Tanggal 1 July 2013 Pak Prayitno resmi pindah dari Attaka menuju lawe-lawe. Dan pada malam hari kemaren tanggal 25 June kami mengadakan pesta kecil-kecilan melepas Pak Prayitno yg sudah bekerja sekitar 23 tahun di Attaka. Acara berlangsung seru dengan hiburan artis dari Samarinda. Ada juga beberapa lagu dari Attaka Band. Sebagai gong adalah penampilan tari dari Alteco Dance yg membuat semua orang ngakak. Tarian aneh ini adalah ciptaan Pak Prayitno sendiri. Sebagai puncak Pak Prayit unjuk kebolehan bermain sulap.
Ketika awal dulu saya bertemu pada tahun 2003 di Foxtrot kala itu saya masih sebagai FDT dan Pak Prayit adalah coach saya. Saya masih ingat kalimat pertama yg ia ucapkan ketika saya memperkenalkan diri, "Wah, Gede memang sudah saya tunggu-tunggu kehadirannya, nih!" Terus terang ungkapan itu membuat saya lebih bersemangat belajar.
Cukup lama saya bekerja bersama Pak Prayit bahkan hampir satu schedule dari awal dulu. Saya banyak mendapat pelajaran dari Pak Prayit dalam banyak hal: mulai dari ilmu sulap, ilmu marketing, ilmu ramah-tamah, ilmu supel, ilmu entertain, dll. Karena ia adalah sosok yang supel dan disenangi banyak orang.
Tak bisa diungkapkan dengan cerita, begitu banyak kenangan selama bekerja dengan Pak Prayitno. Kami termasuk sahabat (meskipun beda usia cukup jauh) yg cocok. Ketika saya down Pak Prayit memberikan motivasi. Ketika Pak Prayit ada problem saya berusaha memberikan saran-saran.
Bicara anggota team Twin Dolphine, sudah hampir semua t'lah pergi. Mulai dari dulu Pak Biyanto, Pak Hairy dan Pak Samad yg t'lah pensiun. Dilanjutkan dengan Nizar dan Sudirman Narang. Dan kini saya disusul Pak Prayitno. Tinggal saya dan Mas Andy Yuspendy saja yg tersisa. Entahlah harus kemana kaki ini melangkah. Antara meneruskan langkah kaki ini ataukah aku haru berbelok arah, mendaki atau menuruni bukit yg sudah terlanjur kudaki? God, give me the right way.
Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)
Wednesday, June 26, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment