Selama hampir lebih dari 2 minggu saya ikut "ngayah" di pura bersama para tetua, penglingsir, orang-orang tua, yang usianya jauh di atas saya, di atas 50, 60 tahun, di atas 70 tahun bahkan beberapa orang ada yg mengaku lebih dari 80 tahun namun masih kuat secara fisik dan mental.
Saya sering kagum dan salut buat para tetua ini karena mereka seperti punya tenaga ekstra melaksanakan ngayah ini. Saya justru sering malu karena sering merasa lebih cepat capek dibanding mereka. Mereka bekerja seperti tanpa rasa lelah, mereka bekerja dengan penuh cinta, bekerja dengan penuh rasa ikhlas, mempersembahkan semua hasil kepada Yang Maha Kuasa.
Mungkin ini yang disebut ultimate offering yakni persembahan tertinggi dalam kehidupan duniawi ini. Mereka bekerja tanpa terlalu banyak memberi komando, tidak pernah terlihat menggurui, mereka bekerja dengan memberi contoh, tauladan. Mereka bekerja dalam senyap namun tak runtuh semangat.
Semoga para tetua ini diberikan umur panjang dan kesehatan, begitu juga dengan kami-kami ini yg jauh masih lebih muda, semoga bisa mengikuti dan mewarisi warisan budaya ini sekaligus menjaga agar tradisi tetap lestari.
No comments:
Post a Comment