Thursday, December 15, 2016

Hasil Sawah 50 Are

Sawah 50 are atau 5000m2
Biaya produksi = 5jt (bibit, pupuk, tukang, dll)
Gabah 275k x 50 are = 13.750jt
Hasil bersih sekali panen = 8.750jt

Sumber: ajik mertua

Cocabora 15 Desember 2016

Cocabora berjalan gontai
Di sela mendung menggantung di sisa perjalanan sore ini
Deru perahu mengoyak rindu
Alunan ombak bulan Desember bagaikan sembilu
Matahari meredup tertutup mendung
Suasana suram dan sendu
Otakku berkecamuk
Pikiran melayang ke 2 tahun lagi
Semoga kelak aku bisa mendobrak
Berkumpul indah pujaan hati

Onkologi, Lemari Baru dan Otonan

Edisi off 01-14 Dec 2016

"Home wasn't a set house, or a single town on a map. It was wherever the people who loved you were; whenever you were together" (Sarah Dessen).

Off kali ini lewat Surabaya dengan tambahan naik taxi dari Samarinda bersama Dhana, Wawan dan Nanang. Kemudian go show ke Bali dengan naik Citilink yang harganya cukup mahal. Ke Pandak terpaksa naik taxi bandara karena menurut istriku hujan. Jam 22.00 aku tiba di rumah dengan sedikit lelah namun terbayar puas dan tidak kehujanan. Off kali ini banyak kegiatan tak terplanning dan dikejutkan oleh Mek Yan yang meninggal setelah beberapa minggu dirawat di ICU. Aku harus bolak-balik ke Bajera selama 3x. Pertama di hari Senin bersama Kadek dan ibu. Kedua bersama paktut dan meadek saat ngeringkes. Ketiga, sendirian di hari H tanggal 7 Desember, pulang sore ke Pandak sepulang dari ngerarung ke pantai Soka.

Menyempatkan jalan-jalan ke mall baru di Level 21. Belum lengkap yang buka, desainnya masih sama seperti dulu sebelum Denpasar Junction ditutup. Hari berikutnya kami ke bedugul dan mampir ke Secret Garden. Pengalaman dan tempat baru buat kami. Suasananya tenang dan sangat pas buat para selfie mania. Kamar pun akhirnya dicat dan kini jadi bersih dan ready for foto-foto. Beli lemari baru untuk di kamar sehingga kamar jadi lebih bersih dan fresh. Juga beli meja belajar baru buat Nana dan Citta.

Kemudian aku menyempatkan melanjutkan control ke spesialis Onkologi di Kasih Ibu dan dokter meminta aku periksa FNAB dan rontgen sebelum kelenjar tiroid diangkat. Jika hasil FNAB menyatakan ganas maka kedua tiroid harus diangkat dan aku harus minum obat seumur hidup, jika jinak maka hanya 1 yang diangkat. Hasil FNAB belum aku konsultasikan menunggu off depan saja.

Dalam rangka menyambut deba 7 bulan kami melakukan foto-foto sebelum dan setelah digundul di tanggal 12 Des. Deba dibotakin setelah otonan tanggal 10 Des. Kemudian jalan-jalan ke Beachwalk dan akhirnya kami menonton film Sing, pengalaman deba nonton pertama kali. Juga ketemu Tika di Bali Garden yang honeymoon seminggu di Ubud dan Kuta.

Tanggal 10 sore selepas deba otonan, aku berangkat ke Malang dengan naik bis Gunung Harta di Kediri. Bis berangkat jam 18.30 dan semoga misi belajar ini menjadi pembuka jalan hidupku untuk melanjutkan passion fotografi yang sempat vakum. Pulang di hari Senin jam 9 pagi tiba di Kediri dengan travel. Ibu menjemput di Senin pagi, di tanggal merah itu.

Sisa 2 hari di Bali dimanfaatkan sebaik mungkin. Di hari Senin kami mendatangkan lemari baru dan gundul deba. Sorenya kami kondangan ke 3 bulanan anak Gek Mas. Selasa pagi kami sembahyang purnama di pura Ciwa dan siangnya kami nekat ke Gale dan pulang sudah sandikala. Very high quality time with family.

Rabu 14 Des akhirnya aku berangkat lagi diantar ibu sampai di Kerobokan saja karena ibu harus jemput Nana Citta ke sekolah. Siang itu ke Balikpapan naik Lion via Makassar. Cuaca mendung namun ketika sudah di atas awan langit biru meskipun kadang awan tipis kadang dilewati. Selesai pijat dan ke Gramedia, seperti biasa menginap di Esai bersama Capt Joko, Wawan dan Sumarwan.

Perjalanan ke Samarinda sedikit tersendat di km 30 karena ada beberapa pohon tumbang. Kami tiba sedikit delay 1 jam di Texas Chicken. Dan sore ini mendung menggantung menemani sisa perjalanan kami menuju West Seno bersama Cocabora. Semoga diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas 2 minggu depan. Astungkara.

