Saturday, March 29, 2014

Pulang Sehari Sebelum Nyepi

Hari ini hari Sabtu 29 Maret, aku di atas boat Peacock 1 menuju Santan. Dan akan melanjutkan perjalanan menuju Balikpapan bersama Oto, orang Aesseal. Hanya 11 hari aku kerja ON ini dan esok aku kan pulang ke Bali naik Citilink direct, tak perlu transit. Meskipun harga cukup mahal 1.087k namun jika untuk pulang tak jadi soal.

On ini aku seperti berada di ujung persimpangan jalan. Aku terjepit antara jalan terus atau harus kembali. Antara bekerja keras beradaptasi dengan posisi baru atau balik ke posisi dulu yg nyaman dan banyak waktu melakukan non related job activity. Aku seperti dicambuk dan dipaksa kerja bagai kuda. Jika dulu masih bisa telfonan sesuka hati, kini harus lebih fokus pada kerja.

Aku pun curhat pada sahabat. Tapi mereka terus memotivasi dan memberi semangat jangan menyerah. Aku juga kadang membaca cerita motivasi, agar semangatku selalu berkobar dan memotivasi diri agar kuat menghadapi tantangan. Konon, untuk naik kelas kita harus melewati serangkaian cobaan agar kita lebih kuat, lebih jago pun lebih sakti.

Ya, aku kadang sedih, letih juga hilang semangat. Tapi juga tak jarang gembira dan puas menikmati hasil kerja keras diapresiasi. Emosi naik turun bagai gelombang. Dan aku adalah nahkoda kapal yg harus sigap mengarungi gelombang emosi agar kapal berlabuh pada tempat yg dituju. Hyang Widhi, aku yakin Kau takkan memberi tantangan melebihi kemampuanku. Jadi aku mohon kuatkanlah aku. Astungkara.
---------------
Tadi malam aku tiba jam setenagh 1 malam di Suraton dan pagi ini aku akan menuju Bali dengan Citilink. Pagi-pagi sudah aku menuju bandara Sepinggan baru yg megah, mewah dan membuatku kaget. Karena tak menyangka akan semewah ini. Lalu aku masuk di Blue Sky lounge dekat Gate 10, sementara Citilink ke Denpasar di gate 4. Karena sangat besar, jarak antar gate, counter cek in dan pintu masuk cukup memakan waktu dan tenaga. Dan saat ini aku sudah di ruang tunggu, sebentar lagi aku kan menuju Bali, terbang untuk Nyepi bersama keluarga esok hari. Semoga selamat sampai tujuan. Astungkara.
Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Thursday, March 20, 2014

Kadek Akan Menikah

Rasanya masih belum rela, adikku akan dipinang sama calon suaminya dari Jatiluwih. Sebenarnya ada rasa sedih karena sekian tahun kami bersama ia akan "pergi" meninggalkan kami untuk bergabung dengan keluarga calon suaminya. Ada rasa menyesal, kenapa aku tak kerja keras dulu, mencarikan jodoh di dekat rumah agar bisa tinggal sekampung dan ada teman diajak berbagi kala suka maupun duka.

Penyesalan selalu datang di belakang. Yang perlu aku lakukan adalah menerima, menerima keadaan, dan kami percaya sudah ada yg mengatur dan memetakan jalan kami. The show must go on. Pada tanggal 16 Maret kemaren, sehari sebelum aku berangkat ke Balikpapan, Wayan bersama bapak ibunya datang ke rumah melakukan perkenalan keluarga. Kami di rumah diwakili Pakde, Paktut dan Meman-Meadek menyambut sederhana dan sepakat untuk "nyuwang" tanggal 4 April dan "mepragatang" tanggal 16 April. Namun masih ada ngeraos sekali lagi tanggal 23 Maret untuk membicarakan hari yang disepakati dengan membawa keluarga besar.

Dalam pesawat ke Balikpapan aku menangis, selalu ada rasa tak rela juga sedih karena akan terpisah dalam jarak dan waktu. Kadek yg biasa menemani istriku dikala aku tak di rumah juga kadang mengantarkan aku ketika aku berangkat kerja, nanti mungkin tak akan tinggal dekat kami lagi. Segalanya berubah, semuanya akan melalui saat-saat seperti ini dan kita harus siap dan bersiap. Aku pun berdoa, semoga istriku bisa lebih mandiri dengan ditinggal menikah oleh Kadek, semoga ia bisa belajar lebih baik untuk segala hal tentang rumah, keluarga dan upacara. Astungkara.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Reuni Dengan Patrick

Pada hari Minggu tanggal 9 Maret, kami mengadakan reuni kecil di SMU 2 Tabanan bersama Patrick Heysen, sahabat lama kami dari Darwin, Aussie. Ia datang sendiri ke Bali dalam rangka liburan dan menginap di hotel 3 Brothers di Legian.

Pada hari itu Krisna menjemput di hotel dan mengajaknya makan siang di Renon. Sorenya Krisna mengajak ke SMU 2 dan aku bersama istri langsung menuju kesana. Jales menyusul kemudian bersama istrinya. Kami hanya sempat mengobrol sebentar dan foto-foto di depan sekolah.

Patrick tampak tinggi dan lebih gemuk dibanding dulu sekitar tahun 1998 ketika ia datang ke Tabanan sebagai pertukaran pelajar. Salah satu kenangan kami adalah mengajaknya kemah semalem di Danau Buyan dengan suasana angin kencang dan kami menggigil kedinginan.

Ia berjanji tahun depan pada bulan yg sama akan mengajak lebih banyak temannya liburan ke Bali.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Laptop Rusak

Pada off kemaren kembali gadget-ku bermasalah. Setelah 2 hp ku di bulan Desember, kini laptopku rusak pada keyboard. Suatu hari ketika mangku Citta sambil nonton kartun di depan laptop, Citta batuk-batuk dan muntah muncrat mengenai sisi kanan keyboard. Langsung kumatikan dan dikeringkan. Esok harinya ketika kunyalakan keyboardnya banyak yg tak bekerja bagus. Juga tombol panah kanan seperti kepencet terus. Bencana!

Sempat kutinggal ON sekali dan ketika pulang, kondisi masih sama, rusak. Segera kuminta Jales dateng ke rumah memperbaikinya. Tak sampe setengah jam, 1 set keyboard diganti dengan yang baru, modalnya 200rb perak.

Cerita belum usai. Berselang seminggu, charger-nya berulah. Tak mau nge-charge dan akhirnya kubelikan di Rimo seharga 250rb. Yahhh..begitulah. Usianya sudah 5 tahun, kubeli sekitar July 2009 setelah kami menikah. Itu sebenarnya hadiah buat istriku untuk menemani di kos ketika aku tinggal ke Balikpapan. Juga sering dipakai nyetel musik klasik buat si calon bayi Kirana. Ketika Nana lahirpun laptop ini jadi media untuk menyimpan video dan foto-foto. Sejak Citta lahir sering dipakai nonton Youtube dan nyetel VCD melalui DVD ROM-nya. Laptop ini memang banyak kenangan dan menjadi saksi dan teman perjalanan keluarga kecil kami, Ranacitta Family. Sehingga sangat sayang untuk dijual meskipun battery-nya juga sudah jebol alias sama sekali tak mau menyimpan tegangan, jika beli harganya 500rb, sayang.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)