Thursday, June 21, 2018

Attaka Trip 16 - Lebaran di Laut

"Sebelum rasa sakitmu melebihi rasa takutmu, kau belum akan berubah." 

2 - 17 Juni 2018
Berangkat di hari Sabtu ke Santan menjelang lebaran. Bus diisi hanya beberapa orang dan kami (aku dan bos Dian) menginap di Santan semalam untuk ke Attaka keesokan harinya. Bertemu bos Sigit dan bos Rotua yang mau pindah ke laut dalam. Setiba di Attaka aku timbang berat naik 1 kg dari bulan lalu. On ini ternyata sama sekali tak sempat olahraga. Suasana bulan puasa sepi yang olahraga membuat semangat menurun. 

Sejak V88 online gas ke santan flownya jadi besar membuat FT1103 overscale. Karena tak bisa ganti orifice, akhirnya meternya diganti dengan yang lebih besar yang diambil dari G/L header FS. Handover dengan Soeryadi ganti server PLC di Production. Bongkar LCV V88 karena disangka buntu tapi memang portnya kecil hanya 5 mm. CP juga dilakukan function test bersama Displinta. PM CP dan replace secondary fuel 1B. Ganti power supply gas meter CP karena berembun kena uap AC. Sejak V88 online, jadi banyak air berhamburan di lantai. Gas lift pressure meninggi jadi banyak pipa gas lift bocor haha. Tapi remote jadi aman saat kompresor mati karena gas lift langsung diambil dari Santan, tak ada lagi cerita tutup gas lift injection di remote. 

Sibuk bikin consent letter dan pengumpulan data penunjang ke HR. Begitu juga mengirim data personal ke SP. Isu PKWT merebak membuat kelimpungan. 

Reactivation FS4 dan FS8. PM Charlie Ganz dapat Kakap besar 3 ekor. Malamnya kami pesta kakap goreng. Jam 1.30 subuh kami dibangunkan karena regulator SDV 106 di P bocor kencang. CP sempat shutdown 2x karena 1A gemetaran. Salah satunya di hari Lebaran. Siang-siang belum habis istirahat, hujat lebat, angin kencang betul. Suara gas mendesing memekakkan telinga. Sisanya lebaran digunakan diskusi ringan di coffee time room sambil tiduran. 

Lebaran ini aku eksten 5 hari. Selama 5 malam pula aku tidur di kamar Cak Tria.  Makanan dari Santan digilir pengirimannya agar semua kebagian. Indahnya kebersamaan. Bulan puasa suasana kerja sedikit sepi, peserta coffee time dan makan siang pun bisa dihitung jari. 

Di akhir on aku ke utara mulai dari Serang meter, Melahin meter hingga Kerindingan level KC1. Sambil membuat video secret life of oil field worker. Ketika ada permintaan foto dan video dari Pasir Ridge aku diminta menyetel video di mess hall. Kawan-kawan senang dan banyak yang mengcopy. Akhirnya aku diminta Pak Didik membuat video lagi untuk area NIB. Juragan juga minta membuat video Lebaran di Attaka. 

Obrolan mengenai posisi makin marak. 6 orang dikabarkan keluar dan 6 orang menggantikan posisinya. 21 orang di laut dalam pun dikabarkan mendapat posisi di KLO. 

Suatu sore ketika aku di control room Kerindingan aku mendengar suara bayi nangis di dalam kontrol room. Ketika kucari ternyata tak ada orang yang di kontrol room. Oh pikirku paling suara ring tone HP kawan. Sore-sore menjelang maghrib ketika kutanya tak ada satupun yang ring tone-nya suara bayi. Suasana pun sedikit horor. Pulang dari Kerindingan dengan semangat membara karena esok aku kan pulang. 

Dan pagi ini Kepodang mengantarkan kami pulang sehabis Lebaran. Kali ini dikawal para bos: Pak Didik, Pak Dian, Pak Fredy juga Pak Indra. Semoga perjalanan pulang ini berjalan lancar dan selamat. Svaha. 


