Rasanya ingin menangis. Berangkat kerja di saat keluarga sedang sembahyang bersama. Tak bisa menemani keluarga tercinta merayakan hari raya yg datang 6 bulan sekali. Ketika aku berangkat Citta berlinang air mata.
Trip kali ini aku berangkat pas hari raya Galungan. Sehabis natab di rumah bedauh dan sembahyang di rumah bedangin, aku langsung tancap menuju Kasih Ibu lalu nyambung ngojek security ke Bandara.
Off kali ini terasa begitu singkat. Pertama karena aku pulang di hari Jumat karena harus ke kantor bertemu pak boss untuk menentukan pilihan 1 & 2 dalam rangkaian IBU-T program. Saat off banyak kegiatan finishing ngaben ibunda Komang-Kade, persiapan Galungan, anter anak sekolah hingga latihan nyetir mobil ibu. Off ini mulai melirik prospek bisnis yang bisa diambil untuk memyambut IBUT atau EOC 2018 nanti. Muncullah ide untuk membuka Indomaret dan bengkel AHASS. Sempat mencari informasi kesana-kemari. Namun masih belum ketemu info yang mantap.
Ketika nongkrong di Suraton, ada Yayan sahabat FDT yg asik diajak ngobrol seputar peluang bisnis. Banyak sebenarnya peluang, tinggal kitanya harus all out jika mau berbisnis, begitu dia menyimpulkan.
Isu PHK pun terdengar oleh mertua, dari siaran berita di TV nasional. Tapi dengan tenang saya menjelaskan bahwa mudah-mudahan tidak terjadi seperti yg diberitakan. Penawaran pensiun dini atau paket 1 sudah disebar. Ada batas waktu hingga akhir bulan ini. Namun tekanan dari SPNCI pun kuat untuk menolak PHK. Saat off berseliweran info-info seputar IBUT. Group-group diskusi WA makim rame. Ada yg diskusinya jelas ada yg hanya bergosip.
Yahhh. Apapun yg terjadi kami sudah siap. Kami harus siap. Karena rejeki sudah ada yg mengatur. Menunggu giliran saja dapat peran apa pada tahap kehidupan selanjutnya.
No comments:
Post a Comment