Saturday, December 12, 2009
Susahnya Tak Punya Orang Tua
Orang tua adalah orang terbaik di dunia bagi saya. Karena siapa lagi yang pantas kita banggakan selain orang tua dan siapa lagi yang paling membanggakan kita selain orang tua kita sendiri. Sekitar 3 bulan saya telah kehilangan Bapak, orang tua satu-satunya yang tersisa, setelah terlebih dahulu ditinggal ibu 2 tahun lalu. Perasaan sedih tentu masih tersisa dan rasa kehilangan itu sungguh semakin menjadi ketika kenyataan yang ada adalah Bapak saya meninggal ketika seminggu setelah saya melangsungkan upacara pernikahan. Entah sama siapa saya harus mengadu sekarang, entah sama siapa lagi saya harus berlindung. Memang masih ada mertua namun kan tidak bisa semudah itu, mertua memang orang tua kedua kita, tapi orang tua memang tak tergantikan. Oleh karena itu, sebisa mungkin rawatlah orang tua kita dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ia tak mendapat pengobatan ketika mereka sakit. Jangan sampai mereka telat mendapatkan pengobatan hanya karena kita terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri. Ajak mereka jalan-jalan menikmati hidup. Jangan biarkan mereka bekerja terlalu keras tanpa sempat menikmati hasil dari kerja keras mereka. Jangan segan-segan memarahi mereka ketika mereka sakit tapi malah terus bekerja tak kenal lelah. Sisihkan sedikit materi kita untuk membelikan barang idaman mereka. Jangan pamrih karena mereka tlah menunjukkan ketidakpamrihan mereka semenjak kita kecil hingga dewasas ini. Seandainya aku masih punya orang tua. Maka aku tak akan sampai sesak nafas seperti ini. Aku masih bisa pulang kampung mengunjungi orang tua dan bersenda gurau bersama mereka, adikku dan juga istriku. Seandainya mereka masih ada, mereka tentu senang karena 3 bulan lagi mereka akan punya cucu yg mungil dan manis yang bisa membuat mereka terhibur dari rasa lelah setelah seharian bekerja. Seandainya orang tuaku masih ada maka aku tak akan berfikir seribu kali lipat karena semuanya sudah ada yang menghandle di kampung sana. Seandainya orang tuaku masih ada, maka rumah dan toko itu tak akan terlantar semperti sekarang dan tak akan ada pikiran untuk menjual toko dan warisan orang tua itu. Oleh karena itu, sekali saya katakan, sayangilah orang tua kalian sebelum mereka meninggalkan kita, karena kita akan menyesal ketika mereka pergi di saat kita belum membahagiakan mereka.
Konsultasi IRADAT Beberapa Bulan Lalu
Hari kemaren aku terdampar lagi di kota minyak dan hari ini aku ada janji bertemu dengan konsuler IRADAT yang merupakan bagian dari Employee Assistant Program perusahan tempat aku bekerja. Proses konsultasi berjalan singkat dan agak mengambang karena apa yang aku butuhkan tidak aku temukan. Sekitar jam 7.30 aku berangkat dari Suraton menuju office. Menunggu shuttle bus datang cukup lama sekitar 15, dan ketika 1 bus datang langsung terisi penuh bahkan ada yang tak kebagian tempat duduk. Lalu aku berhenti di depan Clinic dan langsung ke suster Erica di belakang. Sekitar jam 9 saya langsung disuruh masuk ruangan yang nyaman. Di sana sudah menunggu Mbak Tri yg jebolan UII Jogja angkatan 98. Aku menceritakan masalah yang aku hadapi. Dengan sigap ia mendengarkan lalu memberi pemecahan. Maksud hati ingin mendapat hypnoteraphy ternyata IRADAT tak menyediakannya. Ya pupus sudah harapanku. Dari konsultasi yang aku lakukan aku menemukan beberapa hal yang musti menjadi perhatianku:- Ternyata aku terlalu banyak beban pikiran- Terlalu memakan sendiri semua pekerjaan yang seharusnya bisa didelegasikan ke saudara, istri dan orang di sekitar kita- Berkurangnya hiburan yg dulu hobby fotografi dan musik, sekarang tak pernah dilakukan lagi- Kondisi tempat kerja yang memang bisa menimbulkan stress tinggi apalagi ditambah dengan tidak adanya akses internet lagi, alat musik yang tak bisa dipakai, channel TV yang itu-itu saja dan problem kecil lainnya- Terlalu membesar-besarkan masalah kecil sehingga hal kecil saja sudah jadi beban- Merasa kehilangan orang tua dan mendadak mendapat tanggung jawab warisan yang dirasakan menjadi beban Dari hasil konsultasi tadi ada beberapa hal yang musti saya lakukan:- Mengenai rumah dan toko di Bajera, diskusikan dengan keluarga (istri, adik dan keluarga lainnya)- Bagi tugas mengenai upacara-upacara dan kegiatan lainnya di kampung- Salurkan hobby yang terpendam- Liburan sehari full di suatu tempat yang baru misalnya hotel, villa dsb.- Konsultasi hypnoteraphy dengan badan lain di luar IRADAT. Baiklah saya akan mencoba belajar secara lebih baik lagi untuk menangani panik/suasana terburu-buru. Tapi hal yang saya tak dapatkan di konsultasi tadi sebenarnya inti dari keinginan saya konsultasi adalah bagaimana memanajemen panik. Justru si konselor hanya memberikan padangan umum yang sebenarnya saya sendiri sudah tahu dan tak ada hal baru yang saya dapatkan. Besok aku akan ke laut lagi via Santan dan malam ini aku kembali di Suraton dan menikmati nikmatnya malam yang indah di Balikpapan. Harusnya aku sudah berangkat kemaren ke laut dengan Pelican yang berangkat duluan (jam 3) karena ada perayaan 17-an di Attaka. Tapi apa mau dikata, saya sebenarnya tak suka dengan reschedule ini tapi apa boleh buat. Positifnya saya ambil: siapa tahu dgn suasana baru ini saya menjadi lebih enjoy dan mendapat hal baru sekaligus refreshing. Tuhan, tolong saya.
Subscribe to:
Posts (Atom)