Pagi-pagi sekali kami sudah bangun, langit tampak gelap dan rintik hujan membasahi lantai-lantai besi yg mulai berkarat. Di email ada notifikasi G2020 Serang trip dengan indikasi underfrequency, tadi subuh sekitar jam 2. Padahal sudah 2 hari ini G2050 Serang belum bisa dionlinekan kembali karena tidak keluar tegangan, waktu itu dimatikan karena C30 mati karna shutdown dengan indikasi high pressure lube oil tank. Menyusul C40 dan G2050 akhirnya juga dimatikan karena tidak ada feed gas dan fuel.
Jam 6.30 meeting gaya baru dimulai, ada mas Shofi menginfokan jika PTK tidak boleh bicara terlalu banyak, pekerja harus lebih tahu dan bisa menjelaskan resiko-resiko dan safeguard dalam pekerjaan. Tak lama pekerjaan dimulai hujan makin deras mengguyur, langit makin hitam. Bahkan baju dan sepatu kami basah kuyup, cilakanya tak ada yg inisiatif SWA.
Sekitar jam 9 ada berita STA C1 shutdown karena kena high temperature discharge. Kami makin bingung. TMG terpaksa dibagi 2, ada yg ke STA troubleshot karena discharge valve tidak bisa close sempurna. Beberapa saat kemudian Charlie diinfokan shutdown juga.
Hari kian siang, semakin reda hujan. Dan siang jadi panas. Jam 10 aku ganti baju dan sepatu ke kamar. Sebagian pekerjaan pun tlah selesai sebelum makan siang. Ganz dan Sufri pun tlah kembali sehabis mematikan Bravo dan Foxtrot dengan electric ESD Station. Syukurlah kami bisa melewati hari itu dengan selamat dan ceria.
Baru kali ini kami punya pengalaman menantang, di saat mini TA/planned shutdown eh platform lain bertubi juga ikutan bermasalah.
Setiap masalah membuat kita belajar banyak hal. Jangan jadikan masalah sebagai beban, namun jadikan ajang menambah pengetahuan.
No comments:
Post a Comment