Thursday, December 12, 2024

Ekspektasi vs Kebahagiaan

aku adalah anak orang biasa
cita2ku mungkin terlalu tinggi
aku ingin merubah dunia
tapi tanganku cuman dua
aku ingin pindahkan gunung
tapi kakiku tak kuat menanggung
aku ingin mengeringkan samudera
tapi tak sanggup menaklukan ombaknya
akhirnya aku sadar setelah merenungi diri
yg perlu diubah bukan dunia itu sendiri
yg perlu diubah hanyalah diriku sendiri
yang perlu ditaklukkan bukan dunia
tapi ego yang bersemayam dalam dada
jika dunia terasa tak terkendali
turunkan harapan turunkan mimpi
atau tingkatkan kemampuan diri
maka bahagia akan datang di dalam hati
Hidup adalah pilihan Baik atau Buruk
Kehidupan adalah Hasil dari Perbuatan Sendiri.
Jangan salahkan Keadaan dan Orang Lain

pada ujungnya semua adalah tentang mengelola ekpektasi dan keserakahan

kebanyakan ekspektasi atau malah tdk punya ekpektasi yg membuat dunia ini hancur

orang yg sakit dimulai dgn dia terlalu berekpektasi terlalu tinggi, sehingga membuat dia ingin segera mendapatkan sesuatu sesegera mungkin, sebanyak mungkin, karena blm tercapai segera akhirnya dia kerja lagi kejar lagi, lupa istirahat, akhirnya sakit

obatnya hanyalah rasa syukur, syukuri saja apa yg sudah kita miliki saat ini, tdk perlu mengejar mimpi yg di luar batas kemampuan kita
disamping itu obat lain adalah sabar, tdk perlu buru2, tdk perlu segera harus jadi semuanya, semua ada proses dan tidak ada yg instan, nikmati setiap perjalanan

turunkan ekpektasi dan kurangi keserakahan

semua masalah di dunia ini berawal dr keserakahan. keserakahan adalah keiinginan memiliki sesuatu secara berlebihan. 
liat saja kemacetan. itu semua karena keserakahan semua orang ingin mempunyai mobil, semua ingin diakui. banjir misalnya karena keserakahan manusia mengolah lahan jadi hunian, menebang pepohonan, dan banjir tak terelakkan
seseorang yg sakit juga akibat keserakahaannya ingin memiliki banyak hal, akibatnya ia bekerja keras, mati2an, lupa rehat kelelahan lalu jatuh sakit

No comments: