Monday, November 23, 2020

Filosopi Sepeda

Hidup ini seperti naik sepeda. Jika serasa melelahkan artinya jalananmu sedang menanjak dan bisa jadi suatu saat kamu akan sampai puncak. Jika kamu sedang santai, hati-hati, jalanan sedang rata atau bisa jadi menurun. 

Hidup ini seperti naik sepeda, kita harus tetap bergerak ke depan dan mengayuh agar seimbang. Hidup pun seperti itu harus seimbang, jangan berlebihan apalagi ekstrim. Bersepeda pun perlu mengatur irama, kadang perlu mempercepat sepeda atau memperlambatnya. Jika lelah, maka istirahatlah. Jika haus minumlah. 

Hidup seperti naik sepeda. Jika kita melihat sepeda orang lain lebih mahal kita tak boleh iri apalagi minder. Jika sepeda orang lain lebih murah kita tak boleh sombong apalagi menghina. Jika sepeda orang lain lebih bagus maka jadikan itu motivasi agar kita bisa beli lagi yg lebih bagus, itupun jika kita memang butuh. Kadang orang lain melihat miring sepeda kita yg kurang bagus, biarkan saja. Yang masalah mereka bukan kita. Bersyukur dengan apa-apa yang sudah kita miliki. 

Hidup seperti naik sepeda. Kadang jalanannya mulus, kadang berkerikil tajam. Kadang menanjak, kadang menurun. Roda sepeda pun berputar. Kadang pentil sepedanya di atas, kadang di bawah. Agar tak terlalu terpengaruh fluktuasi kehidupan maka kita perlu tinggal di tengah-tengah roda, tak terlalu di bawah, tak terlalu di atas. Jika susah tak perlu terlalu bersedih, jika senang tak perlu gembira berlebih. 

Hidup itu kadang seperti naik sepeda yang ngikutin truk besar dari belakang. Mau nyalip susah, mau ngikutin kena asap hitam. Kalo kecepatan kita sama dengan truk kita tak kan bisa mendahuluinya. Satu-satunya cara adalah kita perlu meningkatkan kecepatan untuk mendahuluinya atau bisa juga berganti kendaraan.

Hidup itu seperti naik sepeda santai, bukan sepeda balap. Karena tak terlalu penting tiba di tempat tujuan lebih awal, yang lebih penting kita sudah menikmati pemanandangan setiap perjalanan. Hidup bukanlah perlombaan, namun sebuah perjalanan yg harus dinikmati dengan bahagia. 

Hidup itu seperti naik sepeda. Kadang ada yg beli sepeda mahal-mahal sekedar untuk pamer dan gengsi, tidak salah, itu adalah pilihan mereka. Ada juga yg membeli sepeda dgn tujuan untuk olahraga. Dalam hidup kadang kita membeli barang-barang diperbudak keinginan, bukan sesuai kebutuhan. 

Hidup itu seperti naik sepeda, kadang kita pun bisa terjatuh. Namun yang paling penting adalah kita harus segera bangkit, lalu melanjutkan perjalanan untuk segera sampai tujuan. 

Ada hidup yang seperti naik sepeda statis. Sudah lelah memutar pedal dan berkeringat namun kita tak sampai kemana-mana. Kadang kita hidup sekedar hidup, menjalankan kehidupan yg tidak seharusnya dilakukan, kita tak sampai kemana-mana, tak menemukan apa-apa. 

Salam "sedikit bicara, banyak bersepeda"

Monday, November 02, 2020

Review Housing C3

4 malam di karantina di Pasir Ridge bersama Mugi dan Bang Jay. 

