Karena terpotong training, maka offku kali ini hanya 11 hari, tapi dengan berbagai pertimbangan, 3 hari aku minta ganti hari saja berhubung ada peristiwa bersejarah yang bakal melahirkan pengusaha kampung berkelas mewah (mepet sawah).
Off kemaren sungguh enak karena tlah dilakukan peresmian toko kami di Pandak Gede, jalan menuju Nyitdah di tepi sawah yang indah. 10-10-2010 adalah hari yang sangat cantik, cantik secara masehi juga hari baik untuk memulai usaha kata kalender karangan Bambang Gde Rawi.
Sebelum dibuka, kami lakukan persipan memasang pintu harmonika beberapa minggu sebelumnya dengan harga 625 ribu rupiah per meter, pilihan warna hijau jatuh dipakai coating pintunya. Dengan susah payah juga kami akhirnya mendapat bagian tukang Mang Oce crew untuk memperbaiki retak-retak dan juga memasang talang air di samping dan memasang emper di belakang. Pekerjaan berisiko hari itu selesai dengan sempurna.
Upacara peresemian dilakukan dengan upacara Ngambe yang dipuput oleh Kak Swarya, dihadiri oleh Meman, Pakde, Pak+Mek Wanda, Kadek, Indah, Kirana, Dekta, MekDe Suta dan Biang Tu sebagai serati yang dibeliin banten seharga 500 ribu rupiah saja.
Hari itu juga aku update status di facebook dengan bunyi "Akan segera dibuka, sebuah toko kecil Mewah (mepet sawah) di tepi sawah Pandak Gede Village, hari ini 10-10-2010 jam 10:10 Wita. Menjual: bermacam sepatu, sandal, tas, kaos kaki, pakaian sekolah, dll. Semoga setiap langkah merupakan petunjukNya. Astungkara..." dan mendapat ucapan selamat dari berbagai temans.
Semoga hari itu adalah tonggak untuk melanjutkan sindikat usaha yang telah dilakukan orang tuaku sebelumnya. Semoga jiwa-jiwa wirausahawan bercokol dalam otak dan hati kami sebagai pewaris tahtamu. Semoga setiap langkah adalah tuntunanNya dan semoga langkah-langkah selanjutnya selalu mendapat sinar terang dariNya. Astungkara...
Saturday, October 16, 2010
5 Hari di Balikpapan (lagi)
Hari itu 26 Sept 2010, pagi-pagi jam 4 subuh aku dan yang lain bangun. Karena pagi itu kami akan melakukan perjalanan panjang, Attaka-Santan-Balikpapan untuk mengikuti training TRIMS keesokan harinya. Training low cost n low budget yang diadakan di Balikpapan dan di Learning Centre Pasir Ridge.
Aku, Niko, Gantino, Yasser, Pak Prayitno akan mengikuti training PLC. Sedangkan Roland dan Pak Haji Agus Kurnia mengikuti training Diesel Engine. Seperti biasa, setiba di Santan Terminal kami foto-foto sambil menunggu jam 7 tepat bus berangkat ke Balikpapan. Perjalanan ditempuh hampir 6 jam dan kami langsung menuju Pak Surat. Setelah istirahat sebentar aku dan Niko berkunjung ke Gramedia sekedar untuk mencari kertas acrylic karena aku sedang mempersiapkan table top untuk foto product still life.
Sore hari aku bersama Jack, Yasser dan Niko hunting sunset di seputar Banua Patra setelah terlebih dahulu pinjam tripod di tempat Boim di rumahnya di sekitar Gunung Pipa. Sedangkan Henry dan Ganz baru tiba di Balikpapan malam harinya. Malam hari itu pula mencoba foto still life splash air di gelas bersama Yasser di Pak Suratown. Agak gagal karena kertas kurang bermutu.
Training berlangsung tidak seru karena hari pertama dan kedua kami diajar oleh asisten mentor aslinya. Karena pak Endro Julianto sedang ke Bandung karena PLC Allen Bradley-nya tidak mau connect ketika dicoba pada batch I.