Tuesday, June 05, 2018

Galungan, Ego dan Meditasi

Sehari sebelum Galungan adalah hari "Penampahan" atau menyembelih hewan untuk hari raya. Menyembelih atau membunuh ego dalam diri. Ia yg egonya berkurang akan muncul rendah hati dan cinta kasih. Rendah hati dan cinta kasih membuat pikiran damai. Ketika pikiran damai tak terlalu banyak ekspektasi. Sedikit ekpektasi membuat hidup lebih bahagia. Dalam kondisi bahagia membuat imunitas tubuh meningkat. Ketika daya tahan tubuh meningkat, maka penyakit pergi menjauh. Badan tetap sehat. Kesimpulannya, yuk motong babi biar badan tetap sehat :) 

Kegiatan merangkai janur adalah aktivitas meditatif karena ia mengajarkan hidup disini, saat ini dgn penuh kesadaran. Para tetua sungguh elok, membadankan aktivitas spiritual dgn cara yg tidak kita sangka-sangka. Dgn catatan asal tdk dilakukan dgn penuh keluhan, ngomel ataupun membicarakan keburukan orang lain.

Sunday, June 03, 2018

Galungan, Tensi Naik dan GWK

"If you want to, you'll find a way. If you dont want to, you'll find excuses. 

Edisi 16 Mei - 1 Juni 2018
Off kali ini masih lewat Santan jadi bisa naik pesawat via Ujungpandang dan tiba di Bali malam itu juga. Naik gocar ke Pandak dan rasa lelah itu sirna karena anak-anak belum bobo. 15 jam perjalanan yang mempesona. 

Keesokan hari langsung anter jemput anak-anak sekolah. Lalu pulangnya main ke Bhanana Playground di Kapal. Bukan main senangnya mereka. Nana sibuk ngevlog. Aku makan siang di nasi Lukluk. 

Jumat ke jero menghadiri Gek Uci menikah ke Cau Belayu Marga. Sabtu ke Wira Musik Kuta untuk beli keyboard Yamaha PSR E463 karena seri 453 sudah discontinue. Lanjut ke Gale, Goemerot di Renon dan sebelum pulang mampir ke Matahari Denpasar. Perjalanan yang komplit. 

Hari Minggu 20 Mei tiup lilin sederhana merayakan ultah Deba di jero. Ada kue ultah dan nasi tumpeng kuning buatan paon geriya. Para keluarga di jero berdatangan dan ditutup dengan bagi-bagi goodie bag dan tebak-tebakan berhadiah bersama anak-anak. Paginya sebelum ke jero kami banjar Pangkung dan Batan Poh ngayah ngabas di Setra Pandak. 

Esoknya Senin ngiring ke setra penguburan memen pak Yan Tape. Hari itu ada 5 orang yang meninggal, 2 dikubur dan 3 ngaben. Selasa ibu ngumpul-ngumpul di Valencia Kediri bersama anak-anak. Aku cuci mobil dan liat-liat sepeda di Asia Jaya. Sorenya ibu latihan nyetir mobil hingga ke Kedungu.

Rabu 23 Mei pagi-pagi ke Kasih Ibu untuk cek ulang kolesterol ibu setelah sebulan minum obat penurun kolesterol. Hasilnya kolesterol total turun termasuk LDL. Hanya fungsi hati yang sedikit meningkat tapi masih dalam batas normal menurut dokter spesialis penyakit dalam dr. Daru. Sambil menunggu anak-anak sekolah aku, ibu dan deba olah raga dangin carik. Sarapan telat kepala jadi sedikit melayang. Apa karena sarapan babi pak Kareb ya? Malemnya dipijat ibu. 

Esok Kamis pagi rencana hunting ke Jatiluwih batal karena punggung sakit habis dipijat injak ibu semalam. Aku minum sanmol dan diurut balsem jadi enakan. Pulang sekolah Citta muntah-muntah dan malemnya panas hingga 39. Sepertinya karena makan nasi kuning pagi yang kurang bersih. Akhirnya esok paginya Citta diajak ke dokter Ayu di Sangulan. Citta libur sekolah hingga Sabtu. Badannya lemes dan tidak semangat. Sabtu sore membuat penjor tapi belum dipasang. Total beli bahan 125 ribu di luar bambu. 

