Tuesday, December 23, 2014

Attaka Turn Around 2014

Setelah hampir setahun mempersiapkan akhirnya event ini terlaksana juga di akhir November ini, tepatnya 23-27 November 2014. Meskipun saya pas off tapi masih terbawa hingga ke rumah. Syukurlah project ini terlaksana dengan aman dan lancar. Meskipun ada insiden kecil tapi yang terpenting adalah tidak ada korban jiwa. Kegiatan ini cukup menguras energi dan awal-awal off kadang aku mimpi seputar suasana kerja di Attaka. Kadang mimpi meeting, mimpi kerja di office dll.

Kegiatan ini terakhir dilakukan sekitar tahun 2007. TA adalah aktivitas mematikan plant dan mengerjakan job-job yang perlu shutdown. Kali ini kegiatan utama dibagi 2 yaitu penggantian valve dan penggantian pipa-pipa yg sudah corroded. Sekitar 150 valve ukuran 1.5"-18". Valve kecil size 1/2", 3/4", 1" sekitar 300-ea. 29 WO untuk pekerjaan pipe replacement. Sebanyak 338 manpower dikerahkan sebagian besar dari Bukaka, Construction, Maintenance, Operator, FIQA hingga Exterran. Akomodasi menggunakan 186 bed di LQ, 20 di MTR2 dan 12 di MSI8. Sisanya tidur di Santan. Pp menggunakan 3 boat.

Sempat terjadi insiden saat preparation. Sekitar 3 hari sebelum TA ada supervisor construction yg kakinya tertimpa oil switch. Dan kejadian flash fire hari terakhir TA. Syukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Sunday, November 30, 2014

Memaknai Kenaikan Harga BBM 2014

Mencoba memaknai kenaikan harga BBM dari sudut sebelah sini:
1. Mengurangi bepergian dgn kendaraan biar lebih hemat juga mengurangi polusi.
2. Memperbanyak jalan kaki biar lebih sehat.
3. Mencoba mencari tambahan penghasilan karena harga barang bakal naik. Kenaikan 30% bensin musti ditanggulangi dgn menaikkan 30% penghasilan. Caranya?
4. Mengurangi 30% jatah anak/istri -》ini kayaknya gak mungkin :) karena "jatah" kita mungkin akan berkurang 100% wkwkwk...
5. Setidaknya mengurangi 30% anak2 SD-SMP yg doyan seliweran di jalan2 pake motor yg belum lunas cicilan.
6. Mencari alternatif kendaraan tanpa bbm, misalnya mobil/motor listrik, sepeda, kuda, kerbau, sapi hingga gajah.
7. Mencari alternatif lain selain bbm, misalnya whatsapp, line atau kakaotalk #LOL

Saturday, November 22, 2014

Ke Balikpapan Naik Gelatik

On kali ini adalah persiapan terakhir TA. Off kali ini mustinya lewat Lok Tuan, Bontang, estimasi tiba di Balikpapan jam 15:00, mungkin lebih jika di jalanan terjadi kemacetan. Aku memutuskan ikut Gelatik, boat crew change Tirta Rajawali yang mau pindah dari FS ke Lima. Aku dapat informasi ini dari Erick Marine, ya sudah ikut saja berhubung esok Rabu 19 Nov aku harus menghadap bos, biasa acara akhir tahunan. Malam itu jam 22:30 bersama Nelson, aku dijemput Kepodang lalu diantarkan menuju Tirta Rajawali yang sedang towing di antara LQ dan Hotel. Kemudian kami check in di Radio Room Tirta. Menunggu kami habiskan di ruang TV menonton ILK sambil mengamati kelakuan pegawai-pegawai rig yang mungkin sudah tak pulang sebulan.

Jam 00:00 teng Gelatik datang dan kami para penumpang Balikpapan langsung turun setelah semua penumpang dari Balikpapan selesai unload. Aku menempati kursi di pojok kiri belakang. Tidur sedikit gelisah karena udara begitu dingin, padahal aku pakai jaket dengan kudung kepala. Jam 6 aku terbangun, namun aku tak tahu sudah sampai mana. Aku nyalakan GPS, dan aku tahu kami sudah tiba persis di samping bandara sepinggan. Jam 06:30 kami tiba di Pilot Jety Chevron Balikpapan. Lalu bersama Nelson, naik taxi menuju Pasir Ridge, Nelson pulang menuju Balikpapan Baru.

Sambil menunggu boss datang aku menunggu dan menghampiri beberapa boss, Pak Michael Wiranta yg sedang fotokopi, aku pecahkan pagi itu dengan berbincang soal fotografi dan beliau begitu antusias. Ketemu Renold, Mas Ari, Andora juga ketemu Pak BDIP yg pagi itu juga berkunjung ke Pak Henry di Pasir Ridge. Jam 08:00 Mas Ubay datang dan tak terasa mengobrol aneka macam problema North Offshore, jam 9:30 selesai dan setelah mengisi TRIMS 2015, aku ijin untuk ke Bandara karena aku belum dapat tiket yang pas.