Dalam sisa perjalanan Portal ke Bontang aku dibuat gelisah akan keinginan putar haluan untuk segera membuat kos-kosan. Biar lebih cepat ada hasil dan disisi lain aku biar bisa lebih fokus bekerja dan persiapan alih profesi jadi fotografer profesional. Bagaimana nasib Ahass?

Malang Here I Come

Mencoba perjalanan baru ke Malang untuk menimba ilmu dari Doddy Bening. Perjalanan dimulai pada Sabtu sore 10 Des 2016 dengan naik bis Gunung Harta dari Kediri. Bis baru dengan AC baru yang dingin. Karena macet sejak di Purwodadi, kami harusnya tiba jam 4 subuh tapi mundur ke jam 7.30 pagi alias 13 jam perjalanan.

Workshop pun dimulai dengan mata masih pengen dipejamkan, leher pegal, badan dan kaki masih ingin diluruskan. Di sela istirahat makan siang aku sempatkan beli strudel malang di bilangan Soekarno Hatta dengan Gojek. Sore hari workshop ditutup dengan foto bersama ala strobist.

Travel harusnya datang jam 5 sore menjemput namun malam ini sudah jam 20.00 belum ada tanda-tanda. Ketika ku telfon masih di daerah Dinoyo. Waduh jam berapa besok aku tiba di Bali nih kalo kayak gini? Enjoy aja. Akhirnya jam 22.00 travel baru tiba dan menjemput di Atria Hotel. Perjalanan melelahkan ditutup dengan indah karena dijemput oleh istriku di Kediri. Jam 9 pagi travel tiba setelah melakukan 11 jam perjalanan. What a wonderful journey.

Mek Tuwi Meninggal

Beliau adalah guru berdagang ortu saya. Payuk prungpung misi berem adalah semboyan hidupnya, yg selalu dinasehati utk kami.

Minggu tanggal 4 Desember 2016 biyang Jero alias jero Berati alias Mek Tuwi atau Mekyan meninggal dengan tenang setelah sekian hari dirawat untuk kesekian kali di ICU Kasih Ibu Tabanan. Banyak kenangan bersama beliau terutama jasanya untuk keluarga kecil kami. Beliau adalah guru berdagang bapak dan ibu saya ketika awal mula dulu memulai usaha. Banyak bantuan datang dari beliau salah satunya ketika dulu belum ada telfon maka orang tua kami selalu ke jeroan bedajo menunggu telfon dari saya ketika kuliah di Jogja.
Ngaben dilakukan di hari Rabu 7 Desember dan ngeringkes sehari sebelumnya. Dumogi ngemolihin genah sane becik manut ring sesanan ipun. Mudah-mudahan ajik Kayan dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan dan keikhlasan dalam melanjutkan kehidupan ini.

Sunday, December 04, 2016

West Seno Trip 15

19-30 November 2016

"There is two ways to be happy: improve your reality or lower your expectation."

Trip kali ini aku hanya 12 hari kerja sehabis menjalani pemeriksaan ke dokter penyakit dalam. Perjalanan via Santan bersama Afif dan bang Octav. Bertemu dengan Apris yg 2 bulan menjalani recovery di Pasir Ridge, sehabis operasi bypass jantung seharga Innova.

Rutin job dengan sedikit olahraga namun aku alihkan dengan mencoba Yoga di kamar. Diet low carbo tetap dijalankan dengan banyak buah dan sayur. Tak ada MEG kali ini, hanya 6 tanks methanol, 8 tanks dari PSB gagal kirim karena fuel boat belum ready. Ada pak Wawan dan Mugi yang berkunjung ke West Seno untuk pertama kali, mungkin utk yg terakhir, entah. Toolbox meeting pagi tetap jalan dengan suasana bully termasuk bully dari juragan di depan umum hanya karena sedikit kesalahan. Sungguh menyakitkan.

Kali ini tidak ada flight Citilink sore ke Surabaya. Jadinya naik Lion Air dan carter Innova saja dengan harapan masih bisa go show di Surabaya. Moga di Samarinda sudah reda banjirnya. Flight ke Surabaya on time dan bersyukur bisa melanjutkan flight ke Bali malam itu dengan Citilink, meskipun dgn harga cukup mahal. Karena hujan terpaksa naik taxi bandara menuju Pandak, 250rb biayanya. Jadi total transportasi hari itu adalah innova+pesawat+taxi = 100k+1350k+250k = 1.7jt. Yang nyaman dan selamat sampai di rumah.

Off nanti berencana lanjut periksa tiroid ke onkologi. Semoga tidak ada sesuatu yang gawat. Astungkara. Rencana ke Bedugul sekedar melepas lelah. Kemudian mencoba ikut workshop fotografi di Malang. Moga bisa menjadi sarana refreshing dan sebagai tonggak pancang untuk memulai bisnis foto yang sudah lama hibernasi. Perlu menyisihkan sedikit penghasilan untuk menambah ilmu dan pengembangan diri. Wish Me Luck!!