Pada hari Senin sore kami hunting lagi di seputar copper landing station punya Total bersama Jack, Henry dan Yasser. Hunting sunset berubah jadi ajang narsis sekalian mencoba 4 buah flash yang di wireless pakai trigger. Malam harinya mau latihan buat talent show di studio DAM tapi studio full akhirnya ambil plan B: mencoba lagi foto splash bersama Henry. Kali ini mencoba pakai kertas Gloria dan hasilnya agak bagus karena flash ditembakkan di depan atas bukan di belakang.
Hari kedua sepulang training kami mencoba Inul Vista , sebelum jam 18:00 ada potongan harga 50% off. Tapi baru 15 menit berjalan, aku disuruh ke Pasir Ridge check sound tapi gagal. Karena Fery telat datang dan Alfian sibuk main bola. Malam itu makan malam di dekat BCA, bebek goreng sambal pedas nendang banget! Ada Ganz yang jadi bos malam itu.
Hari ketiga sudah diajar mentor aslinya dari pagi. Aku ikut setengah hari, karena after lunch kami musti latihan untuk Talent Show nanti malam. Dan tibalah saatnya sekitar jam 18:00 4 band yang mewakili 4 lapangan unjuk kebolehan
pada ajang Talent Show Gitu Lohhh 2010. Lawe-lawe, HR, IT+SCM dan Attaka No Comment Band. Kami menyabet runner up setelah IT+SCM, Om Erick menyebutnya juara tanpa mahkota dan Pak Didik berkomentar pedas, "Sejarah terulang kembali". Tapi itulah kenyataan, dalam setiap talent show, kalah itu biasa menang baru luar biasa hehe. Yang paling seru adalah supporter Attaka yang kebetulan banyak orang yg lagi training di Balikpapan. Malam hari kami pulang dengan senang dan makan malam di Bebek Goreng depan XXI Pasar Baru. Malam itu badan terasa pegal dan jam 8 sudah terlelap dalam selimut.
Hari keempat, training masih tidak ada greget, soal-soal latihan masih digarap dan harus digarap. Penonton pada kesal tapi akhirnya dilewati juga. Pulang dari training kami sepakat nonton di e-Walk. Dan sekitar jam 7 kami meluncur ke lokasi kejadian bersama Niko, Ganz dan Henry, nonton di Studio 4: Resident Evil 4 3D. Asik gila banget 3D-nya, kami bahkan sempat bergeser duduk ketika kapak penjahat hampir menerjang si Jagoan dan seperti keluar dari layar, ediiiaannn!! Tinggal satu malam oh indahnya, begitu lagu penutup malam itu menemani kami pulang ke Suratown.
Hari terakhir training disepakati hanya 1/2 hari dan kami memutuskan makan siang di luar saja. Setelah selesai curhat-curhatan bersama mentor ditutup dengan foto-foto keluarga dan pembagian makan siang burger plus 1 kaleng Sprite. Tanpa souvenir, tas, jacket, kaos ataupun sekedar topi. Jatah training kami seperti dikebiri dan beginilah nasib kami dengan manager super duper economistry hehe.
Jam setengah 3 pesawatku menuju Denpasar via Surabaya. Akhirnya tiba di Bali lalu langsung sewa taxi bandara hingga ke Pandak Gede, jam 21:00 tiba dan istriku tlah
menanti dengan riang, sementara anakku sudah terlelap 1 jam sebelumnya.
Aku, Niko, Gantino, Yasser, Pak Prayitno akan mengikuti training PLC. Sedangkan Roland dan Pak Haji Agus Kurnia mengikuti training Diesel Engine. Seperti biasa, setiba di Santan Terminal kami foto-foto sambil menunggu jam 7 tepat bus berangkat ke Balikpapan. Perjalanan ditempuh hampir 6 jam dan kami langsung menuju Pak Surat. Setelah istirahat sebentar aku dan Niko berkunjung ke Gramedia sekedar untuk mencari kertas acrylic karena aku sedang mempersiapkan table top untuk foto product still life.
Sore hari aku bersama Jack, Yasser dan Niko hunting sunset di seputar Banua Patra setelah terlebih dahulu pinjam tripod di tempat Boim di rumahnya di sekitar Gunung Pipa. Sedangkan Henry dan Ganz baru tiba di Balikpapan malam harinya. Malam hari itu pula mencoba foto still life splash air di gelas bersama Yasser di Pak Suratown. Agak gagal karena kertas kurang bermutu.
Training berlangsung tidak seru karena hari pertama dan kedua kami diajar oleh asisten mentor aslinya. Karena pak Endro Julianto sedang ke Bandung karena PLC Allen Bradley-nya tidak mau connect ketika dicoba pada batch I.
Pada hari Senin sore kami hunting lagi di seputar copper landing station punya Total bersama Jack, Henry dan Yasser. Hunting sunset berubah jadi ajang narsis sekalian mencoba 4 buah flash yang di wireless pakai trigger. Malam harinya mau latihan buat talent show di studio DAM tapi studio full akhirnya ambil plan B: mencoba lagi foto splash bersama Henry. Kali ini mencoba pakai kertas Gloria dan hasilnya agak bagus karena flash ditembakkan di depan atas bukan di belakang.
Hari kedua sepulang training kami mencoba Inul Vista , sebelum jam 18:00 ada potongan harga 50% off. Tapi baru 15 menit berjalan, aku disuruh ke Pasir Ridge check sound tapi gagal. Karena Fery telat datang dan Alfian sibuk main bola. Malam itu makan malam di dekat BCA, bebek goreng sambal pedas nendang banget! Ada Ganz yang jadi bos malam itu.
Hari ketiga sudah diajar mentor aslinya dari pagi. Aku ikut setengah hari, karena after lunch kami musti latihan untuk Talent Show nanti malam. Dan tibalah saatnya sekitar jam 18:00 4 band yang mewakili 4 lapangan unjuk kebolehan
pada ajang Talent Show Gitu Lohhh 2010. Lawe-lawe, HR, IT+SCM dan Attaka No Comment Band. Kami menyabet runner up setelah IT+SCM, Om Erick menyebutnya juara tanpa mahkota dan Pak Didik berkomentar pedas, "Sejarah terulang kembali". Tapi itulah kenyataan, dalam setiap talent show, kalah itu biasa menang baru luar biasa hehe. Yang paling seru adalah supporter Attaka yang kebetulan banyak orang yg lagi training di Balikpapan. Malam hari kami pulang dengan senang dan makan malam di Bebek Goreng depan XXI Pasar Baru. Malam itu badan terasa pegal dan jam 8 sudah terlelap dalam selimut.
Hari keempat, training masih tidak ada greget, soal-soal latihan masih digarap dan harus digarap. Penonton pada kesal tapi akhirnya dilewati juga. Pulang dari training kami sepakat nonton di e-Walk. Dan sekitar jam 7 kami meluncur ke lokasi kejadian bersama Niko, Ganz dan Henry, nonton di Studio 4: Resident Evil 4 3D. Asik gila banget 3D-nya, kami bahkan sempat bergeser duduk ketika kapak penjahat hampir menerjang si Jagoan dan seperti keluar dari layar, ediiiaannn!! Tinggal satu malam oh indahnya, begitu lagu penutup malam itu menemani kami pulang ke Suratown.
Hari terakhir training disepakati hanya 1/2 hari dan kami memutuskan makan siang di luar saja. Setelah selesai curhat-curhatan bersama mentor ditutup dengan foto-foto keluarga dan pembagian makan siang burger plus 1 kaleng Sprite. Tanpa souvenir, tas, jacket, kaos ataupun sekedar topi. Jatah training kami seperti dikebiri dan beginilah nasib kami dengan manager super duper economistry hehe.
Jam setengah 3 pesawatku menuju Denpasar via Surabaya. Akhirnya tiba di Bali lalu langsung sewa taxi bandara hingga ke Pandak Gede, jam 21:00 tiba dan istriku tlah
menanti dengan riang, sementara anakku sudah terlelap 1 jam sebelumnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)