Thursday, January 18, 2024

THT, Lunamoon, Keliling 1/2 Bali

Off 20 Des 2023 - 2 Jan 2024

Sedang suka dgn Bing AI Image Creator
Off ini bikin 3 lagu. Arransemen lagu Gus Klenenk Pantaiku yg Indah, Cover lagu Ogoh-ogoh dan bikinkan jingle Si Wong Mancing Gantino. Mencoba tempat baru di Kintamami, Lunamoon. Akhirnya bisa mengantar anak-anak periksa ke THT, dokter Dena di Kasih Ibu. Nana grade 1, Citta 2 dan Eba 3. Masih belum terlalu perlu operasi. Tapi jika makin besar, harus operasi. Dan akhirnya kami bisa menuntaskan perjalanan keliling 1/2 Bali dengan total 280 km dalam waktu total nyetir 10 jam perjalanan. Amazing trip. 

20 off via samarinda surabaya naik citilink dan lion with bos DEH, ary b, pakde yasin, eka, abdul santan, mereka jalan kaki aku ngojek
21 ke living world dan informa beli cermin bulet dan kotak, karpet, krombolani
22 kundangan ke adik gek mas di jero, rekam lagu pantai yang indah punya gus klenenk
23 anak2 ke THT kasih ibu, rekam ogoh2 cover
24 pagi ke setra bapak pak balipost ngaben, 
25 ke Lunamoon kintamani dan dermaga baru di bawah, beli batu pijakan di kapal. 
26 servis Rush 21000km, ke dokter daru, ketemu wayah di kasih ibu, pesen kursi rotan di munggu, beli krombologi di pererenan. Beli tanah subur, pot, bibit dan pupuk di setia tani. 
27 Desember purnama ke pura kebon, siang langsung cus perjalanan keliling 1/2 Bali menuju Candidasa Beach, ditempuh sekitar 2 jam lalu kami menginap di Ramayana Candi Dasa dengan memilih Family Room dengan 2 kamar connecting seharga 2,5 included sarapan. Sore keluar cari makan susah bgt tak satupun ada warung lalapan, akhirnya kami bungkus ACK untuk dimakan di kamar. Bahkan gojek terdekat berjarak 16 km dari hotel hehe... 
28 Desember Hari kedua perjalanan keliling 1/2 Bali lanjut jam 10.30 dari Hotel, niat awal adalah mampir Taman Ujung tapi tak jadi karena Nana mual dan muntah. Akhirnya langsung menuju meade mamak Wida di Karangasem. Dikasi makan Blayag semacam lontong sayur khas Karangasem. Jam 12.30 lanjutkan perjalanan menuju Lovina yang melewati Tirta Gangga dan Maha Gangga. Niat mampir Amed dan savana Tianyar diurungkan karena percuma Gunung Agung tertutup awan. Akhirnya cuman mampir Tulamben yang jaraknya sepelemparan batu dari jalan utama. Pantai dengan batu kerikil bulat besar-besar yg dipenuhi bule-bule yg sudah dan akan diving. Setelah melewati Les, Tejakula, Bondalem, Pacung, Kubutambahan. Akhirnya jam 4 sore kami tiba di The Lovina Bali Resort. Kami memilih kamar yg ada sofa bed dengan tambahan extra bed. Sore aku dan ibu keluar beli ayam lalapan dan martabak. Anak-anak makan dengan lahap, nasi yg ukurannya banyak ludes dilahapa bahkan Eba. Bahkan masih ditambah terang bulan. Ediaaan perjalanan 5 jam membuat nafsu makan meningkat. 
29 Hari ketiga perjalanan keliling 1/2 Bali. Niat mau nonton Dolphine Show kami urungkan karena belum siap. Akhirnya kami sarapan di tepi pantai sambil menikmati air laut hmyg surut, tapi pagi itu cerah banget. Eba juga tak mau berenang karena kolam renang warnanya biru tua, kurang estetik wkwk. 
Sekitar jam 10.30 laut baru pasang. Aku mencoba main kano sekitar 15 menit saja sebelum pulang. Laut dan langit biru begitu mempesona. Jam 11.30 kami check out dan memilih jalan lewat Gitgit. Hujan mengguyur deras tepat ketika tiba di Gitgit tapi kami terus melaju sambil sesekali merekam jalanan yg berkabut dan pandangan mata hanya 50 meter. 

Hampir jam 1 siang kami mampir di Hot Sugar di atas ketinggian sehingga view danau terlihat indah. Kami makan siang tidak lama, jam 2 siang kami lanjutkan perjalanan lagi dengan guyuran deras hujan dan mampir beli Pia Bintang Baturiti, hujan masih mengguyur deras. Sekitar 20 menit lepas dari Bedugul hujan reda dan cuaca hanya mendung. 

Jam setengah 4 sore kami tiba di Pandak dengan selamat dengan total 280 km perjalanan mulai dari Pandak, Candidasa, Karangasem, Tejakula, Lovina dan kembali ke Pandak. Selama 3 hari 2 malam. Perjalanan yg mengharukan dan seru. Sudah sekian belas tahum sebenarnya saya ingin menyusuri rute ini, terutama rute di sisi timur pulau Bali. Sejak kecil nenek sering menyebut desa Tejakula sambil meledek bapak saya. Penasaran seperti apa suasana dan kehidupan di desa sana. Terlebih lagi tetangga satu banjar ada yang dari Tejakula. Sering cerita jika ia jarang pulang karena jalan kesana terjal dan berliku. Ini membuat saya makin penasaran. Tentu saja impian selama belasan tahun baru bisa terlaksana sekarang. Kadang memang demikian. Saat kita punya mimpi dan belum bisa terlaksana, endapkan, susun rencana, jangan ubah mimpimu, tapi ubah strategimu untuk mendapatkan mimpimu. 

Ini adalah kali pertama kami (aku, istri dan anak-anak) menyusuri jalur timur pulau Bali dari Candidasa hingga Lovina. Meskipun agak kurang puas karena Taman Ujung, Amed dan Savana Tianyar belum tersinggahi, tapi rasanya sudah puas karena mampu menaklukkan sekian kilometer jalanan panjang berliku, mampu menghentikan ego, bersabar hingga tiba di tujuan. Astungkara, keliling setengah Bali berjarak 280 km terlewati dengan selamat tiba kembali di rumah. 
Ternyata aku masih kuat!!
............
30 tumpek landep, pagi cuci mobil 2 dan motor 2, bayu gede. mebanten motor jam 2 siang. Mobil bisa masuk keduanya di garasi timur. Kasi meadek 600. 
31 ke jero, ajak ninik wayah makan siang di CS bedha, beli kue paon geria dan kembang api, cukur di kediri. Malam main kembang api sama eba. 
1 di rumah aja, pak tameng cabut pohon jepun sanggah, meman melali ke rumah, kasi topi 2 biji utk Mekman. 
2 ke bandara dianter ibu ke Semer. 3x Gocar direject. Coba Gojek direject 2x, yg ketiga dapet tapi bikernya gak bawa helm, akhirnya aku pakai helm dia nggak. Ediann... ke balikpapan naik lion jam 14.30 extra flight JT3660. Nginep di esai with ary bhuana dan mbah ari abis cuti. Majestic journey. 

Semoga perjalanan di tahun yg baru ini mengantarkan kami kepada berkah yang lebih baik. Diberi kesehatan dan umur panjang, bahagia hingga kakek-nenek. Astungkara svaha...

No comments: