Monday, December 23, 2013

Unlucky Day

Off ini aku mendapat 2 kejadian kurang mengenakkan. Pertama hp ku kemasukan air. Yang kedua kartu ATM ketelen mesin ATM.

Sore hari 18 Desember 2013 ketika itu aku membeli kue ke Kediri. Nana yg merengek membuat aku terpaksa menancap motor Japs-ku. Ketika berangkat hujan belum turun namun langit sudah mendung. Aku tiba di toko kue di depan Bank Mandiri Kediri dalam suasana gerimis. Disela gerimis aku lanjut pulang membawa kue ulang tahun. Karena tahu hujan, aku antisipasi dengan memasukkan HP ke kresek kue. Aman pikirku.

Setengah jalan, hujan makin deras, petir menyambar menggelegar bersahut-sahutan. Aku sempat berhenti di Pandak Bandung karena terlalu deras. Tapi kemudian aku lanjutkan menerobos sisa hujan yg tak jua mereda. Tiba di rumah basah kuyup tapi puas karena bisa beliin Nana Citta kue kesukaan mereka.

Ternyata air menembus kresek yg sudah diikat rapat sehingga membasahi sebagian permukaan hp Samsung Galaxy S2. HP masih nyala tapi tombol back-nya seperti short circuit. Malam itu aku bongkar dan dikeringkan dengan cara memanasi dengan lampu neon. Ketika coba kunyalakan, ada simbol tanda seru dan termometer di layar. Mbah google menyarankan bersihin port USB. Berhasil dan hp nyala. Tapi tidak membaca sim card. Setelah kubawa esok hari ke bengkel hp, harus dilakukan recovery IMEI karena hilang entah karena apa. Menurut bengkel butuh waktu seminggu dengan biaya maximal 300rb. Terpaksa kuinapkan dan kupakai kembali hp Nokia C6 djadoel bekas ibu sementara waktu.

Unlucky Day Serie 2
Tanggal 23 sehari menjelang aku berangkat ke Balikpapan, aku mengajak anak istri ke Galeria. Siang ketika mengambil uang di ATM Niaga, kartu ATM ketinggalan dan baru nyadar sore ketika mau pulang. Aku coba blockir ke 14041 tapi tak pernah diangkat. Aku coba menelfon Niaga di samping Galeria, aku disuruh ke cabang membawa buku tabungan untuk ganti kartu baru. Karena buku ada di rumah, aku sepakat ke Niaga Tabanan saja. Tapi macet bukan main, 2 jam baru tiba di Pandak dan Niaga sudah tutup. Esok harinya sebelum ke Bandara, aku kembali ke Niaga tapi ternyata kantor baru buka jam setengah 9. Pupus sudah mendapat kartu ATM baru hari itu. Dan pagi tadi mendung tebal menggelayut di langit selatan, aku sudah bersiap naik motor menuju Bandara diantar istri. Tapi Gek Muni tiba-tiba datang diantar Ajiknya ke Bandara. Jadilah aku nebeng ajik Gek Muni dengan lancar tanpa harus berbasah ria. Di sela unlucky pasti ada lucky. Yakinlah.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, December 10, 2013

Hari Kerja Yang Terasa Lama

Ini adalah trip kedua aku melepas zona nyaman, trip full 2 minggu ini begitu penuh tantangan. Memang benar zona nyaman itu penuh kenyamanan, tapi kata orang bisa juga jadi jebakan. Ketika keluar zona nyaman, semua terasa baru, suasana berbeda. Adaptasi itu perlu dan yg pasti kesabaran harus melengkapi. Keluar dari zona nyaman kita jadi belajar, kita jadi tahu kalau kita masih bodoh, kita masih lapar.

Off kali ini terasa penuh arti, menunggu off seperti menunggu 365 hari. Sore ini aku bersama Kepodang menuju Santan dan nanti lanjut ke Balikpapan bersama crew DKM. Off kali ini aku sepakat dengan hati, aku akan menikmati keindahannya bersama keluarga tercinta. Aku harus menikmatinya dengan segala upaya.
Off kali ini benar-benar berarti, berkualitas untuk menikmati, bukan buat cari duit lagi. Astungkara.

------------------

Pagi ini, jam 5 kurang 10, aku keluar dari Suraton. Seorang ibu petugas kebersihan sudah sibuk membersihkan jalan. Aku berlalu bersama taxi Globalindo menuju bandara. Tadi malam, aku tiba di Balikpapan jam 1 tengah malam, bersama Muksin dan Pak Satriansyah. Pagi ini aku akan kembali ke Bali bersama Lion paling pagi, lalu disambung Citilink dari Surabaya ke Denpasar, persis seperti bulan lalu ketika aku pulang. Semoga lancar dan selamat perjalanan melelahkan ini.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, November 26, 2013

Membuat Bingkai

Beberapa hari lalu aku menemukan tempat mencetak murah di Carrefur. Harganya lumayan murah. Memang kertasnya agak tipis dan tintanya juga agak tipis. Tapi lumayanlah buat hiasan dinding. Juga aku membuat lumayan banyak bingkai berbagai ukuran di Bali Cipta Seni di Denpasar. Dibanding beli jadi di Hypermart atau toko bingkai, harga disini bisa dihemat 50%. Berikut adalah ringkasan harga dan total cetak. Sekedar untuk catatan sebagai pengingat.

Harga cetak:
40x60: 35rbx8=280rb
50x75: 50rbx2=100rb
60x90: 65rbx1=65rb
10R: 10rbx9: 90rb
10R: 15rbx2: 30rb

Bingkai:
20x20: 33rbx9=297
40x60: 49rbx8=392
60x160: 394rbx1=394rb

Span ram
40x60, 60x90: 10rbx6=60rb

TOTAL: Rp 1.708.000,-

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Off 11 Hari Saja

Tanggal 16 Nov 2013 aku pulang pagi-pagi dengan Lion paling pagi dari Balikpapan. Lalu disambung Citilink jam 8 menuju Denpasar. Pulang pagi memang memberikan sensasi tersendiri. Semuanya terasa lebih berseri, lebih berwarna-warni. Kadek menjemput ke Bandara sepulang dari masuk malam. Setiba di rumah, Nana dan Citta belum tidur, mereka kudapat lagi bermain-main ceria. Ketika kubawakan sekresek Roti Boy, mereka meloncat riang bukan kepalang.

Off kali ini hanya 11 hari karena aku harus reschedule, maju seminggu dibanding dengan schedule awal. Posisi baru, schedule baru, bos baru, orang-orang baru. Enjoy aja. Semua butuh proses. Badai pasti berlalu. Semuanya pasti indah pada waktunya. Tuhan sudah mengatur segalanya.

Off kemaren cukup sibuk, dimulai dengan finishing motor Japs ku, sibuk ngayah di Puseh, mencetak kanvas dan membuat bingkainya hingga aku harus menempuh jarak 72 km selama 2 jam melayat ke Seririt. Tapi semuanya dilakukan dengan senang dan astungkara berjalan lancar.

Seorang keluarga dioperasi kanker ususnya dan keluarga yg lain menderita kesemutan di sekujur pinggang ke bawah. Mungkin syarafnya kejepit. Cobaan apalagi yg Kau beri?

Citta sudah mulai tidak netek lagi, ia jadi makin lahap saja makan nasi dan berbagai makanan lainnya. Hanya kadang jadi agak susah untuk diboboin, terutama malam. Tapi konon, ini hanya berlangsung seminggu, kata orang yg sudah berpengalaman.

Beberapa kali musti ke Carrefour untuk cetak kanvas dan sekaligus belanja bulanan. Sempat pula mengecek saldo AXA-ku. Lumayan tinggi. Tapi kata petugas, kemaren sudah sempat turun 20 juta karena dolar naik lagi. Bikin mug dan pin untuk peringatan ultah Nana dan Citta di Canggu.

Sempat pula memotret acara Parade Budaya Ultah Kota Tabanan yg ke 520, namun hanya sebentar karena keburu malam dan gerimis datang.

Ketika berangkat naik Lion via Makazzar, bandara Ngurah Ray "dibajak" SBY lagi. Kulihat dari IG-nya ibu Any, beliau habis menanam pohon di kaki Gunung Agung. Gak cuman bikin macet jalanan, pesawat dibikin delay juga, komentar Niko di gambar yg aku upload di FB.

Dan pagi ini sembari menunggu angkot ke Bandara, aku sempatkan goreskan selembar catatan. Semoga menjadi cerita indah di setiap langkah.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, November 05, 2013

Happy Birthday Nana

Setelah bisa pulang pada penampahan Galungan dan juga menikmati Kuningan bersama keluarga, hari ini 5 Nov 2013 tepat usia Nana 4 tahun, aku berangkat ke Balikpapan. Melewati Surabaya dengan Garuda, kami landing di Balikpapan sekitar jam 5 kurang.

Tadi pagi, sebelum diantar istriku ke bandara, kami menyempatkan diri tiup lilin dan potong kue kecil sederhana dalam rangka ultah Nana. Meskipun sederhana, tapi Nana begitu happy menikmati seremoni pagi itu.

Selamat ulang tahun ya kakak Nana. Semoga makin pintar dan cantik, tumbuh menjadi anak yg sehat dan bahagia.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Orderan Kaos Lagi

Jika beberapa bulan lalu saya membuat kaos untuk beberapa teman dan menjualnya eceran. Kini saya mendapat orderan 40 pcs kaos oblong. Pesenan seorang teman, katanya buat dibagi-bagikan kepada para sahabat. Hebat. Saya juga diminta bikin desainnya. Sekalian saya bikinkan stiker saja deh. Semoga lancar jaya sepanjang masa.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Hobi Seni

Desain, ah, entahlah, kenapa saya suka. Sejak dulu kok tertarik desain ya. Atau orang banyak bilang seni. Sebenarnya aku gak jago-jago banget, hanya suka saja. Jika dirunut lebih jauh ke belakang, ternyata sejak dulu aku memang suka hal berbau seni.

Sejak SD aku memang suka menggambar. Pernah mewakili sekolah lomba menggambar se-SD di kampung. Tapi nggak jelas siapa yg juara. Kemudian lanjut SMP tetap suka menggambar, sekali lagi, meskipun jauh dari yg namanya pintar. SMA hingga kuliah juga tetap suka, hanya sebatas suka. Mungkin hanya sebatas bakat, bakat alam. Harusnya dulu bapak melihat bakat ini, lalu diasah hingga jadi lebih hebat. Tapi ya gitu, keadaan ortu yg tidak kaya, bisa makan aja udah syukur. Boro-boro mau mengembangkan bakat.

Tapi di setiap bidang yg saya geluti, saya selalu lebih tertarik dari sudut desainnya, misalnya dulu waktu belajar elektronika ketika SMP dan SMA, saya sangat menikmati menggambar rangkaian ketika merancang PCB. Ketika belajar web master juga begitu suka web desainnya, mendesain tampilan web hingga membuat grafis-grafisnya. Yang akhirnya mengantarkanku mengenal Photoshop ketika kuliah. Akhirnya jadi begitu tertarik pada fotografi sejak bekerja, sejak bisa mencari duit sendiri buat beli kamera. Hobi fotografi juga sebenarnya muncul sejak SMP, saya sangat suka mengambil gambar-gambar dengan kamera poket film. Ketika itu penasaran dengan hasil kamera poket kok tidak sehebat foto-foto pemandangan di majalah. Ternyata, kemudian saya tahu foto-foto landscape hebat itu dihasilkan dengan lensa wide/super wide yg memberikan distorsi yg khas.

Ketika SMP saya disuruh jadi tukang foto pada setiap kegiatan sekolah. Kamera poket dipercayakan pada saya. Malah sering saya bawa pulang. Ketika SMA pula kok bisanya disuruh jadi tukang foto juga. Padahal dari segi teknik fotografi saya nol besar.

Kini, sekian tahun bekerja, beberapa teman malah sering meminta tolong membuatkan desain. Mulai dari desain tally book, log book, hingga desain kaos, logo perusahan hingga mendesain background panggung di beberapa acara. Apakah ini artinya saya itu sebenarnya berbakat seni? Apakah ini hanya hobi? Ya sudah, nikmati saja, mengalir saja seperti air. Berhembus saja laksana angin. Menggelinding saja seperti bumi mengelilingi matahari. Titik.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Properti Di Tabanan

Harga tanah di Tabanan sekarang sudah seperti di Denpasar 2 tahun lalu. Sebut saja harga tanah di sekitar Hardy's sekarang berkisar 350 juta/are. Padahal tepat setahun lalu aku survey disana hanya 250 juta/are. Jika diprosentasekan naiknya 40% pertahun. Hebat kan?

Tabanan kini menjadi tempat "pelarian" developer karena di Denpasar harga tanah setinggi langit, orang miskin pasti cuma bermimpi punya tanah/rumah di Denpasar. Jika kita tengok lebih jauh, beberapa wilayah di Tabanan adalah "jajahan" baru para developer juga para pemburu tanah. Rata-rata wilayah pinggiran arah keluar kota yg jadi sasaran mereka. Mulai dari jalan di daerah bypass ke arah Gubug, perempatan Dukuh ke arah bongan, Grokgak ke arah Bongan, hingga di belakang Vista Kediri ke arah Kediri/Nyitdah. Di daerah utara, sudah penuh sekali mulai jalan Rajawali di Pesiapan, dari lapangan Jambe ke arah Subamya, Rumah Sakit Tabanan ke arah Kamasan/Denbantas hingga tebing-tebing miring di sekitar timur lapangan Dangin Carik. Bahkan Sangulan juga terus berkembang, beberapa developer membuka penjualan tanah kavling. Harganya masih seputar 200jt plus minus 25juta.

Tak ada salahnya investasi properti, karena harganya "pasti" naik. Jika berhutang di bank pun tak masalah.
Anggap saja ambil KPR 400jt, dicicil selama 10 tahun. Dalam 1 tahun harga rumah/tanah naik 40% menjadi 560jt. Sedangkan bunga cicilan hanya 35jt/tahun (asumsi bunga 8,75%/thn, info dari BRI). Cicilan per bulan 3,3jt rupiah. Total iuran bulanan adalah 3,3+2,9jt bunga = 6,2jt/bulan.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Friday, November 01, 2013

Biaya Transportasi Jogja

Ketika ke Jogja bulan September kemaren, kami menginap di Melia Purosani dekat jalan Malioboro. Mau kesana-kemari jadi mudah, cukup panggil tukang becak yg mangkal di depan hotel, kami pun bisa berkeliling kemana saja. Tukang becak juga sering menawarkan paket keliling wisata plus mampir di pusat oleh-oleh Bakpia. Jika tidak tahu, kita bisa diantarkan ke oleh-oleh bakpia yg tidak enak, tapi ngasi banyak tips ke tukang becak.

Karena naik becak, ongkos transportasi jadi agak membengkak. Sebenarnya ditawari minjem mobil sama teman, Henry, tapi tempat ngambilnya lumayan jauh. Untuk jalan seputar Malioboro saja bisa ngabisin 100 ribu lebih, karena kami selalu nyewa 2 becak.

Berikut adalah ringkasan naik becak kami:

Minggu
80rb taxi bandara-melia
10rb becak dagen-melia
15rbx2 becak melia-kraton
40rb andong kraton-malioboro mall
20rb marlmall - melia

Senin
25k becak ibu
35k taxi ke togamas
20k taxi ke amplas
26k/30k taxi melia

Selasa
20k becak to taman pintar
30k becak to malioboro mall
20k becak to melia
90k becak ibu klling

Rabu
15k tmn pintar
10k tmn pintar to melia
15rb becak mall to melia siang

Kamis
30k becak keraton
10k becak taman sari
50k becak melia
25k becak to mall
25k becak to melia

Jumat
350k Borobudur-prambanan
90k tiket masuk brbudur
90k tkt msuk prmbnn

Sabtu pulang ke Bali
175k mobil dr airport ke pandak

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Thursday, October 31, 2013

MCU Mertua

Pada hari Selasa lalu aku dan istri menjenguk seorang kerabat yg opname di RS Tabanan. Sakitnya belum ketahuan meskipun sudah 3 hari opname, hanya diberi infus dan sudah transfusi darah 3 kantong. Kata dokter besok baru dirontgen.

Melihat keadaan ini, aku dan istri sepakat untuk memeriksakan Aji ke dokter di kota. Beberapa hari lalu Aji ke dokter karena keluhan susah buang air kecil dan dokter di kampung memberikan penghancur batu. Esoknya kami antar Aji ke RS Kasih Ibu Tabanan untuk memeriksa darah dan urine. Ditemukan sel darah merah dalam urine. Juga ada sedikit lebih di kolesterol. Namun secara umum bagus dan sehat.

Syukurlah keadaan Aji tidak terlalu mengkhawatirkan. Setidaknya kami sudah tahu keadaan kesehatan orang tua kami secara medis. Semoga kami senantiasa diberi kesehatan untuk menjalankan setiap kewajiban kami.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, October 22, 2013

Terjebak Macet di Kilo 23

Hari ini, Senin 21 Oktober, aku pulang ke Bali dalam rangka Galungan esok lusa. Sekitar jam setengah satu, bus berhenti di sekitar kilometer 23 sebelum Balikpapan. Tak ada yg tahu ada apa di depan, lalu kenek turun dan jalan ke ujung sana, hingga tubunya lenyap ditelan antrian kendaraan panjang. Agar agak tenang, aku bbm temanku yg kerja di Bandara, minta tolong cek in kan agar nanti jika benar-benar telat, aku hanya tinggal masuk ke pesawat.

Bis hanya jalan sedikit-sedikit. Hati jadi was-was. Aku tanya sopir, tak tahu. Tapi menurutnya, kalau lancar hanya sisa 1/2 jam saja menjelang bandara Sepinggan. Waktu terus berputar. Akhirnya tepat jam 1 aku putuskan turun dan nyari ojek di ujung sana. Tak jua ketemu, akhirnya aku cegat setiap mobil pribadi yg lewat. Sebuah Avanza hitam menghampiri aku. Katanya, ia akan menjemput tamu dari Singapura di Bandara. Pas!

Kami berlalu lancar menuju sisa perjalanan ke Balikpapan. Sembari ngobrol akhirnya kutahu si sopir berasal dari Yogyakarta, rumahnya di belakang Ambarukmo. Sejak tahun 2000 ia sudah ke Kaltim dan menetap di Tenggarong. Ia bekerja sebagai ahli reparasi aki mobil dan motor.

Jam 2 tepat aku tiba di Sepinggan. Setelah memberi tips kepada si sopir, aku berlalu menuju ruang tunggu. Karena waktunya agak mepet, aku makan di Solaria saja. Jam 3 kurang panggilan boading pun terdengar. Aku masuk dan aku baru sadar kalau aku lupa nitip expense report di kantor bandara.

Pesawat mendarat di Makazzar dan aku menunggu di ruang tunggu 5. Beberapa bule tampak menunggu di deretan kursi di depanku. Terdengar pengumuman pesawat Lion ke Bali ditunda hingga pukul 17.15, terlambat 45 menit dari seharusnya. Ah parah.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Sunday, October 20, 2013

Sembilan Tahun Lebih

Ya mungkinkah sejarah akan berubah? Aku akan move on ke kantor baru. Its not a big deal for someone maybe, tapi buatku ini sangat istimewa. Sejak mulai hire 8 Juni 2004 dan hari ini adalah 20 Oktober 2013, berarti 9 tahun lebih aku bergumul dengan karat, berteman suara turbine compressor, berkelana ke sela-sela tubing STS.

Jika ini benar, maka irama kerjaku akan bertransformasi dari berkeliaran ke lapangan menjadi mendekam dalam ruangan 3x4 meter persegi, tak beda dengan bui.

Masa on minggu ini terasa lama sekali, 2 minggu serasa sebulan. Dimulai dengan berangkat 1 hari lebih awal ke Balikpapan dalam rangka mengikuti training HMI di Pasir Ridge selama 4 hari hingga Kamis 10 Oktober. Jumat naik ke Attaka, kerja full time pada hari Sabtu, Minggu dan Senin. Karena Selasa harus ke Jakarta mengikuti aptitude test. Rabu sore balik ke Balikpapan dan Kamis ke Attaka lagi.

Jumat, Sabtu, Minggu dikasi kerjaan padat merayap. Kerjaan berisiko shutdown dan LPO seperti diberikan untuk menguji diriku. Apakah ini semacam ujian terakhir? Apakah ini benar-benar yg terakhir. Jawabannya pada minggu-minggu ini dan semoga setiap langkah yg ku lalui adalah petunjuk terang dariNya.

Dan hari ini adalah hari Senin, aku dalam Peacock 3 menembus pagi yg belum lengkap, menerjang ombak yg sedikit berontak, menuju Santan lalu pulang ke Bali. Aku pulang 2 hari lebih awal karena hari Rabu adalah Galungan.

Jika berita itu benar maka 20 Oktober 2013 kudeklarasikan sebagai hari terakhir menjadi tukang kontrol sistem. Jika berita itu bisa dipertanggungjawabkan, maka sudah 9 tahun-4 bulan-12 hari aku menjadi kuli minyak lepas pantai. Memasuki era dan semangat baru. Semoga aku bisa menjalankan setiap tugas yg diamanatkan kepadaku.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Puisi Orang Instrument

Darahku adalah hydraulic oil bertekanan 1000 psi
Nafasku adalah hembusan air supply bertekanan 150 psi
Degup jantungku adalah haskel pump AW60 dengan perbandingan satu per enampuluh
Mataku adalah level gauge yg siap mengamati ketinggian level liquid di gross separator
Hidungku adalah gas detector mendeteksi lebih cepat daripada apapun
Tanganku adalah pressure gauge yg mampu meraba dan merasakan tekanan dalam flow line
Telingaku adalah flow meter yg hanya dengan mendengar bisa merasakan aliran di OGOL atau OGGL

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Thursday, October 17, 2013

24 Jam di Jakarta

Jam 04.30 subuh kapal mengantarkan kami menuju Santan, hari Selasa 15 Oktober 2013. Hari itu aku akan menuju Jakarta pada penerbangan Garuda jam 15.30 untuk mengikuti aptitude test di Ciputat, Jakarta. Tapi ternyata hari itu adalah Idul Adha, menurut security di dock side, bus akan berangkat sekitar jam 8 atau kurang, tergantung selesainya sholat ied. Menurutnya sholat ied dimulai lebih pagi yakni jam 06.30. Aku agak lega, tapi tetap saja merasa was-was karena bisa saja di jalanan macet karena hari raya.

Jam 7.45 tepat kami berangkat dan perjalanan lancar menuju Balikpapan, dengan hanya 1/2 jam istirahat di Samarinda. Sebagian besar tidak makan di tempat termasuk aku. Jam 13.30 kami tiba di Balikpapan dengan selamat. Lega sudah.

Setelah menggesek kartu di Blue Sky Lounge dan meminta tolong petugas untuk melakukan check in, aku menyantap burger yg tadi aku pesan di Texas Chicken, ditemani secangkir teh dan segelas air mineral. Jam 15.30 kami take off menuju Jakarta. Ternyata susunan nomor seat pesawat sedikit berubah. Nomor seat dimulai dari 20 di belakang business class. Kursi di sebelah kiri bukan DEF tapi HJK. Terlihat beda antara penumpang Garuda dengan maskapai lain, lebih rapi dan berkelas, sementara aku terlihat masih kucel dengan kaos dan sweater casual.

Jam 17.05 WIB kami landing dengan selamat, lalu menuju pintu kedatangan 2F. Aku berada di posisi 25 di antrian taxi Blue Bird. Tampaknya taxi ini tak ada saingan di Jakarta. Aku ditawari seorang petugas untuk mencari taxi Blue Bird di atas, naik lift, katanya. Awalnya aku ragu, tapi beberapa orang setuju dan akupun jadi tak ragu, itung-itung biar lebih cepat. Ternyata kami dicegatkan taxi di drop zone di pintu keberangkatan. Sopir taxi memberi 10 ribuan ke petugas yg mengantarku tadi setelah memasukkan aku ke taxinya.

Kami memasuki tol dengan plang "Angke-Grogol-Cawang". Kemudian masuk ke lajur "Slipi-Senayan-Kebayoran". Di sebelah kiri kulihat Season City, Untar dan FM1 Boutique Hotel. Taxi tetap melaju lancar, konon karena sedang hari libur. Di sebelah kanan kulihat Podomoro City. Setelah memasuki lajur "Semanggi-Kuningan-Mampang", ku melewati jembatan Semanggi dengan Plaza Semangginya.
Sekitar satu jam aku tiba di Plaza Ciputat Mas, survey dulu agar besok siap tempur. Kemudian taxi menurunkan aku di Mercure Simatupang. Check in sekitar jam 19.00 lalu aku langsung menuju kamar 301 Superior Class dan memesan bebek goreng karena perut sudah keroncongan. Hotelnya asik bergaya kontemporer dan berhiaskan kartun Jakarta di dinding di atas kepala. Jendela kamarku menghadap ke timur.

Badan terasa pegal, kemudian aku memutuskan untuk massage yg disediakan hotel. Cukup 1 jam badan terasa segar dan aku lanjutkan baca-baca contoh soal psikotes yg kubeli beberapa hari lalu di Gramedia BC, Balikpapan. Jam 23.00 WIB aku terlelap.

Keesokan paginya, setelah sarapan, aku memesan taxi menuju Plaza Ciputat Mas. Ketika tiba di blok B/B di depan kantor PT. SDM-SR, aku bertemu peserta tes lainnya dan juga mas Agung yg melamar posisi sama. Kantor masih tutup dan baru buka jam 07.45.
Jam 8 test dimulai dengan test hitung, lalu test pengetahuan umum, test intelegensi umum, test melihat bentuk, test hitung deret, test papi kostick dan ditutup dengan test Pauli yg menjumlahkan ratusan deretan angka. Tangan pegal dan mata berkunang-kunang.

Jam 11.30 test komplit dengan muka masih tegang dan tangan pegal, kutelfon sopir taxi yg tadi pagi mengantar aku. Ia sudah siap di parkir blok dan kami pun berlalu menuju bandara lewat Slipi, jarak paling cepat menurut sang sopir taxi. Kali itu aku bersama mas Agung Sunarto karena kami mempunyai flight number yg sama, GA572 menuju Balikpapan jam 15.30 WIB. Ia akan mengikuti FFD test di Pasir Ridge. Tak disangka perjalanan lancar, taxi melesat dengan cepat. Estimasi awal adalah 2 jam, bahkan ada teman yg ngasi ancer-ancer 3 jam. Jakarta gak bisa ditebak, katanya serius. Hanya 1 jam kami sudah tiba lalu langsung check in dan masuk Mandiri Lounge yg terletak sebelum ruang tunggu 2F. Kamipun menghabiskan waktu 3 jam untuk makan siang, membaca, membaca dan membaca di lounge yg ramai itu.

Jam 16.30 kami baru boarding, bahkan jam 17.30 akhirnya baru bisa take off. Seperti sudah biasa, tak ada penjelasan kenapa delay dan sebagainya, bahkan untuk maskapai plat merah sekelas Garuda yg mendapat the Best Regional Airlines dari badan penerbangan Eropah. Aneh.
Jam 20.30 WITA kami landing dgn selamat di Sepinggan, Balikpapan. Satu taxi dengan mas Agung, aku menuju Suraton dan mas Agung menuju Novotel.

Antara landing dan take off total butuh waktu 24,5 jam. Hanya sehari aku di Jakarta kali ini. Semoga setiap langkah mendapat petunjukNya dan semoga apa yg aku lalui mendapat jalan yg terang begitu pula jalan selanjutnya.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Sunday, October 13, 2013

Penulis Favorit

Diantara beberapa penulis yg pernah saya baca bukunya, di bawah ini adalah yg diantaranya saya sukai. Blog-nya, khususnya menjadi santapan bacaan rutin. Meskipun tidak update tiap hari dan ada juga blog yg tidak resmi yg dibuat oleh penggemarnya, tapi ketika ada waktu luang membaca, saya selalu membuka salah satu blog/website di bawah.

1. Jamil Azzaini (jamilazzaini.com)
2. Roni Yuzirman (roniyuzirman.wordpress.com)
3. Rhenald Kasali (http://rhenald-kasali.blogspot.com)
4. Putu Setia (mpujayaprema.com)
5. Dahlan Iskan (dahlaniskan.wordpress.com)
6. Adjie Silarus (adjiesilarus.com)
7. Adi W Gunawan (www.adiwgunawan.com)
8. www.sekolahorangtua.com

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

(Buku) Wartawan Jadi Pendeta

Putu Setia adalah salah satu penulis idola saya kini berubah nama jadi Mpu Jaya Prema Ananda setelah melewati upacara penobatan menjadi pendeta Hindu Bali.

Dalam buku ini Mpu mengisahkan kisah hidupnya mulai kecil, pernah sekolah SMP di Bajera dan pernah hampir putus sekolah. Kemudian melanjutkan sekolah STM di Denpasar meskipun akhirnya putus di tengah jalan dan terpaksa bekerja jadi tukang gambar listrik.

Pernah pula kuliah di Akademi dan juga tidak lulus. Sejak SMP ia sudah aktif menulis dan mengirimkannya ke majalah terkenal pada masa itu mulai dari Suluh Marhaen hingga koran Bali Post. Kegiatan itu pula mengantarkannya menjadi wartawan Bali Post.

Akhirnya melamar menjadi wartawan Tempo dan ditunjuk menjadi kepala cabang di Jogja. Kemudian ditugaskan menjadi redaktur senior di Tempo Jakarta.

Istrinya yg berasal dari Pupuan Sawah, di sebelah utara Bajera adalah nama daerah yg begitu familiar karena masa kecil saya di Bajera. Nama-nama tempat dalam kisah yg beliau ceritakan begitu dekat dan akrab di telinga sehingga membuat saya tak henti membaca hingga larut malam. Dalam 11 hari saya menyelesaikan buku ini.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Friday, October 11, 2013

Empat Hari di Balikpapan

Sore itu aku tiba di Balikpapan sekitar jam 6 kurang sedikit. Pesawat Lion yg mengantarkan kami sedikit telat dari Makazzar. Langsung menuju Suraton di kamar 209. Hari itu aku absen training hari pertama karena APEC membuat semuanya kacau. Malam hari aku makan di sekitar depan Suraton.

Esoknya adalah training hari kedua. Di kelas kami praktek Wonderware dan connect ke PLC Twido. Namun gagal. Siang hari dilanjutkan oleh asisten dosen Endra yakni mas Denny, belajar Wonderware tapi pakai simulasi RS Logix 5000 Emulator. Kami di kelas hanya berempat: aku, om Jack, Slamet dan Hadi orang Sepinggan. Sore hari aku jalan ke Matahari untuk sekedar beli celana panjang coklat ditambah dengan 3 kaos buat di rumah. Di Gramedia aku mencari buku Saman karangan Ayu Utami dan buku Cerpengram, buku panduan mengarang cerpen. Sebelum pulang aku makan malam di warung babi di samping BC.

Pada hari ketiga yg ngajar mas Denny, melanjutkan latihan Wonderware mulai dari input/output digital dan analog. Sore hari aku diajak om Jack hunting model di Banua Patra. 2 orang teman om Jack dan satu model berpostur tinggi melengkapi sore itu. Tapi si fotografer menolak ketika kutawari memanfaatkan back light. Auuww... Aku hanya bertindak sebagai juru pegang lampu flash.

Hari terakhir kami training hingga jam 3 sore. Setengah hari pertama kami diajar mas Denny. Bos Sigit mengirim whatsapp bahwa mas Ubay, calon bos baruku, ingin ketemu. After lunch ditutup pak Endro yg akhirnya berhasil meng-connect PC ke PLC Twido. Training diakhiri dengan menyerahkan sertifikat tanda kelulusan. Hingga akhir kelas, mas Ubay belum menelfon. Aku menghabiskan waktu cek email di area komputer team training.

"Bos, belum dikontak sama Ubay, nih. Aku udah selesai training" keluhku via Whatsapp.

Tak lama mas Ubay menelfon, "Mas Gede, bisa ke kantor saya sebentar?" tanyanya sopan.

Aku mengiyakan. Setiba di kantornya di MOB, aku mengetuk pintu dan masuk perlahan. Mas Ubay menyalami pelan dan berkata ramah, "Apa kabar, Mas Gede?"

"Baik, mas Ubay, lama juga kita gak ketemu ya, " seruku mencoba memecah es balok.

Kemudian aku dischedulkan mengikuti test aptitude di Jakarta pada tanggal 21 Oktober nanti. Sore hari selepas massage ke Blue Sky, aku meluncur ke Gramedia mencari buku psikotes. 2 buku kubungkus buat latihan.

Makan malam nasi goreng spesial dan jus mangga menemaniku malam itu di Solaria. Setiba di Suraton, aku ketiduran lemas dan jam 4 subuh terbangun lalu melanjutkan kisah Kuli Minyak yg baru "tiba" di Cepu. Semoga sukses untuk tes-ku dan juga lancar penulisan buku "novelku".

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Monday, October 07, 2013

Ke Jogja Lagi

Setelah berkejaran dengan waktu yg mepet akhirnya Travel Clearance itu diapprove juga oleh VP yg saat itu dijabat Manager kami. Proses pengurusan training ini sebenarnya mudah, namun pihak-pihak tertentu membuatnya tersendat.

Pertama kami calon trainee ditawarin class yg sesuai, jika cocok kirim ke bagian Training dan minta persetujuan leader level 1. Kemudian disuruh mengisi OLTRIS yaitu sistem online perjalanan. Dalam OLTRIS kami mengisi penerbangan yg dipilih dan juga hotel yg diinginkan. Disini leader level 1 dan 2 akan melakukan approval. Juga petugas travel akan melakukan reservasi tiket pesawat juga kamar hotel. Disisi lain, sekretaris manager kami akan melakukan reservasi training.

Lalu saya mengisi IVET utk mendapatkan Travel Clearance (TC) dari VP. Jika TC diapprove baru bisa issued tiket pesawat. Akhirnya sehari sebelum saya seharusnya off baru mendapat persetujuan TC. Ya syukur dan gembira karena saya bisa training di Jogja dan bisa membawa keluarga serta.

Ini adalah kunjungan ke Jogja setelah tahun 2007 saya terakhir menghadiri wisuda adik. Sekalian napak tilas dan mengenang kisah klasik kuliah dulu. Namun kali ini saya membawa serta istri, adik dan 2 anak saya yg berusia menjelang 4 dan 2 tahun.

