Tuesday, November 26, 2013

Membuat Bingkai

Beberapa hari lalu aku menemukan tempat mencetak murah di Carrefur. Harganya lumayan murah. Memang kertasnya agak tipis dan tintanya juga agak tipis. Tapi lumayanlah buat hiasan dinding. Juga aku membuat lumayan banyak bingkai berbagai ukuran di Bali Cipta Seni di Denpasar. Dibanding beli jadi di Hypermart atau toko bingkai, harga disini bisa dihemat 50%. Berikut adalah ringkasan harga dan total cetak. Sekedar untuk catatan sebagai pengingat.

Harga cetak:
40x60: 35rbx8=280rb
50x75: 50rbx2=100rb
60x90: 65rbx1=65rb
10R: 10rbx9: 90rb
10R: 15rbx2: 30rb

Bingkai:
20x20: 33rbx9=297
40x60: 49rbx8=392
60x160: 394rbx1=394rb

Span ram
40x60, 60x90: 10rbx6=60rb

TOTAL: Rp 1.708.000,-

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Off 11 Hari Saja

Tanggal 16 Nov 2013 aku pulang pagi-pagi dengan Lion paling pagi dari Balikpapan. Lalu disambung Citilink jam 8 menuju Denpasar. Pulang pagi memang memberikan sensasi tersendiri. Semuanya terasa lebih berseri, lebih berwarna-warni. Kadek menjemput ke Bandara sepulang dari masuk malam. Setiba di rumah, Nana dan Citta belum tidur, mereka kudapat lagi bermain-main ceria. Ketika kubawakan sekresek Roti Boy, mereka meloncat riang bukan kepalang.

Off kali ini hanya 11 hari karena aku harus reschedule, maju seminggu dibanding dengan schedule awal. Posisi baru, schedule baru, bos baru, orang-orang baru. Enjoy aja. Semua butuh proses. Badai pasti berlalu. Semuanya pasti indah pada waktunya. Tuhan sudah mengatur segalanya.

Off kemaren cukup sibuk, dimulai dengan finishing motor Japs ku, sibuk ngayah di Puseh, mencetak kanvas dan membuat bingkainya hingga aku harus menempuh jarak 72 km selama 2 jam melayat ke Seririt. Tapi semuanya dilakukan dengan senang dan astungkara berjalan lancar.

Seorang keluarga dioperasi kanker ususnya dan keluarga yg lain menderita kesemutan di sekujur pinggang ke bawah. Mungkin syarafnya kejepit. Cobaan apalagi yg Kau beri?

Citta sudah mulai tidak netek lagi, ia jadi makin lahap saja makan nasi dan berbagai makanan lainnya. Hanya kadang jadi agak susah untuk diboboin, terutama malam. Tapi konon, ini hanya berlangsung seminggu, kata orang yg sudah berpengalaman.

Beberapa kali musti ke Carrefour untuk cetak kanvas dan sekaligus belanja bulanan. Sempat pula mengecek saldo AXA-ku. Lumayan tinggi. Tapi kata petugas, kemaren sudah sempat turun 20 juta karena dolar naik lagi. Bikin mug dan pin untuk peringatan ultah Nana dan Citta di Canggu.

Sempat pula memotret acara Parade Budaya Ultah Kota Tabanan yg ke 520, namun hanya sebentar karena keburu malam dan gerimis datang.

Ketika berangkat naik Lion via Makazzar, bandara Ngurah Ray "dibajak" SBY lagi. Kulihat dari IG-nya ibu Any, beliau habis menanam pohon di kaki Gunung Agung. Gak cuman bikin macet jalanan, pesawat dibikin delay juga, komentar Niko di gambar yg aku upload di FB.

Dan pagi ini sembari menunggu angkot ke Bandara, aku sempatkan goreskan selembar catatan. Semoga menjadi cerita indah di setiap langkah.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Tuesday, November 05, 2013

Happy Birthday Nana

Setelah bisa pulang pada penampahan Galungan dan juga menikmati Kuningan bersama keluarga, hari ini 5 Nov 2013 tepat usia Nana 4 tahun, aku berangkat ke Balikpapan. Melewati Surabaya dengan Garuda, kami landing di Balikpapan sekitar jam 5 kurang.

Tadi pagi, sebelum diantar istriku ke bandara, kami menyempatkan diri tiup lilin dan potong kue kecil sederhana dalam rangka ultah Nana. Meskipun sederhana, tapi Nana begitu happy menikmati seremoni pagi itu.

Selamat ulang tahun ya kakak Nana. Semoga makin pintar dan cantik, tumbuh menjadi anak yg sehat dan bahagia.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Orderan Kaos Lagi

Jika beberapa bulan lalu saya membuat kaos untuk beberapa teman dan menjualnya eceran. Kini saya mendapat orderan 40 pcs kaos oblong. Pesenan seorang teman, katanya buat dibagi-bagikan kepada para sahabat. Hebat. Saya juga diminta bikin desainnya. Sekalian saya bikinkan stiker saja deh. Semoga lancar jaya sepanjang masa.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Hobi Seni

Desain, ah, entahlah, kenapa saya suka. Sejak dulu kok tertarik desain ya. Atau orang banyak bilang seni. Sebenarnya aku gak jago-jago banget, hanya suka saja. Jika dirunut lebih jauh ke belakang, ternyata sejak dulu aku memang suka hal berbau seni.

Sejak SD aku memang suka menggambar. Pernah mewakili sekolah lomba menggambar se-SD di kampung. Tapi nggak jelas siapa yg juara. Kemudian lanjut SMP tetap suka menggambar, sekali lagi, meskipun jauh dari yg namanya pintar. SMA hingga kuliah juga tetap suka, hanya sebatas suka. Mungkin hanya sebatas bakat, bakat alam. Harusnya dulu bapak melihat bakat ini, lalu diasah hingga jadi lebih hebat. Tapi ya gitu, keadaan ortu yg tidak kaya, bisa makan aja udah syukur. Boro-boro mau mengembangkan bakat.

Tapi di setiap bidang yg saya geluti, saya selalu lebih tertarik dari sudut desainnya, misalnya dulu waktu belajar elektronika ketika SMP dan SMA, saya sangat menikmati menggambar rangkaian ketika merancang PCB. Ketika belajar web master juga begitu suka web desainnya, mendesain tampilan web hingga membuat grafis-grafisnya. Yang akhirnya mengantarkanku mengenal Photoshop ketika kuliah. Akhirnya jadi begitu tertarik pada fotografi sejak bekerja, sejak bisa mencari duit sendiri buat beli kamera. Hobi fotografi juga sebenarnya muncul sejak SMP, saya sangat suka mengambil gambar-gambar dengan kamera poket film. Ketika itu penasaran dengan hasil kamera poket kok tidak sehebat foto-foto pemandangan di majalah. Ternyata, kemudian saya tahu foto-foto landscape hebat itu dihasilkan dengan lensa wide/super wide yg memberikan distorsi yg khas.

Ketika SMP saya disuruh jadi tukang foto pada setiap kegiatan sekolah. Kamera poket dipercayakan pada saya. Malah sering saya bawa pulang. Ketika SMA pula kok bisanya disuruh jadi tukang foto juga. Padahal dari segi teknik fotografi saya nol besar.

Kini, sekian tahun bekerja, beberapa teman malah sering meminta tolong membuatkan desain. Mulai dari desain tally book, log book, hingga desain kaos, logo perusahan hingga mendesain background panggung di beberapa acara. Apakah ini artinya saya itu sebenarnya berbakat seni? Apakah ini hanya hobi? Ya sudah, nikmati saja, mengalir saja seperti air. Berhembus saja laksana angin. Menggelinding saja seperti bumi mengelilingi matahari. Titik.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Properti Di Tabanan

Harga tanah di Tabanan sekarang sudah seperti di Denpasar 2 tahun lalu. Sebut saja harga tanah di sekitar Hardy's sekarang berkisar 350 juta/are. Padahal tepat setahun lalu aku survey disana hanya 250 juta/are. Jika diprosentasekan naiknya 40% pertahun. Hebat kan?

Tabanan kini menjadi tempat "pelarian" developer karena di Denpasar harga tanah setinggi langit, orang miskin pasti cuma bermimpi punya tanah/rumah di Denpasar. Jika kita tengok lebih jauh, beberapa wilayah di Tabanan adalah "jajahan" baru para developer juga para pemburu tanah. Rata-rata wilayah pinggiran arah keluar kota yg jadi sasaran mereka. Mulai dari jalan di daerah bypass ke arah Gubug, perempatan Dukuh ke arah bongan, Grokgak ke arah Bongan, hingga di belakang Vista Kediri ke arah Kediri/Nyitdah. Di daerah utara, sudah penuh sekali mulai jalan Rajawali di Pesiapan, dari lapangan Jambe ke arah Subamya, Rumah Sakit Tabanan ke arah Kamasan/Denbantas hingga tebing-tebing miring di sekitar timur lapangan Dangin Carik. Bahkan Sangulan juga terus berkembang, beberapa developer membuka penjualan tanah kavling. Harganya masih seputar 200jt plus minus 25juta.

Tak ada salahnya investasi properti, karena harganya "pasti" naik. Jika berhutang di bank pun tak masalah.
Anggap saja ambil KPR 400jt, dicicil selama 10 tahun. Dalam 1 tahun harga rumah/tanah naik 40% menjadi 560jt. Sedangkan bunga cicilan hanya 35jt/tahun (asumsi bunga 8,75%/thn, info dari BRI). Cicilan per bulan 3,3jt rupiah. Total iuran bulanan adalah 3,3+2,9jt bunga = 6,2jt/bulan.

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

Friday, November 01, 2013

Biaya Transportasi Jogja

Ketika ke Jogja bulan September kemaren, kami menginap di Melia Purosani dekat jalan Malioboro. Mau kesana-kemari jadi mudah, cukup panggil tukang becak yg mangkal di depan hotel, kami pun bisa berkeliling kemana saja. Tukang becak juga sering menawarkan paket keliling wisata plus mampir di pusat oleh-oleh Bakpia. Jika tidak tahu, kita bisa diantarkan ke oleh-oleh bakpia yg tidak enak, tapi ngasi banyak tips ke tukang becak.

Karena naik becak, ongkos transportasi jadi agak membengkak. Sebenarnya ditawari minjem mobil sama teman, Henry, tapi tempat ngambilnya lumayan jauh. Untuk jalan seputar Malioboro saja bisa ngabisin 100 ribu lebih, karena kami selalu nyewa 2 becak.

Berikut adalah ringkasan naik becak kami:

Minggu
80rb taxi bandara-melia
10rb becak dagen-melia
15rbx2 becak melia-kraton
40rb andong kraton-malioboro mall
20rb marlmall - melia

Senin
25k becak ibu
35k taxi ke togamas
20k taxi ke amplas
26k/30k taxi melia

Selasa
20k becak to taman pintar
30k becak to malioboro mall
20k becak to melia
90k becak ibu klling

Rabu
15k tmn pintar
10k tmn pintar to melia
15rb becak mall to melia siang

Kamis
30k becak keraton
10k becak taman sari
50k becak melia
25k becak to mall
25k becak to melia

Jumat
350k Borobudur-prambanan
90k tiket masuk brbudur
90k tkt msuk prmbnn

Sabtu pulang ke Bali
175k mobil dr airport ke pandak

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)