Saturday, July 30, 2016

Antara Cacar, PPJB dan First Day of School

"Mistakes are proof that you are trying."

Off kali ini bertepatan dengan 2 bulan anakku yang ketiga 14 July 2016, aku bertiga bareng Dayu dan Dana naik taxi Globalindo dari Samarinda. Bermaksud tiba lebih awal namun ternyata pesawat Citilink delay menuju Surabaya. Untungnya masih ditunggu Citilink yg ke Bali. Jam 10 malam baru tiba di rumah setelah ngegojek. Dari belasan kali ngegojek tak satupun ketemu dengan orang lokal Bali. Perlu 15 jam perjalanan laut darat dan udara untuk bertemu orang-orang yg aku cintai.

Esoknya langsung bisa anter jemput anak-anak yang baru memasuki minggu pertama sekolah. Nana dan Citta happy meskipun kadang Citta masih agak rewel tapi dia lebih happy karena ada saudaranya Didi satu kelas di kelas bu Tina. Sudah survey meja belajar agar mereka lebih semangat untuk belajar. Off depan rencananya beli.

Kemudian pada hari Sabtu sepulang sekolah kami antarkan debay Komang, yang baru lewat 2 bulan usianya, ke Kasih Ibu untuk imunisasi, lanjut nganterin emaknya ngemall, biar tak jenuh di rumah katanya. Juga sempatkan menindik debay di Tabanan bersama dokter Suwidja yg minim dialog. Sabtu depannya debay natab dina. Di hari Minggu aku antarkan anak-anak ke Jero. Citta main dengan semangat hingga suaranya serak-serak basah. Sempatkan pula ngeprint pas foto dengan Canon Selphy yg sudah lama tak dipakai.

Selasa Purnama Kasa Anggara Kasih bertepatan dengan Kajeng Kliwon, odalan di sanggah di rumah bedauh. Berjalan sederhana, sore-sore karena paktut ngemargiang di banjar Pasti. Sore itu Cimol mulai kelihatan bintik-bintik berair di tangan dan badannya, seperti gejala cacar. Esoknya Citta libur namun aku ajak service mobil 5000 km di Suzuki Tabanan. Sepulang jemput Nana kuantar berobat ke Kasih Ibu. Kembali bertemu dokter Suwidja yg minim dialog, hemat energi.

Awalnya Nana dengan semangat ingin ikut lomba mewarnai tingkat SD di SMU 1 Tabanan. Namun entah kenapa pagi itu ia terlihat loyo. Ditambah dengan rencana pagi itu plester di depan toko biar lebih rapi. Beli motor Vario bekas untuk Tiwik ke sekolah. Yang jual ternyata guru SMA 2 Tabanan, namanya Pak Sumerta.

Dengan pertimbangan sangat matang dan sinyal positif dari AHM, akhirnya sehari sebelum berangkat ke Balikpapan yaitu tanggal 26 Juli kami sign PPJB. Axa dan Deponiaga ditarik untuk uang muka 20%. Di setiap doa selalu aku sisipkan agar apa yg kami rencanakan diberikan kemudahan dan jalan yang mulus. Mudah-mudah bisa segera terwujud.

Mendapat kabar mengejutkan bahwa mekjero dirawat secara intensif di Kasih Ibu, Tabanan. Sebelumnya kakinya patah dan kini sudah 3 hari tak sadarkan diri. Dokter belum bisa menjelaskan sakitnya. Aku menjenguk dan melihat beliau tergolek lemah di ICU. GWS biyang jero.

Akhirnya Rabu 27 Juli aku terbang ke Balikpapan via Makazzar, dengan tiket cukup mahal. Dua kali lipat dari biasanya. Mencoba tempat menginap baru di deretan ruko Balikpapan Permai di belakang Ace Hardware. Bareng Yayan dan moga aja kerasan sebagai pengganti Suraton yg tutup karena transformasi.

Sunday, July 17, 2016

Lelaki Bali yang Malas

"Meroko sing bise, meceki sing bisa masih, metajen sing bise, ngadu jangkrik sing bise, minum apalagi, lengkap sudah penderitaanmu jadi lelaki bali." Pidan keto kone, kewala jani nak bali nak sube maju. Nak muani nak sube pade rajin. Sing ane luwa dogen ane megae.

Beberapa sahabat orang luar Bali memandang lelaki Bali hidupnya santai (baca: malas). Yang bekerja para wanita, si lelaki sibuk mecil ayam, adu jangkrik atau meceki sambil minum di bale banjar. Demikian pandangan beberapa sahabat tentang lelaki Bali. Dia malah heran melihat saya pergi jauh merantau, bekerja keras demi anak istri. Berkebalikan dengan anggapannya selama ini tentang lelaki Bali. Mungkin sahabat saya ini men-generalisasi secara sempit. Di sebagian daerah pandangan ini benar. Namun tidak berlalu secara global.

Lelaki Bali adalah pekerja keras. Terutama jika mereka adalah kaum petani. Apa yg sering terlihat di luar adalah karena mereka hanya melihat lelaki Bali di saat santai. Sepulang dari bertani mereka santai, mengisi kekosongan menunggu masa panen dengan kegiatan hiburan. Sayangnya meskipun tidak semua, sebagian lelaki bali hiburannya mungkin tak jauh dari tajen, mecil ayam atau meceki. Sementara si istri sibuk mengerjakan kerjaan rumah tangga lainnya, bahkan ada yg bekerja tambahan untuk menambah penghasilan keluarga.

Di samping pekerja keras, lelaki Bali adalah para master chef andalan. Dalam setiap acara keluarga atau di banajar, lelaki bali selalu jadi bagian mebat (memasak). Mereka dituntut bisa mengolah bumbu dan membuat adonan makanan yang tentu harus enak dinikmati. Bahkan harus bisa memperhitungkan kebutuhan masakan untuk acara massal.

Saturday, July 16, 2016

Pabrik Motor di Negeri Dongeng

Suatu hari berkumpulah 60 orang ahli mesin membentuk team dan melakukan penelitian untuk menciptakan dan membuat sepeda motor asli indonesia. Mereka meniru motor2 jepang yang diciptakan dengan efisien sehingga harganya begitu terjangkau. Pemerintah menyediakan semua biaya untuk mensupport langkah besar ini. Tiga tahun kemudian lahirlah sebuah motor asli ciptaan anak bangsa. Diproduksi massal dengan harga jauh lebih terjangkau karena semua bahan baku berasal dari Indonesia, kualitas pun tak kalah dengan motor buatan Jepang. Motor ini dinamakan Toba, Java, Biak, Dayak, Bone, Moluka, Alor, Bajo dan varian lainnya.

Persamaan Kuadrat dalam Kehidupan

Rumus:
h = x^2 (h sama dengan x pangkat 2).
h = hasil, x = usaha
Konon dalam kehidupan berlaku persamaan kuadrat. Jika usaha dilakukan sepenuh hati (1) maka hasilnya adalah sama (1). Jika usaha ditingkatkan menjadi 2, hasilnya berlipat-lipat, dikuadratkan. Namun jika usaha yang kita lakukan 1/2 (setengah-setengah), hasilnya malah lebih rendah dari setengah. Sudahkah kita berusaha sekuat tenaga?

Lebaran di West Seno

Lebaran kali ini, Rabu 6 Juli 2016, adalah Lebaran pertama saya di West Seno, giliran jaga warung. Suasana begitu tenang dan pelan. Pagi itu cerah. Angin bertiup cukup kencang. Kawan-kawan memulai sholat Ied jam 7 pagi yang mengambil tempat di helipad. Begitu selesai kami bersalaman dan bermaafan. Di mess hall sudah tersedia makan spesial dan berbagai jajanan menarik termasuk kue lebaran. Suasana lebaran di laut memang unik apalagi di tempat kerja baruku sholatnya di helipad. Saya sempatkan mengabadikan buka puasa dan sholat Ied dengan foto dan video.

Di kesempatan lain ketika pak Didik sudah datang. Beliau bercerita lain. Sehabis sholat ied di rumah beliau langsung bersiap berangkat, menuju bandara tuk bekerja ke Balikpapan. Para sanak saudara menanyakan sebegitunyakah kita harus nyari duit. Di saat para keluarga berkumpul pada hari raya, kita masih sibuk bekerja, hanya demi uang, memuaskan duniawi. Masih kurang cukupkah uang yg dikumpulkan selama setahun belakangan. Dan berbagai pertanyaan tidak terima lainnya. Mengharukan.

Bobo dan Minat Baca Kita

Mulai beberapa minggu terakhir, Nanacitta jadi maniak Bobo dan pengen selalu dibelikan majalah Bobo yang terbit tiap hari Kamis. Pada satu kesempatan saya coba nyari majalah Bobo di seputar jl Gunung Sanghyang Denpasar. Tak satupun saya lihat ada toko majalah/koran/buku. Susah sekali nyari toko majalah di denpasar. Yang banyak adalah toko hp/pulsa, alat elektronik, minimarket, dealer sepeda motor dan peralatan rumah tangga.

Berita baiknya adalah bagi yg berbisnis pilihlah bisnis diantara yg disebutkan di atas. Berita buruknya: sebegitunyakah kondisi kita, apakah kita sudah tdk membutuhkan informasi lagi melalui koran majalah atau tabloid. Apakah semua penduduk sudah beralih ke digital dgn ebooknya? Atau daya baca masyarakat benar2 rendah? Saya lebih percaya yg kedua.
Akhirnya karena hingga jl. Gunung Agung saya tak nemu penjual majalah, saya langsung menuju Gramedia.

Di Bali saya tahu hanya ada 3 toko buku besar: Gramedia, Gunung Agung di Libbi dan Togas Mas. Togas Mas harganya lebih murah namun koleksinya bukunya tak selengkap yang di Jogja.

Thursday, July 14, 2016

West Seno Trip 10

30 Juni - 13 Juli 2016

"Kalo mentok itu artinya kamu sedang bergerak. Kalo lelah itu artinya kamu sedang melangkah."

Akhir Juni EP-300 mooring out bersama hampir 300 crew di dalamnya. Mereka pergi entah kemana. Mungkin para pekerjanya mempersiapkan cuti lebaran. Libur sementara. Ini adalah trip ke-10 dan trip kedua saya pindah kantor ke lantai 3. Ngumpul dengan para juragan, agar lebih mudah koordinasi. Maksudnya lebih mudah nyuruh. Gak usah basa-basi keles.

Trip kali ini slow motion karena minggu-minggu terakhir puasa menjelang Lebaran 6 Juli. Suasana kerja pun minim interupsi dari kantor pusat. Biasanya email penuh dan datang bertubi-tubi, kali ini lebih bisa dinikmati. Kerja jadi lebih nikmat dan lebih banyak waktu untuk berimprovisasi dan berkreasi. Pada hari lebaran kawan2 muslim melakukan sholat ied di helideck. Kami bertiga (Dodo, Mas Mahe dan saya) mengabadikannya dengan foto-foto dan video. Saya buat video singkat dan foto panorama yang menurut rekan-rekan keren bingit. Sehabis sholat juragan datang ke ruangan dan bekisah hingga jam makan siang tiba. Bos-bos tidak boleh cuti, para juragan harus jaga warung untuk mencegah peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.

