Saturday, December 30, 2017

Ingenuinity Challenge dan Teladan Award

Hasil survey karyawan (employee survey) yang dilakukan perusahaan beberapa waktu lalu menyatakan bahwa pasca penciutan organisasi, banyak diantara karyawan mengaku stress atau overload dengan beban pekerjaan. Beberapa minggu lalu diadakan lomba ingenuity challenge oleh XYZ Indonesia Network dengan tema "Making your work more enjoyable". Dalam lomba ini saya mengirim beberapa ide dan akhirnya mendapat juara 3 dalam kategori field. Ide tersebut antara lain:

- senyum kepada semua orang dengan gigi kelihatan.
- senam dan tertawa bersama di lapangan terbuka setiap pagi dan sore.
- tambah hari olahraga. Setiap orang mengajak rekannya untuk berolahraga setiap hari olah raga. 
- makan bersama di outdoor area. Misalnya jika di Attaka makan malam bersama di samping rechall dengan tambahan nonton layar tancap atau karaoke bersama. 

Kegiatan tersebut diharapkan memupuk keakraban di sela gempuran teknologi media sosial yang membuat semua orang makin anti sosial. 

Berikutnya aku dapat lagi teladan award dari West Seno untuk project lean sigma pada awal tahun ini. Project perubahan transportasi MEG menjadi lebih efisien dan murah tlah menghemat ratusan juta rupiah untuk Bangka Operation, aku hanya bagian dari team besar. 

Tak disangka di sela turunnya harga minyak, di sela berhematnya perusahaan kami sebagai karyawan masih diperhatikan oleh perusahaan. 

Untuk lomba xyz aku mendapat piagam dan hadiah satu kotak Lego Classic yang ketika kucek harganya di internet sekitar 1,4juta. Sedangkan teladan award biasanya mendapat hadiah uang. Namun sejak bulan Agustus aku cek belum ada transferan masuk dari kantor. Tak masalah, hadiah bukanlah yang utama buatku. Yang penting bisa memberikan yang terbaik buat perusahaan sudah membuat aku bahagia.


Thursday, December 28, 2017

Give Peace a Chance

Thich Nhat Hanh seorang biksu zen dari Prem, Vietnam menemui presiden Amerika kala itu Marthin Luther King Jr. Ia membujuk sang presiden untuk menghentikan kekerasan perang tentara Amerika di Vietnam. Thich menghentikan perang dengan jalan perdamaian. Ia kemudian hari mendapatkan Nobel Perdamaian. 

Mahatma Gandhi di India pun membantu kemerdekaan India dengan jalan perdamaian. Ajarannya yang terkenal adalah satyagraha (kebenaran) dan ahimsa (non kekerasan). 

Banyak kisah lain yang mengajarkan kita bahwa perdamaian bisa diciptakan dengan cinta kasih. Kekerasan, peperangan, kebencian tidak perlu dibalas dengan kekerasan namun dengan cinta dan perdamaian. 

"All we are saying, give peace a chance," John Lennon


Wednesday, December 27, 2017

Semalam di Walan

Pesawat Lion JT265 dari Balikpapan berangkat tepat waktu. Jam 5.30 sore aku landing dengan selamat di Juanda. Langsung aku booking hotel Walan via traveloka. Sebuah mobil Avanza dengan plat L 1549 menemput ku dan kami berlalu di sela kemacetan sore kota Sidoarjo menuju jalan Sedati Agung. Tahun lalu aku pernah menginap di hotel yang bersih dan syariah ini. Kutanya ke sopir penjemput, Walan ternyata nama desa tempat hotel tersebut. 

Lalu aku makan malam di warung tenda di depan hotel. Padahal aku sudah membayangkan sate kambing nikmat yang ku santap setahun lalu. Sayang malam itu tutup. Ayam goreng dan jeruk hangat seharga 17 ribu perak membuat lega perutku malam itu. Ku beralih ke sisi selatan hotel, membeli kacang buat oleh-oleh. 

Setiba di hotel aku langsung masuk kamar dan video call bebik lagi yang belum bobo. Tak berapa lama aku terlelap dalam gelap, badan terasa remuk perjalanan sejak pagi tadi. Subuh jam 3.22 aku terbangun, alarm 7 menit lalu tak membangunkan aku mungkin saking lelapnya tidurku. Pagi ini aku sudah masuk ruang tunggu. Sudah tak sabar aku bertemu para bidadari ku di Pandak Gede. 



Sekolah di Jogja

Beberapa malam yang lalu aku mimpi seolah aku berangkat ke Jogja seperti 18 tahun lalu bersama Jales dan Angkasa. Pertengahan tahun 99 kami bertiga berterkad menimba ilmu di kota gudeg ini. Sore itu kami diantarkan oleh para orang tua kami di terminal Pesiapan Tabanan. Menunggu bis Tami Jaya menuju Jogja. Ini adalah trip pertamaku dalam jarak yang cukup jauh. Bapak memberikan trik pakai celana dobel, saku di celana dalam untuk menyimpan uang. Disamping itu bapak juga membelikan aku sabuk yang di dalamnya ada sakunya, buat simpan uang. 

Setiba di Jogja keesokan paginya, kami dijemput om Sugeng, pamannya Angkasa yang asli Jogja. Kami bertiga diajak tinggal di rumahnya di Minomartani selama beberapa hari sebelum akhirnya ngekos di Jogja Selatan di jalan Sugeng Jeroni, karena kami akan bimbel di Primagama dekat sana. 

Ketika libur kami sering diajak ke rumah Kakeknya Angkasa di Kulon Progo. Peternakan ayamnya yang luas, mempekerjakan banyak pegawai. Hampir setiap hari hari menu makan kami kalo nggak telor ayam ya telor puyuh. 

Beberapa hari di Jogja akhirnya kami mengikuti UMPTN namun tak lulus. Angkasa lulus PMDK di STT Telkom Bandung, sedangkan Jales memilih kembali pulang ke Bali. Aku masih belum dapat sekolah. Bersama Mastawan ngekos di Depok Sleman. Aku mendapat sekolah IST Akprind dan sudah 2 hari opspek ketika kemudian aku dinyatakan lulus di D3 Elins UGM. Langsung saja kuambil meskipun jurusan ini adalah jurusan baru, aku angkatan pertama. Uang pangkal yang sudah dibayarkan di Akprind bisa ditarik sebagian. 

Ceritapun dimulai aku kuliah di UGM. Aku berjumpa sahabat baik pertama kali yaitu DKSB yang begitu baiknya hingga kami lulus. Aku pun sering menginap di rumahnya di Kali Jeruk, Ngemplak, Sleman. Ia sering menjemput aku ketika semester pertama aku belum bawa motor ke Jogja. Aku kos bersama Mastawan dan Dek Cawan di Jl. Kemuning 76 DP III Condong Catur Sleman. Kemudian hari aku pun bekerja di perusahaan dengan angka keramat 76. Tanda-tanda alam memang ada, tergantung seberapa peka kita. 

Masa kuliah pun berlangsung mulus. Seminggu sekali aku menelfon bapak ibu ke rumah Ajik Kayan. Karena jaman itu belum ada handphone dan sangat jarang orang mempunyai telpon rumah. Kuliahku pun rampung dalam waktu 3 tahun dengan IP paling tinggi di kelas dan nomor 2 di angkatan 99. Begitu banyak cerita seru, suka duka di masa kuliah. Masa remaja memang paling menyenangkan meskipun masa itu sebagian besar dari kami jomblo. 

Lalu dengan mantap aku melanjutkan S1 di Teknik Elektro UGM. Pada semester kedua tiba-tiba aku iseng melamar sebuah perusahaan minyak Unocal Indonesia Company di Balikpapan. Tesnya kala itu di Hyatt Jogja. Berbagai tes ku ikuti mulai dari tes tulis, TOEIC, diskusi kelompok, wawancara hingga MCU, dan ternyata aku lolos seleksi. Semula aku tak dikasi kerja oleh bapakku. Tapi kemudian aku pilih cuti kuliah selama setahun dan aku mengikuti on the job training di Balikpapan. 