Naik taxi yang disopiri Pak Amir, orang yang mengantar kami tadi pagi bersama Nelson ke Pasir Ridge. Aku tiba di Bandara dan langsung mencari tiket Citilink jam 11:50 plus Garuda jam 16:25 menuju Bali. Akhirnya aku berangkat ke Surabaya jam 12:00, sedikit delay. Pindah ke terminal 2 Juanda dengan  naik shuttle bus selama 20 menit. Setelah menunggu bosan di antara penumpang necis, kami akhirnya berangkat dan jam 18:30 tiba dengan selamat di Denpasar. Istriku menunggu dengan manis di parkir motor dan kami berlalu menuju Pandak Gede sambil berpelukan mesra. :)

Thursday, October 23, 2014

Membuat Passport

Pada tanggal 29 September saya berangkat menuju kantor imigrasi  Denpasar, sendiri dengan membawa formulir yang sudah diisi dan semua syarat-syarat yg diperlukan untuk membuat passport. Kali itu saya sengaja sendiri dengan rencana, hari berikutnya saya bawa anak-anak dan istri. Hari itu hari Senin dan petugas sedang upacara di halaman. Jam 8 kurang 10 saya tiba dan masuk ke ruang tunggu antrian. Namun aneh, petugas tak mengijinkan mengambil nomor antrian. Padahal sudah ada sekitar 8 orang disana. Menurut petugas, akan buka tepat pukul 8. Disiplin pikir saya. Kemudian saya siasati dengan duduk di kursi dekat mesin cetak karcis antrian berada.

Jam 8 tepat, orang-orang berkerumun mengambil antrian. Ternyata karcis diambilkan petugas satu persatu, aneh. Saya hanya mengambil 1 nomor antrian, dan dapat nomor antrian 16. Ini tidak menghargai kita yang datang pagi-pagi kesana. Ketika saya mendapat giliran ke loket pemeriksaan kelengkapan, saya dinyatakan harus mengambil 4 nomor antrian sekaligus dan salah satu syarat saya kurang lengkap yaitu fotokopi KTP harus dalam lembar A4. Saya mengambil nomor antrian ulang dan memfotokopi ulang. Saya mendapat antrian 45-48, aneh kan? Disuruh antre dari awal lagi.

Lalu ketika giliran saya mendapat lagi, setelah menunggu 1 jam, saya serahkan semua syarat dan semuanya komplit saya diberikan nomor antrian untuk foto dan wawancara. saya mendapat nomor A10. Lalu sekitar jam 9:30, saya masuk menuju ruang foto dan diwawancarai dan membayar senilai 355rb. Kemudian diberikan bukti bayar dan struk pengambilan, passport bisa diambil 3 hari ke depan.

Esok hari, saya kembali ke kantor imigrasi dengan anak dan istri. Jam 7.30 kami sudah disana. Setelah berdesakan mengambil nomor antrian, kami mendapat antrian ke 24, padahal kami hanya tinggal ke ruang foto aja untuk foto anak dan istri saya. Lalu antrian A15 untuk masuk ke ruang foto. Giliran Citta yang difoto, ia bertingkah, tidak mau difoto dan membuat kami dan petugas kewalahan. Setelah ditenangkan di luar, Citta akhirnya "jinak" dan jam 11:30 semuanya beres. Yang parah tagihan tidak bisa dibayarkan sekaligus, jadi harus membayar biaya transfer 3x10rb untuk masing-masing passport. 

Tiga hari kemudian, yaitu hari jumat kami mengambil passport kembali. Berharap semuanya beres hari itu tapi ternyata untuk mengambil passport anak, harus menyerahkan fotokopi passport orang tua, saat itu langsung difotokopi dan kami serahkan langsung. Namun konon petugasnya, si atasan sedang keluar makan siang. Padahal saat itu baru jam 11:30. Dan kami "dipaksa" menunggu jam 13:30 selesai instirahat siang. Kami pikir ini buang-buang waktu dan saya putuskan mengambil kembali di hari Senin.

Hari Senin pagi selepas mengantar Nana sekolah, aku mengambil ke kantor imigrasi sendiri. Lagi-lagi disuruh foto kopi passport anak untuk bisa mengambilnya. Kalo bisa dibuat gampang, kenapa harus dipersulit?

Berikut masukan-masukan:
1. Pengambilan nomor antrian tidak usah menunggu jam 8 tepat, ini untuk menghargai customer yang datang lebih awal kesana. Toh sudah ada petugas yang stand by dari jam 7:30
2. Petugas tidak usah saklek, disiplin boleh tapi bukan kaku.
3. Salah sedikit mengenai syarat-syarat harusnya tidak perlu mengantri dari awal lagi, ini menyita waktu.
4. Perlu menambah jumlah petugas, agar customer bisa dilayani lebih efektif. Pengantri juga efisien waktu, tidak wasting time.
5. Kamera disarankan pakai flash, agar hasil foto lebih cling dan tidak blur saat memfoto anak2 yg tidak bisa "diam".
6. Untuk pembayaran lebih dari 1 passport harusnya bisa menggesek kartu sekali saja, manfaatkan teknologi untuk kemudahan, bukan memperibet birokrasi.
7. Petugas harusnya menjelaskan dgn jelas, tidak perlu kucing2an dengan aturan/SOP, biar tidak ada urusan bolak-balik customer.
8. Waktu pelayanan passport agar bisa diperpendek, 1 jam jadi lah dan esok hari atau sore passport sudah jadi.
9. Harusnya parkir kendaraan tidak usah bayar, kantor pemerintah kok parkirnya bayar?

Wednesday, October 08, 2014

10 Fakta Commuter Balikpapan

1. Suka jalan sendiri ataupun rame2 di mall.
2. Kalaupun rame2 paling sama cowok juga.
3. Suka bawa tas ransel besar dan berat jln ke mall.
4. Di dalam tas ransel berisi alat2 lengkap mulai dr handuk, sabun, sikat gigi, odol, hingga alat "kecantikan" lainnya.
5. Tiap malem suka ngecek harga tiket pesawat buat pulang.
6. Suka "ngebajak" taxi dari tempat menginap ke bandara.
7. Suka ngumpul di lounge bandara sebelum boarding, cari makan gratis.
8. Suka nginep di suraton, pak bambang, pak broto, atau hidayah.
9. Punya group whatsapp yg adminnya udah resign.
10. Paling sering menggunakan layanan video call, video chat, skype atau face time.