Di sela waktu luang aku sempatkan berolahraga setiap sore dengan jogging ringan di helideck yang saat ini statusnya tidak bisa digunakan karena perlu mengganti safety net. Beratku kini 86 kg naik 10 poin sejak pindah dari Attaka 6 bulan terakhir. Wedaaannn. Aku juga menemukan kegiatan baru yaitu membuat lukisan abstract di note dan menggambar ukiran di kertas setelah terinspirasi sebuah account di IG.

Di pertengahan kerja kami mendapat info bahwa start up kemungkinan maju beberapa hari karena progress subsea cukup bagus. Pun mendapat kabar kawan-kawan yang diperbantukan dari lokasi lain akan dieksten ke akhir Agustus. Rindy dan Sapto meringis. Sedangkan Erik lebih pasrah.

Kerja kami hibur dengan menyetel lagu2 favorit. Pokoknya suasana kerja dibuat se-happy mungkin. Kita boleh merasa kehilangan, namun kerja harus tetap semangat. Dipindahkan tanpa konfirmasi ke lokasi kerja baru adalah seperti pindah kerja ke perusahan lain. Rasanya mirip seperti putus cinta. Kehilangan rekan kerja yang sudah lebih dari 10 tahun dan suasana baru yang tentu perlu penyesuaian adalah salah satu tantangan. Disini ketangguhan kita diuji. Kita boleh mengeluh, jangan berfokus pada masalah tapi fokuslah pada solusi. Apa yg bisa dilakukan untuk menyongsong esok hari lebih baik.

Di sela istirahat sore aku mendapat kabar dari pak Ngurah AHM bahwa ada sinyal positif dari Honda. Setelah cukup lama menunggu persetujuan pengajuan lokasi ahass, kali ini sepertinya bakal deal. Kita selesaikan off ini semuanya.

Pak Jokowi mau datang ke FPU setelah ICSU untuk melihat Bangka online. Juragan memerintahkan mempercantik walkway dengan rekondisi semua lini. Bangka diperkirakan akan memproduksi 110 MMSCF gas alam per hari. Atau setara dengan 18.000 BOE. Jika dikonversi menjadi rupiah sekitar 9 M rupiah produksi gas per hari. Di samping itu kami pun harus melakukam injeksi MEG ke dalam sumur untuk mencegah hidrat (dehidrasi). Nilai injeksi MEG setara dengan 5% dari produksi per hari.

Hari ini tanggal 14 Juli kami pulang menuju Bontang. Mengejar pesawat Citilink jam 15.40 agar bisa connecting menuju Denpasar. Di sela kerja dikirimin foto anak-anak yang membuat hati semakin rindu. Kubawakan kalian 4 kilogram bakso buatan pak Ngulomo. Semoga perjalanan lancar dan selamat sampe tujuan. Astungkara.

Friday, July 01, 2016

Luh Sari vs Mirah

Pagi2 Luh Sari dan suaminya sudah bangun dan berangkat ke rumah tetangganya untuk ngopin. Sementara anak2nya yg masih kecil ia tinggalkan di rumah, masih tertidur lelap. Luh sari merasa khawatir jika telat ngopin, akan jd pergunjingan tetangga. Anak2nya belum sarapan, belum mandi pagi, rela ia tinggal demi menjaga nama baik di lingkungan tetangga. Baginya betapa berharganya terlihat baik dan rajin di lingkungan tetangga. Para masyarakat sekitar harus membantu setiap orang di dusunnya yg sedang melaksanakan upacara tertentu. Tak ada yg berani tidak hadir karena hukumannya adalah hukuman sosial: jika kelak ia yg punya hajatan maka tak kan ada yg datang membantu.

Berbeda dengan Mirah. Pagi2 ia dan suaminya sudah berangkat ke tempat kerja. Anak2nya masih tertidur ditungguin seorang asisten rumah tangga merangkap baby sitter. Mirah dan suaminya bergelut dengan macet ibu kota, harus tiba di kantor tepat waktu karena jika telat, berpengaruh terhadap penilaian kinerjanya dan dinilai buruk oleh atasan. Kadang mereka tiba di rumah larut malam dan anak2 mereka tlah tertidur lelap. Anak2nya dibesarkan oleh pembantu mereka.

