19 Januari saya mengikuti seminar yang salah satu pembicaranya Pak Cok. Berikut sekilas ringkasan apa yang diceritakannya memulai usahanya sebagai raja oleh-oleh khas Bali.
1990: buka usaha konveksi sendiri
1990-94 : kerjasama dgn Sidharta
1994: 4x ijin tidak dikasi keluar pak Sidharta, bagi hasil 30:30 juta
2000: lunas 30 juta
2001: beli 6,5 are lahan. Pinjam uang di BDB 1,2M
2006: lebih maju dari Sidharta
Mau buka butik: 2 bulan survey ditemukan bahwa oleh-oleh yg paling laku kaos Bali
16/05/2007: Krisna Nusa Indah 25 Are
Kos di Gilimanuk, bawa brosur gratis kaos
16/05/2008: 50 are samping Erlangga
10/05/2009: 1,4 Ha Kuta (Parkir dikelola banjar)
1/11/2010: Ramakrisna Tuban. 2 bulan sepi. (Coba 6 bulan dulu). Rata-rata 15000 orang/hari, paling sepi 7500 pengunjung/hari. Kuncinya: Parkir luas, AC.
5/03/2012 Krisna auto gallery, moda, bridal, property
12/08/2012 Art gallery, kaos Bali
25/11/2012 Wisata Kuliner, Bali Wisata (karavan)
April 2013: Krisna 5, 2 Ha, watersport, petik anggur.
Ia juga menyumbang desa kelahirannya 1M.
2013: restoran di Kuta (50 resto)
Saat ini krisna punya 1300 karyawan dan 9 manajer.
Salah satu nasehat Pak Cok dalam berbisnis adalah:
"JANGAN TERLALU BANYAK MINTA PERTIMBANGAN ORANG LAIN, PERCAYA DIRI SENDIRI."
"JANGAN EMOSIONAL"
Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)
Tuesday, February 12, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment