Friday, March 30, 2018

Test Kebahagiaan

7 Tes yang Membuktikan Hidupmu itu Sudah Bahagia

Banyak orang mengklaim bahwa diri mereka sudah bahagia. Nyatanya, sebagian besar orang masih belum bisa bahagia seutuhnya karena ulah mereka sendiri. Tanpa disadari sifat negatif yang dipelihara ini adalah penghalang untuk merasakan kebahagiaan.

Yakin kamu sudah bahagia dengan hidupmu sendiri? Coba tes dulu dengan tanda-tandanya di bawah ini.

1. Apakah kamu masih iri dengan kebahagiaan orang lain?

Jika merasa sudah bahagia, maka kamu gak mungkin iri dengan keberhasilan orang lain. Kamu bakal ikut merasa bahagia ketika melihat kesuksesan orang lain. Alih-alih merasa iri, keberhasilan mereka ini membuatmu termotivasi dan ikut belajar untuk meraih kesuksesan serupa.

2. Apakah kamu masih selalu mengeluh dan sulit mengucapkan rasa syukur?

Tantangan tentu pasti dihadapi oleh semua orang. Nah, untuk membedakan seseorang itu bahagia atau tidak adalah lewat sifatnya saat sedang menghadapi tantangan dalam hidup. Jika dia selalu bisa meminimalisasi sifat mengeluh dan lebih banyak bersyukur, maka dia memang bahagia dan bisa mensyukuri hidupnya. Apakah kamu sudah begini?

3. Apakah kamu sudah berusaha semaksimal mungkin untuk berbagi kebahagiaan?

Orang yang bahagia dengan hidupnya itu akan berusaha untuk berbagi kebahagiaan. Dia merasa bahwa rezeki itu hanya titipan dan harta sifatnya hanya sementara. Jadi, dia juga akan berusaha untuk membahagiakan hidup orang lain dengan rajin berbagi, mumpung dia masih punya.

4. Apakah kamu masih menghitung untung rugi saat menolong orang lain?

Saat kamu benar-benar bahagia, kamu gak akan menghitung rugi ketika sedang berbagi. Fokusmu hanyalah untuk berbagi dan meringankan beban orang lain. Kamu gak akan mengkalkulasi seberapa besar uang yang sudah digelontorkan atau tenaga yang sudah disisihkan untuk membantu orang yang membutuhkan.

5. Apakah kamu masih membandingkan pencapaianmu dengan orang lain?

Merasa bahagia artinya kamu merasa bahwa hidupnya sudah berkecukupan sesuai dengan porsinya. Kamu gak akan membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain. Kamu merasa bahwa apa yang kamu dan orang lain dapatkan itu sudah sesuai porsinya.

6. Apakah kamu masih peduli dengan komentar orang lain?

Orang yang bahagia itu fokus pada hidupnya sendiri dan gak akan mengurusi hal lain yang bukan kapasitasnya. Orang ini gak akan memedulikan komentar orang lain di sekitarnya. Baginya, komentar buruk dari orang lain gak akan memengaruhi kebahagiaannya.

7. Apakah kamu selalu optimis dan berusaha untuk melakukan yang terbaik?

Selalu bahagia, orang ini juga selalu diliputi suasana hati yang baik dan atmosfer positif. Salah satunya, dia akan selalu optimis untuk melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Sifat pesimis tidak ada di dalam kamus hidupnya.

Yakin sudah bahagia dengan hidupmu?

Sumber: idtimes

Friday, March 23, 2018

Renungan Nyepi

Umat Hindu merayakan kehadiran tahun baru Caka dengan cara Menyepi ataun melalui introspeksi diri.

Mereka akan membaca hidup ke belakang untuk melangkah ke depan, menuju _*Moksartham jagaddhi-taya ca iti dharma.*_ (kesejahteraan hidup material dan pembebasan dari keseng-saraan duniawi).

Bagi orang suci bijaksana, pencapaian alam sunyi merupakan pencapaian tingkat tinggi _(ambek sang paramartha pandita huwus limpad sakeng sunyata)._

Orang bijaklah yang berhasil memasuki alam sepi _(sunyata)._ Alam sunyata ini ada di alam makro _(bhuwana agung),_ tapi juga ada di alam mikro _(bhuwana alit)._

Pencarian sepi di dalam sang diri merupakan pencarian kedamaian abadi melalui praktik Nyepi.

Menyepi dari keramaian mencari sepi yang menjauhkan kesepian batin yang sepi. Hanya di dalam sepi lah orang bisa mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian sejati. Ia sepi dari: Keakuan, 
pertengkaran, penikmatan duniawi, dan sepi pula dari hiruk-pikuk perlombaan pencapaian harta, kedudukkan, dan harga diri.
Ia betul-betul minggir menyepi dari semua "keramaian" itu. 

Apa yang dikejar dunia, ia justru menyepi darinya. Untuk itulah orang perlu memahami cara mencari sepi. 

*Cara mencari sepi bukanlah melalui keramaian, karena sepi tidak ada di dalam keramaian.*

*Carilah Aku sampai ke dalam, sampai yang paling dalam dimana Aku berada.*

Odalan Pura Ciwa 1 Maret 2018

Punia besar Ambara guna + komang 10jt
Punia biasa 4.905jt 
Punia total 14.900.500
Anak duwe 4.8jt
19.700.500 total punia + anak duwe

Outcome 1jt
Gong 2jt
Sari nunas tirta 200k
Sari mlaspas 200k
Tajen ayam 200jt
715k sampian dll
4.516.000 total outcome

Saldo 15.189.000

Ada rencana merenovasi penyengker di utara pura biaya sekitar 50 juta.


9 Fakta Nyepi

1. Menghemat listrik 60%, setara Rp 4 Miliar atau sekitar 290 Megawatt.
2. Menghemat 500.000 liter Solar atau Rp 3 miliar (PLTGU Pemaron dan PLTG Gilimanuk dimatikan).
3. Bandara ditutup dan 480 penerbangan stop.
4. Enam (6) pelabuhan kapal tutup (32 kapal tidak beroperasi di Gilimanuk).
5. 1,5 juta pengguna internet tdk online (setara kuota 97,5 TB atau Rp 1,9M dgn asumsi setiap orang memakai 65 MB/hari dan harga paket data 20rb/GB). 
6. Sekitar 3.625-an ogoh2 diarak sehari menjelang Nyepi (ada 1.488 desa adat di Bali)
7. Bebas 20.000 ton CO2 dalam sehari.
8. "Word Silent Day" 21 Maret diinspirasi dari Hari Raya Nyepi yg disetujui PBB.
9. Bali gelap gulita selama 24 jam. 

Rahajeng Nyepi Çaka 1940 & Rahajeng Saraswati Sanisçara Umanis Watugunung. Sabtu 17 Maret 2018


Thursday, March 15, 2018

Attaka Trip 13 (Cuti Nyepi)

7-15 March

"The distance between dream and reality is called action."

Sore itu hujan, angin cukup kencang dan ombak bergejolak sedikit galak. Kami rebutan turun ke living quarter, menghindari hujan di awal Maret. Sore itu GM shop sepi, beberapa hari ini semua aktivitas distop karena ada insiden yang menyebabkan LWC dan mereset IFO. North Offshore kebakaran jenggot. Beberapa bulan terakhir insiden bertubi-tubi terjadi mulai dari cedera tangan di Lima, kapal nabrak CP dan Delta dan yang terakhir baru saja terjadi. Semua aktivitas rutin yg dilakukan tanpa permit. Kemudian muncullah sistem pelaporan SWA yang dipermudah. HES memakai motto baru usulan saya "SWA Semudah Selfie".

Water tank LQ masih belum beres. Pekerjaan boleh berlanjut meskipun habis "memakan" korban. Project WTU CP dan Bravo dilanjutkan dengan lancar. Hazard Hunt dan Maintenance Patrol pun digalakkan. 

Di hari Jumat aku pesan pentol dan kami makan bareng sehabis coordination meeting merayakan ultah. Berat badan naik menjadi 81.8 kg dan hanya sempat olahraga sekali 15 menit di helipad. Diet tak bisa dilakukan. Hanya sedikit mengurangi makan malam. 

