Saturday, September 24, 2016

Motor VS Penduduk Bali

Berdasarkan data dari badan pusat statistik Bali tahun 2013:
Penduduk = 4,156,997
Jumlah motor = 2,586,715
6 dr 10 penduduk punya motor
KK 2010 = 1.028.260

Atau 2.5 motor per KK.
Setiap KK punya 2.5 motor.

Thursday, September 22, 2016

Harga Paket Data di Tabanan

Survey dilakukan di Tabanan di toko pulsa yg menjual dgn harga yg setahu saya paling murah. Di depan sekolah immaculata.

3gb 60rb mentari. 20rb/Gb
2gb 45rb im3. 22.5rb/Gb
4gb 70rb telkomsel. 17.5rb/Gb
2gb 95rb paket tlkomsel. 42.5rb/Gb
6gb 75rb XL. 12.5rb/Gb
5gb 65rb tri. 13rb/Gb
3gb 40rb axis tembak. 13rb/Gb
10gb 130rb indosat 13rb/Gb (5:4g 5:3g)

Sejauh ini Tri yang bisa menjual paket cukup murah dan kualitas jaringan cukup stabil.
Te******l makin lama makin mahal saja menjual paket, meskipun memang kecepatan data lebih unggul dibanding tri.

Kuningan dan Off 10 Hari

Off kali ini hanya 10 hari. Pulang malam ke Balikpapan bersama Handoko dan Frans, menginap di mushola bandara malam itu. Menghabiskan sisa kantuk karena kami tiba jam 2 subuh. Lalu aku menunggu dengan lelah untuk pesawat Citilink direct jam 11.50. Pulang ke Pandak seperti biasa dengan gojek.

Tak banyak yg bisa dikerjakan off ini. Esoknya, Senin masih libur Idul Adha, kuajak anak istri main ke BW dan GL sekedar melepas penat. Kemudian disana bertemu dengan iklan Deluxor yang sudah finishing pembangunan. Masih ada 1 kamar yg 300 jutaan. Revenew sekitar 32 jt/tahun atau ROI 8%. Dapat 3 malam free stay untuk owner. Menggiurkan.

Off dipenuhi acara sembahyang purnama, Kuningan, nelok ada yg meninggal dan kundangan 3 bulanan ke Jatiluwih dan cucunya pak Ogik. Kuningan kami ajak debay pertama kali ke pura ciwa dengan ngaturang pejati, di usia yg baru saja melewati 4 bulan. Foto2 dengan style hi key cukup memuaskan si ibu. Namun hingga usia 4 bulannya kami masih belum membuat akte dan memutuskan nama buat debay. Sebenarnya ada 2 pilihan: Ariagita Gayatri atau Gayatri Gitaswari. Gitanjali dicancel karena dinilai terlalu India :)

Off ini pula akhirnya kesampaian membuat deposito dan mendapat prefered customer dari Niaga. Sehari sebelum Kuningan kami mengukur tanah di Kukuh. Moga langkah selanjutnya tetap lancar. Pajak tanah2 di Pandak sudah dibayar di BPD Kediri total hanya 100rb perak pajaknya 8 sertifikat. Kuningan ini aku dan istri mencoba memasak tum, be kecap dan jukut nangka sebagai pelengkap Hari Raya Kuningan sekaligus latihan membuat masakan khas Bali. Masak nak bali sing bise ngae tum. Meskipun beli daging babi cuma 2 kg tapi kami puas dengan rasanya. Yang paling penting adalah masakannya tidak membuat kami sakit perut.

Di rumah disibukkan dengan kegiatan anter jemput sekolah si krucil. Mulai dari mandiin hingga anter pup ku lakoni demi anak2 senang. Ngajarin Nana belajar karena dia sedang UTS selama 4 hari. Citta harusnya kemah tapi tak ikut serta karena harus ikut kondangan ke Jatiluwih. "Perawatan" pintu harmonika dilakukan dengan membersihkan dan memberi lubrikasi dengan wd40. Percobaan menanam kangkung dan sawi hidroponik lumayan lancar dan kupindah ke paralon biar kelihatan lebih pro.

