Monday, January 23, 2017

West Seno Trip 17

12-18 January 2017 Cuti

"If your dreams do not scare you, they are not big enough."

Berangkat di awal Januari sehabis liburan tahun baru yg tak kemana-mana. Seperti biasa menginap di Esai bersama Capt Joko, Yayan, Wawan dan bertemu Tri Handoyo disana. Bis bermuatan banyak personal yg berangkat untuk mini TA. Harusnya aku cuti karena Kamis 12 Januari purnama odalan di pura Ciwa Kebon. Apa boleh buat. Demi loyalitas pada perusahaan, kepentingan pribadi jadi nomor 13.

Ketika berangkat ke lokasi kami mendapat kabar bahwa Pak Pono, pipe fitter Bukaka, meninggal karena serangan jantung di Attaka. Standown dilakukan, ada 6 kejadian selama 2 hari berturut-turut.

TA dimulai hari Sabtu tanggal 14 Jan jam 02.00 subuh. Sumur Bangka dimatikan dengan perlahan dan compressor dimatikan satu persatu. 1410 mati jam 3. 1510 mati jam 4 dan 1610 mati jam 6. Jam 7 pagi semua team bersatu padu bekerja serempak dengan waktu yg sangat singkat hingga jam 12 saja. Perlu waktu 3 hari melakukan service compressor. 1410 start pada 15 Jan jam 21.00 sedangkan 1610 mulai online jam 02.00 subuh pada keesokan harinya 16 Jan 2017. Harusnya online jam 14.00 sore karena trim balance tidak jadi dilakukan. TMG sebanyak 13 orang kolaborasi dengan Field Maintenance. Bersyukur cuaca yg mendung membuat suasana kerja pun tak memanas. Syukuran TA dilakukan beberapa hari kemudian dengan menu spesial.

Beberapa hari kemudian bos TMG menawarkan sesuatu kepada saya. Saya mengiyakan saja. Berharap bisa belajar sesuatu yg baru. Tak sempat sport day karena kaki masih lelah melangkah sehabis TA yang hectic. Aktivitas hot tap masih berlanjut di hari berikutnya. Akhirnya aku memutuskan ambil cuti di minggu kedua. Anak2 pada sakit dan ibunya ikutan ngedrop.

Saat pulang pun tiba. Pagi itu hujan lebat mengguyur FPU. Kami turun di sisi kiri. Perjalanan ke arah Bontang pagi itu pun berguncang melawan gelombang. Aku tertidur lelap karena semalam aku habiskan sisa malam hingga jam 3 subuh. Perjalanan laut pagi itu sedikit tersendat karena ada kapal Pelni yg hendak berlabuh di Lhoktuan. Tapi syukur bis tiba di Balikpapan sore itu jam 16.00. Aku menuju ruang tunggu bersama Yanuar yg sore itu satu pesawat sama aku JT265 jam 16.40.

Waktu boarding tiba, flight kali ini sudah ada gejala kurang enak. Pesawat sudah mundur dan siap2 ke runway, tapi kembali lagi karena ada masalah teknis. Delay hampir 2 jam. Kemudian take off dgn lancar menuju Surabaya. Di sisa perjalanan sang Capten menginfokan jika cuaca buruk di atas Juanda Airport. 40 menit kami mutar2 di atas pulau Madura sambil menunggu cuaca membaik. Hujan dan petir bersahutan. Setelah mutar2 tak jelas, jam 8 malam pilot memutuskan divert penerbangan ke Bali. Thanks God landing safely jam 20.30 di Bali. Beruntung sekali pikir saya. Saya langsung lapor ke FA minta turun pesawat saja karena final destination saya adalah Bali. Perjalanan yg mendebarkan.

Aku ngeGojek ke Tabanan dengan driver gojek asli Jember yg dulu pernah antar saya. Konon dia mendapat bersih 200 hingga 250rb bersih setiap hari. 6 hingga 7.5jt per bulan katanya polos.

Wednesday, January 11, 2017

Cuci Mobil dan Tambahannya

Cuci mobil antrenya 1 jam. Proses nyuci 45 menit. Jadi ada jeda membosankan selama 1 jam 45 menit hanya utk nyuci mobil. Yg buru2 pasti tak sabar menunggu.
Berikut aktivitas yg bisa dijadikan tambahan agar si customer tdk bosan menunggu dan si pemilik car wash dapat penghasilan tambahan, hasil masukan dari kawan2 setelah saya update status di FB:
- pijat
- refleksi
- game stasion
- warung kopi dan mi goreng
- wifi
- angkringan
- barber shop
- salon
- jasa antar jemput
- fasilitas sembahyang
- sedikit tempat meceki juga ok

Donat Lio

Donat Lio bisa jual 300 donat per hari.
Harga 28rb/6 biji atau 4.600/biji.
Omset 4600 x 300 = 1.4jt/hari atau 42jt/bulan.
Anggap untungnya 50% aja gilaaaa kan

Antara Tahun Baru, AJB dan Keluarga Sakit

Off 29 Des 2016 - 11 Jan 2017

Off kali ini rencana menginap di Ubud atau di Kintamani. Karena berbagai sebab kami batalkan. Tanggal 30 Des mengantarkan deba imunisasi PCV ketiga di Kasih Ibu Denpasar. Malam tahun baru kami habiskan di rumah saja dengan manggang sate tuna ala kadarnya yg beli di peken pesiapan. Paginya kami ke pura Ciwa sembahyang tumpek wayang.

Pagi-pagi di tahun baru kami menuju ke Bali Zoo untuk memuaskan ranacitta naik kuda poni. Makan siang kami habiskan di bale udang Mang Engking Ubud. Suasana tepi sawah yg mempesona. Setiba di rumah ibu harus kondangan nikahan di dua tempat: anaknya Pak Lisa dan keluarga Mbah Warga yang menikah. Tanggal 2 Januari adalah duwasa nganten di Bali. Juga ada ngaben massal desa Pandak yang diikuti 20-an sawa.

Sempat ke Gale dan BW juga ke Bali Cenik untuk memuaskan selera shopping si ibu hehe. Di sela waktu aku sempatkan treadmill untuk mengetahui performa jantung dan astungkara aman dan sehat, aku mampir beli donat Lio yg sehari bisa habis 300 biji seharga 4500. Sempat pula beli trigger tambahan untuk foto2 dan mengaktifkan IG Daxina Photo Bali. Hingga hari ini sudah hampir 200 follower yg didapat. Lumayan. Melunasi tanah di Kukuh 690 (dp 210) dan tandatangan AJB (3 Januari 2017).

Ke jero menengok ninik dan wayah yang sakit gigi. Pada hari Kamis dan Jumat mengantarkan Nana Citta tukar kado sekolah. Sorenya mulai gowes lagi setelah lama mati suri dan mudah2an bisa seterusnya untuk jaga kesehatan.

Malam hari aku demam dan terpaksa minum sanmol. Esoknya Sabtu anter ibu ke dokter gigi di Kasih Ibu Tabanan sepulang dari ngayah di pura Ciwa. Nana kemudian demam sepulang dari kasih ibu dan pipi Citta bengkak karena sakit gigi. Gagal lagi rencana menginap. Hari Minggu pagi aku ngayah di pura puseh pandak dan siangnya kami ke Bajera untuk kondangan adik Rashita yang akan 3 bulanan hari Senin esoknya. Senin pagi ngayah di pura Ciwa dan sore hari akhirnya mengunjungi dokter Suwidja di klinik Wijaya Kusuma di belakang Hardys. Nana sempat demam hingga 40 C dan diberikan obat dari pantat. Citta diberikan obat anti bengkak. Selasa, sehari sblm berangkat ibu kembali ke dokter gigi untuk komplin atas tambalan yg lepas. Citta disarankan menyembuhkan bengkak dulu baru dirawat giginya. Off yang dipenuhi kunjungan ke dokter.

Untuk ketiga kalinya aku harus berangkat di ujung hari seharusnya aku melaksanakan sembahyang di rumah. Pertama: tahun kemaren aku berangkat ketika Galungan. Kedua: berangkat sehari sebelum Nyepi. Kali ini harus tetap berangkat padahal esok hari odalan di pura Ciwa Kebon. Ada mini TA dan aku tak enak ijin cuti. Memilukan. Ingin menangis tapi tak etis.

Kali ini aku diantar ibu sampai di Kerobokan. Gojek yg menjemputku tak percaya jika aku asli Bali. Kemudian ia menjudge aku "Kok halus, Balinya mana? Gianyar atau Klungkung biasanya halus-halus." Aku langsung mengelak "Saya dulu lama tinggal di Jogja." Obrolan pun lanjut seputar tujuan saya ke Balikpapan. Saya bilang ada kerjaan fotografi. Kepo.

Setiba di Bandara saya bayar dengan uang pas 30rb. Saya lebihkan hanya 1000 dari ongkos seharusnya. Lagi gak baik hati dan lagi irit. Saya melewati jalan panjang menuju pintu masuk keberangkatan domestik. Kulihat seorang anak ditemani kedua orang tuanya. Persis seperti aku belasan tahun lalu. Ketika berangkat selalu diantarkan bapak ibu, bahkan beberapa saudara juga turut. Ingin menangis dan begitu terharu. Aku berlalu dan langsung masuk pintu periksa sinar X. Ku intip ponsel ku. Ibu mengirimkan pesan jika ia sudah tiba di rumah dan anak2 sudah minum obat.

Waiting room JT746 Denpasar-Balikpapan via Ujungpandang.

West Seno Trip 16

15-28 December 2016

"Difficult roads often lead to beautiful destinations."

On kali ini disibukkan oleh kegiatan persiapan mini TA yg akan dilakukan awal Januari 2017. Olahraga hanya sempat beberapa kali. Aku kembali melakukan diet karbo dan dalam waktu 2 minggu ini turun 1.5kg. Meskipun sedikit paling tidak ada usaha dan ada hasil. On kali ini kembali galau, entah kenapa. Dihibur oleh nonton bareng final piala AFF antara Indonesia dan Thailand dan Indonesia harus gigit jari. MEG ada 3x transfer. Methanol juga datang beberapa tangki.

Pulang naik bus normal tanpa naik taxi karena kawanku Dhana cuti. Malam itu langsung pulang ke Bali dengan sambung Lion jam 19.45 namun ternyata ada extra flight ke Bali dan maju 1 jam. Lumayan. Malam itu aku iseng kontak ex sopir mobil taxi Bali dulu dan ternyata aktif. Lumayan jauh lebih murah daripada taxi bandara. Astungkara diberikan kelancaran perjalanan yg melelahkan ini untuk menikmati pergantian tahun di rumah.