udara terik yg panas, langit sedikit berawan dan ratusan pemuda dengan senjata tombak kayu yg panjangnya sekitar 4 meter berjalan beriringan dari utara, Pura Dalem, lalu mampir di Pura Puseh dan menggelar atraksi di depan pura di pertigaan desa.

Tombak-tombak panjang disatukan lalu salah seorang naik ke atas tumpukan tombak lalu diarak kesana-kemari dan berakhir pada satu sisi yang miring dan sang pemuda jatuh dengan lembut. Menurut berita, meskipun tergolong berbahaya, tak pernah ada yg mengalami luka dalam setiap kegiatan ini.

Kegiatan ini dilakukan setiap 6 bulan Bali atau 210 hari pada setiap hari Kuningan, mulai jam 13.00 orang-orang sudah berkumpul, jam 2 acara keliling desa dimulai. Setelah sekian tahun saya pegang kamera baru kali ini sempat memotret kegiatan ini. Padahal jarak dari rumah kesini hanya 10 menit. Spot terbaik sepertinya di pertigaan desa di ujung selatan sebelum keluar dari desa Munggu. Belum coba spot lain. Siapkan lensa yg tak terlalu panjang. 18-70mm cukup. Karena penonton tidak terlalu banyak. Fotografer juga tak begitu banyak.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, September 05, 2012

Jalan ke Bali Safari n Marine Park

Sabtu 1 September 2012 jam 08.00 pagi kami (Bapak, Ibu, Nana, Citta, Budek, Iin dan Tiwi) berangkat menuju Bali Safari n Marine Park (BSMP) di Gianyar yg berjarak 36 km dari rumah kami. Jam 9 lewat kami tiba dengan selamat dan langsung menuju tiket box. Ada promo sehingga harga tiket seharga hanya 75.000 per orang untuk pengunjung di atas 3 tahun. Nana dan Citta masuk free. Kami dipasangi gelang kertas sebagai tanda tiket.

Di dalam sudah menunggu mobil safari yg mengantarkan kami menuju lobby barong berjarak sekitar 3 menit dari main gate. Dari lobby barong inilah tempat adventure dimulai. Kami mulai ke arah kanan melihat banyak aquarium besar dengan berbagai ikan termasuk Piranha.

Lalu lanjut ke arah utara melihat buaya dan tempat lewat leopard. Namun siang itu nihil. Leopard lagi malas jalan kayaknya. Lanjut perjalanan ke utara ada Hanuman Stage tempat atraksi binatang. Atraksinya sedikit, lebih seru atraksi di Bali Zoo. Namun yg mengesankan yaitu atraksi Orang Utan yg berinisiatif memungut sampah.

Lanjut ke utara lagi kami menikmati sajian pasar souvenir dan berujung menyaksikan Elephant Show. Aksi panggung terbukanya sungguh teatrikal. Pokoknya bagus. Worthed dengan bayar segitu.

Lalu kami menuju gate to safari riding. Bus safari mengantar kami berkeliling ke areal luas menyusuri jalanan hutan dengan aneka binatang di kanan dan kiri. Nana sangat menikmati safari ini, serasa di cerita "Barney ke Kebun Binatang" serunya.

Karena sudah lelah kami bersiap pulang dan mampir makan di tepi sawah di seberang jalan BSMP. Semoga menjadi pengalaman yg berkesan buat Nana dan Citta. Yang lebih mengagumkan adalah orang yg punya BSMP ini. Harapnnya hanya satu, semoga kelak di Tabanan ada tempat semacam ini sehingga kami tak perlu terlalu jauh untuk bisa menikmati hiburan sekelas ini.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, September 04, 2012

Kosakata Khas Balikpapan

Pertama kali menginjakkan kaki di Balikpapan sekitar bulan Oktober 2003 menemukan suatu yg beda khususnya mengenai bahasa. Yang paling kentara adalah penggunaan "kah" di setiap akhir kalimat tanya. "Sudah makan, kah?"

Semakin hari semakin banyak menemukan istilah dan kata baru. Kosakata terbanyak berasal dari bahasa daerah Banjar dan Bugis sebagai masyarakat lokal terbanyak di Kalimantan Timur.

Berikut adalah beberapa kosakata khas Balikpapan yang baru pertama kali saya temukan di Balikpapan: boleh lah, mantap memang, bujur pang, bodok, pembualan, Pakabar geng, kepuhunan, ganal, muyak, bungul, keleleran, puki anjing, puki ayam, tai lasso, kompa, pangsiun, sebatang dulu, lakompe, leke-leke, ini nah, kucik-kucik, angsul, lakonde, lakompe, iyakah, bujur, iya pang, bubuhan, mucil, kurang lebih aja.

Ada yg lain? Silahkan ditambahkan. Buat menambah perbendaharaan kosakata kita sebagai rakyat Indonesia yg multietnis. Hingga kini berarti sudah hampir 9 tahun aku dan 59 orang temenku tlah di Balikpapan. Entah sampai kapan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ngitung Kos-kosan

Iseng-iseng ngitung biaya dan penghasilan usaha kos-kosan.

Penghasilan kos 5 kamar/bulan dan 2 ruko:
5 x 400rb = 2.000.000/bulan
2 x 750rb = 1.500.000/bulan
Total: 3.5jt/bulan

5 kamar x 3m x 4.5m = 67.5 m2
2 ruko x 3m x 6m = 36 m2
Total 103.5 m2 x 2.1jt/m2 = 218jt
Dibulatkan 220 jt/kos 5 kamar+2 ruko

Jika bunga bank 8.5% per tahun, maka jika pinjam uang 200 juta maka bunga per bulan adalah:
8.5% x 200 : 12 = 1.500.000/bulan

Jika cicilan maximal adalah 3.5jt/bulan maka cicilan murni dikurang bunga adalah 2jt/bulan.

2jt+1.5jt=3.5jt/bulan

200jt/2jt cicilan/bln = 100 bulan = 8 thn 4 bulan

Bunga total: 1.5jt x 110jt = 165jt bunga dlm 8 thn-an

200jt+165jt=365jt total 9 thn kedepan harga rumah

Jika pinjam hanya 100jt
100jt x 8.5% : 12 = 750rb/bln

Jika dicicil 2 jt/bulan maka:
100jt:2jt=50 bln = 4thn 2 bln.
Dengan untung 750rb/bulan


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, September 02, 2012

Sopir Mabok

Akhir-akhir ini makin sering melihat sopir gak beres: nyetir sambil nelfon. Beberapa kali saya juga nyetir di belakang sopir "mabok" ini. Kadang mobilnya oleng kanan oleng kiri persis mabok.

Ketika ke Denpasar kemaren ada satu kemacetan kecil di pertigaan Muding. Satu mobil Innova hitam jadi sumber kemacetan. Setelah diamati ternyata si sopir sedang menelfon dengan tangan kiri. Bahkan dalam kemacetan itupun ia belum menghentikan aksi nelfonnya. Payah.

Kemaren juga menemukan sopir gila saat lewat di Kediri. Saya kira ia mengambil kiri, walaupun tanpa lampu sign, karena irama mobilnya mengarah ke kiri. Saya hendak nyalip, eh ia malah banting kanan hampir nyerempet bagian kiri mobil saya. Spontan saya pencet klakson panjang. Ketika berhasil mendahului, si sopir juga sedang nelfon. Brengsieeek.

Tidak hanya mobil, pengendara motorpun semakin ugal, khususnya ABG. Naik motor dengan tangan kiri sms-an, tanpa helm, motor oleng kanan-kiri dan yg paling parah naik motornya ngebut dengan konsentrasi setengah-setengah. Setengah ke jalan, setengah ke HP.

Ya kalo jatuh dan mampus sendiri sih gapapa. Tapi kalo mencelekai orang lain dan menyebabkan jadi ikut terlibat urusan polisi kan berabe. Mungkin ini efek smartphone, gak hanya phone-nya yg smart. Orangnya juga smart, buktinya makin bisa multitasking saat berkendara. Hehe.

Mungkin efek modernisasi, tapi pemerintah seperti demam panggung menanggulangi atau memanage kemajuan ini. Sehingga faktor-faktor esensial tak tersentuh. Misalnya jaman sekarang anak SD sudah naik motor kesana-kemari. Jaman saya dulu baru "boleh" naik motor ketika masuk SMA. Masuk awal tahun 2010, anak-anak SMP sudah mulai berlomba-lomba naik motor ke sekolah, ada yg semata-mata gaya. Ada juga yg memang karena tak ada pilihan kendaraan lain.

Mungkin 5 atau 10 tahun lagi anak SD akan berlomba-lomba naik motor matic ke sekolah. Lalu parkir sekolahnya akan dipenuhi puluhan motor matic berbagai merek. Ketika turun dari motor, ditelinganya sudah nempel earphone wireless yg lagi dengerin musik dan siap menerima panggilan. Lalu disisi lain ada seorang anak yg menangis tak mau sekolah karena orang tuanya tak mampu membelikan motor matic merk tertentu keluaran teranyar. Who knows. Who care.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Lelaki Bali 4M

Setelah hampir 3 tahun menikah dan tinggal di desa dengan segala jenis manusia di dalamnya, berdasarkan pengamatan pribadi, ujungnya saya bisa menyimpulkan: ada 4 hal yg musti dikuasai laki-laki Bali yang hidup di desa.

1. Mebat
Mebat atau meracik/mengolah bumbu dan makanan. Dalam kehidupan tradisional Bali, biasanya jika keluarga atau tetangga ada yg melakukan hajatan, maka yg bergerak sebagai tukang olah makanan/bumbu dan memasaknya adalah laki-laki. Sementara yg wanita merangkai banten.

2. Meceki
Dalam setiap acara sosial kemasyarakatan tradisional Bali kadang ada saat-saat jeda/kosong misalnya malam hari atau di hari raya Galungan/Nyepi. Biasanya untuk bergaul antar lelaki dengan cara main gaple atau ceki di Bale Banjar atau di rumah salah seorang penduduk.

3. Minum
Mungkin minum menjadi salah satu image macho di Bali. Ada anggapan dengan minum berarti gaul, macho, dan sejenisnya. Memang perbuatan ini jelas salah namun tak ada satu organisasi adatpun yg "mengharamkan" anak mudanya minum-minum.

4. Mebanjaran
Mebanjaran atau bersosialisasi adalah salah satu poin penting kehidupan bermasyarakat di kampung. Masyarakat Bali adalah masyarakat komunal dan suka berkumpul, berkegiatan bersama. Sehingga orang yg tak suka berkumpul dianggap "melanggar" aturan dan "wajib" dikucilkan, harusnya dibina dan diarahkan ke arah yg lebih baik.

Bisa jadi pendapat hasil kesimpulan saya ini terlalu sempit, tapi harus diakui demikianlah adanya yg saya amati. Tentu 4M di atas tidak mutlak adanya. Masih banyak cara yg bisa ditempuh untuk berkehidupan sosial dan tidak semua lelaki Bali melakukan 4M tersebut. Tapi dengan menguasai 4M itu setidaknya memudahkan kehidupan sosial lelaki Bali di desa.

"Diketik di WC saat boker subu-subuh"

Powered by Telkomsel BlackBerry®