Thursday, February 28, 2013

(Buku) Brand Gardener

Buku ini bercerita tentang perubahan yg terjadi dalam dunia broadcasting alias periklanan. Dengan segala perubahan jaman yang terjadi maka metode pemasaran atau beriklan juga harus berubah. Tak cukup hanya berubah tok, harus juga berubah ke arah lebih baik karena selama ini iklan dan usaha branding lainnya dianggap menciptakan masyarakat konsumtif bahkan ada iklan yg menipu.

Penulis juga mengedepankan bahwa sebuah brand seperti tanaman dalam sebuah taman. Ia harus dipupuk agar tumbuh subur ke arah kebaikan.

Yang menarik buat saya, di bagian halaman-halaman dalam buku ada tulisan kontributor tentang Akademi Berbagi yg merintis usaha berbagi apa saja, terutama ilmu kepada siapa saja yg membutuhkan, secara gratis tentunya. Akademi berbagi bahkan sudah merambah berbagai kota di Indonesia. Dengan pembicara (sukarela) dari berbagai bidang.

Yang membuat darah saya mengalir deras adalah karena dalam pikiran saya sejak beberapa tahun ini ingin sekali membuat "akademi berbagi" kepada anak-anak kecil di kampungku. Setidaknya aku mulai dari berbagai ilmu sederhana yg saya punya. Syukur-syukur saya bisa "mengajak" teman-teman lain untuk menjadi sukarelawan. Semoga keinginan idealis ini bisa terlaksana segera.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

(Buku) Follow Your Passion

Miliki visi yaitu kemampuan melihat masa depan dengan mata bathin dan pikiran kita. Agar visi kuat, buat dream book. Tulis 100 hal yg kita inginkan dalam hidup: hal yg ingin dimiliki, tempat yg ingin dikunjungi, hal-hal yg ingin dilakukan, ingin jadi pribadi seperti apa.

Tulis goal beserta target batas waktu di atas kertas, tempel di tempat yang sering dilihat, baca setiap pagi. Visualisasikan dan tempel tangan di atas kertas.

Minta karyawan tulis resolusi: karir, kesehatan, keuangan, fashion.

Passion is things that you really love doing.

Cara menguji kita bekerja sesuai passion, cek tiap senin apakah kita semangat untuk kembali bekerja.

Think big, start small, act now. Pelajari, cari info, kembangkan wawasan, browsing internet, beli buku/majalah, lakukan aktivitas, bergaul dgn orang se-passion, bertanya pada ahlinya, masuk komunitas.

Kerjakan apa yg kita bisa, dengan apa yg kita punya, perbaiki sambil jalan.

Jika ingin sukses, awali dengan berfikir sukses. Pikiran menjadi kata-kata, lalu menjadi tindakan, kemudian menjadi kebiasaan, lalu menjadi karakter, karakter ini yg menentukan nasib kita di masa depan.

Menurut Malcolm Caldwell, butuh 10.000 jam terbang (417 hari) untuk menjadi master di bidang yg dinginkan.

Agar bisnis kita besar dan kuat, besarkan dan kuatkan dulu karakter pribadi kita. Kuatkan akar agar menjadi pohon yg tahan badai.

Dengan berpartner, kita bisa mengerjakan lebih banyak hal.

Bergabung dengan komunitas yg tepat akan membuat kita lebih cepat tumbuh. Bibit tanaman yg bagus akan tumbuh subur di lahan yg bagus.

Miliki mentor yg tepat sesuai bidang yg diminati. Pengalaman orang lain adalah guru yg paling utama.

Faktor X. Salah satunya mohon doa orang tua. Go giver. Sisihkan sebagian penghasilan untuk mendukung orang lain baik itu uang maupun ilmu.

Law of Attraction. Bersyukur dengan yg kita miliki sekarang, ini akan menarik hal-hal baik yg lebih besar. Visualisasi goal setiap hari, bawa dalam doa, catat dalam dream book.