Setelah tidak puas off sepuluh hari aku kembali menjalani rutinitas. Ke Balikpapan via Makasar dengan transit 4 jam karena tiketnya lebih murah. Sejak 6 Sept semua lounge tak menerima KK Platinum lagi. Selama menunggu aku membaca dan mendengarkan lagu di MP3 player. Latihan listening masih kulakoni dan sudah aku tetapkan terus kulakukan 1 jam tiap hari. Tiba di Balikpapan sudah agak gelap. Kuputuskan untuk jalan2 dulu sebelum akhirnya malam aku menginap di ESAI (21 Sept 2016) untuk pertama kali bersama Nizar dan Yayan. Ada juga Wawan Subiantoro dan Aris chemist. Fasilitas sangat memuaskan dengan harga spesial pegawai Cvx 170rb. Meskipun lokasi agak masuk ke dalam dan jauh dari kota tapi deket ke bandara, hanya 5 menit. Kayaknya bakal langganan disini.

Dan subuh ini hujan deras sekali mengguyur Balikpapan. Semoga perjalanan pagi ini ke West Seno lancar dengan bis dan boat yang melelahkan. Start jam 7 dan tiba di laut sekitar jam 4 sore. Mudah2an pengorbanan dan usaha perjalanan 9 jam ini dan selama 2 minggu ke depan tak sia-sia. Demi cinta dan anak istri di rumah. Astungkara.

Wednesday, September 21, 2016

Transmigran Bali

Seperti biasa, penerbangan Denpasar-Makassar kali ini bertemu dengan 2 orang Bali. Yang satunya asli Baturiti dan sudah 25 tahun merantau di Palu. Konon ia pulang kampung karena ada keluarga yang upacara. Yang satunya berasal dari dekat kampung kelahiran saya, Antap. Ia melayat keponakannya yg meninggal kena serangan jantung. Kata si paman usia ponakannya sekitar 35. Usia manusia tak ada yg tahu komentarnya.

Penerbangan via Makassar sering bertemu dengan orang-orang Bali transmigran yang tinggal di berbagai kota di Sulawesi. Antara lain Palu, Kendari, Luwuk dll. Penampilan mereka khas, sederhana, biasanya banyak barang bawaan ke kabin. Aromanya juga khas. Rata-rata mereka sudah merantau di atas 20 tahun. Ketika jaman Gunung Agung meletus sekitar 1963 banyak orang Bali yang diungsikan sebagai transmigran baik ke Kalimantan, Sumatera maupun Sulawesi. Rata-rata mereka sukses sebagai petani perambah hutan. Meskipun terlihat sederhana, taraf kehidupan mereka di atas rata2 penduduk suku lainnya. Ketika ditanya rata-rata mereka ingin menetap di rantau karena semua sudah lengkap termasuk sanggah khas Bali.

Test Fuel Consumption Suzuki Splash

Test fuel consumption Suzuki Splash AT tahun 2015. Saya test sejauh 113.3 km dengan 70 km perjalanan ke luar kota (Pandak Gede-Jatiluwih pp) sisanya seputar Pandak-Tabanan anter jemput anak sekolah. Dari kondisi full dan ketika saya isi penuh bensin sebanyak 12.86 liter atau seharga Rp 84.400,-  atau setara dengan 8.81km/liter alias 1:9. Jika dirupiahkan adalah sebesar Rp 745,-/km. Harga bensin saat membeli 6.550 pada bulan September 2016. Sepanjang test AC selalu dinyalakan full dengan level blower 2. Jika dibandingkan dengan matic Vario saya yang 1:36 maka kalo untuk antar jemput sekolah lebih hemat naik motor sekitar 4x lipat.

