Friday, January 22, 2010

Transit di Surabaya (lagi)

Pesawat bersuara menderu-deru, awan diterjang tiada kepalang dan pesawat sedikit bergetar ketika lepas landas dari Sepinggan Airport menuju Juanda Surabaya. Lalu tak lama kemudian angin mulai berkurang dan sinar mentari muncul kembali lalu mengantarkan kami dengan lebih pasti melewati laut Jawa yg terbentang luas di bawah kami. Beberapa saat lamanya silau oleh kilauan mentari bulan Januari. Lalu ketika sang dewa malam melahap rakus sang dewa matahari, sinarnya jadi sirna lalu tergantikan oleh awan kelabu menyelimuti bandara Juanda Surabaya sore ini.

Aku turun dari pesawat untuk transit menuju Ngurah Ray Bali, setelah 5 hari menginap di Balikpapan untuk mengikuti training tahunan yang merupakan jatah setiap karyawan di kantorku. Training yg begitu mahal untuk ukuran kantong sendiri, USD 3000 konon sewanya per orang. Ada 4 batch dan setiap batch terisi kurang lebih 15 orang partisipan. Bisa dikalikan berapa untung penyelenggara untuk training yg diadakan di Novotel ini. Maklum saja karena pembicara langsung didatangkan dari pabrik pembuat alatnya, instrukturnya orang Belanda yang ibunya adalah orang Indonesia. Mungkin jaman penjajahan dulu orang tuanya bertemu di Bandung. Sayang, si Johan Ciggaar, nama instrukturnya, tak bisa bahasa Indonesia, sehingga kami harus berfikir 2x menjadi pendengar. Pertama berfikir menterjemahkan bahasanya, kedua berfikir materinya. Namun, untungnya -untung lagi- bahasa inggrisnya masih bisa dicerna oleh telinga 'budeg english' ku ini.

Lima hari lima malam pula aku menginap di Suratown, tempat mangkal kaum commuting. Hari ON ku kepotong 2 hari dan hari OFF kepotong 3 hari, lumayan lah gak terlalu merugikan pekerja commuter seperti aku. Adanya training ini sekaligus sebagai reuni bagi kami, mantan FDT2 yang sudah lama tidak berkumpul bersama, sudah lima tahun lebih kami bekerja. Ada Nizar, Niko, Surya, Narang yg merupakan rekan 1 angkatanku masuk perusahaan ini.

Hari minggu tanggal 17 Januari sore sebenarnya kami berencana memotret Sapto untuk foto post weddingnya. Namun karena Mona, istrinya, malu-malu kucing, makanya PLAN A tidak jadi. PLAN B belum direncanakan. Aku akhirnya memutuskan pergi ke warnet lalu makan malam di Pasifica, disusul oleh Niko yg pulang dari Kebon Sayur. Malamnya pun reuni di Suratown. Sore itu juga aku membeli 2 potong kemeja dan 1 jeans untuk modal 5 hari ke depan.

Keesokan harinya adalah hari pertama training dan kami menutupnya dengan karaoke di Happy Puppy selama 2 jam. Lalu malamnya makan ayam goreng di dekat mesjid depan Suratown. Hari ke-2 kami isi sore harinya dengan menonton film di studio XXI. Niko, Surya dan Octo adalah temanku tertawa ngakak malam itu menyaksikan Jacky Chan dalam film barunya The Spy Next Door. Lucu banget, dari awal sampai akhir ketawa ngakak terus. Perut keroncongan gak terasa, lalu sehabis nonton baru kita makan malam di seberang jalan XXI. Bebek goreng menunya dan mantab rasanya. Sebenarnya kemaren-kemaren mau nonton Avatar dan Sang Pemimpi tapi ternyata di Balikpapan sudah lewat tayang.

Hari ketiga mau menonton tapi tak jadi. Karena tak ada film menarik lagi. Mau pijat gak ada yang mau menemani, pada sok suci semua. Akhirnya kami habiskan di mall BC lalu lalang sambil mencari pakaian dalam bersama Surya dan Niko. Surya dan Niko pulang, aku ke warnet sebentar untuk ngeprint tiket pulang dan start sequence turbine. Tiket pulang saat ini senilai 1,935 juta. Memecahkan rekor tiket termahal sepanjang sejarah commuting. Lalu aku pulang dan mampir di warung bebek kemaren malam depan XXI, enak soalnya, walopun makan sendiri.

Hari ke-4 yakni hari Kamis, kami memutuskan untuk memakai voucher gratis 1 jam di Happy Puppy. Kami ditambah satu anggota baru yaitu Agustino bernyanyi lepas sore itu. Karena lagunya sering macet kami minta pindah room dan ini membuat mood menyanyi kami jadi hilang sirna ditelan sang malam, cuihhhh.

Lalu tibalah hari terakhir untuk post test dan menerima sertifikat training. Siang itu, hari Jumat, training diakhiri sebelum sholat Jumat dan siang itu pula adalah makan siang terakhir di Novotel yang megah dan mewah. Sambil menunggu makan siang, kami foto-foto narsis di seputar Lobby. Lalu aku pulang dengan senang tuk beli oleh-oleh, packing lalu ke Bandara dengan Mawar Taxi.

Sore jam 17.30 pesawat mengantarkan aku menuju Juanda dan kini aku terjebak dalam raungan kecil di sudut Singosari Lounge tuk goreskan sedikit cerita, setetes kisah yang menghiasi segumpal hidupku yang fana ini. Anakku sudah menunggu di rumah, istriku sudah menanti dengan perasaan gelisah. Aku tutup cerita ini dengan petuah si Jacky Chan dalam film The Spy Next Door, "Kasih sayang tidak ditentukan karena kita memiliki hubungan darah dengannya, tapi kasih sayang harus ditujukan kepada siapa saja, maka dunia akan damai", begitu kira-kira.

Semoga kami tiba dengan selamat di Bali. Astungkara.

Saturday, January 16, 2010

Resolusi 2010: Makin Sayang Istri

Resolusi 2010 membawa aku ke dalam sederet daftar yang rencananya dan semoga bisa aku lakukan di tahun yang baru ini. Beberapa target 2009 sebenarnya ada yang tak bisa dikerjakan karena banyaknya kesibukan tidak terplanning yang terjadi dan harusnya aku bisa mengatur lebih baik pada tahun yang baru ini.

Lebih mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa adalah resolusi nomor satu. Aku ingin lebih religius baik dari segi rasional maupun rohani. Misalnya aku akan mencoba semakin banyak membaca buku-buku religius Hindu dan mencoba untuk latihan meditasi untuk keperluan relaksasi.

Dari dialog dengan alam bawah sadarku, aku menemukan beberapa hal yang harus aku lakukan untuk menghapus mental block yg menutup tempurung otakku dari luar. Plan pertama adalah meningkatkan kegiatan olah raga, dengan mengikuti secara teratur senam di Attaka jika ON duty. Ketika off aku berencana membeli sepasang raket bulu tangkis lalu aku akan bermain bersama adik-adik di rumah. Aku juga bisa melakukan olah raga jungkat-jungkit peninggalan bapak yang dulu sudah aku belikan untuk dia. Sebenarnya dulu mau beli Nintendo Wii tapi mending aku beli raket dengan harga yang jauh lebih murah.

Plan kedua dari dialog itu adalah lebih meningkatkan sosialisasi dalam arti aku harus meningkatkan komunikasi dengan masyarakat baru yang tinggal di sekelilingku. Misalnya ketika ON duty aku akan mencoba main pingpong, bilyard atau main band. Dalam perjalanan pulang pergi di pesawat aku bisa berkenalan dan mengobrol dengan orang yang duduk di sebelahku, paling tidak biar ada teman ngobrol atau siapa tahu bisa jadi teman baru. Jika di rumah, aku bisa jalan-jalan keluar rumah untuk mendekatkan diri dengan tetangga dan juga keluarga besar di kampungku tercinta. Aku juga berencana akan berusaha menghubungi teman-teman lamaku yang lama aku 'tinggalkan' sehingga aku tak lagi merasa sepi dan jauh. Aku juga bisa menghubungi mereka via facebook atau multiply agar bisa menjalin komunikasi lebih up-to-date. Disamping itu aku juga harus menambah teman-teman facebook di bidang fotografi agar minat fotografiku tidak hilang ditelan waktu dan juga untuk mengasah dan juga memotivasi diri untuk terus berkembang dan belajar.

Dari dunia fotografi, aku akan mencoba melanjutkan resolusi tahun sebelumnya yakni membuat portofolio flash yg bagus, paling tidak mengumpulkan foto-foto terbaikku yang tersebar di PC, laptop dan juga hardisk portable. Juga aku berniat memiliki softbox untuk flash, rencananya mending beli langsung jadi daripada membuat sendiri yang hasilnya belum tentu rapi dan bagus.