Mendapat kiriman paket souvenir dari CPC yang berisi polo shirt, topi dan camera strap kulit. Lumayan hadiah terakhir menjelang EOC. Townhall dilakukan dari Duri dengan bintang tamu pak J Johnson yg memaparkan bisnis performance. Smart badge baru pun datang sebagai pengganti yang rusak yg kupesan beberapa minggu yg lalu. 

Trip ini aku cuti dalam rangka Nyepi. Namun mundur 2 hari bayar hutang hari. Aku bawa siomay bikinan mas Puji sebanyak 2 kotak. Dan pagi ini jam 4.30 aku sudah tiba di bandara Sepinggan setelah semalam berkejaran dengan hujan nail Innova dari Santan bersama Gusti. 

Sayangnya aku lupa bawa siomay. Menyesalnya setengah mati. Kukontak James untuk dibawa pulang. Padahal rencana dimakan bersama saat Nyepi. Yah bukan rezekimu, Nak.

Pagi ini aku bersiap terbang ke Bali via Makazzar. Semoga selamat sampai tujuan. Astungkara.


Wednesday, March 07, 2018

Odalan, Ultah dan Kolam Renang

Off 21 Feb-6 Mar 2018

"Kepintaran tidak selalu berujung pada kedamaian. Bahkan sering berujung pada kerumitan. Di titik inilah seseorang memerlukan kepolosan."

Rabu malam jam 20.00 kami mendarat mulus di Ngurah Rai Airport setelah melewati barisan awan hujan dosertai petir tipis menjelang landing. Pesawat mengalami keterlambatan hampir 2 jam namun kami hanya mendapat biskuat dan oreo remuk. Malam itu aku naik gojek yang disopiri orang timor. 

Keesokan pagi seperti biasa ternak teri dan ternak babi. Anter anak anter istri, anter anak bareng bini. Tiga hari di awal off badan kok pegel luar biasa. Akhirnya aku pijat di Canggu pada hari Jumat.

Sabtu adalah tumpek wayang. Kami nongkrong ke BW setelah sembahyang bersama di pura ciwa paginya. Anak-anak libur hari itu. Hari minggu ngayah mebersih di pura ciwa, siangnya kami sekeluarga ke jero mengunjungi wayah dan ninik. Wayah sudah tidak sakit lagi. Namun masih suka mengeluh dan galau dengan perut kembungnya. 

Senin ngayah di pura ciwa lagi. Kali ini masang wastra sekaligus masang wastra jumah bedauh. Hanya sedikit yang ngayah di pura berhubung ada 40 KK yang tak ke pura karena ada keluarga yang meninggal. Selasa kami di rumah saja. Rabu 28 Feb mebat di pura. Beli kolam renang untuk di rumah dan juga hari itu adalah hari terakhir bli Ines bekerja dengan Chevron. Ada beberapa wakil perusahaan yang berkunjung ke rumahnya. Sore hari ada metebasan dan lanjut ngunggahang di pura. Nana Citta dan Deba senang sekali berlarian di halaman pura bersama Dinda. Paktu dan mekluh juga hadir yang pulang kemaren sorenya. 

Kamis 1 Maret 2018 purnamaning sasih kesanga odalan di pura ciwa. Kami sembahyang bersama dan anak-anak hingga jam 8 malam saja. Aku lanjut hingga tengah malam. Jam 23.00 odalan sampun puput. 

Esoknya Jumat kami odalan di merajan rumah pusat. Semua keluarga besar berkumpul jadi satu. Malemnya lanjut ngerainin di sanggah bethara yang putus di pura ciwa. Di sela odalan, Sabtu 3 Maret 2018 adalah ultahku ke 38. Kami rayakan makan sore di warung makan Cantik di Munggu sepulang dari BW karena hari itu Candilicious buka dan aku beli sepatu Adidas baru hadiah ulang tahunku. Minggu 4 Maret lebar karya. Jam 9 pagi kami ke pura dan jam 11.30 sampun puput. Sorenya paktu dan paktut meluasang ke dasaran poleng di Kebon. Mepekeling atau komunikasi yang jadi momok. Ibu nelok bersama ibu-ibu PKK. Malemnya aku megebagan di rumah pak Dogler. Bapaknya yang manggu meninggal karena stroke. 

Esok Senin pagi aku mengikuti prosesi ngaben mulai dari metektekan di pagi hari hingga ngiringang ke setra. Sementara paktu dan paktut mepekeling di rumah dan pura. Siang kami nekat ke Denpasar, rumpies kitchen dan Gramedia. 

Lalu Selasa 6 Maret seperti biasa setelah anter anak2 ke sekolah, ibu mengantarkan aku ke Canggu lalu lanjut ke bandara naik gocar yang disopiri orang timor lagi. 

Off ini benar-benar sibuk. Aktivitas full odalan pura ciwa karena sudah 2x odalan aku tak hadir. Tak sempat mikirin diet, olahraga pun jadi mandeg dan latihan nyetir jadi putus. Ngurus IMB juga terlantar. Rencana melali ke Bajera dan Klungkung jadi kandas. Namun di sela istirahat di rumah aku masih sempat main2 rekaman gitar dan coba rekaman juru pencar versi blues. Aku coba cetak buku ranacitta di percetakan buku di Jogja. Kiriman paket belum datang.  

Anyway, ibu jadi berubah jauh lebih sabar menghadapi anak-anak. Efek baiknya Citta jadi good girl. Benar kata orang bijak. Ketika kita berubah, orang lain bahkan dunia pun berubah.


Ultah di Angka Keramat

Satu hal menarik dari angka 76. Ketika kuliah tahun 99 aku kos di rumah dengan nomor 76. Empat tahun kemudian tahun 2003 aku training dan kerja di perusahaan dengan logo 76. 13 tahun berikutnya di tahun 2016 aku diijinkan belajar subsea wells di laut dalam dengan nomor sumur Bangka 7 dan 6. Dua tahun berikutnya tahun 2018 adalah ultahku yang ke 38 separuh dari angka 76, di sela perusahaan ini menjelang EOC. 

Tak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua sudah diatur oleh Sang Maha Planner. Jika peka kita seharusnya bisa membaca tanda-tanda alam yang terjadi dalam setiap langkah kita. Semoga di ultah ini makin sukses, bahagia dan panjang umur. 


Sunday, March 04, 2018

Bli Ines Dapat Pesangon

Sejak kena serangan stroke 5 November 2016 hingga sekarang bli Ines belum sadar dan ada perubahan yang berarti. 
Perusahaan memutuskan tanggal 28 Februari 2018 bli Ines mendapat pesangon dengan nilai yang lebih banyak daripada pensiun normal. Keputusan ini diambil lantaran saat EOC perusahaan baru belum tentu mau ambil dan hitungan pesangonnya lebih bagus sekarang. 

Semoga diberikan yang terbaik buat bli Ines dan keluarga. Saya bantu sebisanya. Swaha. 


Friday, March 02, 2018

Modernisasi Mengalahkan Tradisi

Liric & Song by bligedebagus

Ada Gek Dwi dan Gek Tri tak sempat belajar bikin sampian
Sepulang kuliah mereka sibuk ke salon, menicure, pedicure atau sekedar creambath
Juga luluran di spa paling terkenal di pusat kota

Luh Mirah, Luh Ayu tak sempat bantu ortunya ngulat tipat
Aktivitas padat sosialitanya membuat ia harus selalu bergaya
Berselfie ria dan juga tak lupa upload di social media

Rahmang & Gustut kini sudah tak pernah baca kekawin atau pupuh ginada
Mereka disibukkan dengan jadwal meeting bersama orang-orang penting
Bertemu di tempat minum kopi yang dipenuhi wifi

Yan Dodgler, Tut Mancrut lupa cara ngulat klatkat sudamala
Mereka sibuk dengan melakoni bisnis maklar tanah
Mereka ikut andil jual beli tanah warisan, milik warga di pedesaan

Nang Lecir, Nang Dogler kini lupa caranya mecil siap
Atau sekedar mangin celeng ngamah di belakang rumah
kini mereka sibuk mecil gadget
bahkan nyari pokemon hingga ke ujung desa

Reff:
Modernisasi mengalahkan tradisi
Hidup modern terlihat mewah dan bergengsi
Meskipun banyak makan biaya
Entah untuk menyenangkan siapa