Wednesday, January 11, 2017

Antara Tahun Baru, AJB dan Keluarga Sakit

Off 29 Des 2016 - 11 Jan 2017

Off kali ini rencana menginap di Ubud atau di Kintamani. Karena berbagai sebab kami batalkan. Tanggal 30 Des mengantarkan deba imunisasi PCV ketiga di Kasih Ibu Denpasar. Malam tahun baru kami habiskan di rumah saja dengan manggang sate tuna ala kadarnya yg beli di peken pesiapan. Paginya kami ke pura Ciwa sembahyang tumpek wayang.

Pagi-pagi di tahun baru kami menuju ke Bali Zoo untuk memuaskan ranacitta naik kuda poni. Makan siang kami habiskan di bale udang Mang Engking Ubud. Suasana tepi sawah yg mempesona. Setiba di rumah ibu harus kondangan nikahan di dua tempat: anaknya Pak Lisa dan keluarga Mbah Warga yang menikah. Tanggal 2 Januari adalah duwasa nganten di Bali. Juga ada ngaben massal desa Pandak yang diikuti 20-an sawa.

Sempat ke Gale dan BW juga ke Bali Cenik untuk memuaskan selera shopping si ibu hehe. Di sela waktu aku sempatkan treadmill untuk mengetahui performa jantung dan astungkara aman dan sehat, aku mampir beli donat Lio yg sehari bisa habis 300 biji seharga 4500. Sempat pula beli trigger tambahan untuk foto2 dan mengaktifkan IG Daxina Photo Bali. Hingga hari ini sudah hampir 200 follower yg didapat. Lumayan. Melunasi tanah di Kukuh 690 (dp 210) dan tandatangan AJB (3 Januari 2017).

Ke jero menengok ninik dan wayah yang sakit gigi. Pada hari Kamis dan Jumat mengantarkan Nana Citta tukar kado sekolah. Sorenya mulai gowes lagi setelah lama mati suri dan mudah2an bisa seterusnya untuk jaga kesehatan.

Malam hari aku demam dan terpaksa minum sanmol. Esoknya Sabtu anter ibu ke dokter gigi di Kasih Ibu Tabanan sepulang dari ngayah di pura Ciwa. Nana kemudian demam sepulang dari kasih ibu dan pipi Citta bengkak karena sakit gigi. Gagal lagi rencana menginap. Hari Minggu pagi aku ngayah di pura puseh pandak dan siangnya kami ke Bajera untuk kondangan adik Rashita yang akan 3 bulanan hari Senin esoknya. Senin pagi ngayah di pura Ciwa dan sore hari akhirnya mengunjungi dokter Suwidja di klinik Wijaya Kusuma di belakang Hardys. Nana sempat demam hingga 40 C dan diberikan obat dari pantat. Citta diberikan obat anti bengkak. Selasa, sehari sblm berangkat ibu kembali ke dokter gigi untuk komplin atas tambalan yg lepas. Citta disarankan menyembuhkan bengkak dulu baru dirawat giginya. Off yang dipenuhi kunjungan ke dokter.

Untuk ketiga kalinya aku harus berangkat di ujung hari seharusnya aku melaksanakan sembahyang di rumah. Pertama: tahun kemaren aku berangkat ketika Galungan. Kedua: berangkat sehari sebelum Nyepi. Kali ini harus tetap berangkat padahal esok hari odalan di pura Ciwa Kebon. Ada mini TA dan aku tak enak ijin cuti. Memilukan. Ingin menangis tapi tak etis.

Kali ini aku diantar ibu sampai di Kerobokan. Gojek yg menjemputku tak percaya jika aku asli Bali. Kemudian ia menjudge aku "Kok halus, Balinya mana? Gianyar atau Klungkung biasanya halus-halus." Aku langsung mengelak "Saya dulu lama tinggal di Jogja." Obrolan pun lanjut seputar tujuan saya ke Balikpapan. Saya bilang ada kerjaan fotografi. Kepo.

Setiba di Bandara saya bayar dengan uang pas 30rb. Saya lebihkan hanya 1000 dari ongkos seharusnya. Lagi gak baik hati dan lagi irit. Saya melewati jalan panjang menuju pintu masuk keberangkatan domestik. Kulihat seorang anak ditemani kedua orang tuanya. Persis seperti aku belasan tahun lalu. Ketika berangkat selalu diantarkan bapak ibu, bahkan beberapa saudara juga turut. Ingin menangis dan begitu terharu. Aku berlalu dan langsung masuk pintu periksa sinar X. Ku intip ponsel ku. Ibu mengirimkan pesan jika ia sudah tiba di rumah dan anak2 sudah minum obat.

Waiting room JT746 Denpasar-Balikpapan via Ujungpandang.

No comments: