Saturday, May 31, 2014
Today is Not My Day
Kamis 22 May 2014.
Jam 2 subuh aku terbangun oleh bunyi SMS yg masuk. Ternyata dari Garuda yg menyatakan penerbangan jam 7 ke Surabaya dipindah menjadi jam 10. Omygod seruku dalam hati. Langsung tendang selimut dan menyalakan laptop yg sudah ku packing semalem. Aku sempat telfon Garuda dan juga bandara Ngurah Ray memastikan tidak ada apa-apa. Akhirnya aku putuskan Garuda ku cancel dan aku dapat Air Asia jam 8 pagi. Meskipun cuma selisih 1/2 jam dari penerbangan lanjutanku ke Balikpapan, aku nekat. Dengan harapan, travel Cipaganti jam 11.30 masih terkejar.
Jam 5 subuh aku yg diantar istriku naik motor berangkat menuju Bandara. Setelah check in di AirAsia aku ngurus proses refund di Garuda, 100% kembali karena ini adalah kesalahan maskapai. Kemudian aku duduk menunggu di ruang tunggu. Pesawat pun berangkat on time dan tiba di Surabaya tepat jam 8 WIB. Ketegangan dimulai. Ternyata sejak 2 bulan lalu penerbangan AirAsia dipindah ke terminal 2. Sementara Lion di terminal 1. Cilaka! Jam 8:15 aku turun dari bis bandara dan sepakat diantar kenek bis yg ternyata merangkap tukang ojek. "Paling 5 menit, mas ke bandara sebelah," serunya menenangkan aku.
Motor melaju dengan seru, tanpa helm menerobos 3 atau 4 lampu merah aku lupa. Ternyata jauh, dalam 15 menit aku tiba di counter check in. Menurut petugas aku tak bisa masuk lagi. Langsung saja aku menuju gate keberangkatan, setelah melewati x-ray terakhir. Dengan muka kasian petugas berujar pesawat baru saja berangkat sambil menunjuk moncong pesawat yg bergerak perlahan menuju run way. Omygos. Telat dikit tapi tiketku hangussss.
Dengan kaki lemas aku berlalu menuju counter Lion Air. Menyerahkan tiket tadi dan mencari flight paling cepat. Nambah 270ribu tak jadi soal yang penting aku tiba cepat di Balikpapan. Jam 1 kurang aku landing dengan selamat. Langsung menuju counter Kangaroo dan 20 menit kemudian travel dengan 5 penumpang itu berlalu menuju Balikpapan. Jam 4 sore kurang kami tiba di pool travel dan langsung diantar menuju Lempake dengan mobil lain yg kecil. Karena tadi hujan jalanan jadi banjir parah. Mobil berjalan dalam kecepatan 5 km/jam. "Saya pernah kayak gini, jam 12 malam baru bisa lewat Pak," kata si sopir menakuti. Plan C tak bisa dielakkan lagi. Tak hilang akal aku memilih naik ojek ke Lempake. Pak tua tukang ojek dengan sigap menerobos banjir dan akhirnya tiba di depan terminal. Nego mobil ke Marangkayu bersama dua orang karyawan UT yg kerja di Bontang. Jam 8 tepat aku tiba di Santan dan langsung mandi, check email kemudian diskusi sedikit dengan Edi Triono.
Malam itu aku tidur tak nyenyak setelah menerima whatsapp "Esok tengah malam MTR-2 move out from Satellite."
Sekian.
Friday, May 30, 2014
Berangkat Hari Kamis
Off kali ini ada 2 peristiwa "besar" di rumah. Pertama adalah mempersiapkan membangun sanggah dengan diawali dengan ngeruwak/ngingsirang pada Purnama tanggal 13 Mei. Kemudian Galungan pada tanggal 21 Mei.
Sebelum off kemaren aku melaksanakan MCU di Santan tgl 6/5/2014 bertepatan dengan ulang tahun pernikahan kami ke-5. Kemudian lanjut ke Balikpapan sorenya naik Innova bersama Asbak, Yandi dan Arifin. Perjalanan ditempuh sekitar 4,5 jam. Seperti biasa aku memilih pesawat paling pagi dari Balikpapan dilanjutkan Citilink ke Denpasar. Jam 11-an aku sudah tiba di rumah dijemput istriku tercinta. What a wonderful off day.
Hari kedua kami menuju Galeria membeli karpet rumput plus aksesoris untuk studio mini Ranacitta. Esoknya ke Mitra10 hendak mencari vinyl kayu, tapi tak dapat yg sesuai. Esoknya lagi tgl 10 kami ke jero. Sebelum ngingsirang sanggah tanggal 13 aku sempatkan survey sanggah di Kapal dan Jelijih. Juga bale di Kalanganyar dan Belayu. Akhirnya pilihan sanggah di Kapal dan bale kantil di Kalanganyar dengan harga 23 juta dan 7 juta.
Sempat pula servis mobil sekalian ganti aki mobil karena mogok beberapa kali. Puncaknya ketika beli bensin menuju servis, mobil mogok lagi untungnya waktu itu ada ibu dan bapak-bapak disana yg dorong. Duuhhh...malu.
Jalan-jalan ke sawah belakang rumah pada suatu pagi melihat bebek membawa suasana ceria pagi itu. Sebelum Galungan kami sempatkan lagi ke Galeria dan periksakan telinga Nana di THT Kasih Ibu Tabanan, dengan dokter Nurada. Foto-foto Leak Balinese Brand punya Karisma di studio rumah dan tanah kavling.
Kami ke pura pada Selasa dan Rabu sembahyang Galungan. Juga ke Jero menengok Ninik dan Wayah sehabis sembahyang Galungan. Kemudian pulang ke Pandak dan mempekeling untuk berangkat subuh esok dengan Garuda.
Esok subuhnya bersiap ke Bandara.
Subscribe to:
Posts (Atom)