Pagi-pagi sudah kami sampai di Pilot Jety Balikpapan, kang Heri dan Agus FDT duduk lemas di sudut ruang tunggu. Mereka masih terkantuk-kantuk karena boat tiba kepagian, jam 5 subuh. Rasanya masih nyenyak tidur tadi pagi tapi ternyata boat sudah tiba, kami harus turun dan segera berlalu keluar.
Pagi itu kang Heri yg commuter Bandung pulang dengan pesawat jam 10 dan si Agus hendak ke Mega Lestari untuk menghabiskan jatah tidur 30hari-nya disana. Seangkan pesawatku akan terbang jam 9.10. Lalu ketika jam 6 teng kami bertiga memutuskan sarapan di warung makan Miki di Pasar Baru. Dulu aku biasa bersama teman-teman disana, tapi sejak hampir 1 tahun kami sudah tak pernah lagi kumpul-kumpul disana. Gusti, Agung GP, Cak Mawan, Anton, biasanya selalu bersamaku disana pagi-pagi ketiba boat tiba. Tapi kini mereka pindah schedule, aku sendiri yang tetap.
Lalu sehabis sarapan dan menyeruput kopi hangat dan sebatang putih, kami berpisah: Agus ke hotel ML, kang Heri langsung ke bandara dan aku mampir sebentar di Pak Surat ambil tiket yang dikirim dari Bali. Lalu aku ambil saja dan berlalu, di terminal DAM lama sekali menunggu. Taksi hanya diisi 2 orang, orang yang didepan sepertinya buru-buru dan membayar uang sogokan 10rb ke sopir, jadilah angkot biru nomor 7 itu pun berlalu.
Di jalan menuju bandara aku berhenti di toko oleh-oleh amplang Kuku Macan. Aku beli secukupnya dan langsung menuju bandara. Udara masih segar dan matahari malu-malu menyebul di balik awan.
Aku pun langsung check in saja dan minta kursi di window emergency nomor 24F. Dan aku memilih menghabiskan waktu menunggu di Blue Sky lounge. Aku hanya minum orange jus segelas saja sambil baca majalah Priority. Tak lama waktupun berangkat pun tiba aku menuju pintu keberangkatan dan pesawat take off dengan mulus. Di udara hanya berhias awan putih dan putih saja. Flat. Dan sempat suatu saat pesawat seperti anjlok ditelan awan. Kami terguncang di pesawat, keringat jagung dingin menempel rapi di jidatku. Otot-otot kaki tegang dan tangan secara tak sadar memegang erat handle kursi tempat ku duduk.
Namun cobaan itu tak lama berlalu, kami mendarat di Surabaya dengan selamat meskipun sedikit kasar. Aku langsung keluar hendak membeli Hoka Ben titipan kekasihku, tapi ternyata HokBennya sudah tidak ada lagi, aku tanya Satpam tak tahu. Ya sudah apa boleh buat aku masuk saja dan menuju Majapahit Lounge untuk sekedar minum dan makan tahu goreng sambal kecap pedas.
Setelah 1 jam menunggu tak jua ada panggilan, aku berinisiatif menanyakan ke FO lounge dan juga melihat di boarding display, ternyata memang delay 1 jam menjadi jam 11.40. Ya biasalah, Lion gitu loh. Dan kini sudah 1 jam aku menunggu, belum juga ada panggilan, aku putuskan saja untuk buka blog dan menulis catatan ini. I miss you babe...
Tuesday, February 24, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)