Tuesday, June 21, 2022

Tapa Brata di Forest Island Baturiti Bali

29 Mei - 4 Juni 2022

Akhirnya setelah menunggu kurang lebih 2 tahun aku bisa mengikuti tapa brata ini di Forest Island center di Baturiti. Dulu pernah dijadwalkan ikut bulan Mei 2022 tapi karena pandemi akhirnya acaranya batal. 

Hari Minggu pagi sepulang dari team building Malang aku tidur sebentar di rumah, sore jam 2 langsung nyetir sendiri menuju FI, meskipun badan rasanya masih capek sehabis rafting di Batu. Tapi the show must go on. Sekalian nanti istirahat di Baturiti aja, kata istriku memberi semangat. Tapi ternyata disana tidak santai-santai, malah kerja keras fisik dan mental hehe...

Malam pertama setelah pengarahan dari pak Putu Dana yg dibantu Pak Sweca, malam itu hanya meditasi 15 menit. Lumayan saya juga sudah lelah badannya. Resmi sejak meditasi malam ini, tapa dimulai yg artinya kami tidak akan berbicara, menulis, membaca, merokok hingga hari Jumat siang. 

Hari kedua yaitu Senin pagi 30 Mei 2022 acara dimulai jam 5 subuh. Jam 4.30 Pak Sweca keliling membunyikan bel sebanyak 3 kali pertanda bangun pagi. Udara dingin menusuk tulang, jaket dan topi kupluk kupakai. Pagi itu belum kuat mandi hanya cuci muka dan gosok gigi saja. Sepertinya suhu udara di bawah 20 derajat. Sesi meditasi kuikuti jam demi jam dan begitu bersemangat, hampir seluruh sesi meditasi aku lewati disiplin on time dan badan tanpa gerak sedikitpun. Apalagi meditasi 45 menit bisa kulewati dengan gagah. Semangat membara. Saking semangatnya sehabis olahraga sore badanku agak lemes dan rasanya pengen tiduran saja. Meditasi jam 6 kupaksakan ikut. Kepala sudah mulai gelieng2 dan akhirnya 2 sesi terakhir malam itu aku absen. Ijin sama Pak Putu malah diketawai, ya kalo tapa memang perlu fisik ekstra katanya. Sore itu aku diare dan kayaknya kecapeka. Pertama karena makannya memang kurang dan menunya juga vegetarian tanpa daging, kedua sepertinya lelah sehabis rafting belum terbayar dengan istirahat cukup. 

Esoknya Hari Selasa, hari ketiga, aku atur tempo. Tidak ngoyo dan kalo gak kuat hingga 45 menit, cukup 30 menit saja sudah bagus. Benar saja, dari pagi hingga sore seluruh proses berjalan lancar. Kami secara bergiliran bertemu pak Putu Dana untuk diperiksa dan konon saya punya sakit hipertensi yg merupakan sakit karena genetik. 

Hari keempat, Rabu 1 Juni 2022
Sudah semakin bisa menikmati dan semakin bisa atur tempo. Malam harinya Pak Merta Ada hadir untuk memberikan bimbingan penyembuhan. 

Hari ke 5, Kamis 2 Juni 2022 mulai belajar melakukan penyembuhan badan. Pas meditasi pagi jam 5 aku mengalami pengalaman berbeda dari biasanya. Ketika dibimbing Pak Merta Ada, kami meditasi bareng dengan 3 guru di depan juga duduk meditasi ikut memberikan energi positif kepada kami. Saat merasakan cakra dada ada sensasi luar biasa, ada semacam sesuatu yg mengalir dari badan ke arah kepala, dan kepala rasanya mau gerak gerak saja. Sesaat kemudian saya seperti berada di tempat yg luas duduk di tengah padang rumput luas dan tenang sekali. Sejurus berikutnya, saat merasakan cakra sex badan saya seperti dibungkus sesuatu 2x dan bungkusan yg kedua makin lama makin melebar dan rasanya plong banget saat itu. Seperti beban di badan hilang, atau badan terasa ringan sekali. Kaki dan badan tak sakit sedikitpun saat meditasi ini. Sepanjang hari itu kami meditasi penyembuhan badan. Dan  Malam hari ceramah meditasi cinta kasih. 

Malam itu juga saya bertemu pak Merta. Padahal saya tidak dijadwalkan bertemu, positifnya berarti saya tidak mempunyai sakit berarti di badan. Setelah di cek pak Merta, beliau menerangkan hal yg sama dengan Pak Putu jika hipertensi saya murni karena warisan genetik dari bapak, bukan karena masalah yg dihadapi. Menurut beliau kanker tiroid saya juga karena badan tegang, terlalu tegang saat bekerja, kurang rileks, sehingga tiroidnya membengkak. Menurutnya usia saya yg baru 42 ini masih panjang kesempatan ke depan untuk bisa sembuh dari hipertensi, ditambah rajin meditasi pelan-pelan obat bisa dikurangi bahkan bisa dihilangkan sama sekali. Mengenai kecemasan juga saya mengalami kecemasan biasa yg umum dialami. Tidak ada yg perlu dikawatirkan. Bahkan beliau menasehati, kerja terus kumpulin uang hingga usia 50 tahun, baru pulang kampung. Astungkara semoga sehat-sehat selalu. 

Hari ke 6, Jumat 3 Juni 2022
Mulai pagi hingga sore kami belajar meditasi cinta kasih. Kami diajari memancarkan energi cinta kasih mulai dari diri sendiri, keluarga terdekat, teman2, orang2 netral, orang yg bermasalah dan terakhir kepada musuh. Siang sebelum makan siang tapa brata ditutup, kami boleh bicara, menulis dan membaca. Sore jam 3 HP dan barang2 berharga mulai dibagikan. 

Last day, Sabtu 5 Juni 2022
Hari terakhir dilakukan meditasi bersama di bawah pohon body. Foto2 bersama dan ada 8 orang memberikan pesan dan kesan di depan. 

Siang hari jam 1 kami semua bubar. Aku pulang naik mobil sendiri ke rumah, sementara yang lain rombongan kembali ke center Sanur dan pulang ke kota masing-masing. 

Yang unik adalah peserta meditasi sebagian besar orang chinese. Dari 24 peserta hanya 3 yg non chinese: Saya, Mbak Melani (psikolog di kantor kami), dan mbak Novi yg tinggal di Swiss. Tapi semua peserta mau berbaur bersama seperti saudara. 

Masih banyak yg ingin diceritakan, tapi biarlah jadi kenangan di pikiran saja. Yang jelas selama meditasi ini saya banyak belajar bahwa hidup tidak saja tentang mengejar, menggenggam dan mencari, namun hidup itu juga tentang menerima, melepas dan mengurangi keserakahan dengan belajar keikhlasan. 

Semoga Semua Hidup Berbahagia. 