Libatkan tuhan dalam setiap langkah. Hidup seimbang antara karir, keluarga, keuangan, fisik, mental, sosial dan spiritual.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Friday, February 22, 2013

First Assignment on Photobooth

19 Feb 2013 adalah job pertama Ranacitta Photobooth. Persiapannya sangat matang dan malah over preparation. Tapi its okay daripada not ready.

Berikut adalah to do list preparation:
#Cek Printer di ekomter/sinar
#Batere cadangan kamera
#Printer di sinar
#Kertas A4 ngeprint2
#Survey ke lokasi
#Kumis2an dan kacamata aja, topi
#Print nota pelunasan
#Tas buat stand+payung
#Trigger+receiver+battere
#Kabel extension AC kadek
#Print amplop
#Spanduk di meja
#Meja+kursi
#Pinjem kamera kadek
#garyfong
#Battery AA for cadangan flash 4lg
#Test life di bawah
#DVD+casing
#Beli amplop yg bagus intigrafika
#Kartu nama
#Kabel usb panjang 2x buat kmr+prnt
#Kertas 3 exp
#Desain+print Brosure ranacitta

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, February 12, 2013

Kisah Pak Cok, Pemilik Krisna Oleh-oleh

19 Januari saya mengikuti seminar yang salah satu pembicaranya Pak Cok. Berikut sekilas ringkasan apa yang diceritakannya memulai usahanya sebagai raja oleh-oleh khas Bali.

1990: buka usaha konveksi sendiri
1990-94 : kerjasama dgn Sidharta
1994: 4x ijin tidak dikasi keluar pak Sidharta, bagi hasil 30:30 juta
2000: lunas 30 juta
2001: beli 6,5 are lahan. Pinjam uang di BDB 1,2M
2006: lebih maju dari Sidharta
Mau buka butik: 2 bulan survey ditemukan bahwa oleh-oleh yg paling laku kaos Bali
16/05/2007: Krisna Nusa Indah 25 Are
Kos di Gilimanuk, bawa brosur gratis kaos
16/05/2008: 50 are samping Erlangga
10/05/2009: 1,4 Ha Kuta (Parkir dikelola banjar)
1/11/2010: Ramakrisna Tuban. 2 bulan sepi. (Coba 6 bulan dulu). Rata-rata 15000 orang/hari, paling sepi 7500 pengunjung/hari. Kuncinya: Parkir luas, AC.
5/03/2012 Krisna auto gallery, moda, bridal, property
12/08/2012 Art gallery, kaos Bali
25/11/2012 Wisata Kuliner, Bali Wisata (karavan)
April 2013: Krisna 5, 2 Ha, watersport, petik anggur.

Ia juga menyumbang desa kelahirannya 1M.
2013: restoran di Kuta (50 resto)

Saat ini krisna punya 1300 karyawan dan 9 manajer.

Salah satu nasehat Pak Cok dalam berbisnis adalah:
"JANGAN TERLALU BANYAK MINTA PERTIMBANGAN ORANG LAIN, PERCAYA DIRI SENDIRI."
"JANGAN EMOSIONAL"

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

10 Things to do in Attaka

10 Things to do in Attaka when you're getting bored:

1. Fishing at boat landing
2. Karaoke at recreation hall
3. Playing PS in six
4. Googling "Maharani" news ;) (then her pictures)
5. Playing music with the band
6. Take some friends to have supper
7. Watching American Idol on Youtube
8. Take sunset picture then upload to FB
9. Order "Attaka Series" t-shirt more than 2 pcs :D
10. Apply JPP :p

Hehe. Iseng...
Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, February 05, 2013

Dipinjemin Sepeda Motor

Hari Minggu 27 Januari kemaren aku membawa mobil ke bengkel Daihatsu untuk diperbaiki indikator fuel-nya yang tak mau nunjuk. Aku curiga kabelnya dimakan tikus. Aku kira hari Minggu sepi, ternyata malah ramai sedangkan petugasnya minimalis. Jadilah antre 12 orang dan 45 menit baru mendapat layanan CS.

Di sela menunggu giliran aku bermaksud ke Tiara Grosir hendak melihat tukang cetak kanvas. Aku tanya security, tak ada ojek. Tapi ia menawari seorang pengantar cover jok mobil yang sedang menunggu sesuatu di ruang security, untuk mengantarkan aku. Dari logatnya ia anak jawa timuran dan ia bersedia mengantarkan aku, syaratnya cuman satu: jangan lama. Tak disangka ia menyerahkan kunci sepeda motor dan mempersilahkan aku membawa sendiri motornya ke Tiara Grosir.

Tak ku sangka, masih ada orang jujur dan baik hati seperti itu di kota se-plural ini. Dengan penuh semangat aku tancap gas setelah sebelumnya aku serahkan nota servis mobil sebagai jaminan. Ia menolak, tapi aku memaksa.

Sepulang dari Tiara Grosir aku memberi imbalan secukupnya dan setelah 6 jam menunggu reparasi akhirnya ditemukan kabel putus. Kan dari tadi udah saya bilangin, ngeyel sih. Troubleshoot gitu aja kok lama buangeeet. Kayaknya mekaniknya bukan yg the best yg kerja di hari minggu. Sedikit kecewa dengan "customer care" seperti ini :(

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Seminar Social Media Marketing

Tanggal 19 Januari lalu saya mengikuti seminar dengan tema Social Media Marketing dengan pembicara Hermas Puspito dari ELC Consulting dan Pak Cok pemilik Krisna oleh-oleh Bali. Bertempat di hotel All Season Denpasar. Sebenarnya kedua pembicara tidak nyambung, yang satu ngomong marketing dengan FB dan Twitter, sedangkan Krisna sama sekali gak perlu social media seperti itu. Tapi yang penting dapat ilmu. Berikut akan saya ringkas materi yang didapat.

Internet user di Indonesia 2012 adalah 65 juta, 43 juta diantaranya pengguna FB dan 29 juta twitter. Diprediksi tahun 2014 menjadi 80 juta orang.

Manfaat social media (socmed):
- branding (bangun merk)
- info promo/event
- nambah calon konsumen
- traffic web
- membangun komunitas
- create sales
- network & community engagement
- reputation & branding credibility
- marketing research & online survey

Misalnya jualan ayam goreng, twit foto lagi makan, tunjukkan ke kasir, dapat diskon 10%. Follower di twitter adalah potensial buyer.

Kelebihan socmed:
- tanpa batas
- murah
- viral (efek menggulung-gulung)
- atur sendiri
- marketing strategi

Strategi socmed:
A. Persiapan
- Cek target market dan segmen yg dituju
- lakukan benchmark, ATM semerbak coffee
- tim yang handle
- pilih channel socmed (fb, twitter, youtube)

B. Plan
- buat target yg ingin dicapai (follower+fan berapa/day, growth dan reach)
- rencanakan konten socmed
- persiapkan account (pic+bio)

Konten socmed
- idealnya 5-7 update status/day (fb)
- 10-30 twit/day (twitter)
- quote banyak diretwitt
- tips
- kultwit pk 20.30-21.30
- info product 19.30 (2-3 twit)

Contoh KPI
- followers
- fans FB
- brand awareness & reach
- generating sales
- franchise selling
- web traffic

Tata cara membuat akun socmed:
- gunakan profile pic logo product
- jangan pake underscore
- jumlah cabang
- achievement
- pin BB, phone, youtube, email
- @supportsemerbak (khusus complain)
-website

C. Do
7C SocMed Marketing
- content
- conversation
- creative campaign
- consistent
- community
- connect
- consumer oriented

CONTENT
- update,
- expert,
- edukasi,
- twitpic,
- 80:20 jualan,
- manfaat (tips, info update, kultwit, quote, link web)
- max 120 karakter
- FB better like picture
- mending fanpage drpd account FB
- kuis: minim biaya
- twit 10-30/day
- komunitas
- list account besar

CONVERSATION
- terlibat
- percakapan
- pancing pertanyaan
- respon keluhan dan pujian (respon dalam 1 x 24 jam)
- cari orang yg bener2 suka produk kita
- contoh: kirim kopi ke @nukman
- evangelist
- influencer
- buzzer

1. Content:
- Update informasi, RT infokan yang baik bagi follower
- Jadilah expert di socmed dan dunia nyata
- Edukasi konsumen manfaat produk kita
- Gunakan strategi tweet pic
- Komposisi jualan (80:20)
- Berikan sesuatu yang bermanfaat (tips, info update, kultwit, quote, link)
- Jumlah kata max 120 karakter

2. Conversation:
- Bangun keterlibatan fans/follower
- Bangun percakapan
- Pancing pertanyaan
- Responi keluhan/achievement

3. Creative Campaign
- Buat rencana socmed campaign
- Buat ide kreatif
- Buat hashtag yang menarik
- Campaign dgn kuis

4. Consistent:
- Aplikasikan rencana yg sudah dibuat
- Jangan sampai akun pasif
- Tentukan waktu
- Tentukan frekuensi (FB, Twitter beda)
- Kehadiran team socmed agar konsisten

5. Community
- Your fans/follower is your community
- Berikan sesuatu yang bermanfaat untuk komunitas
- Lakukan pertemuan offline secara berkala

6. Connect
- Bangun hubungan dengan komunitas
- Bangun hubungan dengan akun besar
- Kenali & connect dgn evangelist, influencer & buzzer

7. Consumer Oriented
- Jadilah akun yang bersahabat
- Jawab replay, beri semangat/nasihat
- Kenal dgn konsumen yg rajin konek secara pribadi
- Fokus layani konsumen dan  menolong kebutuhan mereka

EVALUATION:
1. Monitor konten, timing, gaya bahasa. SOP
2. Cek dengan sales target
3. Lakukan Facebook Analytic
4. Cek growth of fans/follower
5. Lakukan research analytic
6. Cek fake, inactive, active
7. Analisa mention tracking

SOCMED Tools:
Twitdeck (auto twit)
Houtout (auto twit)
Twitreach.com (reach, exposure)
Crowdbooster.com
Faker status -> googling people
Topsy.com (brand tracking)
Fanpages *view insight

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Sunday, February 03, 2013

[Buku] Menjual Apapun di Internet

Awal tahun ini saya mencoba membaca buku tentang internet marketing praktis. Saya beli buku "Menjual Apapun Keahlian Anda di Internet". Berisi step-step apa saja yg perlu dipersiapkan untuk berjualan di internet. Khususnya dalam membuat blog termasuk cara meningkatkan pengunjung blog.

Dalam buku ini saya mendapat ilmu baru perihal menambah pengunjung blog, misalnya menambahkan permalink disetiap judul/nama file posting kita. Karena si penulis Wordpress minded maka semua contoh ia sampaikan berdasar Wordpress.

Dalam buku ini juga dijelaskan SEO atau search engine optimization yg berisi teknik membuat blog kita berada di puncak pencarian di search engine.

Di awal bab diajari pula melakukan riset pasar kecil-kecilan untuk memilih nama blog/website yang cocok kita pakai agar segera mendapat tempat teratas dalam daftar pencarian. Juga diajari cara membuat dan memantau backlink yg mengarah ke website kita.

Pokoknya buku simple ini sangat praktis dan tidak ada yg ditutup-tutupi, semua ilmu dasarnya dibuka dan diberikan tanpa ada embel-embel yg ujung-ujungnya disuruh ikutan training/seminar seperti buku-buku licik yang banyak beredar akhir-akhir ini.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Penghasilan Tambahan Di Jaman Kuliah

Saat kuliah adalah saat paling menyenangkan juga paling mengencangkan ikat pinggang. Bagaimana tidak, bapak hanya mengirimkan uang bulanan 300rb perak dan akhirnya strategi makan diubah, cukup 2 kali sehari. Sarapan sekalian lunch jam 10-11. Makan malam jam 6-an sore. Berat badan kala itu hanya 55 kg.