Masa training pun aku lolos untuk di hire sebagai karyawan Unocal 76. Tanggal 8 Juni 2004 sebanyak lebih dari 50 orang sign kontrak sebagai kuli minyak. Hingga sekarang akhirnya aku sudah bekerja selama lebih dari 13 tahun di Attaka dan West Seno Field. Perjalanan manusia tak ada yang tahu. Tetap mengalir mengikuti arus kehidupan. Terima kasih Tuhan sudah mengantarkan aku pada perjalanan hingga disini. Semoga ke depan aku lebih bail lagi, terus bertumbuh dan berkembang sesuai kemampuan. 

Tuesday, December 26, 2017

Attaka Trip 10 - Finish Strong 2017

"2017 finished strong and start stronger 2018"

13-26 Des 2017
Menginap di esai dan berangkat ke Attaka via Santan. On kali ini adalah hari on duty terakhir di tahun ini. Tidak terlalu banyak project dan kegiatan cukup rileks. Banyak sahabat yang cuti karena hari Natal dan juga menghabiskan cuti akhir tahun. Ada bahtera mulya yang sedang subsea inspection di LQ. Ada Pelican Perdana nempel manis di Production. Sepertinya mereka kejar setoran akhir tahun. Cuaca masih selalu hujan sepanjang minggu. Usulanku mengenai "happiness at work" dibahas dalam meeting minggu. Goal 2018 pun dipersiapkan untuk dieksekusi dalam waktu sisa 10 bulan menjelang EOC. 

Pada hari keempat on duty kepalaku tiba-tiba melayang. Vertigo kumat sejak seminggu terakhir. Tapi hari itu terasa goyang banget. Padahal aktivitas tidak terlalu berat. Esoknya kepala pun masih goyang padahal hanya jalan saja ke production. Medic hanya meminta istirahat, tanpa bisa memberikan obat. Menyempatkan konsultasi gizi dengan nutritionist sekaligus sedang mencari root cause kepalaku melayang. 

Hari Senin kuputuskan ijin ke dokter di Balikpapan berobat ke Siloam selama 2 hari. Ketemu dokter syaraf dan THT. Syukurnya tak terjadi apa-apa. Hanya vertigo biasa dan sedikit sumbatan di telinga. Hari Rabu balik lagi oe Attaka via Bontang. 

Kawan-kawan memaklumi aku beraktivitas ringan di central dan aku pun merasa kepala sudah sedikit tenang setelah rutin minum obat pusing dan vitamin. Aku putuskan berhenti sejenak belajar meditasi. Kawanku menjelaskan kepala melayang bisa disebabkan karena terlalu ngoyo meditasi, kurang mengalir. Demi menjaga kondisi aku makan seperti biasa tanpa diet. Sama sekali tidak olahraga karena takut kepalaku melayang lagi. 

Berkutat dengan masalah air. Air dryer P dan hydraulic panel A pun kemasukan air. Project HV cable di Hotel dimulai. Kami bolak-balik transfer power ke emergency generator. Pompa masih  banyak yang perlu diganti namun para mekanik kewalahan karena ada kawan yang cuti. Sempat mengunjungi Juliet bersama team expro. Sisanya menggoyang wing valve bersama om Erik. 

Karaoke dua kali bersama om Erik dan KDO di bawah helipad. Tuwi mau pinjam uang sebanyak 10 juta tapi kukasi hanya 5 juta saja. Katanya kos di Denpasar dijual. Ia janji akan mengembalikan di bulan Januari. Di penghujung off aku mendapat sebuah paket berisi lego dan sertifikat sebagai hadiah juara 3 lomba xyz. Nanacitta senang bukan kepalang ketika kukirimkan fotonya. Tiket off luar biasa mahal di akhir tahun dan karena off ini via Bontang aku terpaksa menginap di Surabaya. Terobati dengan masuknya gaji lebih awal di tanggal 23 Des. Kadek pun minta nomor rekening buat mengembalikan uang. Print cerpen buat Nana dan Citta. 

Pagi ini cerah. Kami bersama Cocabora menembus ombak selat makazzar menuju Bontang. Semoga perjalanan hari ini lancar, cuaca cerah, tidak macet dan Gunung Agung kalem meskipun tanggal 24 Des kemaren sempat batuk ringan. Swaha. 


Sunday, December 24, 2017

Naik Travel ke Bali (Lagi)

Rabu 29 Nov 2007, pagi jam 7.30 aku sudah landing di Juanda. Segera kucari ojek agar aku segera menuju terminal Bungurasih. Tapi tak seperti biasanya, tak satupun ojek menghampiriku. Aku beralih ke ujung sana, tak kutemukan juga ojek mangkal. Akhirnya aku nyeberang ke arah pos polisi. Seorang pria yang tampak sibuk nyamperin aku dan begitu kubilang mau ke Bali dengan sigap ia menawari mobil travel temannya yang akan segera berangkat ke Bali. 

"Tinggal satu orang lagi kita berangkat," serunya dengan optimistis. Kamipun masuk ke mobil APV tua yang penuh luka. Kami masuk satu persatu, aku duduk di belakang sopir. Dua orang beserta satu balita duduk di deretan belakang, orang Bali yang transmigrasi ke Batulicin.  Seorang tentara asal Makassar duduk di sampingku sedangkan istrinya duduk di depan, disamping sopir tua yang tampak tegang. Ketika kutanya pak sopir apakah sudah sering ke Bali, kepalanya mengangguk dengan penuh keraguan. 

Akhirnya penumpang terakhir masuk lalu duduk diantara tempat dudukku dan tentara. Jam 8 tepat mobil berangkat ke Bali. Aku minum antimo dan beberapa penumpang lain pun kutawari. Perjalanan di awal begitu seru karena aku sedikit lega tak jadi naik bis ke Bangil, mengejar kereta yang hari itu jalurnya putus. Tiket yang kubeli tadi subuh hangus. Mending naik travel ini daripada harus estafet kereta dan bis. Lama-lama si sopir tua ngantuk. Aku sedari tadi sudah tidur. 

Jam 11 siang kami tiba di Probolinggo. Lebih lega lagi karena kami akan bertukar kendaraan yang lebih besar. Sehabis makan siang kami pindah ke sebuah mobil Elf yang balik ke Bali tanpa penumpang setelah semalam mengantarkan penumpang terlantar dari Ngurah Rai menuju Juanda. Duduk jadi lebih lapang dan nyaman. 

Paiton kami lewati. Perjalanan ke arah timur tanpa henti. Jam 6 sore kami tiba di Ketapang. Ketika kubuka HP kudapati jam 3 sore tadi Ngurah Rai sudah buka. Ya sudah terima saja. 

Ketika nyeberang sang sopir mengeluh ngantuk karena sejak semalam ia tak tidur sedetikpun. Sang tentara mengambil alih kemudi. Mobil melaju kencang tanpa rem menembus gelapnya Bali bagian barat. Lebih ganas dari sopir bus patas  pikirku. Jadi tak bisa tidur, kakiku ikut-ikutan ngerem dibuatnya. 

Jam setengah duabelas malam akhirnya aku tiba di Kediri. Paktut menjemput dan 2 bungkus nasi jenggo menutup cerita malam itu sebelum akhirnya aku tidur pulas sampai pagi. Aku ingin tidur 1000 jam lamanya. 

Total 24 jam perjalanan pulang:
Atk-stn 1.5 jam boat
Stn-bpn 6 jam darat
Bpn-sby 1.5 jam pesawat
Sby-bali 15 jam darat


The Power Belas Kasih

Di dunia barat ada penelitian tentang energi. Energi manusia digambarkan sebagai segitiga terbalik dengan rentang angka 0-1000. Pada kisaran 20 manusia cenderung negatif dan perasaan bunuh diri. Nilai 200 manusia mulai "berani", baik secara positif maupun negatif. Angka 500 ke atas adalah energi cinta kasih. 750 adalah energi hystorical person atau manusia pembuat sejarah. Contohnya Bunda Theresa dan Mahatma Gandhi. Energi 1000 adalah para nabi Buddha atau awatara. 85% manusia di muka bumi ini berada pada rata-rata energi 200.

Energi 500 ke atas atau saat kita penuh cinta kita akan memiliki energi yang luar biasa. Energi ini termasuk energi penyembuhan diri sendiri (self healing) dan bisa menyembuhkan orang lain. Pada level ini manusia biasanya jarang sakit. Coba perhatikan ketika seorang seniman bekerja siang malam tanpa kenal lelah mengerjakan apa yang dia sukai. Atau belaian seorang ibu kepada anaknya yang sakit adalah energi penyembuh yang luar biasa. 

Para tetua Bali sejak lama menyadari konsep energi ini. Mereka sadar bahwa energi cinta harus dipupuk dan dipertahankan. Sebagai perwujudannya adalah tumpek kandang dan tumpek landep sebagai salah satu kegiatan yang bisa mempertahankan energi cinta terhadap semua makhluk hidup mulai dari binatang, tumbuhan hingga alam semesta. Konsep ngayah pun menjadi objek cinta karena didasari dengan tulus ikhlas. 

Mensakralkan sebuah pohon raksasa secara tidak langsung sebagai metode pelestarian alam. 


Friday, December 22, 2017

Look back 2017

FAMILY
- balizoo with family (jan)
- mang engking ubud (jan)
- Balerina
- tumpek landep
- perpanjang SIM ku
- ultahku mang engking
- deba ke pamper bee
- deba imunisasi
- citta lomba mewarnai di lippo mall
- nyepi di rumah
- monyet masuk rumah
- balizoo citta tamasya
- samsung A5 ibu
- service splash (mei)
- citta cabut gigi
- citta juara har 2 lomba mewarnai
- nginep grand sunti ubud
- bawa bakso tengiri 3kg
- ikut pizza maker
- big garden corner & 3D museum
- bedugul warung gemitir
- mobil kena serempet
- nginep di singaraja
- odalan sanggah bedauh 8 juli
- lomba mewarnai smasta
- perpanjang sim ibu
- nginep di jero 17 agustus
- nebeng dekta 
- bersihin gentong air karena buntu
- nana coba gratis kumon
- nonton my little pony
- rayain ultah di sekolah dan mang engking
- print buku cerita anak-anak
- plaza renon 1st time
- nonton film coco
- nginep di sanur swisbell hotel
- rumpies kitchen
- servis splash (dec)

HEALTH
- treadmill utk tes jantung dan sehat jan
- ranacitta demam jan
- start konsul onkologi jan
- mcu apr
- operasi tyroid 21 apr
- echocardiography mei
- klaim axa mandiri mei
- madu dari gung pasca mei
- ikut fight to fit
- tensi naik sebentar jun
- usg 3 bulanan jul
- seminar TRE jul
- mulai belajar gede prama agst
- baca govinda vashdev agst
- turun dari 86 ke 78kg juni-nov
- ibu mcu prodia agst
- start meditasi sept
- pakming cek darah sept
- olahraha lapangan renon sept
- aji mcu dan ke dokter
- buku mau minum obat seumur hidup?
- ikut meditasi gede prama nov
- usg ke 2 pasca operasi nov
- naik tensi + vertigo nov
- 10 days without IG nov
- mulai yoga des
- yoga bajrasandhi des
- vertigo lagi des
- perut kembung karena teh dec

FINANCIAL
- bikin deposito bri
- kartu atm ketelen
- hitung biaya banten
- gocar 1st time
- off lewat darat

BISNIS
- aktifkan IG daxina bali photography
- beli tanah di kukuh utk ahass ttd AJB jan
- sertifikat tanah kukuh jadi juni
- cari info ACK dan Cbezt
- jual madu
- belajar gocar dari sopir gocar

SOCIAL LIFE
- 3 bulanan rashita di bajera
- ngerorasin memek komang kade
- opang stroke ringan jan
- suami mbok tu komang kade meninggal feb
- sepupu ada cerai karena selingkuh
- mangku istri pinjam uang feb
- ninik meninggal feb
- ngopin blakas 3 bulanan
- istri dek edi meninggal mar
- mek mangku meninggal mar
- tiyas nikah mar
- tamblingan mulang pekelem apr
- karya agung puseh mei
- ngaben kak dona jun
- nengok ines di klungkung jun
- lebaran di laut juli
- jenguk pak agus meliling jul
- beliin pakming HP jul
- sumbangan bli ines jul
- megabagan pak sadya ags
- ngaben massal n mepandes di jero sept
- melayat memek denata sept
- nyumbang pengungsi gunung agung
- cetak foto ngaben di jero
- melayat bapak agus meliling
- ibu lomba masak di sekolah
- galungan kuningan di rumah nov
- ngayah pekendungan
- kawan pinjam 300rb nov
- mengenal gaya hidup minimalis nov

WORKS
- mini TA WSN jan
- 1610 realignment
- pre audit asset integrity
- admin baru di wsn
- move to attaka
- nonton deepwater horison for lesson learn
- nizar dan dayu ngasi hadiah
- bagi kaos n stiker ke west seno crew
- fire di CP mei
- nginep 1st time di samping BC
- melahin TA juli 
- pak Jeff ke attaka
- cetak stiker foxboro
- TA serang agst
- ECO 302C sept
- training CMS sept
- V&V mulai sept
- trening BSS okt
- nyoba al cholil okt
- project PLC CP nov
- acting TL nov
- menang lomba happiness nov
- teladan award dari west seno
- training BFF santan
- service 303B
- short circuit karena air

HOBBY
- kirim lagu yong sagita feb
- beli saxophone mei
- 30 day writing challenge mei
- "novel" kuli minyak
- bikin desain PIN rudi hartono
- beli ocarina mei
- lomba foto ramadhan skk migas
- back up blog ke word bikin buku
- gambar life jacket ganz
- tanam bibit pepaya cabe tomat agst
- beli router 4G
- test drive taft


Thursday, December 21, 2017

Swissbell Hotel Watu Jimbar

Kami menghabiskan libur yang mendahului pada tanggal 9-10 Desember 2017 kemaren di Sanur. Tepatnya di Swissbell hotel Watu Jimbar. 


Tuesday, December 19, 2017

Attaka Trip 9 -Teladan Award

15 - 28 Nov 2017

"What we fear most is usually what we most need to do" -Tim Ferris

On kali ini disibukkan dengan shutdown CP berturut-turut. Curah hujan yang naik akhir-akhir ini ditambah angin 36 knot dan bocornya atap platform, lengkap sudah penyebabnya. Membuat kami semua gotong royong bangun tengah malam. Kemudian hari panel slurry pump meletup dengan hingar bingar. Semuanya karena air. 

Awal minggu kami mematikan 303B untuk rutin servis. Problem PM bertubi-tubi karena kontrak yang habis membuat masalah menjadi makin melebar. Ujung-ujungnya VLP Compressor dimatikan. Sempat pula nostalgia sama om Erik mengunjungi UB yang mau back online. 

Berat badan stabil tidak naik tapi masih susah untuk mengurangi makan. Tapi lumayanlah berat sudah turun 6 kg sejak 6 bulan terakhir aku pindah ke Attaka. Olahraga hanya sempat 2x saja ditambah yoga di kamar selama 1/2 jam. Beberapa malam perut saya kembung dan kemudian diketahui karena beberapa malam itu saya minum teh celup poci. Mungkin asam lambung saya naik. Sepertu biasa karaoke di bawah helipad bersama om Erik dan KDO. 

On ini pula saya mendapat berita gembira. Teladan award dihadiahkan untuk sebuah project lean sigma ketika saya di West Seno dulu. Kemudian pengumuman lomba Happiness at Works pun sudah diumumkan, ide saya terpilih menjadi juara dari sekian ide yang masuk. Salah satu idenya adalah Tersenyum kepada semua orang ketika berpapasan. Di ujung on kami berenam (aku, Yasin, Purwo dan Ganz, Muse, Yusuf) training BFF di Santan Terminal. Campboss Azis menjamu kami dgn santapan siang spesial. Jam 13.00 kami berempat  berlalu menuju Balikpapan. 

Di sela aktivitas dengan udara mendung dan banyak hujan, Gunung Agung dikabarkan mulai meletus agak keras setelah sekitar sebulan berstatus waspada. Jalur kereta Sby-Banyuwangi pun kabarnya putus karena banjir. Lengkap sudah bencana nasional. Saya hampir naik bus menuju Bangil dan nyambung kereta ke Banyuwangi. Beruntung ada sebuah travel yang menerima angkutan ke Bali. Di Probolinggo kami berganti mobil yg lebih besar menuju Bali. Jam 12 malam saya tiba di Pandak. 15 jam travel SBY-TBN, 1.5 jam kapal ferry, 6 jam STN-BPN dan 1.5 jam pesawat BPN-SBY jadi total butuh 24 jam menuju jalan pulang. Perjalanan yang melelahkan namun menyenangkan.


Monday, December 18, 2017

Yoga, Nginep dan Vertigo Lagi

Off 29 Nov-13 Des

"Jangan takut kalau anak Anda tidak makan satu hari, tapi bolehlah takut kalau Anak tidak bermain samasekali dalam satu hari." -Kak Seto

Off kali ini penuh perjuangan, sedikit kegiatan tapi banyak olahraga. Tiba di Bali pada hari Rabu 29 Nov pada tengah malam karena harus lewat darat via Surabaya. Hari kedua badan terasa masih pegal dan ketika Cimol berulah aku marah hebat. Ada penyesalan namun marah untuk tujuan mendidik. 

Hari berikutnya kami ke Plaza Renon untuk pertama kali. Tempatnya asyik dan banyak sudut instagrammble. ATM Mandiriku malah ketelen mesin ATM BNI. Segera ku telfon 14000 agar kartu diblock. Senin berikutnya aku ke Bank Mandiri Tabanan untuk mendapatkan kartu baru. Hari Sabtu ke jero dan sore-sore aku mulai yoga secara serius di rumah selama setengah jam saja. Dalam hati aku berkomitmen akan yoga setiap hari. 

Esoknya hari Minggu kami nangkil purnama di pura Ciwa. Kemudian lanjut bersih-bersih kamar pojok dan memasang rak agar rapi. Yoga di sore hari kedua kulaksanakan dengan semangat dan berkeringat. Sehat rasanya. 

Senin pagi seperti biasa menemani anak-anak sekolah sembari olahraga jalan kaki hingga bank mandiri Tabanan, sekalian ngurus ganti ATM. Sore masih setia dengan yoga di rumah. Selasa pagi kuajak ibu dan deba olahraga dangin carik. Keringat mengucur membuat badan terasa segar. Deba juga senang main ayunan di taman bermain di pojok barat laut lapangan. 

Hari Rabu 6 Des, Budha Kliwon Pahang adalah pertanda berakhirnya uncal balung. Aku dan ibu nangkil di pura puseh. Ini adalah odalan pertama sehabis karya agung 6 bulan lalu. Aku putuskan tidak yoga karena kepala sedikit melayang. Hilang ketika sudah sempat tidur siang. 

Esoknya kami bersihkan penjor dan membakar sisa bahannya. Siang hari mengantarkan anak-anak nonton Coco di Galeria. Aku tidak ikut nonton tapi jalan sendiri ke Ace Hardware dan Gramedia. Tapi kepala sudah mulai goyang. Aku putuskan tidur di mobil saja. 

Jumat pagi aku olahraga lagi dangin carik, sebenarnya kepala sedikit melayang tapi kupaksakan. Hari Sabtu siang kami menuju Renon untuk snack ria di Rumpies Kitchen. Lanjut ke Sanur menginap semalam di Swis Bellhotel Watu Jimbar. Anak-anak senang sekali diajak berenang. Sabtu sore itu kepala masih agak goyang tapi kupaksakan ikut yoga di Bajra Sandhi Renon. Malamnya cari makan di Pizza Hut bersama anak-anak. 

Hari Minggu pagi hujan mengguyur lebat area Denpasar. Kami sarapan istimewa ditemani suara hujan dan bule-bule di sekitar meja kami. Sekitar jam 10 baru anak-anak bisa berenang dan tak terasa jam 12 harus cek out. Makan siang itu di Ayam Kedewatan Bu Mangku di Denpasar. Deba senang melihat ikan koi ukuran jumbo di kolam disamping lesehan tempat kami makan. Suasana yang menenangkan. 

Lalu kami pulang menuju Pandak. Kepala masih goyang. Cimol nangis minta nambah menginap sebenarnya. Tapi mau diam ketika dibelikan donat di Rumpies Kitchen. 

Hari Senin sepulang sekolah kami main ke jero. Hujan deras mengguyur. Aku sempatkan test drive taft yang akan dibeli mas Priyo di Kerambitan. Mantap juga tuh mobilnya. Pulangnya Cimol nangis minta stempel. Alamak Cimol manja dan caper. 

Hari Selasa anak-anak diliburkan saja karena ibu mengantarkan aku hingga airport. Pagi sebelum berangkat ke Bandara, Gunung Agung batuk ringan beberapa kali. Penerbangan hari itu via Makassar astungkara berjalan lancar. 

Kesimpulannya vertigo yang kambuh lagi karena aktivitas fisik yang terlalu padat, mulai yoga hingga jogging dan kegiatan keluar lainnya (nyetir, antar jemput sekolah). Next time jangan gabungkan olahraga dengan yoga dan diet. Lakukan salah satu saja dalam satu waktu. Jangan terlalu bernafsu. Disisi lain ajak anak-anak lebih sering berenang dan kegiatan di lapangan terbuka. Lebih sering titipkan anak-anak agar lebih sering bisa dua-duaan sama istri. Kurangi pegang HP perbanyak pegang tangan istri. #eaaa


Training BFF di Santan

Senin 27 November jam delapan malam kami berlalu menuju Santan dengan boat perkutut yang berjalan pelan. Kami berenam menginap di housing 7 dan aku di kamar 6. Ada Sapto dan Memey juga yang sedang kerja di Machine Shop. 

Esok paginya Selasa 28 Nov, matahari bersinar begitu cerahnya. Burung berkicau dengan merdu. Sarapan yang begitu menenangkan. Dua orang pekerja sedang membersihkan kandang burung di depan housing 7. Jam 8 aku, Ganz, Yasin, Mustakim, Purwo dan Yusuf mulai training Basic Fire Fighting dengan semangat. Sudah beberapa tahun ini aku tak ikut training di Santan. 

Seorang guru dengan rambut putih pensiunan Pertamina berdiri bersahabat di depan kami. Pre dan post test kami lakukan dengan soal mirip training sebelumnya. Jam 11 kami sudah mulai praktek dan berakhir jam 12 tepat. Kami dijamu camp boss Aziz di ruangan khusus dengan masakan spesial. Aku sampai 3 kali nambah saking nikmatnya makan siang itu. 

Jam 1 siang kami berempat berangkat menuju Balikpapan. Ganz dan Purwo berhenti di Samarinda sementara aku dan Yasin lanjut hingga Balikpapan. Jam 18.30 kami tiba dengan selamat dan menginap di Esai. Malamnya hujan turun dengan lebat disertai petir bersahutan, di sela aku kebingungan mau naik apa pulang karena Ngurai Rai tutup karena Gunung Agung meletus. Pesawat tak bisa terbang, jalur kereta pun terendam air. Lengkap sudah "bencana nasional" ini. 


Wednesday, December 13, 2017

Attaka Dalam Abjad

"Bravo!!" kata Charlie dan Echo ketika bermain Golf di tanggal Lima November bersama mbak Juliet. Setelah massage di Delta lalu check in di Hotel sambil nonton film India yang dapat piala Oscar. 

Belajar Spiritual

Dalam pengamatan saya. Kawan-kawan yg tingkat spiritualnya sudah bagus, tak peduli dari agama manapun, makin hari makin lembut tutur katanya, bahasanya pun sopan tidak menyinggung perasaan apalagi sampai menjelek-jelekkan orang lain. Sangat jauh dari kebencian, perilakunya penuh cinta kasih dan gemar menolong, sangat ringan tangan, rendah hati, memandang orang lain tak lebih rendah dari dirinya. 

Belajar spiritual tak usah hebat-hebat. Belajar spiritual tidak untuk mencari apa-apa (kebahagiaan, kemewahan, kenyamanan). Tapi untuk melepaskan apa-apa (kemarahan, kebencian, iri dengki). Karena ketika kemarahan dan iri dengki hilang, kebahahiaan akan datang dengan sendirinya. 

Less is more

Ketika kita mengurangi jumlah barang, rumah jd terasa lbh longgar, sedikit berfikir kita jadi lebih damai dan bahagia, sedikit goal lebih punya banyak waktu luang, lebih sedikit pengeluaran lebih banyak bisa menabung, sedikit makan badan jd lebih ringan. Ketika mengurangi keinginan, hidup jd lebih merdeka.

Paradoks

 Ada banyak paradoks di negeri ini:
- sudah tahu rokok tdk baik utk kesehatan tp kenapa pabriknya tdk ditutup
- sudah tahu mie instan tdk baik utk kesehatan tp kenapa pabriknya tdk ditutup
- sudah tau anggota dewan bnyk korupsi tp kok tdk segera ditangkap

Hikmah Gunung Agung Meletus

Bencana alam, musibah dan penyakit bukanlah kutukan Tuhan, ia adalah fenomena alam utk kembali ke titik seimbang, kompas pemandu yang menuntun arah jalan pulang. 

Gunung Agung meletus mengisyaratkan bahwa Bali benar-benar tergantung dari pariwisata. Bali adalah pariwisata budaya. Jika budayanya punah maka punahlah pariwisata Bali. Sama efeknya dgn gunung Agung meletus. Konon Bali tinggal tersisa satu generasi lagi. Hal ini bisa jadi benar karena generasi-generasi baru ini sudah berbeda cara melaksanakan tradisi. Jika para tetua melaksanakan tradisi dengan sungguh-sungguh dan dari hati, anak-anak muda hanya sekedar melaksanakan kewajiban saja. Jika hal ini tidak ditanggulangi, maka Bali benar-benar akan "musnah" beberapa tahun lagi. 

Sesungguhnya fenomena letusan gunungapi adalah langka. Tidak semua negara punya gunungapi. Indonesia punya 127 gunungapi aktif. Saat meletus dapat dinikmati wisatawan di tempat aman. Turis asing terpesona melihat letusan Gunung Agung. Biarkanlah gunung bekerja, kita menyingkir dulu. 

Menurut situs express.co.uk (home of the daily and sunday express) yang bermarkas di Inggris memuat berita yang sangat sejuk: "Letusan Gunung Agung di tahun 2017 akan membuat bumi semakin sejuk selama lima tahun ke depan". Kesimpulan itu diambil terutama setelah sejumlah pakar meneliti bahan-bahan vulkanik yang dikirimkan oleh Gunung Agung ke ruang angkasa.

Banyak dampak negatif yang ditimbulkan mulai dari menurunnya kunjungan pariwisata ke Bali hingga pembatalan ratusan penerbangan ketika Gunung Agung sedang aktifnya di akhir November ini. BNPB memprediksi kerugian mencapai 5T. Ada 89 ribu batal terbang dari 445 flight . Pengungsi 43ribu lebih menempati berbagai camp pengungsian di berbagai kabupaten di Bali. 

Di samping dampak negatif, ada juga dampak positifnya. Berikut dampak Positif Gunung Meletus Bagi Bisnis dan Perekonomian :
1. Menambah kesuburan kawasan sekitar, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan
2. Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara setelah Gunung meletus
3. Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin.
4. Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari
5. Sisa-sisa aktivitas gunung berapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain.
6. Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan terkena musibah.
7. Terjadinya disribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan.


Swis Belhotel Watu Jimbar Sanur

Hanya semalam di hotel ini pada tanggal 9 Desember 2017. Liburan akhir tahun yang mendahului. Suasana hotel enak dan teduh. Kolamnya asik karena kursi santai langsung di atas air. Sayang tak ada taman buat foto-foto. Tamu yang menginap didominasi bule. Anak-anak menikmati berenang. Sabtu sore aku ikut yoga sebentar di Lapangan Renon. Citta malah nangis sesenggukan karena mau nambah 1 hari lagi. 

Saat yang sama sebenarnya ada Anang dan keluarga menginap di dekat sana juga. Niat hendak motret sunrise di Pantai Karang kubatalkan karena vertigoku kambuh. Hari minggu pagi hujan lumayan deras. 




Test Drive Taft Tahun 84

Minggu kemaren teman saya dari Malang minta tolong mengecek sekaligus test drive mobil Taft dengan surat tahun 84. Mobil 2.8L ini milik Gung Aris warga puri Kerambitan. Gagah juga yah. Jadi pengen. 




Buku Happiness di Gramedia

Kemaren ketika ke Gramedia, menemukan beberapa buku tentang happiness. Nggak tahu mau beli yang mana. 


Tuesday, December 12, 2017

Tekanan Darah Naik dan Vertigo

Dua kali sudah tensiku naik. Tanggal 22 Juni 2017 dan 11 November. Yang pertama sehari sebelum aku berangkat ke Balikpapan, ketika hendak tidur kepalaku terasa berputar, keringat dingin membasahi wajah dan jantung berdegup agak kencang. Tak seperti biasanya. Berulang-ulang cek tensi dan tertera angka 160-180. Aku putuskan ke dokter diantar pak Tut. Dokter tutup semua hingga ke Nyanyi. Akhirnya ke UGD RS Nyitdah. Disuntik obat penghilang pusing dan minum penur9un tensi. Langsung pulang dan kondisi sudah agak mendingan. Begitu cek tensi di mobil dalam perjalanan pulang, 125 saja. 

Yang kedua adalah 11 November bertepatan dengan hari Kuningan (3 hari menjelang ke Balikpapan). Sore setiba di rumah dari jalan-jalan ke BW, kepalaku terasa melayang-layang. Keringat dingin bercucuran dan kentut terus keluar. Tensi ketika diukur 155. Langsung ku minum captopril 1 butir dan kembali normal dalam 1/2 jam. Bisa jadi kecapekan dan dehidrasi karena siang ketika sembahyang di Pura Ciwa sempat berjemur dan kepala rasanya melayang, memaksakan diri mengantar istri ke BW yang nyetir 3 jam PP. 

Esok hari Minggu ketika bangun pagi kepala masih terasa melayang, padahal tensi sudah normal di angka 120/70. Siangnya kami nangkil sekaligus ibu ngayah di pura Pekendungan. Kepala masih terasa goyang. Senin 13 Nov pun kepala masih pusing. 

Selasa pagi masih sempat anter NanaCitta sekolah, kepala masih sriat-sriut. Hari itu aku berangkat diantar ibu sampai Canggu lalu naik GoCar hingga bandara. Setiba di Balikpapan kepala makin terasa melayang ditambah karena aku minum antimo. Akhirnya malamnya aku putuskan ke dokter di Kimia Farma Sepinggan. Diagnosa dokter Vertigo. Belum kategori hipertensi karena sifatnya naik sebentar saja. Meskipun antri 45 menit namun jadi lega dan setelah minum Mertigo, paginya bangun dengan segar.

Off ini pertengahan Desember kembali kambuh vertigoku. Tensi normal dan cenderung agak rendah. Padahal kegiatan tak terlalu berat. Di separuh off kondisi masih fit dan sempat memulai yoga setiap sore di rumah. Namun minggu kedua menjelang naik, ia kambuh dan aku minum obat kembali hingga akhirnya kutambah beli di apotek. 

Ketika tiba di Balikpapan pun kepala masih melayang-layang. Off ini harus periksa ke dokter. 


Friday, December 01, 2017

Kuliner Tabanan

Dari grup WA saya coba pancing beberapa Kuliner Tabanan yang maknyus. Berikut beberapa listnya. 

1. Men sedu dauh pala
2. mie pedas gubug dan grogak
3. paon makmo gubug
4. Nasi be genyol dan lawar di sengol kediri
5. Be Genyol pak Kareb pasar kodok
6. nasi be guling baas barak buruan
7. Warung dukuh 
8. Warung sopan dauh pala
9. Warung serasi dauh pala
10. Nami rasa wanasari
11. jidekoh wanasari
12. warung lemo wanasari
13. Lawar godel kukuh
14. sambel bejek blayu
15. lawar kuwir braban
16. mujair nyatnyat beringin ambe
17. Warung CS pesiapan jl. Rajawali
18. Nasi kuning men kaciran (mek mangku)  banjar anyar kediri (langganan bu megawati)
19. Nasi ayam betutu biang koripan utara rumah sakit tbn
20. nasi campur rumahan di belakang kantor golkar polres tabanan, 
21. nasi lawar warung pojok jambe, 
22. nasi timbungan belakang polres tbn..

Turut berduka juga atas meninggalnya sang raja Maknyus pak Bondan. Semoga mendapat tempat yang layak disisiNya. 

Foto: adalah nasi di warung Serasi, Dauh Pala. 

Fakta Tentang Senyuman

Fakta Tentang Senyuman:
- saat senyum mengeluarkan endorpin hormon kebahagiaan
- saat cemberut perlu 43 otot, saat senyum hanya 17 otot saja
- senyum itu menular
- bayi senyum 600 kali, makin dewasa makin kurang
- senyuman adalah lengkungan paling indah di tubuh kita
- dapat menurunkan tekanan darah
- dalam buku switch karangan prof. murakami salah satu pengubah DNA adalah senyum.

Bhutan adalah negara pelopor yang menggunakan Gross National of Happiness (GNH) sebagai performance indicator negara, dibanding sebagian besar negara di dunia yang berfokus pada Gross National Product (GNP). 


Thursday, November 23, 2017

Hardy's Pailit

Terbukti Hardy's kalah saing sama Indomaret dan Alfamart juga dengan toko-toko online. Cara belanja masyarakat sudah bergeser sangat jauh. Pelajaran berharga buat yang mau bisnis retail. 
____________________________________________
Apa yang menyebabkan Hardys mengalami penurunan kinerja secara drastis?

Ada faktor internal dan eksternal

Faktor Eksternal:

1.      Masyarakat zaman now, shifting belanjaan cenderung menggunakan uangnya untuk leisure/jalan-jalan dan kongkow-kongkow di resto, bar, cafe, bioskop dll. Jadi memang airport dan jalanan ramai, tapi itu mereka jalan-jalan, bukan lifestyle.


2.      Ekonomi global, nasional, dan lokal sedang mengalami fall down (merosot), sangat lesu, sehingga daya beli masyarakat menurun drastis. Industri ritel Indonesia menurun di atas 20 persen, sehingga ada banyak toko di Indonesia tutup operasi selama beberapa waktu terakhit, atau seluruh gerainya seperti Matahari, Giant/Hero Group, Seven, Lotus Supermarket, Debenhams, lalu hypermarket dll. Bahkan di dunia global banyak sekali toko WalMart di AS dan China tutup juga, plus H&M di Inggris sudah tutup toko-tokonya.

3.      Persaingan mart-mart (toko ritel modern) yang menjamur masuk ke desa-desa, bahkan disinyalir banyak yang bodong atau tidak berizin. Saya tidak anti persaingan sebenarnya.

4.      Bisnis ritel online, seperti Alibaba, tokopedia, blibli dll, yang saat ini sedang merambah Indonesia, sangat memanjakan konsumen, dengan harga murah dan layanan onlinenya bahkan sampai melayani masyarakat ke desa-desa. Jika ini perpajakannya tidak diatur, maka pasti akan menghabiskan bisnis offline.

5.      Perpajakan yang diberlakukan pemerintah saat ini sangat ketat di tengah situasi ekonomi dan pelaku bisnis yang sedang menurun. Ada banyak aneka ragam, pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh DJP secara beruntun, sehingga terjadi banyak WP (Wajib Pajak) tidak mampu bayar pajak karena likuiditasnya yang sangat terbatas. Kami sempat jadi pembayar pajak terbesar, tiga kali berturut-turut. Bukan kami menyombongkan diri. Tiga kaliantara tahun 2011-2013. Sekarang malah jadi penunggak pajak terbesar. Saya tidak menutupinya. Tunggakan kami tidak main-main ratusan miliar, belum dendanya.

 Faktor Internal:

1.      Hardys terlalu ekspansif mengembangkan outlet, karena bermimpi mengejar rencana IPO (tawarkan saham ke publik) Hardys Retail pada 2020. Saat ini Hardys memiliki sekitar 12 titik lokasi yang sangat luas antara 5 hektare hingga 14 hektare per lokasi yang telah dibeli Hardys. , yang saat ini mangkrak. Sedianya itu akan dikembangkan dengan concept property mix used, antara commercial property, residential property dan hotel property. Namun belum sempat berkembang, keburu properti anjlok

2.      Hardys telat mengantisipasi ritel dengan konsep digital online. Zaman now  konsumen bukan hanya yang di kota saja, bahkan sampai masyarakat pelosok pedessaan pola belanja telah berubah. Mereka tidak mau ribet pusing keluar rumah. Nah ini Hardys belum antisipasi, belum membentuk e-retail/e-grocery seperti Alibaba/Tokopedia dll

3.      Sumber pembiayaan bisnis Group Hardys 70 persen bersumber dari dana bank. Jika pengusaha dengan proporsi investasi seperti ini, maka ini sangat berbahaya. Sedikit saja salah dalam tata kelola keuangan/manajemen cashflow, maka pasti akan meledak menjadi gagal bayar ke para kreditur, sehingga akhirnya kreditur mempailitkan Hardys Group.

Dari penyebab itu, mana yang paling mempengaruhi?

Yang paling menyebabkan pailit karena daya beli menurun, karena kami terlambat melakukan inovasi.

Nah di satu sisi di internal kami justru sibuk berinvestasi properti. Modal kerja kami tersedot pada investasi, dan kiamatlah.


Monday, November 20, 2017

Ngaben Megah di Pandak Gede

Tanggal 19 November 2017 adalah upacara ngaben megah sekali di kampung saya Pandak Gede. Beliau adalah almarhum I Gusti Gede Anom yang ternyata salah satu tokoh pendidikan Bali. Beliau menjadi ketua Yayasan PR Saraswati sejak 1999 hingga meninggal di usia 89 tahun. 

Konon kabar burung ngabennya memakan biaya banten 600jt, total ditambah biaya ini-itu 800jt dengan biaya mutus kabel listrik 80jt. Luar biasa. Wadah tumpang 11 juga jarang saya lihat terutama di Pandak Gede. Sayangnya saya tidak pas off jadi tidak bisa ikut ngiring atau sekedar foto-foto. 

Dumogi amor ring acintya. 


Friday, November 17, 2017

Smartphone Detox

Pernah nggak kamu ngitung berapa jam rata-rata kamu menggunakan HP sehari? Berapa konsumsi data internet sebulan? Apps apa yang paling sering kamu buka atau berapa konsumsi data internet setiap apps yang kamu install di HP kamu? 

Sebuah penelitian mengatakan, rata-rata penggunaan HP orang Amerika dalam sehari adalah 11 jam, sedangkan orang Indonesia adalah 5.5 jam. Untuk mengetahui berapa lama pemakaian HP dalam sehari, kamu bisa install apps "Phone Usage" yg akan mencatat lama pemakaian sehari, seminggu bahkan sebulan dan membuat ranking apps apa yg sering kamu gunakan. Volume paket data internet bisa kamu lihat dari menu "Setting/Data Usage" sehingga kamu tahu masing-masing apps menggunakan sekian Mbyte data internet. 

11 Tanda Kecanduan Smartphone
1. HP tidak pernah dimatikan (nyala 24/7)
2. Pake HP sambil jalan. 
3. Posting medsos saat meeting.
4. Pake HP di toilet.
5. Lebih baik main HP daripada nonton TV.
6. Bangun pagi/tengah malam yang dicari HP.
7. Main HP saat ngobrol sama teman. 
8. Menderita Panthom Vibration Syndrome.
9. Main HP sambil makan. 
10. Main HP sambil berkendara.
11. Lebih sering pegang HP daripada pegang tangan pacar #eaaa 

Jika kamu mengalami satu atau lebih diantara "11 Tanda Kecanduan Smartphone" di atas, kamu perlu melakukan "Smartphone Detox".  Jika tidak dikendalikan, banyak efek yang tidak diinginkan akan terjadi. 

Efek fisiologis:
- Gangguan mata (tidak nyaman, kabur, mata lelah, dll).
- Text neck (sakit leher karena kelamaan nunduk lihat gadget).
- Lakalantas. Sebuah sumber mengatakan main gadget sambil berkendara sama dgn mabok minuman keras. 
- Gangguan kesuburan (pria).

Efek psikologis:
- Gangguan tidur
- OCD (obsessive compulsive disorder)
- Hubungan suami istri terganggu
- Gelisah (saat HP tidak di tangan)
- Depresi

Tidak ada yg salah dgn sibuknya penggunaan HP kamu, yang bermasalah adalah ketika penggunaannya yg tidak terkontrol sehingga efeknya baru terasa ketika sudah parah. 

(dari berbagai sumber).


Dharmatalks Smileful Meditation

Berikut pelajaran sekilas yang saya tangkap dari dharma talk oleh Guruji yang disampaikan saat kegiatan 3 hari smilefull meditation di Landih Ashram 3-5 Nov 2017. 

1. Suffering call us back home
Penderitaan/kesedihan/sakit bukan kutukan Tuhan, bukan juga godaan setan. Ia adalah amplas yang menghaluskan dan memurnikan jiwa kita. Jaman kaliyuga orang suci dihaluskan dengan penderitaan. 

Di balik sakit ada pesan spiritual. Sakit di kepala pesannya less thinking more flowing. Agak bodoh sedikit, jangan semua dianalisa, dibandingkan, dihakimi. Sakit jantung pesannya tingkatkan cinta kasih. Rawat keluarga dgn cinta kasih. Banyak menolong sedikit menyakiti. Sakit mata tatap kehidupan dari sisi yang indah. Jika kita mampu membaca pesan spiritual di balik penyakit, penyakit tidak membunuh tapi membuat kita bertumbuh (secara spiritual). 

Dalam diri banyak energi kesembuhan dan kedamaian. Psikolinguistik stop blame, learn your own healer. Hindari percakapan negatif di dalam, ada saja kurang di orang lain. Berhenti mengeluh dan protes. Lihat sisi2 positif. Positif self talk. Menua yang indah. Di sini senang di sana senang. 

Menurut penelitian, vibrasi energi manusia bisa dipetakan dengan bentuk segitiga terbalik. Skala 0-1000 dengan rincian sbb:

20 bunuh diri
200 berani (baik positif maupun negatif)
500 cinta kasih
750 hystorical person (Gandhi, 
1000 orang suci/nabi

Rata-rata manusia di dunia berada di vibrasi 200 (85%). Energi ini dapat dinaikkan maupun diturunkan. Penghakiman (judgement) dapat menurunkam vibrasi energi kita. Sedangkan yang menaikkan energi adalah senyuman dan memaafkan. Self acceptance terima diri apa adanya. Jika ada masalah jangan melawan, pertahankan pikiran di vibrasi kedamaian, jalan keluar datang dgn sendirinya. 

Penelitian yang dilakukan ahli bioteknologi dan DNA, Prof. Murakami dalam bukunya Switch, bahwa DNA manusia dapat diubah dan senyuman adalah salah satu yg bisa menyalakan saklar dalam diri. 

Sapu ruangan. Pindah furniture yg tidak gerak lama. Aroma dupa atau cari bungan. 

2. Meeting Your Deeper Self
2.1 Anger as Angel
Kemarahan terjadi karena kita terlalu banyak melawan. Semakin melawan semakin menderita. Kemarahan pertanda ada ruang gelap dalam diri yaitu penolakan diri (self denial). Untuk menangkalnya dengan self acceptance (terima diri apa adanya). Menerima diri bagian yang paling kurang adalah wujud jiwa yang dalam. 

2.2 Bersahabat dengan ketidaknyamanan
Tandanya resah dan gelisah = maunya nyaman saja. Tidak ada hidup yg nyaman terus. Jumpai/hadapi ketidaknyamanan -> jiwa lebih dalam  

2.3 Menjumpai Kematian
Kematian lawannya kelahiran bukan kehidupan
Semakin sering kita membicarakan kehidupan maka kematian akan mendekat. Semakin kita membicarakan kematian maka kehidupan akan semakin dekat dengan kita. 

Kondisi Rigpa = positif tidak dirangkul, negatif tidak ditendang. 

3. Pulang ke Rumah Sejati
3.1 Jadi pohon penyejuk diri sendiri
Menerima diri sendiri. Penerimaan dan senyuman. Olah sampah jadi bunga indah. Lihat sisi2 positif. 

3.2 Jadi pohon penyejuk orang lain/keluarga.
Jangan paksa pasangan sama dgn kita. Memaafkan, menerima, peka tanda2 istri, cintai pasangan dgn tulus. 

3.3. Jadi pembawa cahaya di lingkungan masing-masing
Jika ada kegelapan  maka pancarkan cahaya dan bebaskan dari penghakiman. Berbagi senyuman/tatap orang lain dgn tatapan penerimaan. Dengarkan orang sama dgn kurangi beban orang lain. 

Perjalanan spiritual mirip naik gunung. Semakin tinggi semakin sejuk yang kita rasakan. Lebih sedikit marah, lebih sedikits berantem dengan istri, saudara, tetangga. Tidak saja kita, orang di sekitar kita, anak istri juga merasa sejuk. Rawatlah keluarga/ anak istri. Ketika kita sudah rawat mereka maka kita akan sembuh dengan sendirinya. 

Agar lebih percaya diri:
1. Lihat dan munculkan sisi positif kita. Ingat prestasi selama ini yang dibuat. 
2. Hindari lingkungan yang kompetitif, baik lingkungan kerja maupun masyarakat. 
3. Kembali kepada keluarga. Cintai keluarga dan keluarga akan balas mencintai. Dgn cinta energi kita akan kembali pulih. 


Smilefull Meditation 3-5 Nov 2017

Bulan November ini, di sela perayaan Galungan dan Kuningan, pada bulan purnama kelima, saya berkesempatan belajar lebih dalam bersama Guruji Gede Prama. Sepulang dari sembahyang purnama di pura Ciwa, jam 1 siang saya berangkat menuju Landih Ashram di Bangli dengan panduan google maps saja. Sekitar jam 4 kurang saya tiba dan langsung dikasi tag name dan diantar menuju tempat tidur, sebuah pondok sederhana berisi 3 bed dan 5 orang termasuk saya. HP disita dan disimpan panitia. Panitia memberikan nomor telpon jika ada emergency. 

Jam 4 sore kami berkumpul untuk doa bersama di aula besar. Selepas doa kami menikmati snack terakhir sebelum malam. Jam 18.00-20.00 kami menikmati santapan darmatalks dari Guruji. Lanjut relaksasi dan praktek meditasi. Sekitar jam 21.30 aku menuju kamar masing-masing langsung tidur dan 4 orang penghuni kamar yang lain sudah tidur terlebih dahulu. 