Bedugul, Team Building, Tapa Brata, Galungan

Off+cuti 19 Mei - 14 Juni 2022

19 ke bali via smd sby with Lukman, mobil supraco telat datangnya, canggu udah makin macet, naik go car lewat dalung
20 eba ngevlog, tes lampu, liat river view sehabis anter anak2
21 beach love
22 gowes, mepegat mbah suarya
23 jogging dangin carik, jegu-bendungan telaga tunjung-meliling
24 pijit tabanan, edit video DAW
25 launching DAW, bedugul ulun danu, rumah gemuk
26 ke gale sama eba n ibu
27 ke surabaya-malang 
28 Team Building
29 otw dari surabaya to bali
29-4 tapa brata UTB1 di forest island baturiti 
4 datang dari tapa brata, badan lemes mungkin kurang makan, berat turun 3 kg
5 ngayah pura ciwa mebersih dan ngae penjor, masang wastra di sanggah bedauh dan ngae penjor
6 memasak bikin sate tuna 1 kg, tum tuna 1 kg, sate ayam 1 kg, nana citta eba yg tusuk n lilit
7 paum di banjar, sembahyang di pura ciwa
8 natab galungan jumah bedauh, smbhyang galungan pura ciwa, natab jumah bedangin, mebanten di kos, melali ke jero
9 ke beachwalk parkir di bawah mall baru
10 kintamani paperhills dan sukawana sunrise
11 jalan2 naik motor sama eba, cuci splash ditinggal di cuci mobil pandak, eba muntah2 n diare sorenya diajak ke puri bunda, 3 jam proses, malem ini harusnye megebagan mek okoh tapi tidak bisa
12 eba masih diare n lemes, bapak n ibu nelok ngeringkes di mek okoh, lanjut aku, pak wanda, pakming, mekman nelok kremasi di pangkung tibah
13 ibu ngayah di pekendungan, sore beli roti2an dan obat di tabanan, mepekeling
14 ke bpn brgkt jam 4 dianter ibu dari rumah ngejar Lion jam 7 ke sby lanjut citilink jam 8 ke bpn, nginep pasir ridge sama mifta dan ary bhuana di H2A2
15 on duty brgkt jam 8 dr bpn, naik teguh via propane




Monday, June 20, 2022

Mebanten Sebelum Tengah Hari

KUNINGAN 
tidak boleh mebanten lewat kali tepet.

Mencoba untuk mencari makna tegen-tegenan dan endong yang dikatakan oleh nenek waktu saya masih kecil dahulu untuk bekal leluhur ke kayangan, rasanya itu hanya simbolik saja untuk menghormati para leluhur. Saya mencoba masuk dimensi itu ketika hari Kuningan enam bulan yang lalu, ingin mengetahui mitos tersebut, ternyata saya diajak kedimensi yang entah apa namanya banyak sekali bayangan manusia yg berjalan menuju gerbang yang sangat lebar dijaga oleh raksasa yang sangat tinggi dan besar dengan pedang yang panjang, berdiri didepan gerbang tersebut, saya pikir ini adalah roh, mereka hanya menggunakan kain putih saja untuk menutupi sebagian badannya, masuk dalam gerbang, entahlah ini apa, namun saya mencoba mengilustrasikan dimensi itu dalam gambar. Sempat saya berkomunikasi dengan salah satu dari mereka, katanya gerbang itu akan ditutup saat kali tepet, atau jejeg ai, kalo tidak balik akan dipaksa balik, saya tidak bertanya lagi, setelah saya kembali pada dimensi kesadaran manusia saya, saya mendapat jawaban apa yang dilakukan oleh leluhur kita terdahulu dengan memberi bekal ternyata itu dibawa saat balik menuju gerbang tersebut membawa tegen tegenan dan juga endong, ada juga yang metalang tanpa membawa apapun, apa yang saya ceritakan adalah pengalaman pribadi saya dalam pengecekan dimensi. Saya juga tidak perlu orang mempercayainya. Saya berbagi hanya untuk mengingatkan apa yang kita persembahkan yg diajarkan dan dibuat oleh leluhur terdahulu untuk para pitaranya tidak ada yang sia sia, malah jika tidak ada atau ditiadakan saat ini karena merasa sudah jaman modern akan membuat para pitara kembali ke dalam gerbang tanpa bekal, bisa jadi anugrah kesejahteraan dan kemakmuran untuk keturunannya atau pretisentananya juga akan menjadi terhambat. Kita akan kesana setelah melepas badan maya di dimensi mayapada ini sama seperti leluhur kita, kehidupan sejati ada disana. Hargai dan hormatilah apa yg leluhur buat karena mereka bisa jadi pernah masuk dalam dimensi itu dan membuat sesuatu untuk pitarenya sesuai apa yg mereka lihat dan yakini.
Ong rahayu tan malupeng pitra puja. Kali tepet/jeg jeg ai( matahari diatas kepala kita). Batas waktu untuk sembah kepada leluhur saat kuningan.

Agungray17622 penampahan kuningan 
Ong swasti santi ong
Ong mulyaning bhuwana