Kondisi kepepet itu membuat saya memutar otak, bagaimana mendapat penghasilan tambahan. Meskipun tak terlalu ngoyo bekerja ataupun melakukan aktivitas bisnis. Namun dengan kurangnya kiriman bulanan, membuat otak jadi lebih kreatif.

Langkah awal adalah dengan mengajukan beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu. Dengan modal minta surat miskin dari kepala desa kala itu, aku mendapat uang bulanan dari fakultas senilai 150rb rupiah. Lumayan.

Pernah juga beli sandal, tas dan aksesories lainnya di Malioboro, aku kirim ke Bali, bapak menjual dengan harga 2x harga pokok. Lumayan.

Karena saya hobby web desain pada jaman itu, beberapa kali membuatkan website untuk prodi lain. Meskipun dibayar ala kadarnya, namun lumayan buat tambah biaya hidup bulanan.

Ketika saya sudah lulus dan wisuda, lalu melanjutkan extention, beberapa teman yg belum lulus minta bantuan dalam proses membuatkan TA. Lalu si teman sering minta dibuatkan tugas-tugas lain dan saya dikasi imbalan secukupnya. Beberapa bulan berikutnya saya baru tahu si teman ternyata menjual tugas-tugas itu sebagai tugas akhir dengan harga tinggi. Saya hanya mendapat sepersekiannya saja. Yo wis ra popo.

Sebagai sambilan setelah lulus karena kebanyakan kelas extension sore/malem, saya nongkrong di tempat jasa pengetikan punya teman. Dan kebetulan saya bisa mengetik lebih cepat dengan teknik 10 jari. Lumayan juga buat nambah-nambah pemasukan bulanan.

Pernah juga karena manggung di kampung sebelah, seorang ibu meminta aku memberi anaknya kursus drum privat di rumahnya. Sekali pertemuan 25rb dua kali seminggu. Kalau rajin, sebulan bisa dapat 200rb. Lumayan.

Akhirnya ketika kelas extensi mulai memasuki semester kedua, aku pindah kos dan bertekad untuk cari kerja sambilan. Melamar jadi teknisi sebuah toko komputer, gagal karena waktu itu belum cukup mumpuni di bidang jaringan. Akhirnya diterima jadi CS di Bangjo Warnet dekat UGM. Lumayan buat penghasilan tambahan. Juga hitung-hitung ngenet gratis, bahkan dibayar :)

Terakhir ketika saya sangat butuh uang buat upgrade komputer, saya sudah kepepet. Minta uang ke bapak gak dikasi. Saya bertekad mengarang lagu Bali dan akhirnya jadi 11 lagu. Dengan bantuan teman kos dan teman kuliah akhirnya direkam juga 11 lagu dan demo dikirim ke Aneka Record. Namun karena lama menunggu antrean dipanggil, saya tarik kembali album itu. Beberapa teman Bali di Jogja sebenarnya suka dengan lagu-lagu saya.

Ketika kerja di warnet pula saya mendapat rejeki tak terduga. Ketika main ke rumah teman, dia lagi membuat lamaran kerja. Saya copy dan ubah sesuai dengan cv saya. Lalu dikirim via email ketika tugas jaga warnet malam. Mengikuti tes hingga akhir dan ternyata hingga sekarang saya bekerja di Chevron ini. Syukur.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Desaku Yang Kucinta

Berkehidupan beragama di kampung memang tidak bisa lepas dari masalah adat. Adat memegang peran utama dalam kehidupan kemasyarakatan. Buktinya sampai ada kelihan adat (ketua adat) di setiap banjar/dusun dan desa di Bali.

Semakin saya masuk dalam kehidupan tradisional Hindu Bali, semakin saya dihadapkan pada berbagai perilaku kehidupan beragama yang tak bisa lepas dari adat. Bahkan tak dapat dibedakan lagi mana agama mana adat. Adat adalah budaya atau kebiasaan turun-temurun yg dilakukan manusia pada satu wilayah tertentu. Tentu saja tidak setiap perilaku adat kini masih up to date, masih "layak" dilakukan karena pesatnya perkembangan jaman.

