Wednesday, April 29, 2015

Hukum Pareto

Hukum pareto mengatakan sekitar 90% uang di dunia dikuasai oleh hanya 10% orang kaya dunia. Dan sebuah teori mengatakan jika semua uang di dunia dikumpulkan lalu dibagi samarata ke setiap manusia di dunia, dlm sekian waktu tertentu uang tersebut akan kembali ke komposisi semula (90-10).

Anak Kecil Yang Selalu Melihat Sampah.

Alkisah seorang anak yg selalu melihat sampah. Ketika di depan matanya secarik kertas ia melihatnya sebagai sampah. Ketika ia melihat orang bicara, yang ia lihat keluar dari mulut orang itu adalah sampah. Ketika ia menengok ke arah timur, ia melihat sampah muncul di ufuk timur. Ketika ia memandang tangannya, ia sering terkejut karena sekujur tangannya seperti terbuat dari sampah. Tatkala ia membeli ayam goreng cepat saji, ia malah melihat onggokan sampah di atas piring2 putih dan dalam gelas2 kertas berwarna merah. Ketika ia berjalan menyusuri taman di kebun raya, di kanan-kirinya selalu terpampang sampah. Sampah2 seperti terbang ke arahnya tatkala angin menggoyang-goyangkan dedaunan di halaman kebun raya itu. Ketika ia membaca buku, ia hanya melihat tumpukan sampah berbaris rapi di lembar demi lembar halaman buku itu. Ketika ia membuka laptop, ia melihat sampah bertuliskan a, b, c dan d bergeletakan di atas laptopnya. Ia melihat layar laptopnya dipenuhi sampah, keluar, tumpah lalu menumpuk dan bercampur di onggokan sampah dgn tulisan a, b, c dan d tadi.

Ketika ia menonton tv, ia melihat sampah2 berbicara dalam bahasa sampah. Ia melihat sampah2 bertumpuk di atas kursi2 yg mengelilingi meja berwarna coklat yg di atasnya juga ada sampah berwadah piring dgn simbol burung sampah. Ia berusaha memindahkan channel tv sampahnya. Namun semua channel hanya menayangkan sampah. Suara2 yg keluar dari speaker tv juga langsung berubah jadi sampah yg melayang2 di udara lalu langsung masuk secara otomatis ke tempat sampah. Ya begitulah. Entahlah. Ia sudah sering bercerita ke teman2nya jika ia hanya melihat sampah dan sang teman menasehatinya, namun yg ia lihat keluar dr mulut teman2nya hanya sampah. Ia pun memutuskan mengambil smartphone dan googling kata "sampah". Hasil pencarian yang keluar  hanya deretan sampah berbaris rapi. Ia click "Image" yg keluar gambar2 sampah, tempat sampah dan keranjang sampah. Ia beralih ke halaman facebooknya, hanya sampah yg berderet2 di timeline nya. Foto2 temannya berubah menjadi foto keranjang sampah. Fan page yg ia follow juga hanya menampilkan deretan sampah. Namun hanya satu saja kawannya yg update status dgn tulisan namun tulisannya hanya terdiri dari 6 huruf saja "y.a.d.w.a.s"

Dunia Terlihat Indah

Ketika suara bos yg sedang ngomel terdengar seperti suara burung2 berkicau di pagi hari. Deru turbine compressor terdengar seperti konser musik jazz. Gemuruh suara tetangga yg berantem terdengar seperti irama halus gamelan jogja. Meja2 kerja yg berantakan terlihat seperti pemandangan di bukit jatiluwih. Sampah2 berserakan terlihat seperti tatanan rapi rumput2 di padang golf. Dunia nampak selalu indah meski hati sedang gundah.

Desa Versus Kota

Desa memberikan warna berbeda dari kota. Tak ada banjir, tak ada kemacetan juga polusi udara, jauh dari intrik licik politik, tak perlu salah pake jas karena orang desa tak punya jas. Yang ada di desa kadang hanya banjir air mata ketika sawah2 warisan terjual habis tanpa sisa, lalu uangnya hilang entah kemana. Yang ada hanya kemacetan pembayaran hutang dari tetangga yg hidupnya terlunta. Yang ada di desa kadang hanya polusi suara karena si A dan si B menggosipkan si C mempunyai selingkuhan si X. Yang ada hanya politik di meja judi, gimana caranya menang main ceki malam ini. Orang desa hanya perlu jalanan desanya diperbaiki, lampu2 jalan menyala terang, sawah2 mereka dialiri air dgn lancar dan gabah2 mereka dibeli dgn harga pantas.

Lapas vs Kos-kosan

Luas lapas terbesar di bali (lapas kerobokan) sekitar 4 hektar (ha) atau 40rb meter persegi atau setara 8 kali lapangan bola. Kapasitas 300 orang napi. Tanah seluas 4ha atau 400 are dihuni 300 orang atau 130 m persegi per orang.

Bandingkan dgn kos2an 100 meter persegi dgn 20 kamar. Satu orang hanya memiliki jatah 5 meter persegi. Ayo lebih enak mana? Di lapas makan minum gratis, pakaian (mungkin) dicuciin, tidak perlu kerja mencari nafkah. Di kos kita kerja keras, sapa yg mau ngasi makan minum gratis? Kesimpulan sementara, orang yg tidak mau kerja, hanya mengharap makan-minum gratis dr orang lain, sesungguhnya ia terpenjara dlm hidupnya. Hehe...