Training saya berjudul Safety Instrumented System dengan mentor Pak Priyatmadi dan Pak Sudjoko dari Teknik Elektro UGM. Pak Pri adalah dosen saya dulu, sempat ketemu satu kelas saja.

Kisah lengkap 6 hari di Jogja bisa dilihat di ranacitta.wordpress.com

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Delay Karena APEC

Roda-roda bergelinding mengantarkan aku dan istriku menuju bandara pagi itu, Senin 7 Oktober 2013. Cuaca cerah, langit berwarna biru pekat, hanya ada sedikit awan di bagian selatan. Sepanjang jalan bypass sunset road hingga bypass Ngurah Rai tertancap spanduk-spanduk bertuliskan "APEC 1-8 Oct 2013". Jam 10 kurang aku sudah tiba di bandara yg masih belum jadi sempurna. Broadcast via bbm yg kudapat beberapa minggu lalu mengatakan bahwa bandara Ngurah Rai akan close selama 4 hari yaitu tanggal 5,6,8,9 Oktober. Normalnya aku berangkat tgl 8 namun karena ada training tanggal 7, aku harusnya ke Balikpapan pada hari Minggu 6 Oktober. Karena airport tutup, aku nego sama leaderku agar bisa berangkat Senin saja. Berharap tiba di Balikpapan siang dan masih bisa join di kelas setengah hari. Namun pikiran ini tetap saja waswas sejak di rumah, takutnya pesawat tidak on time. Tapi istriku yg pintar selalu berusaha menenangkan.

Aku berhenti di dekat entrance gate agar dekat dengan pintu masuk domestik, hanya perlu berjalan kaki 30 meter. Tidak usah ke parkir di ujung barat yg membuat aku harus berjalan sekitar 800 meter ke tempat check in.

Proses check in berjalan lancar dan aku berada di baris ke 30 pada counter check in Lion tanpa bagasi. Sebelum masuk ke barisan, aku nanya dulu ke petugas counter,

"Mbak, Lion ke Makazzar masih on schedule?"

"Yup!" kata petugasnya mantap. Aku jadi yakin dan agak tenang.

Sambil menghilangkan ketegangan, aku menyalakan stopwatch di smartphone dan menghitung kecepatan petugas melayani calon penumpang. Kudapat angka 1 menit rata-rata petugas melayani satu orang. Benar saja, aku berdiri sekitar setengah jam untuk menuju depan meja counter check in.

Aku berlalu menuju ruang tunggu, setelah membayar airport tax di ujung pintu. Kursi penuh, aku menemukan sebuah kursi kosong di ujung sana, di sebelah mas ganteng berpakaian rapi jali seperti salesman. Aku bertanya tujuannya kemana.

"Lion Jakarta, Mas. Sudah sejam delay nih."

Tuinggg! Hati makin khawatir. 15 menit duduk serasa 15 jam. Tak tahan rasanya duduk seperti ada duri di kursi ruang tunggu ini, aku menuju meja keberangkatan bertanya ke petugas, persis seperti di counter check in tadi.

"Mbak, Lion Makazzar masih on schedule?"

"Kita delay 1 jam, Mas." Hatiku jadi makin tak tenang dengan sukses.
"Itu sudah pasti ya 1 jam?" tanya saya kurang yakin.
"Sementara segitu, Mas, semua penerbangan delay kok. Kita tak bisa berbuat apa."
"Saya ada connecting flight dari Makazzar ke Balikpapan. Gimana dong?"
"Biasanya sih kalau ada delay kayak gini pasti ditungguin kok."
"Loh, saya gak mau kata biasanya. Tolong pastiin kalau saya tidak ditinggal dong," nadaku mulai meninggi.
"Ya, Pak. Pasti kok kayak gitu."

Aku berlalu saja, tanpa ucapan terima kasih, tanpa melihat wajah masam petugas yg mungkin sejak tadi sudah menerima puluhan complain. Wajahku juga masam, bukan karena dongkol tapi tegang karena aku akan telat bahkan tak bisa mengikuti training hari pertama ini.

Setelah menunggu tak pasti, akhirnya jam 13.30 kami take off menuju Makazzar. 2,5 jam delay tanpa info yg pasti. Padahal selama lebih dari 2,5 jam menunggu itu tak ada satupun pesawat internasional take off ataupun landing. Hanya Garuda ke Surabaya dan Lion ke Jakarta saja yg kudengar panggilannya berangkat.

Ketika pesawat memasuki runway, aku melihat barisan pesawat sekelas Airbus 500 dari berbagai negara parkir di bagian selatan ruang tunggu. Mulai dari Air China, Jepang, Thailand, New Zealand, Mexico, dua pesawat bertuliskan RCCHR, 2 pesawat tempur Sukhoi, copper TNI AU, Garuda Indonesia terakhir ada 2 pesawat Air Asia kecil yg parkir paling timur. Sementara pesawat lokal kita parkir tersingkir di ujung barat bandara, ada 1 pesawat GA dan 3 Lion Air.

Setiba di Makazzar aku melapor di meja tranSHIT. Ternyata ada beberapa orang lainnya yg juga mempunyai connecting flight ke Balikpapan. Ternyata kami mendapat pesawat sore jam 16:10 ke Balikpapan. Biar lambat asal selamat.

Jam 6 kami tiba dengan selamat di Balikpapan yg sedang mendung. Hari pertama training Wonderware HMI berjalan tanpa aku. Ketika nanya sopir taxi bandara yg mengantarku ke Suraton, ia mengatakan biasanya tak sampai hujan karena pawangnya dikerahkan untuk mensupport pembangunan bandara.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Friday, September 20, 2013

12 Cara Dapat Hasil Lebih dgn Sedikit Usaha

1. Have a Goal Focussed Plan
2. Follow Pareto's Principle
3. Eliminate Distractions
4. Learn to Say 'No'
5. Simplify Tasks
6. Use Brilliant Technology
7. Go to Bed Early
8. Get Up Earlier
9. Use a Timer
10. Take Short Relaxation Breaks
11. Single Task
12. Develop a Sense of Urgency

Source:
http://www.greatmindsinspire.com/archives/835

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Wednesday, September 18, 2013

(Buku) Kreatif Sampai Mati

Bulan September ini saya tergoda untuk membeli buku karya Wahyu Aditya, pemilik KDRI, ketika saya jalan-jalan di Gramedia Balikpapan. Buku Kreatif Sampai Mati (KSM) ini cukup eye catching, juga karena saya sudah tahu siapa penulisnya dari hasil karya kaos nasionalis yg banyak beredar di internet.

KSM berisi inspirasi bahwa kita harus kreatif dan tampil beda, tidak monoton, ada unsur motivasi hingga sekilas perjalanan hidup hingga bisnisnya. Pada bab awal Wadit menyarankan untuk menemukan dunia kita, atau menemukan passion kita, dengan berfikir dari berbagai arah dari berbagai sudut pandang. Ia juga menyarankan untuk merekam dan meremix pengalaman2 kita untuk diolah menjadi karya baru kita. Mirip konsep ATM (amati, tiru, modifikasi) yg sering kita dengar.

Lakukan secara spontan. Kemudian bertanyalah "bagaimana kalau saya bikin ini, itu atau kesana, kesini" dll. Munculkan sesuatu yg unik, dengan keterbatasan menciptakan kreatifitas. Ubah desain dari yg kaku (formal) menjadi yg lebih bersahabat. Ia juga setuju bahwa seorang introvert itu tak selamanya negatif. Banyak orang introvert yg sukses seperti Bill Gates dan Roosevelt. Jangan kalah start, mulailah selagi bisa. Mampu mengurai hal spontan menjadi karya yg indah. "Bunuh" otak kadal untuk meningkatkan keberanian dalam melakukan sesuatu.

Ketika semua orang out of box, maka yg in the box malah jadi unik. Ia juga menyarankan untuk tidak monoton dan tetap flexible menghadapi sesuatu.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, August 13, 2013

BE x DO Penentu Sukses

Sebuah artikel dari Pak Adi W Gunawan.

(Rekan-rekan FB, lagi saya mendapat inbox. Saya yakin pasti ada rekan-rekan yang mengalami hal yang sama seperti yang dialami Bpk. Asep).

Assalamualaikum, semoga Alloh memberkahi kehidupan bpk dan semua. Maaf pak,sudi kiranya bapak memberikan pencerahan pada saya.

Saya adalah agen asuransi,setelah 2 th sebelumnya saya hanya part time,di pertengahan thn 2012 kemarin saya sudah full time.Tapi sampai saat ini omset belum signifikan untuk promosi di akhir tahun.Banyak seminar motivasi saya ikuti,tapi semuanya seperti tidak berbekas/memberi dampak. Bagaimana teknik termudah agar selalu ada dalam kondisi easy going and happy dalam bisnis ini, yang ujung-ujungnya target omset bisa tercapai.

Saya merasa bahwa setelah memutuskan full time, masalah ekonomi malah menjadi berantakan, sementara kebutuhan tidak bisa ditahan. Atas kesediaan bpk memberi pencerahan,saya hanya menghaturkan doa,semoga bapak mendapat balasan yang lebih baik dari Alloh, aaamiiin.

Salam,
Asep

Note : bpk boleh mempublikasikan permohonan ini,karena bnyak rekan-rekan yg masalahnya sama.

(Berikut adalah jawaban saya, dengan sedikit perluasan agar menjadi lebih jelas)

Banyak rekan yang telah sungguh-sungguh kerja keras namum belum mencapai hasil seperti yang diharapkan. Ini adalah pertanyaan besar yang dulu saya cari jawabannya.

Biasanya kita akan membaca buku-buku motivasi, menghadiri seminar motivasi, atau pelatihan lain. Ini semua bagus. Banyak orang sukses dengan cara ini.

Namun, bagaimana bila ternyata semua ini sudah dilakukan tapi TETAP hasilnya belum maksimal seperti yang diharapkan?

Pencarian saya sekian tahun akhirnya membawa saya mendalami dunia pikiran. Dan hasil dari pencarian ini saya tulis ke dalam buku Quantum Life Transformation dan saya ajarkan di pelatihan Quantum Life Transformation.

Banyak pemahaman yang bagus, yang diperoleh dari buku, konsultasi, atau pelatihan, ternyata tidak dapat membantu kita mencapai hasil maksimal karena kita lupa bahwa untuk sukes ada dua faktor yaitu Faktor Tuhan dan Faktor Manusia. Untuk Faktor Tuhan, saya tidak bisa bahas karena ini sangat personal, menyangkut relasi seseorang dengan Yang Kuasa.

Saya bahas faktor manusia. Faktor Manusia ada dua komponen BE x DO.

BE ini terdiri atas: Impian, Yakin, Syukur, Pasrah, Doa.
DO terdiri atas: Pengetahuan, Strategi, Kerja, dan Evaluasi.

Jadi, semuanya selalu diawali dengan target yang jelas. Setelah itu kita harus yakin sepenuh hati. Sering orang tidak yakin dan ini yang menjadi faktor penghambat utama (baca: mental block). Selanjutnya kita perlu mensyukuri apapun yang kita miliki saat ini, bersyukur untuk semuanya. Setelah itu, lakukan DO dengan sungguh-sungguh, dengan strategi, pengetahuan, kerja keras dan cerdas, dan rutin melakukan evaluasi.

DO dilanjutkan dengan pasrah dan doa yang tulus. Apapun yang dihasilkan, kita pasrahkan kepada Yang Kuasa. Jangan memaksakan hasil yang ingin dicapai.

Kalau hanya kerja tanpa strategi yang jelas, hasilnya pasti tidak maksimal. Kalau sudah melakukan DO tapi BE tidak bagus, hasil juga tidak maksimal.

Dari pengalaman saya selama ini membantu klien dan menyelengarakan pelatihan QLT, orang belum berhasil PASTI masalahnya ada di BE atau DO.

Banyak yang BE-nya sudah sangat bagus tapi DO-nya yang kurang. Atau sebaliknya, DO sangat bagus tapi BE kurang.

DO ini wilayah pikiran sadar. BE, ini wilayah pikiran bawah sadar. Dan untuk menjangkau, melakukan perubahan di pikiran bawah sadar tentu membutuhkan cara dan teknik yang pas.

Motivasi sebaiknya berasal dari dalam (internal) bukan dari luar (eksternal). Dulu saya juga sering mengalami seperti yang dialami Pak Asep.

Saat ikut seminar saya begitu semangat. Selesai seminar, paling lama bertahan satu atau dua hari, maksimal satu minggu, motivasi saya drop dan habis seperti balon kehabisan gas.

Ini siapa yang salah? Apakah trainer atau motivatornya?

Tidak. Ternyata di dalam diri saya ada penolakan. Impian-impian saya tidak personal, saya cuma ikut-ikutan orang lain. Saya merasa tidak layak atau cukup berharga untuk bisa meraih impian-impian itu. Selain itu saya tidak punya strategi yang jelas. Akibatnya saya "ngawur" dalam upaya mencapai impian. Ditambah lagi mental block.

Saya butuh waktu hampir 7 (tujuh) tahun untuk akhirnya bisa menemukan mental block ini. Waktu yang cukup lama. Berbekal pengalaman inilah saya akhirnya mendalami teknologi pikiran dan sekarang bisa mengajarkan cara yang cepat dan tepat untuk mengatasi berbagai hambatan sukses yang ada di pikiran bawah sadar.

Saya percaya sepenuh hati bahwa semua orang bisa, layak, dan berhak untuk sukses. Dan sukses ada caranya. Ini yang perlu dipelajari dengan cermat dan dipraktikkan dengan sepenuh hati. Dengan demikian sukses adalah sebuah keniscayaan.

Semoga penjelasan ini bisa membantu memberi pemahaman yang lebih pas mengenai proses sukses.

Bagaimana menurut Anda?

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Sunday, August 11, 2013

Test Fuel Consumption Vario

Beberapa hari lalu saya iseng ngetes berapa konsumsi fuel motor Honda Vario. Caranya adalah pertama mengisi tangki penuh dan mencatat bacaan kilometer. Lalu beberapa hari berikutnya saya beli bensin penuh lagi dan saya catat kilometer. Didapat data 100 km sebanyak 2,7 liter atau Rp 17750 karena bensin sudah naik Rp 6500/liter.

Kalau dikalkulasi berarti Vario saya mampu berjalan 37 km per satu liter bensin atau rasio 1:37. Kalau dirupiahkan menjadi Rp 175/km. Jika setiap 2000 km kita melakukan servis dan ganti oli, maka untuk jarak sejauh itu kita telah menghabiskan bensin sebanyak 54 liter atau Rp 351000,-

Jika asumsinya kita bekerja kantoran dengan jarak 25 km dari rumah berarti 50 km/hari. Dalam 40 hari kita harus men-servis Vario atau setiap bulan (30 hari) kita menghabiskan bensin Rp 263000,- atau sekitar 40 liter.

100km
2,7liter
100/2,7=37km/liter
Rp 17550/2,7liter
Rp 175/km
Rp 351000/2000km

Semoga bermanfaat.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Thursday, August 08, 2013

Sharing Day di Pandak Gede

Sudah sejak lama saya pengen bikin sharing day di kampung saya. Saya prihatin dengan anak-anak kecil di kampung tak ada sarana bermain, apalagi menyalurkan bakat dan berekspresi sesuai hobby. Setidaknya saya ingin memulai dari diri saya dulu, saya ingin sharing seputar keahlian dari hobby yang saya punyai. Pertama mungkin saya ingin sharing tentang dasar-dasar bermain gitar, piano, dan beberapa alat musik lainnya. Mungkin sedikit juga sharing soal bahasa inggris, cara belajar yg baik dan efektif. Lalu lanjut tentang fotografi atau bahkan menggambar.

Karena berbagai kesibukan, akhirnya itu hanya sebatas rencana. Belum bisa terlaksana. Yang paling mungkin saya lakukan adalah sebagai EO saja. Saya akan mencari orang yg mau sharing kepada anak-anak SD-SMP. Pertama saya akan memilih kursus tari Bali gratis. Saya akan mencoba kerjasama dengan Kelihan Adat dan Dines untuk ijin menggunakan bale banjar untuk latihan. Saya akan mencari penari Bali yg mau mengajar menari dengan honor sederhana dari saya sendiri, syukur-syukur dia mau gratis. Siswanya akan dibatasi 10 atau 20 orang saja. Seminggu sekali atau 2 kali biar tidak terlalu mengganggu belajar sekolah. Tujuan mulianya adalah melestarikan budaya Bali khususnya tari Bali. Syukur-syukur selanjutnya bisa mengkoordinir untuk mengajar gamelan Bali untuk anak-anak desa. Tujuan lain adalah merangsang otak kanan anak-anak kampung sekitar rumah.

Langkah kedua adalah menawarkan kepada orang-orang tua di sekitar rumah/banjar yang berminat ikut latihan tari Bali. Diutamakan anak-anak
SD kelas 5-6 dan SMP 1,2,3. Semoga tujuan mulia ini bisa terlaksana off ini dan mendapat dukungan dari banyak pihak. Astungkara.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Wednesday, August 07, 2013

Balikpapan H-1

Off kali ini hanya seminggu karena harus menggantikan sahabat yg cuti Lebaran. Aku ke Balikpapan 7 Agustus sehari sebelum lebaran dan ke Attaka pada hari Kamis ikut dengan bus West Seno.

Harga tiket masih lumayan mahal. Aku naik Citilink dari Denpasar, lanjut Garuda menuju Balikpapan. Gak nyangka ternyata Garuda memakai pesawat kecil Boombardier untuk rute lebih dari 1 jam ini. Di Bandara Ngurah Ray ada perubahan pintu masuk keberangkatan. Kami harus berjalan agak jauh memutar tapi ujung-ujungnya pada pintu check in yang sama. Harusnya berhenti di gate masuk mobil aja cukup agar tak jalan jauh.

Sore hari setiba di Suratown, aku langsung menuju BC membeli mp3 player Samsung seharga 450 ribu rupiah, lumayan bagus suaranya. Lalu makan malam di warung chinese food b2 di samping BC. Sebelum pulang aku sempatkan mampir di Gramedia membeli buku Easy Planning-nya Aidil Akbar. Moga bisa menjadi panduan untuk mengelola uang gaji ke depan.

Malam hari riuh ramai di jalan depan Suratown dipenuhi orang takbiran. Lalu lalang rombongan konvoi dan suara petasan oleh anak-anak kecil di bawah umur meramaikan malam itu. Aku tidur cepat saja, karena badan rasanya remuk. Sebab kemaren dik Citta sakit sariawan dan membuat beberapa hari tak makan dan minum, bahkan tak mau nyonyok pi. Syukur sebelum naik ia sudah sembuh dan kembali monster ASI beraksi. Agak tenang. Nana kemaren sekolah dengan asyik. Mulai Kamis libur dan minggu depan masuknya cuman 2 hari pada Senin dan Jumat.

Pagi ini aku nongkrong sebentar di Hotel Santika Airport ngobrol sama Windu MiQA karena harus menunggu bus jam 9 nanti.

Selamat hari raya Idul Fitri 1434H buat para sahabat yg merayakan. Mohon maaf lahir dan bathin.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Sunday, August 04, 2013

Pulang di Akhir Juli

1. Perjalanan dari Attaka dimulai. Jam 6 menembus kabut pagi bersama deru mesin Peacock 3 dan debur ombak selat makazzar menggerayangi buritan kapal. ‪#‎pulang

2. Jam 7 tiba di Santan Terminal, Tg. Santan. Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Balikpapan. Akan ditempuh selama 6 jam ke depan dengan mampir di Robinson, Samarinda untuk istirahat sekitar 1 jam. What a wonderfool trip ‪#‎pulang

3. Mampir makan di Texas Samarinda 1/2 jam saja. Lalu melanjutkan perjalanan lagi ke Balikpapan. Jam 1-an harusnya sudah sampai. Cuaca cerah. Langit biru dgn sedikit awan. Semoga lancar di sisa perjalanan. ‪#‎pulang

4. Lalu, jam 13.40 kami tiba di Sepinggan Airport Balikpapan. Langsung check in di counter Lion untuk penerbangan Balikpapan-Makazzar-Denpasar. Perjalanan ditempuh selama 1 jam ke Makazzar, transit sekitar 1 jam dan lanjut 1 jam lagi menuju Denpasar. Moga selamat sampai tujuan.

5. Pulang kali ini bertepatan dengan arus mudik lebaran, sehingga harga tiket jd lumayan lebih tinggi dibanding hari lainnya. Suasana airport juga seperti pasar. Suara riuh bercampur dengan aneka macam aroma orang-orang yg mudik bertemu keluarga tercinta. #pulang

6. Pesawat Lion dr Tarakan t'lah mendarat artinya sebentar lagi akan boarding ke Makazzar, karena memakai pesawat yg sama. Waktu loading sekitar 1/2 jam dan semoga jam 3 sudah take off. 20 menit terlambat itu sudah biasa bagi maskapai lokal. #pulang

7. Mendarat dengan selamat di Sultan Hasanuddin Makazzar. Lapor meja transit lanjut lagi menuju Denpasar dengan pesawat Lion yang berbeda. #pulang

8. Finally landed safely at Ngurah Ray Airport, Bali. Perjalanan 12.5 jam ini tak terasa terlalu melelahkan karena dijemput oleh yang tercinta ke bandara. Lalu masih harus menempuh 24 km lagi menuju kampung halaman. Can't hardly wait to see my little stars. #pulang

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Thursday, July 25, 2013

Belajar Hal Baru

Konon katanya agar hidup lebih berwarna dan menyegarkan otak, kita disuruh belajar hal-hal baru setiap saat. Kapan terakhir kali anda belajar hal-hal baru untuk pertama kali?

Sebelum akhir tahun ini saya ingin memulai mempelajari beberapa hal baru diantaranya: Japs style, suling Bali, yoga, meditasi dan rindik.

Japs Style adalah gaya motor klasik. Hingga bulan July ini saya sudah mendapat bahan yaitu Honda Tiger tahun 1996. Tinggal mengumpulkan aksesories lainnya. Disini saya belajar banyak hal, mulai dari cara membeli motor 2nd, mengenali bagus-tidaknya mesin motor, mengenal cara membaca ban, memilih ban vs velg yg sesuai dll.
Saya juga ingin mendalami belajar suling dan rindik. Karena instrument ini cukup asik dan memiliki tingkat kesulitan yg tinggi. Disamping itu, siapa tahu nanti bisa jadi bekal hari tua jika kelak saya pensiun dini, bisa jadi pemain rindik dari acara ke acara nikahan dsb.

Yoga dan meditasi sudah saya mulai sedikit demi sedikit. Namun saya ingin belajar langsung sama sang ahli agar mendapat petunjuk yg benar. Saya mencoba mengontak Bali-India foundation yg mengadakan pelatihan yoga-meditasi setiap hari di Renon, Denpasar. Jaraknya cukup jauh, namun saya harus kreatif, bagaimana mengatur waktu agar semuanya berjalan lancar.

Semoga apa yg saya rencanakan didukung oleh semesta alam.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Monday, July 22, 2013

Membuat Motor Jap's Style

Beberapa bulan terakhir saya begitu tertarik dengan sebuah style motor yg disebut Jap's Style atau Japanese Style, karena pertama kali memang berasal dari Jepang. Mulai mei 2013 saya hunting motor. Awalnya kepingin CB100. Seiring waktu dan saran teman-teman, engine CB100 terlalu kecil dan nanggung. Akhirnya saya naikin target menjadi GL Pro, GL Max atau GL100. Namun susahnya setengah mati nyari motor-motor begini di Bali. Langka. Lalu saya beralih lagi ke Tiger. Beberapa lama gak dapet juga. Nanya beberapa dealer, nihil.

Suatu hari ada teman bbm broadcast ada yang jual Binter Merzy KZ-200 tahun 1980. Saya konsultasi ke mekanik saya, ia bilang itu barang langka. Akhirnya deal dengan harga 6 juta. Namun STNK telat dibayar 1 tahun. Niat sudah mantaf dengan Binter ini tapi sayangnya masih platina. Saya agak waswas.

Seminggu kemudian saya lewat di seputar Kediri, ada Tiger dipajang di depan sebuah bengkel motor. Saya samperin dan tanya harga. Surat mati selama 2 tahun dan saya cek suara mesin. Sore harinya saya ajak mekanik saya ngecek dan deal langsung ambil 6,9 juta. Lumayan lah. Akhirnya Binter saya lepas ke teman SMA saya, Doddy seharga sesuai saat membeli.

Kini saya sedang mengumpulkan bahan aksesoris. Mulai dari ban, velg, tromol velg, lampu depan, lampu sein, lampu rem, speedometer dan aksesories lainnya. Ada beberapa teman yang merekomendasikan bengkel. Salah satunya adalah mas Dede di Tabanan. Dengan harga yg lumayan murah dan hasil yg tidak jelek lah. Moga cepat terealisasi.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Sunday, July 21, 2013

Positif dan Negatif

Dalam perpisahannya, Pak Prayitno sempat memberikan kami nasehat perihal bagaimana bersikap kepada diri dan orang lain. Ia menyebutnya bersikap/berfikir positif dan negatif. Ada empat kombinasi yaitu kita bisa jadi positif dan negatif. Orang lain bisa kita anggap positif maupun negatif.

Jika kita memandang diri negatif dan orang lain negatif, maka ini adalah sikap paling buruk dalam kehidupan. Karena kita selalu menganggap diri dan orang lain serba tak mampu. "Ah, aku aja gak bisa, apalagi kamu!" Demikian yg sering diucapkan.

Memandang diri negatif namun orang lain positif adalah sikap rendah diri (minder). Selalu merasa tidak mampu dan lebih bodoh dari orang lain adalah mental block yg benar-benar menghambat kesuksesan orang lain.

Memandang diri positif, memandang orang lain negatif malah menimbulkan arogansi diri. Kita selalu memandang rendah orang lain bahkan tidak pernah memberi kesempatan kepada orang lain berbuat lebih.

Yang paling ideal adalah memandang diri dan orang lain positif, sesuai porsi masing-masing. Atasan menghargai dan mendelegasikan tugas kepada bawahan dan mempercayakan hasilnya untuk setiap tugas.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Pengen Jadi Enterpreneur

Sejak beberapa tahun terakhir ini saya amat doyan membaca buku atau artikel soal marketing dan bisnis lainnya. Berawal dari makin merebaknya virus enterpreneur baik itu melalui social media maupun melalui iklan dan buku. Berbagai ide bisnis sudah hampir saya jalani, tapi sepertinya saya masih perlu belajar mengatur waktu agar saya bisa membagi waktu dengan keluarga, menyiapkan bisnis saya dan juga tetap menjalankan hobi saya sebagai fotografer.

Namun akhir-akhir ini keinginan menjadi pengusaha itu makin menjadi setelah melihat beberapa orang tetangga atau keluarga bisa mengantarkan anaknya sekolah tiap hari dan hidup mereka baik-baik saja. Dalam hati saya berfikir, harusnya saya bisa seperti itu. Tapi dimana salahnya?

Jika flashback ke 5-10-20 tahun lalu, saya sebenarnya dilahirkan dari keluarga enterpreneur. Meskipun bisnis bapak kecil-kecilan, namun buktinya bisa sampai menyekolahkan 2 orang anaknya hingga sarjana. Bahkan bisa pula mewariskan belasan are tanah di beberapa tempat. Ini bukan nyombong, tapi sekedar pengen memotivasi diri. Saya pengen seperti bapak saya dulu, bisa ketemu setiap hari dengan keluarga, anak dan istri.

Ketika saya amat-amati pula, orang yang bisa menikmati waktu luang bahkan sembari mengantar anak sekolah itu kelihatan santai dan tidak bekerja. Semakin dalam saya amati ternyata mereka punya pasif income berupa kos-kosan atau toko/rumah kontrakan. Mereka bisa, saya harusnya juga bisa.

Ya Tuhan, mulai detik ini aku berdoa kepada-Mu, tunjukkanlah jalan yg benar menuju kembali jadi pengusaha seperti bapakku dulu. Aku ingin berkumpul setiap hari bersama keluarga, melihat detik demi detik perkembangan anak-anakku yg cantik dan juga menikmati hidup yang sederhana namun bersahaja. Cukup sandang, pangan, papan dan setidaknya bisa menyekolahkan anak-anakku pada jenjang kuliah dan diberi kesehatan yang indah hingga beranak cucu nanti. Astungkara.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Citilink Stop Flight

Mulai 1 July 2013 Citilink Denpasar-Balikpapan distop penerbangannya karena alasan menata ulang skedul flight. Padahal kalau dibilang sepi juga tidak, tiap saya naik hari Selasa atau off Rabu, pesawat hampir selalu penuh, secara kasat mata 90% ke atas isinya. Disamping ke Denpasar, flight lain dari Balikpapan juga di stop, mulai dari Makazzar, Jogja, Solo bahkan Surabaya.

Sehingga saya harus kembali seperti dulu lagi via Makazar atau Surabaya. Off kali ini, 3 Juli saya ke Bali via Makazzar dengan Lion. Karena belinya telat, dapet harga cukup mahal. Biasanya kalau naik Citilink hanya 500-an, kini jadi 3x lipat. Ya dinikmati saja.

Tapi yg sedikit membuat lega adalah pesawat yang dari Makazzar ke Denpasar adalah pesawat yg sama dengan dari Balikpapan. Sehingga jika pesawat delay, saya tak ditinggal. Dan sekarang contohnya, pesawat delay 1 jam 20 menit. Semoga selamat sampai tujuan. Astungkara.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, July 20, 2013

Nana Mulai Sekolah

Senin 15 Juli Nana mulai sekolah playgroup di TKK Immaculata Tabanan. Kami memilih TK ini karena banyak direkomendasikan sahabat dan saudara. Juga karena ada sepupunya Nana, Gek Muni dan Yumang, sekolah disana juga.

Hari pertama sekolah jalanan menuju Immaculata sedikit macet begitu juga di dalam sekolah. Semua orang tua mengantarkan anaknya pada awal sekolah ini. Begitu juga saya dan istri, mengantarkan Nana dengan semangat plus Citta juga menemani kakaknya sekolah.

Nana melewati hari pertama hingga hari kelima dengan sukses dan akupun bisa menemani minggu pertama Nana di sekolah bersama ibu dan Citta dan memilih untuk berangkat on duty telat 3 hari. Bahkan pada hari pertama dan ketiga, ketika bu guru menawarkan siapa yang berani menyanyi ke depan, Nana naikkin tangan dan maju menyanyi Twinkle Little Star dan Bintang Kecil.

Semoga hari-hari berikutnya ia tetap semangat dan senang mengikuti setiap kegiatan belajar dan bermain ini. Semoga juga ibu tetap kuat dan sabar mengantarkan Nana ke sekolah jika aku sedang on duty. Citta anteng di rumah bersama mbok dek, PRT kami.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Ke Surabaya Lagi

Sejak 1 Januari 2013 atau sejak 6 bulan terakhir saya tak pernah transit lagi karena ada penerbangan direct Balikpapan-Denpasar pp dengan Citilink. Adanya rute ini membuat saya cukup nyaman secara jam terbang yg lebih pendek dan juga harga tiket yg relatif jauh lebih murah jika transit. Bisa hemat sepertiganya.

Namun sejak 1 Juli penerbangan Citilink direct distop dan dialihkan ke rute lain. Padahal kalau menurut pengamatan saya rute ini cenderung gemuk. Setiap saya naikin setidaknya selalu 90%-an penuh. Jadilah saya kembali ke jaman dulu, harus transit via Makazzar atau Surabaya.

Pada off lalu 3 Juli, saya ke Bali naik Lion via Makazzar. Beruntung sekarang flight ini connect. Jadi kalau dari Balikpapan delay, otomatis ke Denpasar akan ditunggu. Contohnya kemaren, kami dari Balikpapan delay sekitar 2 jam. Ketika sampai di Makazzar kami hanya mampir 15 menitan dan langsung naik pesawat ke Bali. Tiket saat itu lumayan mahal, hampir 1,5 juta.

Ketika balik kemaren, 19 Juli, aku harus memilih jalur via Surabaya dengan kombinasi penerbangan Citilink dan Lion agar mendapat harga paling murah. Lumayan mendapat tiket dengan harga 700-an ribu saja setidaknya mengimbangi tiket off yang menggila nanti tanggal 31 Juli 1,8 juta via Makazzar. Saya sudah beli jauh hari karena takut kehabisan tiket karena H-8 menjelang lebaran.

Semoga tetap aman dan selamat terbang hingga ke tempat tujuan.

PS: ketika check ini di Denpasar, saya tanya petugas Citilink mengapa rute Denpasar-Balikpapan dihapus? "Kan mau diambil Garuda rute-nya, Pak." Moga aja cepet ya. Biar dapet langsung lagi.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Saturday, July 06, 2013

Citilink Stop Flight Balikpapan-Denpasar

Mulai 1 July 2013 Citilink Denpasar-Balikpapan distop penerbangannya karena alasan menata ulang skedul flight. Padahal kalau dibilang sepi juga tidak, tiap saya naik hari Selasa atau off Rabu, pesawat hampir selalu penuh, secara kasat mata 90% ke atas isinya. Disamping ke Denpasar, flight lain dari Balikpapan juga di stop, mulai dari Makazzar, Jogja, Solo bahkan Surabaya.

Sehingga saya harus kembali seperti dulu lagi via Makazar atau Surabaya. Off kali ini, 3 Juli saya ke Bali via Makazzar dengan Lion. Karena belinya telat, dapet harga cukup mahal. Biasanya kalau naik Citilink hanya 500-an, kini jadi 3x lipat. Ya dinikmati saja.

Tapi yg sedikit membuat lega adalah pesawat yang dari Makazzar ke Denpasar adalah pesawat yg sama dengan dari Balikpapan. Sehingga jika pesawat delay, saya tak ditinggal. Dan sekarang contohnya, pesawat delay 1 jam 20 menit. Semoga selamat sampai tujuan. Astungkara.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Wednesday, June 26, 2013

"Perpisahan Pak Prayitno"

Tanggal 1 July 2013 Pak Prayitno resmi pindah dari Attaka menuju lawe-lawe. Dan pada malam hari kemaren tanggal 25 June kami mengadakan pesta kecil-kecilan melepas Pak Prayitno yg sudah bekerja sekitar 23 tahun di Attaka. Acara berlangsung seru dengan hiburan artis dari Samarinda. Ada juga beberapa lagu dari Attaka Band. Sebagai gong adalah penampilan tari dari Alteco Dance yg membuat semua orang ngakak. Tarian aneh ini adalah ciptaan Pak Prayitno sendiri. Sebagai puncak Pak Prayit unjuk kebolehan bermain sulap.

Ketika awal dulu saya bertemu pada tahun 2003 di Foxtrot kala itu saya masih sebagai FDT dan Pak Prayit adalah coach saya. Saya masih ingat kalimat pertama yg ia ucapkan ketika saya memperkenalkan diri, "Wah, Gede memang sudah saya tunggu-tunggu kehadirannya, nih!" Terus terang ungkapan itu membuat saya lebih bersemangat belajar.

Cukup lama saya bekerja bersama Pak Prayit bahkan hampir satu schedule dari awal dulu. Saya banyak mendapat pelajaran dari Pak Prayit dalam banyak hal: mulai dari ilmu sulap, ilmu marketing, ilmu ramah-tamah, ilmu supel, ilmu entertain, dll. Karena ia adalah sosok yang supel dan disenangi banyak orang.

Tak bisa diungkapkan dengan cerita, begitu banyak kenangan selama bekerja dengan Pak Prayitno. Kami termasuk sahabat (meskipun beda usia cukup jauh) yg cocok. Ketika saya down Pak Prayit memberikan motivasi. Ketika Pak Prayit ada problem saya berusaha memberikan saran-saran.

Bicara anggota team Twin Dolphine, sudah hampir semua t'lah pergi. Mulai dari dulu Pak Biyanto, Pak Hairy dan Pak Samad yg t'lah pensiun. Dilanjutkan dengan Nizar dan Sudirman Narang. Dan kini saya disusul Pak Prayitno. Tinggal saya dan Mas Andy Yuspendy saja yg tersisa. Entahlah harus kemana kaki ini melangkah. Antara meneruskan langkah kaki ini ataukah aku haru berbelok arah, mendaki atau menuruni bukit yg sudah terlanjur kudaki? God, give me the right way.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Thursday, May 30, 2013

Momen Inersia

Pernah ngerasa malas? Pernahkah anda ogah bangun kalo udah terlanjur duduk nonton tv? Pernahkah anda jadi enggan makan jika sedang asik mengerjakan tugas di depan komputer?

Hukum kelembaman (momen inersia) menyatakan suatu benda akan cenderung berada pada posisinya sekarang jika tidak dikenakan gaya padanya. Sebuah benda yg diam akan cenderung diam jika tidak diberi gaya apa-apa padanya. Sebuah bola akan terus menggelinding jika digelindingkan tanpa distop.

Jadi apakah kamu pernah merasa malas ketika hendak memulai mengerjakan sesuatu? Carilah cara (gaya/aksi) yg bisa menyulut semangat anda untuk memulai. Ibarat sepeda motor/mobil dengan motor starter-nya. Starter hanya benda kecil yg hidup lebih dahulu untuk memutar engine yg lebih besar, sehingga seterusnya engine pada motor/mobil akan berputar dengan sendirinya. Temukan "motor starter" yg akan mengubah nasibmu untuk masa depan lebih baik.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Menerima dan Memberi

Mana yg lebih bagus? Menerima atau memberi. Mana yg seharusnya diberikan porsi yg lebih banyak? Menerima atau memberi. Mana yg lebih susah, memberi apa menerima? Sebagian orang mungkin menganggap memberi lebih mulia daripada menerima. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.

Memberi itu tidak cuma tentang memberi uang atau harta benda tapi kita juga kadang memberi hal-hal abstrak. Misalnya memberi saran, memberikan pasangan perhatian, ilmu, jalan keluar, solusi, dll.

Menerima juga tak hanya soal menerima pemberian berupa harta benda. Menerima juga kadang tentang menerima saran, menerima keadaan, menerima nasib, menerima kritik, menerima pasangan apa adanya, menerima anak sedemikian rupa, atau menerima diri dilahirkan dalam keluarga yg apa adanya, misalnya.

Menerima sering membuat hati menjadi lapang. Menerima seringkali membuat pikiran jadi tenang. Melakukan pekerjaan dengan usaha maksimal (memberi) dan siap menerima apapun hasilnya adalah salah satu kepasrahan pada alam.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, April 09, 2013

Mangku Meninggal

Jumat 5 April 2013, sehari sebelum hari raya Kuningan, pemangku pura Ciwa meninggal dengan tenang di rumahnya di br Kebon, Pandak Gede. Setelah cukup lama sakit dan tidak bisa bangun dan bicara. Menyedihkan.

Kala itu ibu-ibu sedang ngayah di pura Ciwa persiapan Kuningan dan odalan di Pekendungan. Mek Mangku membawa kabar jika Pak Mangku sudah "berangkat" ke alam sana.

Semoga arwahnya menyatu dengan Hyang Widhi. Astungkara.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Thursday, March 07, 2013

Kaos Attaka Series

Sejak akhir Januari aku iseng menjual kaos bertuliskan kata-kata unik berbau offshore khususnya Attaka. Awalnya ada 2 desain dengan kata-kata "Kuli Minyak Lepas Pantai" dan "Proud to be Oil Worker" lalu bulan berikutnya nambah 2 desain "Damn! I Love Attaka" dan "Let's Rock the Platform".

Cerita bermula disaat aku meeting muncullah ide membuat kaos sendiri dengan kata-kata seperti di atas. Seorang teman di sebelah ngomporin, jadikan aja kaos, "aku mau pesan", katanya. Ketika membuat desain tulisan di komputer ada 2 orang teman yg lihat dan berminat dan jika boleh ikutan membuat kaos desain yg sama. Kemudian berlanjut, hasil desain "permulaan" itu kujadikan profile picture di bbm, gayung bersambut dan beberapa teman menyatakan suka. Terakhir aku coba share di group whatsapp team-ku dan group bbm kantor, akhirnya banyak yg pesan.

Tahap pertama sebanyak 45 orang yg pesan dengan 2 desain kaos. Karena masih banyak permintaan aku masih menerima pesanan tahap II sebanyak total 68 kaos dengan 4 desain. Proficiat. Lumayanlah buat latihan bisnis dan marketing. Prinsip desainku adalah memanfaatkan sifat dasar narsis dan pamer yg dimiliki kebanyakan dari kita.

Setelah tahap II ini, sebenarnya masih ada yg pesan juga, namun aku tunda dulu biar tak bosan, jenuh. Aku hanya menerima pesanan 20 kaos team TMG dengan tulisan narsis "We are specialize in engine change out".

Semoga proyek ringan ini menjadi pembuka bisnisku selanjutnya. Entah mengapa, mungkin bidang desain adalah passion-ku. Saat ini juga aku sedang merintis bisnis BaliFun Booth, namun masih terkendala lokasi di Tanah Lot. Semoga cepat dapat ya. Astungkara.

Kepikiran juga akhirnya membuat "pabrik" kaos sendiri dengan mencari perusahaan konveksi sendiri biar lebih murah. Saat bersamaan, aku juga buatkan page bernama "Proud to be Oil Worker" di FB. Semoga bisa merentangkan sayap ke setiap penjuru tanah air.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Aku Ulang Tahun

3-3-2013 genap usiaku 33 tahun. Wow sudah tua ternyata. Gak terasa memang menjalani kehidupan ini. Sudah hampir 4 tahun aku menikah dan sudah hampir 10 tahun aku terdampar di Attaka. Berarti hampir 5 tahun aku t'lah hidup di tengah samudera Selat Makazzar.

Ulang tahun kali ini cukup unik karena angkanya banyak 3. Namun tak ada yg terlalu spesial karena aku terpisah jauh dari orang-orang yg aku sayang. 1000 km jarak yg memisahkan kita.

Pada malam hari sekedar membuat pesta makan malam kecil-kecilan di mess dengan dihadiri sekitar 25-an teman. Saya tak menyangka ternyata teman-teman cukup respek. Ikan didapat dari seorang petugas catering dan 2 ekor salmon dikasi seorang pekerja blasting Bukaka di Lima sore tadi, rezeki. Terima kasih buat para sahabat dan kerabat yg sudah menyampaikan ucapan selamat melalui bbm, fb, whatsapp dan facebook juga twitter.

Ternyata memang benar, persahabatan itu menembus sekat agama, suku, ras dan golongan.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Dunia Jaman Sekarang

Dulu bintang radio "dibunuh" bintang film, lalu bintang film disingkirkan bintang sinetron, kini bintang film dan sinetron kalah ama bintang Youtube.
Dulu wartel mati karena lahirnya handphone, warnet mati karena paket internet semakin murah di rumah. Toko konvensional digantikan toko online, di masa depan agen travel akan "mati gaya" karena pembelian e-ticket semakin gampang melalui tablet ataupun smartphone.
Dulu orang suka berkirim surat dan kartu pos, kini kantor pos "bangkrut" akibat kecanggihan sms, email, ym, bbm hingga whatsapp dan fitur video call.
Di masa depan, PC akan 100% tergusur oleh tablet dan gadget sejenisnya. Fungsi jam waker, kalkulator, MP3 player (dulu walkman) dan kamus kini semua sudah tergantikan oleh HP.
Dulu belanja pake duit kertas, lalu digantikan ATM dan kini dipermudah dengan kecanggihan SMS banking dan internet banking.

Dunia sudah tak selebar daun kelor lagi, dunia selebar layar handphone.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Thursday, February 28, 2013

(Buku) Brand Gardener

Buku ini bercerita tentang perubahan yg terjadi dalam dunia broadcasting alias periklanan. Dengan segala perubahan jaman yang terjadi maka metode pemasaran atau beriklan juga harus berubah. Tak cukup hanya berubah tok, harus juga berubah ke arah lebih baik karena selama ini iklan dan usaha branding lainnya dianggap menciptakan masyarakat konsumtif bahkan ada iklan yg menipu.

Penulis juga mengedepankan bahwa sebuah brand seperti tanaman dalam sebuah taman. Ia harus dipupuk agar tumbuh subur ke arah kebaikan.

Yang menarik buat saya, di bagian halaman-halaman dalam buku ada tulisan kontributor tentang Akademi Berbagi yg merintis usaha berbagi apa saja, terutama ilmu kepada siapa saja yg membutuhkan, secara gratis tentunya. Akademi berbagi bahkan sudah merambah berbagai kota di Indonesia. Dengan pembicara (sukarela) dari berbagai bidang.

Yang membuat darah saya mengalir deras adalah karena dalam pikiran saya sejak beberapa tahun ini ingin sekali membuat "akademi berbagi" kepada anak-anak kecil di kampungku. Setidaknya aku mulai dari berbagai ilmu sederhana yg saya punya. Syukur-syukur saya bisa "mengajak" teman-teman lain untuk menjadi sukarelawan. Semoga keinginan idealis ini bisa terlaksana segera.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

(Buku) Follow Your Passion

Miliki visi yaitu kemampuan melihat masa depan dengan mata bathin dan pikiran kita. Agar visi kuat, buat dream book. Tulis 100 hal yg kita inginkan dalam hidup: hal yg ingin dimiliki, tempat yg ingin dikunjungi, hal-hal yg ingin dilakukan, ingin jadi pribadi seperti apa.

Tulis goal beserta target batas waktu di atas kertas, tempel di tempat yang sering dilihat, baca setiap pagi. Visualisasikan dan tempel tangan di atas kertas.

Minta karyawan tulis resolusi: karir, kesehatan, keuangan, fashion.

Passion is things that you really love doing.

Cara menguji kita bekerja sesuai passion, cek tiap senin apakah kita semangat untuk kembali bekerja.

Think big, start small, act now. Pelajari, cari info, kembangkan wawasan, browsing internet, beli buku/majalah, lakukan aktivitas, bergaul dgn orang se-passion, bertanya pada ahlinya, masuk komunitas.

Kerjakan apa yg kita bisa, dengan apa yg kita punya, perbaiki sambil jalan.

Jika ingin sukses, awali dengan berfikir sukses. Pikiran menjadi kata-kata, lalu menjadi tindakan, kemudian menjadi kebiasaan, lalu menjadi karakter, karakter ini yg menentukan nasib kita di masa depan.

Menurut Malcolm Caldwell, butuh 10.000 jam terbang (417 hari) untuk menjadi master di bidang yg dinginkan.

Agar bisnis kita besar dan kuat, besarkan dan kuatkan dulu karakter pribadi kita. Kuatkan akar agar menjadi pohon yg tahan badai.

Dengan berpartner, kita bisa mengerjakan lebih banyak hal.

Bergabung dengan komunitas yg tepat akan membuat kita lebih cepat tumbuh. Bibit tanaman yg bagus akan tumbuh subur di lahan yg bagus.

Miliki mentor yg tepat sesuai bidang yg diminati. Pengalaman orang lain adalah guru yg paling utama.

Faktor X. Salah satunya mohon doa orang tua. Go giver. Sisihkan sebagian penghasilan untuk mendukung orang lain baik itu uang maupun ilmu.

Law of Attraction. Bersyukur dengan yg kita miliki sekarang, ini akan menarik hal-hal baik yg lebih besar. Visualisasi goal setiap hari, bawa dalam doa, catat dalam dream book.

Libatkan tuhan dalam setiap langkah. Hidup seimbang antara karir, keluarga, keuangan, fisik, mental, sosial dan spiritual.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Friday, February 22, 2013

First Assignment on Photobooth

19 Feb 2013 adalah job pertama Ranacitta Photobooth. Persiapannya sangat matang dan malah over preparation. Tapi its okay daripada not ready.

Berikut adalah to do list preparation:
#Cek Printer di ekomter/sinar
#Batere cadangan kamera
#Printer di sinar
#Kertas A4 ngeprint2
#Survey ke lokasi
#Kumis2an dan kacamata aja, topi
#Print nota pelunasan
#Tas buat stand+payung
#Trigger+receiver+battere
#Kabel extension AC kadek
#Print amplop
#Spanduk di meja
#Meja+kursi
#Pinjem kamera kadek
#garyfong
#Battery AA for cadangan flash 4lg
#Test life di bawah
#DVD+casing
#Beli amplop yg bagus intigrafika
#Kartu nama
#Kabel usb panjang 2x buat kmr+prnt
#Kertas 3 exp
#Desain+print Brosure ranacitta

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, February 12, 2013

Kisah Pak Cok, Pemilik Krisna Oleh-oleh

19 Januari saya mengikuti seminar yang salah satu pembicaranya Pak Cok. Berikut sekilas ringkasan apa yang diceritakannya memulai usahanya sebagai raja oleh-oleh khas Bali.

1990: buka usaha konveksi sendiri
1990-94 : kerjasama dgn Sidharta
1994: 4x ijin tidak dikasi keluar pak Sidharta, bagi hasil 30:30 juta
2000: lunas 30 juta
2001: beli 6,5 are lahan. Pinjam uang di BDB 1,2M
2006: lebih maju dari Sidharta
Mau buka butik: 2 bulan survey ditemukan bahwa oleh-oleh yg paling laku kaos Bali
16/05/2007: Krisna Nusa Indah 25 Are
Kos di Gilimanuk, bawa brosur gratis kaos
16/05/2008: 50 are samping Erlangga
10/05/2009: 1,4 Ha Kuta (Parkir dikelola banjar)
1/11/2010: Ramakrisna Tuban. 2 bulan sepi. (Coba 6 bulan dulu). Rata-rata 15000 orang/hari, paling sepi 7500 pengunjung/hari. Kuncinya: Parkir luas, AC.
5/03/2012 Krisna auto gallery, moda, bridal, property
12/08/2012 Art gallery, kaos Bali
25/11/2012 Wisata Kuliner, Bali Wisata (karavan)
April 2013: Krisna 5, 2 Ha, watersport, petik anggur.

Ia juga menyumbang desa kelahirannya 1M.
2013: restoran di Kuta (50 resto)

Saat ini krisna punya 1300 karyawan dan 9 manajer.

Salah satu nasehat Pak Cok dalam berbisnis adalah:
"JANGAN TERLALU BANYAK MINTA PERTIMBANGAN ORANG LAIN, PERCAYA DIRI SENDIRI."
"JANGAN EMOSIONAL"

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

10 Things to do in Attaka

10 Things to do in Attaka when you're getting bored:

1. Fishing at boat landing
2. Karaoke at recreation hall
3. Playing PS in six
4. Googling "Maharani" news ;) (then her pictures)
5. Playing music with the band
6. Take some friends to have supper
7. Watching American Idol on Youtube
8. Take sunset picture then upload to FB
9. Order "Attaka Series" t-shirt more than 2 pcs :D
10. Apply JPP :p

Hehe. Iseng...
Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, February 05, 2013

Dipinjemin Sepeda Motor

Hari Minggu 27 Januari kemaren aku membawa mobil ke bengkel Daihatsu untuk diperbaiki indikator fuel-nya yang tak mau nunjuk. Aku curiga kabelnya dimakan tikus. Aku kira hari Minggu sepi, ternyata malah ramai sedangkan petugasnya minimalis. Jadilah antre 12 orang dan 45 menit baru mendapat layanan CS.

Di sela menunggu giliran aku bermaksud ke Tiara Grosir hendak melihat tukang cetak kanvas. Aku tanya security, tak ada ojek. Tapi ia menawari seorang pengantar cover jok mobil yang sedang menunggu sesuatu di ruang security, untuk mengantarkan aku. Dari logatnya ia anak jawa timuran dan ia bersedia mengantarkan aku, syaratnya cuman satu: jangan lama. Tak disangka ia menyerahkan kunci sepeda motor dan mempersilahkan aku membawa sendiri motornya ke Tiara Grosir.

Tak ku sangka, masih ada orang jujur dan baik hati seperti itu di kota se-plural ini. Dengan penuh semangat aku tancap gas setelah sebelumnya aku serahkan nota servis mobil sebagai jaminan. Ia menolak, tapi aku memaksa.

Sepulang dari Tiara Grosir aku memberi imbalan secukupnya dan setelah 6 jam menunggu reparasi akhirnya ditemukan kabel putus. Kan dari tadi udah saya bilangin, ngeyel sih. Troubleshoot gitu aja kok lama buangeeet. Kayaknya mekaniknya bukan yg the best yg kerja di hari minggu. Sedikit kecewa dengan "customer care" seperti ini :(

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Seminar Social Media Marketing

Tanggal 19 Januari lalu saya mengikuti seminar dengan tema Social Media Marketing dengan pembicara Hermas Puspito dari ELC Consulting dan Pak Cok pemilik Krisna oleh-oleh Bali. Bertempat di hotel All Season Denpasar. Sebenarnya kedua pembicara tidak nyambung, yang satu ngomong marketing dengan FB dan Twitter, sedangkan Krisna sama sekali gak perlu social media seperti itu. Tapi yang penting dapat ilmu. Berikut akan saya ringkas materi yang didapat.

Internet user di Indonesia 2012 adalah 65 juta, 43 juta diantaranya pengguna FB dan 29 juta twitter. Diprediksi tahun 2014 menjadi 80 juta orang.

Manfaat social media (socmed):
- branding (bangun merk)
- info promo/event
- nambah calon konsumen
- traffic web
- membangun komunitas
- create sales
- network & community engagement
- reputation & branding credibility
- marketing research & online survey

Misalnya jualan ayam goreng, twit foto lagi makan, tunjukkan ke kasir, dapat diskon 10%. Follower di twitter adalah potensial buyer.

Kelebihan socmed:
- tanpa batas
- murah
- viral (efek menggulung-gulung)
- atur sendiri
- marketing strategi

Strategi socmed:
A. Persiapan
- Cek target market dan segmen yg dituju
- lakukan benchmark, ATM semerbak coffee
- tim yang handle
- pilih channel socmed (fb, twitter, youtube)

B. Plan
- buat target yg ingin dicapai (follower+fan berapa/day, growth dan reach)
- rencanakan konten socmed
- persiapkan account (pic+bio)

Konten socmed
- idealnya 5-7 update status/day (fb)
- 10-30 twit/day (twitter)
- quote banyak diretwitt
- tips
- kultwit pk 20.30-21.30
- info product 19.30 (2-3 twit)

Contoh KPI
- followers
- fans FB
- brand awareness & reach
- generating sales
- franchise selling
- web traffic

Tata cara membuat akun socmed:
- gunakan profile pic logo product
- jangan pake underscore
- jumlah cabang
- achievement
- pin BB, phone, youtube, email
- @supportsemerbak (khusus complain)
-website

C. Do
7C SocMed Marketing
- content
- conversation
- creative campaign
- consistent
- community
- connect
- consumer oriented

CONTENT
- update,
- expert,
- edukasi,
- twitpic,
- 80:20 jualan,
- manfaat (tips, info update, kultwit, quote, link web)
- max 120 karakter
- FB better like picture
- mending fanpage drpd account FB
- kuis: minim biaya
- twit 10-30/day
- komunitas
- list account besar

CONVERSATION
- terlibat
- percakapan
- pancing pertanyaan
- respon keluhan dan pujian (respon dalam 1 x 24 jam)
- cari orang yg bener2 suka produk kita
- contoh: kirim kopi ke @nukman
- evangelist
- influencer
- buzzer

1. Content:
- Update informasi, RT infokan yang baik bagi follower
- Jadilah expert di socmed dan dunia nyata
- Edukasi konsumen manfaat produk kita
- Gunakan strategi tweet pic
- Komposisi jualan (80:20)
- Berikan sesuatu yang bermanfaat (tips, info update, kultwit, quote, link)
- Jumlah kata max 120 karakter

2. Conversation:
- Bangun keterlibatan fans/follower
- Bangun percakapan
- Pancing pertanyaan
- Responi keluhan/achievement

3. Creative Campaign
- Buat rencana socmed campaign
- Buat ide kreatif
- Buat hashtag yang menarik
- Campaign dgn kuis

4. Consistent:
- Aplikasikan rencana yg sudah dibuat
- Jangan sampai akun pasif
- Tentukan waktu
- Tentukan frekuensi (FB, Twitter beda)
- Kehadiran team socmed agar konsisten

5. Community
- Your fans/follower is your community
- Berikan sesuatu yang bermanfaat untuk komunitas
- Lakukan pertemuan offline secara berkala

6. Connect
- Bangun hubungan dengan komunitas
- Bangun hubungan dengan akun besar
- Kenali & connect dgn evangelist, influencer & buzzer

7. Consumer Oriented
- Jadilah akun yang bersahabat
- Jawab replay, beri semangat/nasihat
- Kenal dgn konsumen yg rajin konek secara pribadi
- Fokus layani konsumen dan  menolong kebutuhan mereka

EVALUATION:
1. Monitor konten, timing, gaya bahasa. SOP
2. Cek dengan sales target
3. Lakukan Facebook Analytic
4. Cek growth of fans/follower
5. Lakukan research analytic
6. Cek fake, inactive, active
7. Analisa mention tracking

SOCMED Tools:
Twitdeck (auto twit)
Houtout (auto twit)
Twitreach.com (reach, exposure)
Crowdbooster.com
Faker status -> googling people
Topsy.com (brand tracking)
Fanpages *view insight

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)