Kadang saya menemukan kebiasaan agama (atau adat?) yg kurang sreg di hati. Namun karena saya hanya masyarakat biasa, tentu tak punya "taring" untuk memberikan masukan apalagi mengubah secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa adat kebiasaan yg dalam kacamata "bodoh" saya perlu mendapat perhatian.

Contohnya:
- Ngaben yg mewah. Tak bisa dipungkiri ngaben adalah ajang "pamer" bahwa mereka adalah orang punya. Makin kaya yg meninggal, biasanya banten dan upacaranya makin mahal. Bukan berarti saya tidak menghargai leluhur. Bukankah inti dari upacara ngaben adalah upacara yg menuntun atma yg meninggal agar mudah menuju jalan-Nya? Lalu kenapa musti dibikin sarana upacara/banten secara jor-joran? Tidakkah lebih baik uang yg berlimpah digunakan untuk perbaikan nasib kita di rumah atau sebagian disumbangkan pada umat yg masih kekurangan dan membutuhkan.
- Banten nasi segunung. Saya pribadi juga kurang paham kepada siapa saja semestinya menghaturkan yadnya sesa sehabis masak. Kadang saya amati para tetangga bahkan ada saudara yg membuat banten nasi satu tempeh besar, mungkin berisi sekitar 30-40 lembar. Entahlah.

- WC di lantai 2. Ketika saya hendak membangun rumah lantai 2 saya survey tetangga sekitar tidak ada yg membuat WC di lantai 2. Mungkin karena alasan kesucian atau melangkahi tempat suci, saya kurang paham. Tapi masa sih ida bethara "selembek" itu. Apakah hanya karena dilangkahi WC saja ida bethara turun kesuciannya?

- Black Magic Woman (BMW). Masih banyak cerita soal leak dan kawan-kawannya di kampung. Si A disangka bisa ngeleak, si B disangka nyari "ilmu" untuk mengguna-guna si C dan cerita sejenis. Jadilah kehidupan serba saling curiga, bahkan saudara kandung sampai musuhan. Ketika bertamu pun jadi was-was ketika disuguhi hidangan karena curiga diisi guna-guna.

- Banten jor-joran, abis itu dibuang. Kadang harga banten dan harga sanggah hampir sama. Sebenarnya apakah harus selengkap itu? Apakah tidak cukup diambil inti filosofisnya saja? Apakah tidak cukup mantra dan doa ida pedanda memuput setiap upacara. Coba amati, sehabis melaspas, semua banten itu akan dibuang begitu saja.

- Bale banjar bagus, rumah tak terurus. Kadang untuk memenuhi obsesi segelintir orang, mempunyai bale banjar mewah, setiap orang dipungut biaya sumbangan yg memberatkan. Untuk memperbaiki rumahnya saja tidak ada, kini ia dipaksa membayar sumbangan yg sering membuat penduduk miskin harus berhutang. Buat apa bale banjar mewah, tapi masih ada masyarakat yg rumahnya berlantai tanah. Tidakkah lebih mulia kita kumpulkan dana untuk, misalnya, melakukan bedah rumah mereka yg kurang mampu?

- Uyak adat, gotong royong yg menyiksa umat. Di kebanyakan daerah di Bali khususnya di desa, ketika satu anggota masyarakat desa punya gawe, setiap anggota desa adat/banjar diwajibkan ikut membantu mulai dari persiapan hingga pelaksanaan. Tidak ada yg salah untuk membantu orang lain, tetangga apalagi saudara. Tapi coba diamati, semakin banyaknya kepentingan membuat setiap anggota masyarakat makin banyak urusan masing-masing. Kadang yg mengenaskan ketika anak-anak kecilnya di rumah belum makan, si ibu dan bapaknya sudah harus membantu tetangga dari pagi hingga acara selesai.