Wednesday, September 14, 2016

Pelajaran Kelas Satu SD

Masih heran dengan bimbel atau les tambahan. Pemahaman sederhana saya, kalo harus ada bimbel artinya pelajaran utama sekolah nggak efektif dong (masih kurang). Kenapa gak maksimalkan aja yg ada. Kalo dianggap jam belajar regular kurang panjang maka harusnya jam pelajaran yg ditambah. Bukan menambah bimbel yg nota bene harus nambah waktu belajar dan yg paling gawat adalah nambah biaya.

Setelah beberapa bulan berjalan dan saya amati anak SD saya dalam belajar dan pelajarannya. Banyak buku bacaan dan buku tulis yang harus dibawa. Banyak macam pelajaran dan terlalu kompleks menurut saya untuk kelas 1 SD.

Ada 12 mata pelajaran yaitu agama, pkn, budi pekerti, ips, ipa, cemerlang, penjaskes, bahasa bali indonesia inggris, matematika, dan seni budaya serta 8 level pelajaran tematik sesuai temanya.
Sebenarnya dari semua itu bisa disederhanakan menjadi misalnya hanya 4 karena antara satu pelajaran dan lainnya banyak yg mirip dan mengulang-ulang. Misalnya dalam pelajaran pkn ada juga dibahas di IPS, dll. Berikut pengelompokan versi saya menjadi 4 saja: Manusia dan Alam, Bahasa, Matematika dan Seni Budaya. Anak-anak cukup belajar itu saja dulu.

1. Tentang MANUSIA DAN ALAM
Agama
PKn
Budi Pekerti
IPS
IPA
Cemerlang
Penjaskes

2. BAHASA
Indonesia
Bali
English

3. Matematika
4. Seni budaya dan keterampilan

5. TEMATIK
1A. diri sendiri
1B. Keluarga
1C. Lingkungan
1D. Kebersihan dan kesehatan
1E. Pengalaman
1F. Energi
1G. Tempat umum
1H. Peristiwa alam

Home Sick

Baru 4 hari sudah kangen suasana rumah yg dipenuhi aroma asem keringat anak2. Bau pesing sehabis mereka pipis. Bau asem debay bangun tidur pagi. Bau khas debay ketika gumoh. Aroma khas ibu kalo belum mandi. Suasana pagi ketika mempersiapkan sekolah. Suasana sekolah yang dipenuhi drama pagi-pagi.

Saturday, September 10, 2016

West Seno Trip 12

01-10 September 2016

Tak terasa sudah 12 kali trip aku pulang pergi West Seno. Tak terasa 10 bulan yg lalu pertama kali menginjakkan kaki di unit terapung ini. Trip kali ini harusnya 1 minggu saja sehabis cuti, tapi extend jadi 10 hari karena om Gun mau nambah off. Tepat tanggal 1 September naik bis bareng pak Didik yang mau ke Attaka serta Octo yang memulai karirnya di Santan TMG. Karena off ku kemaren 4 minggu, email jadi numpuk tak karuan. Sedikit demi sedikit dikerjakan semampunya. Disibukkan oleh aktivitas post Bangka start up, menutup beberapa punch list. MEG pun datang diantar oleh Surf Perdana. EP-300 cabut dengan mulus diikuti oleh hengkangnya Alamanda. Project sudah selesai. Bangka subsea well sudah online dengan garang. 80MM mudah-mudahan setara dengan effort yang sudah dikeluarkan. 10 hari kemudian sepertinya panitianya akan dibubarkan.

Proses masih mencari titik setimbangnya. Masih tuning sana sini. Bangka 7 sempat ganti choke 2x dengan ROV sekali turun seharga 1 juta. Siang hari ketika aku mau terlelap tidur siang, FPU bergetar kencang, suara mendesing di luar. Ketika ku tengok keluar kaget bukan kepalang karena api flare setinggi gunung, menciutkan nyali. Namun hanya sebentar dan setelah itu proses kembali normal. Si sumur 7 dan 6 sedang latihan.

