Wednesday, March 07, 2018

Odalan, Ultah dan Kolam Renang

Off 21 Feb-6 Mar 2018

"Kepintaran tidak selalu berujung pada kedamaian. Bahkan sering berujung pada kerumitan. Di titik inilah seseorang memerlukan kepolosan."

Rabu malam jam 20.00 kami mendarat mulus di Ngurah Rai Airport setelah melewati barisan awan hujan dosertai petir tipis menjelang landing. Pesawat mengalami keterlambatan hampir 2 jam namun kami hanya mendapat biskuat dan oreo remuk. Malam itu aku naik gojek yang disopiri orang timor. 

Keesokan pagi seperti biasa ternak teri dan ternak babi. Anter anak anter istri, anter anak bareng bini. Tiga hari di awal off badan kok pegel luar biasa. Akhirnya aku pijat di Canggu pada hari Jumat.

Sabtu adalah tumpek wayang. Kami nongkrong ke BW setelah sembahyang bersama di pura ciwa paginya. Anak-anak libur hari itu. Hari minggu ngayah mebersih di pura ciwa, siangnya kami sekeluarga ke jero mengunjungi wayah dan ninik. Wayah sudah tidak sakit lagi. Namun masih suka mengeluh dan galau dengan perut kembungnya. 

Senin ngayah di pura ciwa lagi. Kali ini masang wastra sekaligus masang wastra jumah bedauh. Hanya sedikit yang ngayah di pura berhubung ada 40 KK yang tak ke pura karena ada keluarga yang meninggal. Selasa kami di rumah saja. Rabu 28 Feb mebat di pura. Beli kolam renang untuk di rumah dan juga hari itu adalah hari terakhir bli Ines bekerja dengan Chevron. Ada beberapa wakil perusahaan yang berkunjung ke rumahnya. Sore hari ada metebasan dan lanjut ngunggahang di pura. Nana Citta dan Deba senang sekali berlarian di halaman pura bersama Dinda. Paktu dan mekluh juga hadir yang pulang kemaren sorenya. 

Kamis 1 Maret 2018 purnamaning sasih kesanga odalan di pura ciwa. Kami sembahyang bersama dan anak-anak hingga jam 8 malam saja. Aku lanjut hingga tengah malam. Jam 23.00 odalan sampun puput. 

Esoknya Jumat kami odalan di merajan rumah pusat. Semua keluarga besar berkumpul jadi satu. Malemnya lanjut ngerainin di sanggah bethara yang putus di pura ciwa. Di sela odalan, Sabtu 3 Maret 2018 adalah ultahku ke 38. Kami rayakan makan sore di warung makan Cantik di Munggu sepulang dari BW karena hari itu Candilicious buka dan aku beli sepatu Adidas baru hadiah ulang tahunku. Minggu 4 Maret lebar karya. Jam 9 pagi kami ke pura dan jam 11.30 sampun puput. Sorenya paktu dan paktut meluasang ke dasaran poleng di Kebon. Mepekeling atau komunikasi yang jadi momok. Ibu nelok bersama ibu-ibu PKK. Malemnya aku megebagan di rumah pak Dogler. Bapaknya yang manggu meninggal karena stroke. 

Esok Senin pagi aku mengikuti prosesi ngaben mulai dari metektekan di pagi hari hingga ngiringang ke setra. Sementara paktu dan paktut mepekeling di rumah dan pura. Siang kami nekat ke Denpasar, rumpies kitchen dan Gramedia. 

Lalu Selasa 6 Maret seperti biasa setelah anter anak2 ke sekolah, ibu mengantarkan aku ke Canggu lalu lanjut ke bandara naik gocar yang disopiri orang timor lagi. 

Off ini benar-benar sibuk. Aktivitas full odalan pura ciwa karena sudah 2x odalan aku tak hadir. Tak sempat mikirin diet, olahraga pun jadi mandeg dan latihan nyetir jadi putus. Ngurus IMB juga terlantar. Rencana melali ke Bajera dan Klungkung jadi kandas. Namun di sela istirahat di rumah aku masih sempat main2 rekaman gitar dan coba rekaman juru pencar versi blues. Aku coba cetak buku ranacitta di percetakan buku di Jogja. Kiriman paket belum datang.  

Anyway, ibu jadi berubah jauh lebih sabar menghadapi anak-anak. Efek baiknya Citta jadi good girl. Benar kata orang bijak. Ketika kita berubah, orang lain bahkan dunia pun berubah.


No comments: