Sore hari 18 Desember 2013 ketika itu aku membeli kue ke Kediri. Nana yg merengek membuat aku terpaksa menancap motor Japs-ku. Ketika berangkat hujan belum turun namun langit sudah mendung. Aku tiba di toko kue di depan Bank Mandiri Kediri dalam suasana gerimis. Disela gerimis aku lanjut pulang membawa kue ulang tahun. Karena tahu hujan, aku antisipasi dengan memasukkan HP ke kresek kue. Aman pikirku.
Setengah jalan, hujan makin deras, petir menyambar menggelegar bersahut-sahutan. Aku sempat berhenti di Pandak Bandung karena terlalu deras. Tapi kemudian aku lanjutkan menerobos sisa hujan yg tak jua mereda. Tiba di rumah basah kuyup tapi puas karena bisa beliin Nana Citta kue kesukaan mereka.
Ternyata air menembus kresek yg sudah diikat rapat sehingga membasahi sebagian permukaan hp Samsung Galaxy S2. HP masih nyala tapi tombol back-nya seperti short circuit. Malam itu aku bongkar dan dikeringkan dengan cara memanasi dengan lampu neon. Ketika coba kunyalakan, ada simbol tanda seru dan termometer di layar. Mbah google menyarankan bersihin port USB. Berhasil dan hp nyala. Tapi tidak membaca sim card. Setelah kubawa esok hari ke bengkel hp, harus dilakukan recovery IMEI karena hilang entah karena apa. Menurut bengkel butuh waktu seminggu dengan biaya maximal 300rb. Terpaksa kuinapkan dan kupakai kembali hp Nokia C6 djadoel bekas ibu sementara waktu.
Unlucky Day Serie 2
Tanggal 23 sehari menjelang aku berangkat ke Balikpapan, aku mengajak anak istri ke Galeria. Siang ketika mengambil uang di ATM Niaga, kartu ATM ketinggalan dan baru nyadar sore ketika mau pulang. Aku coba blockir ke 14041 tapi tak pernah diangkat. Aku coba menelfon Niaga di samping Galeria, aku disuruh ke cabang membawa buku tabungan untuk ganti kartu baru. Karena buku ada di rumah, aku sepakat ke Niaga Tabanan saja. Tapi macet bukan main, 2 jam baru tiba di Pandak dan Niaga sudah tutup. Esok harinya sebelum ke Bandara, aku kembali ke Niaga tapi ternyata kantor baru buka jam setengah 9. Pupus sudah mendapat kartu ATM baru hari itu. Dan pagi tadi mendung tebal menggelayut di langit selatan, aku sudah bersiap naik motor menuju Bandara diantar istri. Tapi Gek Muni tiba-tiba datang diantar Ajiknya ke Bandara. Jadilah aku nebeng ajik Gek Muni dengan lancar tanpa harus berbasah ria. Di sela unlucky pasti ada lucky. Yakinlah.
Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)
No comments:
Post a Comment