Hari Minggu ngayah mebersih di pura Ciwa persiapan Galungan. Lalu siangnya masang wastra dan penjor di rumah. Sore anter ibu ke peken Tabanan nyari kebaya buat Nana. 

Senin 28 Mei anak-anak sekolah. Aku cari tanda tangan penyanding untuk IMB. Gambar masih dibuat Bureng teman SMA dan IMB akan diproses pak Santika. Semoga cepat kelar. Hanya saja tukang masih belum dapat. Mang Oce ngasi harga selangit 3.8jt/meter. Rudi Aryawan 3.6jt dan Pak Asti Gubug 3.3jt. Harus cari-cari info lagi. Sorenya aku beli tanaman dan beli adonan untuk tum tuna. 

Selasa 29 Mei, Waisak, Purnama dimulai dengan bersih-bersih di Sanggah hingga halaman rumah. Paum di Banjar lalu nangkil di pura Ciwa. Siangnya anter ibu beli Sandal Bata. Makan tape dan beli sate kambing. Sejak pagi sewaktu paum badan sudah merasa dingin serasa masuk angin dan kepala agak sakit. Sakit bukan melayang. Tapi aku diamkan. Sorenya sepulang dari Tabanan ketika ukur tensi naik ke 140-150 fluktuatif. Aku minum captopril 1 butir dan tensi kembali normal. 

Esoknya Rabu sembahyang ke pura. Kepala jadi melayang kayak vertigo. Tapi tensi normal. Siangnya ke jero. 

Esok Kamis akhirnya kami ke GWK di pagi yang cerah. Nana masih asyik ngevlog, Citta sibuk foto-foto dengan kamera Samsung. Kami juga kunjungi GWK baru yang masih sedang dibangun dan baru saja memasang mahkota Wisnu pada 20 Mei kemaren. Ketemu Wayan Sartika. Tensi normal. 

Off ini cukup panjang, 17 hari, dalam rangka Lebaran. Citta makin rajin gambar dan bikin komik juga main piano. Baca buku Strawberry Generation by Rhenald Kasali. Ibu sudah mulai latihan nyetir sendiri berangkat dari rumah keliling seputar Nyitdah dan Kedungu. 

Entah apa sebab tensi naik. Apa karena makan babi selama 5 kali berturut-turut (Gek uci, nasi Lukluk, Pak kareb, Pak kareb 2, Urutan dan tum di rumah). Atau bisa juga kecapekan dan dehidrasi. 

Berangkat Pahing Galungan ke Balikpapan bertepatan dengan hari lahir Pancasila 1 Juni. Ibu mengantar aku hingga ke Bandara yang sibuk renovasi parkir, sebelumnya mampir Galeria. Citilink direct mengantarkan kami ke Balikpapan. Aku bertemu dengan 20 orang dari Yayasan Pembangunan Sanur yang Tirta Yatra ke Tenggarong. Malamnya aku menginap di Whiz setelah ke BS. Malam itu teler langsung tidur karena kepala terasa agak melayang. Malamnya kebangun dan mengupload semua video untuk Youtube Nanacitta.

Bis berpenumpang 6 orang. Menginap semalam di Santan bersama Dian dan ketemu Sigit yang mau off. Posisi IBU-CT kami sudah diumumkan. 6 orang keluar team dan 6 orang masuk. Gandung, Teguh dan Mustakim ke TMG. Triyan dan Dedy Wildani ke WSN. Daeng Udin jadi GL Lawe-lawe. Yang masuk adalah Widodo, Nur, Wisnu, Bembeng, Pak Yatno dan Agung Nugroho. 

Tadi malam minta tolong pak Pane ngecek secara supranatural. Dan pagi ini jam 6 kami berangkat menuju Attaka bersama Kepodang. Semoga apa yang kami kerjakan mendapat berkah dan jalan yang lapang. Bekerja dengan selamat, sehat dan bahagia. Astungkara.