Dua kehidupan orang Bali di desa dan kota yg bertolak belakang namun mempunyai kemiripan, sama-sama meninggalkan kebersamaan dengan anak2nya.

Puisi-puisi Senja Selat Makazzar

Senja dari balik anjungan

Mentari merah memerahkan langit barat
Membentuk garis-garis keras siluet anjungan
Sekeras kehidupan disini
Kapal pun berbayang jadi hitam
Membuyarkan lelah siang tadi

Rantai rantai ponton menguat
Sekuat hasrat dan cinta untuk bertahan
Buoy buoy mengapung
Melayang di atas air laut sedalam ribuan jengkal
Melayangkan rasa rindu yg mengapung di ujung anjungan

Mentari kembali ke peraduan
Kuli kuli minyak kembali ke pangkuan kamar
Menikmati indahnya gemericik air dan pelukan selimut di malam yg dingin
Bermimpi untuk kembali esok hari
Berencana untuk dilanjutkan esok pagi hingga matahari tenggelam di belakang siluet anjungan

MENGAPA
Mengapa harus aku
Jika senja menjadi kelabu
Mengapa harus aku
Jika tawa menjadi kaku

Mengapa harus dia
Jika semua jadi problema
Mengapa harus dia
Jika harus berganti suasana

Mengapa harus senja
Mengapa harus pagi
Semua senyum harus berganti
Semua senja sepi temaram
Rasa rindu semakin jauh
Rasa lelah semakin panjang

Tiga Putri Raja (Gapura)
Akan selalu kurindukan
Setiap kaki-kaki melangkah
Setiap roda-roda bergulir
Setiap sayap mengepak
Menyeberang ke utara

Meskipun jarak memisah
Namun pesing dan masammu
selalu menempel di kepingan senja
Tawa renyah gadis-gadis kecil
Selalu menggema di telinga kanan
Masuk ke telinga kiri menyatu menjadi rindu

Setiap tangis maupun candamu
Adalah penawar dikala lelah
Adalah obat di kala luka
Adalah canda di kala duka

Tumbuhlah cepat anak2 gadisku
Ada sahabat baru adik kecilmu yg coklat
Tukang netek yang tak kenal lelah
Ajak dia bercengkrama dan jemurlah setiap pagi
Agar kelak kaki-kakinya kuat mengejarmu berlari

ATTAKA
Berselimut deru angin laut
Berbantal kepingan karat
Dininabobokkan suara turbine kompressor
Dipompa semangat shipping pump
Darahku dialiri hidrolik oil 5000 pound
Nadiku dialiri arus 20 miliampere
Syarafku dialiri tegangan 24 volt dc
Semangatku dibangkitkan generator 4160 vac
Gerahku dingin oleh fin fan cooler dan heat exchanger
Wajahku dilukis indah siluet anjungan
Rasa rinduku diobati sinyal canggih triji
Mengantarkan wajah2 manis pengobat rindu

SELAT MAKAZZAR
Sebelum mentari beranjak tinggi
Kami diguyur air laut yg diolah jadi air tawar
Sebelum mentari tersenyum indah
Kami sudah memakai life jacket
Menembus ombak bersama boat keliling anjungan
Lalu bergumul dengan minyak
Bergumul dengan gas alam
Bercengkrama dengan dengan angin laut
Ditemani kepingan karat dan debur ombak

Kadang life jacket adalah bantal di kala lelah
Kadang kardus bekas adalah kasur tatkala lemas
Kadang toolbox adalah kursi raja dikala jeda
Bungkusan roti adalah sahabat dikala rehat

Siluet senja adalah sahabat di kala pulang
Matahari tenggelam menjadi tanda tutupnya hari
Deru kapal dan sejuknya air kamar mandi
Menjadi sobat sebelum kami lelap bersama mimpi