Jam 2 subuh saya terbangun dan biasanya saya langsung main HP jika di rumah. Malam itu rasanya ada sesuatu yang hilang. Benar-benar smartphone detox nih. 1 jam kemudian baru bisa tidur kembali. Tak berasa jam 4 saya pun terbangun lagi dan harus bersiap untuk meditasi bersama di halaman jam 5. 

Sarapan jam 7 hingga 8.30 dan kami menikmati sarapan pelan-pelan sekali tanp bicara. Jam 9-11.00 mulai wawancara dengan Guruji. Peserta pria Bali dan wanita luar Bali kumpul jadi satu di ruangan bundar. Jam 13-14.30 makan siang. Sisanya kami melakukan meditasi jalan, duduk sepanjang hari sampai sore. Aku selingi dengan menggambar sketsa pohon yang aku lihat. Sangat damai menikmati saat itu. 

Aku hanya mandi sekali sore itu. Jam 4 sore kembali doa bersama dan lanjut snack time sebelum darmatalks dari jam 18.00-20.00. Setelah sesi meditasi kami mendapat tutorial singkat dari pak Darmin mengenai meditasi duduk dan jalan. Jam 10.00 aku tidur.

Esok subuhnya kembali bangun jam 4. Aku bantu mengeluarkan karpet dan alas duduk ke halaman untuk meditasi. Jam 5 mulai meditasi dan lanjut foto bersama dengan latar gunung agung. Sembari sarapan kami menikmati hari terakhir hari itu sambil meditasi duduk dan jalan. Jam 10.00 kami mendengarkan darmatalks lagi bersama para undangan masyarakat desa sekitar Landih. Jam 12 acara selesai dan hujan mulai turun rintik2. Acara ditutup dengan menyerahkan bingkisan buku dan CD doa kepada peserta yang pertama kali ikut acara. 

Aku memilih tak makan siang, karena perjalanan cukup panjang menuju rumah. Aku langsung berkemas dan pamit pulang jam 13.00. Suasana sungguh mengharukan dan enggan rasanya pulang siang itu. Menembus rintik siang itu aku berlalu ke arah barat daya menuju Bangli, Gianyar melewati Badung hingga Tabanan. 


Tuesday, November 14, 2017

Galungan, Ultah dan Vertigo

"Less thinking, more flowing"

Off 30 Oct - 14 Nov.
Off kali ini adalah hari spesial untuk keluarga kecil kami, pasalnya ibu dan Ranacitta ulang tahun. Disamping itu kami merayakan Galungan dan Kuningan. Juga aku menghadiri 3 hari Smilefull Meditation di Landih Ashram. Acaranya padat merayap. 

Minggu jam 8 malam boat mengantarkan kami menuju Santan. Aku nebeng bis PSU malam itu menuju Balikpapan bersama 10 orang lainnya. Kami tiba Senin 30 Okt jam 4 subuh lalu langsung menuju bandara subuh itu dengan gocar. Waktu masih panjang dan aku menikmati me time dengan puas karena pesawat Citilink baru akan berangkat jam 11.50 siang. Ketika tiba di Bali istriku sudah menunggu di ujung bandara, tempat biasa kita berjumpa. Setiba di Pandak anak-anak senang menyambut print buku cerita yang sudah aku siapkan. 

Hari Selasa pagi aku mengikuti paum banjar dan membayar beberapa peturunan termasuk uang banten bale banjar sebanyak 50rb. Siangnya ke Pura Ciwa dan sore aku bersama ibu mengantar punjung ke jero sebagai rasa terima kasih kepada para leluhur. Hari itu adalah ultah ibu yang ke 35. Esoknya, hari raya Galungan kami sembahyang lagi ke pura Ciwa dan lanjut ke jero bersama anak-anak. Wayah bercerita bahwa sakit kaki beliau karena kena entul-entulan dan sudah melukat segala macam di bale banjar. 

Manis Galungan kami pergi ke Gale dan makan siang di Mang Engking. Sebenarnya hendak makan di Nook resto di seputar Peti Tenget, namun kami urungkan. Jumat pagi kami sembahyang Purnama kembali ke pura Ciwa dan siangnya langsung cus ke desa Landih di Bangli untuk mengikuti acara Smileful Meditation hingga hari Minggu 5 Nov. 3 jam perjalanan aku tempuh siang itu dengan hanya mengandalkan google maps saja. 

Di Landih Ashram kami merenung ke dalam dan bebas dari smartphone, internet, TV dan minim bicara. Hidup terasa damai sekali. 100an peserta memenuhi ruang aula besar setiap sore mendengarkan darmatalk oleh Guruji. Kami melakukan meditasi duduk, jalan, mandi dan makan. 

Di hari minggu aku pulang segera karena hari itu Nana ultah. Hujan rintik menemaniku selama 3 jam perjalanan pulang yang damai. Aku belikan beberapa oleh-oleh kejutan buat NanaCitta sebagai pre hadiah ultah. Mereka senang sekali mendapat kejutan. 

Hari Senin esok harinya anak2 sekolah seperti biasa meskipun sekolah negeri pada libur. Hari Selasa kami merayakan kecil2an ultah Nana di sekolah. Nana dan teman-temannya bahagia tiada tara. Hari Rabu kami lanang2 banjar pangkung ngayah membuat penjor di Pura Pekendungan.

Kamis 9 Nov 2017 kami rayakan ultah Citta di sekolah. Bu Edis dan kawan-kawan bergembira bersama Citta. Sehabis ultah kami langsung ke Kasih Ibu untuk imunisasi Deba dan USG rutin thyroidku. 

Jumat sehari sebelum Kuningan banjar kami ngayah mebat di Pekendungan. Jam 10 aku mepamit karena harus konsultasi dengan dokter Diwiya sehabis USG. Astungkara aman-aman saja dan dumogi seterusnya sehat dan bahagia. 

Kuningan kami nangkil ke Pura Ciwa dan siangnya ke BW. Disana baru dibuka Miniso dan kami kalap melihat harga barang2 murah. Juga Candilicious sebentar lagi akan buka juga. Sore setiba di rumah kepalaku terasa melayang-layang. Sepertinya ada yang tidak beres. Keringat dingin bercucuran dan kentut terus keluar. Wayah mengantarkan tensimeter dari jero dan ketika diukur 155. Langsung ku minum captopril 1 butir dan kembali normal dalam 1/2 jam. Kata kawanku dr. Doddy, sepertinya kecapekan dan dehidrasi. Bisa jadi benar karena siang ketika sembahyang di Pura Ciwa sempat berjemur dan kepala rasanya melayang, memaksakan diri mengantar istri ke BW yang nyetir 3 jam PP. 

Esok hari Minggu ketika bangun pagi kepala masih terasa melayang, padahal tensi sudah normal di angka 120/70. Siangnya kami nangkil sekaligus ibu ngayah di pura Pekendungan. Kepala masih terasa goyang. Senin 13 Nov pun kepala masih pusing. Masih sempat antar jemput anak2 sekolah. Sisanya di rumah saja istirahat karena hujan lumayan lebat dan lama. 

Selasa pagi masih sempat anter NanaCitta sekolah, pamit ke rumah bedangin dan ngasi bekel pak Ming sekalian aku suruh tanam pohon untuk kegiatan merawat. Kepala masih sriat-sriut. Ibu anter aku sampe di Canggu saja dan naik gocar menuju bandara. 

Setiba di Balikpapan kepala makin terasa melayang ditambah karena aku minum antimo. Akhirnya malamnya aku putuskan ke dokter di Kimia Farma. Diagnosa dokter Vertigo. Meskipun antri 45 menit namun jadi lega dan setelah minum obat Mertigo, pagi ini bangun dengan segar. Sarapan sama Cak Yasin dan siap menikmati perjalanan ke Attaka dengan senyuman. Astungkara aman dan lancar.