Dari segi pekerjaan ada beberapa hal yang ingin aku tingkatkan di tahun 2010 ini. Belajar electric basic dan generator adalah target pertamaku dan sudah aku masukkan di program training tahunan, semoga mendapat approval dari bos. Disamping itu aku harus perdalam lagi belajar Gas Engine dan Turbine Compressor secara praktis, karena wilayah kerjaku sekarang mencakup banyak gas engine dan turbine. Yang paling penting adalah meningkatkan kemampuan di bidang PLC dan DCS. Lebih banyak bertanya ke senior dan juga kembali membuka arsip-arsip lama untuk menyegarkan kembali ilmu yang aku dapat secara mandiri.

Yang terakhir dan paling penting dalam kehidupanku adalah resolusi untuk keluarga. Aku ingin bisa menyayang istriku, anakku serta keluargaku semua secara lebih terpadu. Aku ingin mencurahkan kasih sayang tidak saja secara materi namun aku ingin bisa menunjukkan sayang itu agar mereka merasa nyaman dan bahagia hidup bersamaku. Aku tak ingin mereka kecewa jika aku melakukan hal-hal yang membuat hati mereka tidak senang.

Aku harus lebih sabar menghadapi istri, dalam arti aku tidak boleh cepat emosi atau marah jika sedang terlilit masalah, aku ingin belajar lebih sabar dan pintar dalam mengelola masalah sehingga ini juga akan menguntungkan aku dan orang-orang di sekitarku termasuk istriku. Karena kemarahan adalah akibat dari kebodohan, jika aku marah maka aku bodoh.

Aku juga akan berusaha menyekolahkan adikku semampuku agar ia bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi untuk keperluan karirnya di masa depan, semoga aku bisa ya Dek.

Disamping itu aku bersama adik akan mencoba untuk mengelola warisan yang tidak sedikit. Mulai dari toko dan rumah di bajera. Rumah akan aku coba jual kepada banjar dan semoga harganya pantas dan tidak membuat kecewa. Toko akan dikontrakkan agar kelak jika siapa saja diantara aku dan adik ingin jualan kembali, agar tidak kesusahan mencari toko baru. Disamping itu, toko ini pula sudah punya nama dan tidak rela ditinggal begitu saja. Tentunya barang-barangnya akan kami bawa dulu ke Pandak dan kami juga hendak membuka toko di rumah di barat, semoga semuanya diberi kelancaran dan kemudahan.

Di tahun yang baru ini aku juga ingin memperdalam ilmu hypnoteraphy dengan mencoba mengikuti pelatihan-pelatihan yang kebanyakan ada di Surabaya, semoga istriku setuju dan aku juga bisa diterapi untuk nafasku yang sering sesak. Disamping itu aku juga berniat semakin belajar di bidang ilmu mengasuh anak berbasis hypnoparenting.

Semoga apa yang kami rencanakan diberi kelancaran dan kemudahan. Yang paling penting adalah action dan action. Dan action plannya akan aku break down menjadi action plan harian, mingguan dan bulanan sehingga bisa diterapkan di kehidupan nyata.

Astungkara...

Balikpapan, Revisited

Setelah lama tak menginap di Balikpapan, kali ini aku terjebak dalam schedule training 5 hari di Novotel Balikpapan. Hari ini, Minggu 17 Jan 2010 aku berangkat bersama rombongan dari Attaka menuju Balikpapan via Samarinda.

Pagi-pagi sebelum ayam berkokok, sebelum suara kapal-kapal memanggil pekerja untuk berangkat ke remote dan sebelum matahari muncul di garis cakrawala timur, kami berangkat menuju Santan Terminal. Turut dalam perjalanan kapal merah Express 8 tim TMG yang hari sebelumnya menyelesaikan TA di STA Platform.

Setiba di Santan, setelah menunggu beberapa menit dan ngobrol ngalor ngidul di ruang tunggu dock site, kami berlalu bersama air bus sewaan perusahaan. Ada 9 orang dalam bus dan seperti biasa pemandangan hutan yang dibabat habis menghiasi perjalanan sepanjang Santan hingga Samarinda. Seperti biasa pula, kami mampir di KFC Lembusuana untuk mengambil jatah makan gratis, aku menyantap menu biasa dan perutku sedikit mules, tapi aku tahan saja.

Perjalanan dilanjutkan. Setelah lama menikmati pemandangan melepas kota Samarinda aku pun tertidur pulas dan terbangun ketika bus telah memasuki kota Balikpapan Beriman. Kami turun di Bandara dan langsung menuju Suratown City, tempat menginap commuter mania.

Lima hari ke depan, aku akan mendengarkan orang-orang mengoceh tak karuan bersama 15 orang temanku yang lainnya. Akhirnya aku bisa juga nongkrong kembali di kota minyak ini. Rencana sore ini motoin Sapto n Mona post wedding, tapi ia tak mau, konon istrinya malu-malu kucing. Lalu beralih ke Plan B dan parahnya aku tak menyiapkan plan B. Akhirnya aku memilih main internet di sebuah warnet di Klandasan. Akhirnya aku bisa melihat schedule film di XXI, tak ada film yang diharapkan, payah.

Rencana lainnya sih karaoke di Happy Puppy bersama teman-teman yang demen nyanyi. Ada Nizar dan Sudirman Narang yang kayaknya siap menemani. Habis main internet rencana mau ke Matahari beli pakaian dan perlengkapan mandi, karena training kali ini sama sekali tidak berencana, aku harus membeli segalanya.

OK semoga semuanya berjalan lancar, semoga diberi kemudahan dan kemurahan. Astungkara.

Monday, January 04, 2010

Bidadari Kecilku

Sebuah lagu yang kuciptakan secara spontan ketika bernyanyi ngemong si baby.

Nama saya Kirana Aruna Nadindra
Lahir Lima November dua ribu sembilan
Jam tiga dua lima rumah sakit BaliMed
Lahir operasi sesar room tiga dua lima

Adik Rana yang cantik
bulu matanya lentik
Kalau adik pake batik
pasti tambah cantik
pasti banyak yang lirik

Semoga si baby menjadi anak yang cerdas, berbakti pada orang tua, keluarga bangsa dan negara. Semoga ia bisa berkualitas lebih tinggi dari orang tuanya. Astungkara.
Hari ini adik tepat 2 bulan, semoga tambah cantik.

Dua Bulan Tepat

Hari ini adalah hari yg begitu menggembirakan hatiku sekaligus membuat sedikit miris. Hari ini 5 Januari 2010 adalah tepat 2 bulan anakku Putu Kirana Nadindra. Dua bulan sudah ia menghirup udara segar di dunia ini setelah 9 bulanan berada dalam kandungan istriku.

Hari ini pula aku kembali terjebak dalam siklus rutin setiap 2 minggu, setelah kemaren 3 minggu menikmati off duty dan cuti tahunan, cuti tahun 2010 aku ambil di akhir tahun lalu. Ya memang enak sekali lipan, menikmati lipa, liburan panjang hehehe. Dan ini pula yg membuat aku miris, rasa tidak tega meninggalkan si baby berangkat kerja membuat dadaku tadi pagi sedikit sesak. Disamping juga anakku sedang menderita sakit telinga. Gendang telinga kanan dan kiri robek, yang kanan robek alias jebol di tengah, sedangkan yang kiri robek di pinggirnya sedikit saja. Dokter bilang sih untuk anak seumur segini masih bisa balik gendang telinga yang robek, butuh waktu sekitar 2 minggu. Syukurlah kalau begitu dokter. Tapi tetap saja hati ini was-was.

Awalnya beberapa minggu lalu anakku mempunyai gejala nafasnya seperti orang ngorok ringan. Ketika itu sudah ditanyakan ke dokter specialis di Denpasar, namun dokter mengatakan tidak apa-apa. Deuhhh dokter macam apa ini? Kok dokter kelas kakap begitu bisa bilang gitu ya? Saya kurang mengerti juga konsepnya.

Tapi begitu dibawa ke dokter di daerah, nafas gerok-gerok itu adalah pertanda bayi flu. Bayi yang flu memang tidak mengeluarkan ingus, tapi gejalanya adalah nafas yang gerok-gerok kayak orang ngorok ringan. Gejala ini jelas terdengar ketika ia tidur.

Ya, aku hanya menyerahkan sepenuhnya pada dokter dan memasrahkan kepada Yang Maha Kuasa agar segerap anakku sembuh dan bisa mendengar teriakan ibunya memanggil lagi.

Hari ini pula aku meninggalkan anak dan istriku berangkat ke laut demi sesuap nasi dan agar dapur mengepul. Hari ini pula aku terpaksa bawa 5800 Kadek karena BB-ku kena sakit JVM Error 545 dan 3250 ku tidak berfungsi setelah dijatuhkan Kadek dari atas kasur ke lantai keramik.

Hari ini pula aku akan berangkat lagi dengan Pelican menuju bangunan pencakar samudera di Selat Makassar dan bertemu dengan suara mesin menderu, berteman angin laut berdesir perlahan, terguncang oleh gelombang yg menggoyang kapal dan juga diselingi kepingan karat yang kian hari bertambah pekat.

Semoga dua minggu ke depan tak begitu terasa, dari sini bapak hanya bisa berdoa agar adik cepat sembuh dan segera bisa mendengar suara ibu dan bapak lagi.