Plus:
1. AC kamar dan ruang tamu ok
2. Air mandi panas ok
3. Kebersihan kamar dan ruang tamu ok
4. Ketenangan suasana rumah bagus sekali, saking tenangnya jadi kerasa sepi :)
5. Gorden sofa meja kompor kulkas kitchen set leren banget
6. Pintu2 kamar tidak ada yg seret dan berderat, semua lancar
7. Makanannya enak, air minum tersedia cukup
8. Sinar mentari pagi masuk di sela-sela jendela kamar, bagus untuk berjemur (kecuali 1 kamar yg di depan tdk ada jendela)
9. View dari C3 indah sekali ke arah laut. Enak buat selfie. Serasa villa villa di puncax
10. Wifi lancar dan speed stabil 9.2 Mbps
11. Kamar mandi bersih sekali. Sak tisu2nya bersih. Wkwk... 

Delta:
1. Kurang bantal/guling, kasur msh ada plastiknya jadi kalo gerak dikit aja, jadi bunyi kresek kresek...
2. TV rusak, dispenser tdk ada. Next perlu bawa TV dan dispenser sendiri :) 
3. Air kolam di blkng rumah perlu dikuras krn jadi sarang nyamuk, banyak nyamuk nakal berkeliaran
4. Coffee time snack tidak ada, tapi kami tidak kehabisan akal, pesen go food aja.
5. Kalo bisa waktu karantina diperpendek dgn mencari provider swab lain yg lbh cepat hasilnya
6. Tdk ada tissue
7. Makanan sebaiknya dilengkapi buah, biar gak sembelit. 
8. Alat mandi sebaiknya bawa sendiri, terutama shampoo buat keramas selepas naik pesawat.
9. Tidak ada teh, gula, kopi. Jadi ada baiknya bawa sendiri sesuai selera. 
10. Kebersihan halaman belakang kurang, banyak daun berserakan, mau nyapu sendiri tidak ada sapu. Akhirnya saya berencana pungut sendiri itung2 olahraga. (Tapi sayangnya itu sebatas rencana) wkwk... 
11. Tidak ada sandal, sebaiknya bawa sandal sendiri. 

Maaf ya, sekedar becanda, sekedar menghilangkan rasa kesepian ini, jangan baper yah... 😃




Westin Ubud, New Guitar & Hot Chocolate House

Off 14 Okt - 3 Nov 2020

Off 14 Okt 2020 kali ini karena bus berangkat jam 6 dari Santan, aku pulang lewat Samarinda dengan Citilink, transit Surabaya dan sore itu sudah tiba di Bali. 

Esoknya Kamis aku langsung merancang aransemen lagu untuk lomba lagu Pertamina Baru. Jumat 15 Okt aku menuju Wiras beli gitar listrik Squier Bullet Stratocaster seharga 2,55jt sekalian anter ibu ke BW sekedar windows shopping. Sabtu aku ngulik lagu Pertamina lagi, ini malah jadi terobsesi sendiri, bikin pusing kepala juga. Ternyata aransemen beneran itu susah ya. Minggu ke jero. Senin 19 Okt kami menginap semalam di Westin Ubud, tempatnya ternyata masih jauh dari Ubud, di tepian jurang dgn view hutan. Sore itu anak2 langsung berenang dan meluncur ke Ubud beli makan malam nasi pecel ayam. Selasa pagi anak2 dan ibu berenang lagi selepas sarapan sekalian aku bikin video. Selasa sore kami sudah di rumah karena jarak Pandak Ubud hanya sekitar 20 km. Rabu di rumah saja karena hujan seharian. 

Kamis 22 Okt servis Rush pertama kali setelah jalan 2000 km, tidak ada ganti oli hanya cek dan ricek aja. Mampir Mitra10 beli gagang pintu dan makan siang di Gomerot. Jumat kami ke jero, anak2 dititip di jero sementara aku berdua istri ngukur jalan ke Jatiluwih. Mampir beli Xboba di pasar Jatiluwih. Sabtu di rumah saja bikin musik Pertamina, sore anter ibu beli tanaman di bengang. 

Minggu 25 Okt ikut kelas Buteyko selama 3 jam. Bongkar penjor dan pasang lampu tambahan depan rumah. Senin ke Gale anter ibu, aku beli celana panjang dan mampir Eiger beli tas ransel dan polo shirt. Selasa aku di rumah saja, finishing lagu Pertamina, sekalian rekam2 lagu di HP yang sudah jadi dan siap rekam. 

Rabu 28 Okt 2020, kami sekeluarga pergi ke Bedugul Hot Chocolate dan petik strawberry. Juga mampir di dermaga sisi selatan. Kamis 29 Okt di rumah saja, rekam lagu Cerita Dari Desa, tapi belum  mixing. 30 Okt ke kos isi pulsa listrik, makan siang ultah ibu di Valensia bakery. Bikin klip dari Ilham dan Lady. Sore foto2 sama ibu tiup lilin kue sari paon griya. 

Sabtu 31 Okt aku berangkat ke Balikpapan naik Lion via Surabaya. Jam 6 pagi aku sudah berangkat dari rumah, gerimis ibu mengantarkan aku hingga Bali Budha, jam 9 terbang dari Bali transit 6 jam di Surabaya. Jam 6 sore landing di Balikpapan. Langsung menuju Pasir Ridge untuk karantina di housing C3 bersama Mugi dan Bang Jay. 

Minggu pagi 1 Nov jam 9 kami ke PRCC untuk swab dan esok malemnya hasil sudah keluar, negatif semua. Svaha. Siap berangkat ke Attaka esok Rabu 4 Nov 2020. 

14 otw to bali
15 lagu prtmn
16 beli gitar, bw, xiboba
17 lagu pertmn
18 ke jero
19 westin
20 westin
21 di rumah aja ujan 
22 servis rush, mitra 10, maksi gomerot
23 jatiluwih, jero, qboba
24 di rmh aja, bikin musik ptm, beli tanaman ibu
25 buteyko, bongkar penjor, pasang lampu dpn
26 eiger tas kaos, gale celana
27 di rmh aja, finishing lagu ptmn, rekam2 lagu jadi di HP
28 bedugul hot choc, petuk strbri, jln baru, dermaga selatan, 
29 di rmh aja, rekam lagu cerita dari desa tp blm mixing
30 kos isi pulsa, ujan deres, valencia,video klip ptmn baru
31 ke bpn via sby, nginep prg
1 swab prg
2 nginep prg
3 nginep prg
4 otw to atk rabu




Attaka Trip 44: SWAB, Duka Cita dan Acting Seminggu

On 23 Sept - 13 Oktober 2020

Ke Balikpapan hari Selasa 22 September 2020, kali ini naik Citilink via Surabaya, satu pesawat dengan Ary Bhuana dari Surabaya. Nginep semalam di Esai dan naik ke Attaka via Santan dengan sea bus sampai propane. Kamis 24 Sept langsung install Elektromagnetik Meter (EM) di Bravo. Jumriadi pagi itu dipulangkan karena jadi kontak erat dengan Rizal yang poasitif. Teman sekamar Pakwok, Agus Salim dan M Yusuf juga diisolasi di kamar dan di kantor karena status potensi kontak erat. 
Jumat kumpul di LQ, sorenya jogging ringan di helipad. Sabtu lanjut EM Bravo karena belum dapat setting parameternya. Minggu garap SDV Hotel. Senin lanjut lagi EM Bravo setelah sebelumnya cek EM di Lima. 

Selasa 29 Sept check V1110 ball valve corroded, bikin video farewell Pak Feri dan after lunch teleconfrence farewell beliau. Sore sempat olah raga ringan di helipad. Rabu 30 Sept install new air dryer di Delta. Malemnya kami makan nasi goreng. 

1 Oktober subuh kami dikejutkan dengan meninggalnya Mas M Yusuf di kamar ketika tidur. Tanpa tanda tanpa gejala. Beliau meninggalkan kami dalam senyap. Jumat 2 Okt replace regulator PCV 107 dan 110. Support team AC di switch gear. 

Sabtu 3 Okt farewell om Black dan standby saja. Minggu breaker secondary pump sama Mbah Ary. 