- Ngemit di pura. Makin hari kegiatan ngemit atau nginep di pura sudah makin berkurang. Karena di rumah sudah lebih nyaman dan di pura mungkin karena tidak ada hiburan dan sebagainya. Mungkin beberapa tahun kemudian, acara ngemit di pura pelan-pelan akan "punah". So haruskah punah?

- Bazzar muda-mudi. Setiap hari raya atau ulang tahunnya, muda-mudi banjar biasanya membuka bazzar yaitu "warung amal" yg harga barang2nya tentu lebih mahal dari warung biasa. Dibuka malam hari dan difungsikan untuk menggalang dana. Yang dijual mulai dari makanan dan minuman. Kadang bazzar menjadi ajang minum dan mabuk-mabukan. Tidak bisakah kegiatan mabuk dan jualan minuman beralkoholnya dihilangkan. Biasanya jadi ajang atau pemicu perkelahian antar pemuda bahkan kelompok pemuda bahkan berujung perkelahian antar kampung. Jika kegiatannya bisa direvisi menjadi yg lebih positif misalnya ceramah agama, pengumpulan dana buat dana punia warga tidak mampu, tentu menjadi lebih bermakna.

- Meceki.
Saat magebagan atau menghadiri kunjungan malam di rumah orang meninggal, biasanya kegiatannya meceki atau main domino. Memang sih kalau tak diijinkan meceki mana ada yg mau begadang. Yang parah saat ngemit di pura juga meceki, pakai uang, bukankah itu berjudi? Bukannya judi itu dilarang agama? Apakah etis main judi di pura?

- Tabuh Rah di Pura.
Tajen di pura saat hari-hari tertentu apakah memang hanya tradisi atau merupakan kewajiban agama? Saya belum menemukan penjelasan agama mengenai tabuh rah ini.


Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Friday, February 01, 2013

Buku The Power of Kepepet

Salah satu buku pembuka di awal 2013 adalah The Power of Kepepet (TEPOK) karangan Jaya Setiabudi pemilik YEA. Buku ini menceritakan tentang betapa dahsyatnya kemampuan kita saat kondisi sedang kepepet. Misalnya saat salah satu keluarga sakit, kita tak punya uang, kita akan mati-matian, mengeluarkan segenap energi untuk mencari uang, biasanya peluang dapatnya lebih besar daripada jika tidak ada yg sakit.

Mas J, panggilan akrabnya, juga salah seorang penggemar Otak Kanan murid Purdi E Chandra di Enterpreneur University. Tapi Jaya tidak mengajarkan membabi buta menggunakan otak kanan. Otak kanan hanya sebuah kiasan untuk cara berfikir yang tidak urut, seperti yang dilakukan otak kiri. Ia juga menyarankan untuk menggunakan secara seimbang antara otak kiri dan kanan.

Jika kita pemula dalam berbisnis, mulailah dari bisnis kecil-kecilan. Karena ia mengajarkan proses, tidak ada sesuatu yg besar secara instan. Ini juga melatih agar otak kita melar. Ia juga memberikan tips agar proses belajar bisnis lebih cepat, coba kita kondisikan diri kita kepepet, misalnya:
- jika kamu masih mahasiswa, beritahu orang tua mulai bulan depan jangan mengirim uang saku lagi.
- bayar uang sewa ruko duluan sebelum kita 100% siap membuka bisnis kita.

Dan beberapa contoh lain. Saya lupa. Tentu saja jika dikondisikan dalam kepepet seperti di atas, kita akan mengerahkan segenap tenaga untuk memperoleh penghasilan agar bisa bertahan hidup atau segera membuka bisnis kita.

Buku ini sengaja saya beli untuk menambah semangat agar segera memulai bisnis saya. Mungkin karena kondisi saya belum cukup kepepet, sehingga saya take action not too fast :) saya berusaha membuka bisnis sekedar menunjukkan bahwa, saya juga bisa berbisnis, karena bapak saya dulu pedagang. Sudah siap mengkondisikan hidup Anda kepepet?

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)