Sore ini aku pulang ke Balikpapan transit via Attaka. Attaka masih seperti dulu, tetap ramai dan ceria. Seperti 10 bulan lalu ketika kutinggalkan tanpa basa-basi. Seperti putus cinta perasaanku waktu itu. Para sahabat menyambut hangat. Masih seperti dulu. Sempat karaoke 4 lagu menemani om Erik di bawah helipad, sehabis lomba aerobik tadi sore. Malam ini kami meneruskan perjalanan ke Santan dengan Kepodang dan lanjut naik Innova menuju Balikpapan bersama Frans dan Handoko. Jam 9 berangkat dari Santan. Kemudian mampir makan tengah malam nasi kuning di jl. Antasari Samarinda. Jam 2 subuh kami tiba airport lalu tidur di mushola bandara. Semoga perjalanan hari ini dan esok diberikan kelancaran.

Saturday, September 03, 2016

3 Bulanan Adek Gayatri

Kali ini mendapat rejeki off 4 minggu karena cacar plus cuti tahunan. Diprioritaskan untuk persiapan upacara 3 bulanan debay yang akan berlangsung 27 Agustus nanti. Mulai dari beli pupuk, okokan hingga kebaya. Beli aneka alat-alat plastik di kediri hingga keperluan konsumsi di vista dan bali bagus. Seminggu sebelumnya kami "nakonang" ke jro dasaran kedis di belakang SD 1. Upacara sederhana yang diminta oleh mbah yang numitis. Boleh bikin acara jumah bedauh asal juga nunas tirta di merajan bedangin. "Mbah" juga minta pakaian putih-putih termasuk bulang wol putih. Beli karpet dan mengambil wadah makanan di jero.

Sehari sebelumnya kami mengundang keluarga dekat untuk sekedar mebat ngelilit sate dan nampah bebek serta ayam. Sedikit pula membuat tum, memotong balung dan membuat daging babi goreng. Mbah Tut sebagai tukang masak sudah stand by dari 2 hari sebelumnya.

Semalam sebelumnya seluruh keluarga dekat menginap di rumah bedauh. Ada yang tidur di depan kamar suci, dangin kamar suci dan ada yang di bale. Suasana seperti itu yang sangat jarang terjadi. Malam itu saya setelkan film di laptop dan keluarga asyik menonton sambil dibuatkan nasi goreng oleh pak Ming. Saya tidur hingga larut jam 1 malam.

Pada hari H, acara dimulai jam 8 pagi dengan nunas tirta di Pura Ciwa oleh pak tut Garing sekalian menjemput mangku. Jam 9 sekaa gender datang dan langsung menempati tempat di sebelah timur kamar suci. Sekitar jam 9 lewat mangku rawuh dan mulai menggelar upacara. Sekitar jam 11 debay mulai natab di sanggah dan di bale hingga selesai jam 12. Tak disangka tamu-tamu berdatangan hingga sedikit kewalahan. Padahal tak banyak yang diundang. Hanya keluarga dekat dan sedikit teman sekolah. Ada keluarga di bajera yang datang sehari sebelumnya. Ada keluarga di badung. Ada keluarga di jeroan pengayehan. Ada kerabat dekat di pandak. Ada keluarga pak Wida yang jauh-jauh dari Karangasem, pak Galang dan lain sebagainya.

Suasana paling ramai sekitar jam 10 hingga jam 12 karena tamu berdatangan di acara sederhana ini. Siang menjelang sore hanya ada beberapa tamu dan malam harinya masih datang juga tamu yang telat yakni ajik Maha, Ngurah Penawing dan terakhir Bli Mang Gus dan Mbok Tu yang datang jam 21.30. Kami sudah bubar dan sudah tidur. Aku tak sempat ketemu.

Astungkara seluruh rangkaian upacara dan acara berjalan lancar dan tidak kurang sesuatu apapun. Banten yang disiapkan meadek pun lengkap dan tak kurang suatu apapun. Dekbayi yang natab pun hanya sedikit rewel hanya karena gerah dan sedikit telat memberikan ASI. Terima kasih untuk semua keluarga dan sahabat yang telah datang pada acara ini dan mendoakan kami sehingga upacara berjalan lancar.