Senin 5 Okt kami semua di Attaka PCR sebanyak 184 orang. Sore lanjut function test Alpha. Selasa ganti needle valve J13 Juliet. Rabu bikin video overview Attaka bersama Mas Wakhid dan sorenya meeting investigasi Mas Yusuf. 

Kamis hingga Selasa depan selama 6 hari aku acting karena mas Dian cuti, Pakwok juga cuti. Hari pertama acting meeting PHA R2 Melahin. 

Selama 6 hari acting aku sibuk koordinasi jadwal swab temen-temen. Ada yang swab di Balikpapan, Samarinda dan Santan. Selama menunggu hasil Swab, rekan commuter karantina di Pasir Ridge, Henry, Yasser, Dian Eko. Joko Pramono positif. 
Seminggu itu cukup melelahkan dengan hasil yang tidak jelas. Aku pun beli tiket off last minute. 

Rabu 14 Okt 2020 akhirnya kami off. Boat berangkat jam 3.30 dari Attaka dan bis berangkat jam 6 menuju Balikpapan. Jam 8 kurang kami sudah di APT Pranoto. Jam 10.10 terbang menuju Surabaya dengan Citilink bersama Ary. Lanjut ke Bali Citilink dan landing jam 3 sore. Perjalanan yang melelahkan namun indah. 

Terima kasih Hyang Widhi sudah memberikan kemudahan dan kekuatan dalam menjalani hari-hari ku. Semoga bermanfaat. Svaha. 

Dan berikut aku ciptakan sebuah lagu untuk MY. 

Selamat Jalan, Kawanku

Semalam kau masih bersamaku
Nikmati sajian terakhirmu
Mengapa kau tinggalkan kami semua
Tanpa cerita tanpa tanda

Purnama di cakrawala
Berhiaskan langit jingga
Kau pergi tanpa suara
Sepertinya kau tlah terbiasa

Kejora di langit fajar
Mengantar menuju pulang
Jalanmu sungguh menawan
Selamat jalan Kawan


22 ke bpn
23 via stn sea bus
24 em meter bravo
25 di lq, olga 
26 em meter bravo
27 hotel sdv
28 em meter bravo
29 cp BV v1110, bikin video farewel pak feri, olga
30 D air dryer
1 duka cita
2 pcv 107, pcv 110, AC support
3 farewell om black, light maint
4 breaker 2nd pump, 
5 pcr, ftest alpha
6 need vlv juliet
7 cp meter, video atk overview, meeting yusuf
8 acting 1, pha r2 mlhn, pakwok cuti
9 act2
10 act3
11 act4
12 act5
13 act6
14 off smd to bali




Galungan, Studio Baru, Install Ulang AIO

Off 02-22 September 2020

Off kali ini aku menginap semalam di Balikpapan bersama Kharisman. Esok Kamis 3 Sept baru aku ke Denpasar naik Citilink direct yang udah lama gak terbang selama mulai pandemi. 

Jumat di rumah aja karena sofa yang dipesan 3 minggu lalu datang. Juga rak dari informasi sudah datang dan hari itu ada tukang rakit yang datang dan merakit rak di lantai 2. Sabtu ke kos ambil uang dari Kamar 1 yang bayar, lalu siangnya ke Gale sama ibu. 

Minggu hendak install ulang windows AIO ku ternyata hardisknya rusak, sekalian ganti hardisk 500 GB aja dari semula 1 TB. Beli screen guard HP dan juga maksuda hati hanya cek pompa ternyata cek valve pompa bocor akhirnya cabut pompa pas kebetulan ada tukang pompa di depan rumah dan dikerjakan sampai sore. 

Senin 7 Sept meja PC plus keyboard pesenan di Eka akhirnya datang dan diantar Dwi adiknya. Lalu ibu bersih2 kamar pojok. Selasa bersih2 ruang bermain dan pasang busa telor peredam suara warna hitam biar kayak studio beneran hehe. Rabu 9 Sept ke jero dan anter ibu beli tanaman di tanah pegat. Kamis ke bw dan ace hardware, beli 3 biji lukisan di Agung Bali untuk di rumah, mampir foto2 di Pantai Kuta yang sepi. Jumat 11 Sept ke tegal bakar sampah, ambil bahan penjor di TJ seharga 250rb, beliin anak2 McD drive thru, beli baut di grokgak. 

Sabtu Minggu, 12 dan 13 September saya ikut kelas online Mixing dan mastering oleh Artaonica dengan guru Hariopati dan Yoga Bagaspati. Kelasnya selama 2 x 6 jam, sampai bosen aku nungguin. Hari Minggu paginya ngayah di Pura Ciwa persiapan Galungan lalu masang wastra dan penjor di rumah.

Senin penampahan Galungan hanya membuat tum tuna lalu cuci mobil dan ke jero bawain aji tum tuna. Selasa membanten keliling hingga ke tegal, tidak ada paum banjar, sembahyang ke pura Ciwa seperti biasa dengan lebih sedikit peserta, membanten ke kos dan terkahir ke jero membawa punjung. Rabu bikin sate tuna lagi subuh-subuh karena anak2 suka, natab bedangin, ke pura ciwa dan sorenya ke Tanah Lot di lapangan rumput. Kamis adalah tilem dan kami juga ke pura, sisanya di rumah saja. 

Jumat 18 September ke jero lagi, beli TV samsung 32 inch untuk di kamar seharga 2.55jt dan beli vaccum cleaner seharga 1 jt di Bumi Mas. Rapid pagi dan sorenya ambil di prodia, siangnya sempat SSD out break Sepinggan kasus covid. 

Sabtu 19 Sept gowes sama deba hingga rumah bedangin, check TV di kamar yang dikasi pak Ming, cat pintu rumah dan kusen depan dan meja, bikin musik untuk lagu Pernah di Jogja, dan sorenya ke Batungaus nganter anak2. Rame sekali suasana malam minggu di tepi pantai. Minggu 20 Sept gowes sama deba, beli tanaman di bengang Pandak dan rekam ulang lagu Pernah di Jogja. 

Senin rekam lagu Jaya Wira, mixing vokal Ilham lagu Ode Selat Makassar. Sorenya ke Pangkung Tibah dan pulangnya nyabut tanaman di bengang pandak, demi nyai. Hehe..

Selasa ke Balikpapan naik Citilink via Surabaya, seharusnya naik Citilink direct tapi dicancel mungkin karena sepi penumpang. Aku jadi punya 2 tiket yang belum direfund. Bulan Juni dan September. Senilai 1,8jt. 

Semoga semuanya berjalan lancar dan aku diberi kekuatan menjalani perjalanan ini. Svaha. 


2 off smlm di bpn
3 ke dps citi direct
4 di rmh aja, sofa dtng, rakit rak dtng
5 kos ambil uang kmr 1, gale
6 kos baikin pompa, skreen guard, baikin PC ganti hardis
7 meja pc dtng, bersih2 pojok
8 pasang gabus, bersih2 r bermain
9 ke jero, beli tnmn
10 bw, ace, lukisan, p kuta
11 ambil penjor tj, mcD, beli baut, tegal bakar smph, 
12 mixing
13 ngayah p ciwa, penjor, wastra, mastering
14 ngae tum, cuci mbl, ke jero
15 p ciwa, anter ke tegal, no paum, kos, jero
16 nyate subuh, ciwa, natab bedangin, tnh lot
17 tilem ke pura, di rmh aja
18 jero, beli tv, vakum, ssd, rapid
19 gowes rmh bedangin n cek tv, batungaus, bikin musik jogjakarta, cat pintu rmh n meja, 
20 gowes sm deba, apdet covid, beli tanaman, rekam jogja ulang
21 rekaman lagu jaya wira, ode vokal ilham, ke pangkung tibah, ngebet tnmn
22 ke bpn citi via sby, tiket refund