Ketika off tanggal 11 April sebelum nyampe rumah aku mendapat kabar jika bapaknya De Suta meninggal dunia. Rencana akan diaben tanggal 17 April. Esok harinya aku bersama Indah melayat kesana dengan tambahan Aqua beberapa dus. Pada kesempatan lain, Nana akhirnya sering diajak kesana. Dia malah jadi pusat perhatian karena banyak omong, bawel. Ia juga main lari-lari di bale banjar.
Ngeringkes dilakukan tepat 3 hari setelah meninggal atau 3 hari sebelum diaben. Saat ngaben, aku ajak Nana ke setra dengan jalan kaki sambil gendong Nana, sambil motret. Pinggang pegel setengah mati. Di sela-sela persiapan ngaben, aku sempatkan memperpanjang SIM A dan C di Tabanan. Juga sehari sebelum ngaben aku motret nikahan di Kerambitan.
Akhirnya keputusan diambil, rumah di Denpasar akan kami kontrakkan. Jadinya pelan-pelan kami akan angkut barang-barang ke rumah Pandak. Rencananya juga di Pandak akan kami bikin WC di lantai 2, dengan pertimbangan kesehatan.
Aku juga sempat gowes 2x setelah lebih dari 5 bulan tidak melakukan aktivitas sport ini. Track pertama ke Kediri dan kedua ke Pangkung Tibah dengan jarak masing-masing 13 dan 14 km.
Dua kali Rana Citta diajak ke jero. Nana happy sekali main-main layangan sama Dek Yung dan Wah Andi. Citta kebangun trus bobo siangnya gara-gara ayam jago yg slalu kukuruyuk dekat rumah Aji Weda.
Akhirnya kesampaian juga survey Star Kids di Pesiapan. Nana senang bukan kepalang main di ayunan, perosotan dll. Total biaya per tahun hampir 3 juta saja dengan SPP bulanan 115 ribu.
Tika dan Mamanya kami antarkan ke Erlangga buat beli oleh-oleh. Tika juga kami antar ke Tanah Lot buat sekedar lihat-lihat dan beli tambahan souvenir.
Nana makin bawel, kosa katanya makin banyak. Pertanyaannya makin berkembang dan keinginannya makin keras terhadap sesuatu, maemnya juga tambah banyak. Ia makin jago main puzzle baik puzzle nyata maupun puzzle di tab. Tak diduga, sekali diajarin Nana langsung bisa main memory game di tab. Mudah-mudahan ini pertanda Nana adalah anak yg pinter. Adiknya juga makin lucu. Ia udah fasih tengkurap sendiri, lalu mendongak-dongakkan kepalanya ke atas. Citta juga sedang belajar duduk walopun masih sering jatuh, yg membuat Nana tertawa terbahak-bahak.
Foto sesion Rana Citta dilakukan 2 kali. Pertama dengan wardrobe batik yg baru dibeli di Erlangga. Kedua dengan tema Denims plus pake car seat. Rana makin sulit dikendalikan. Sekarang bukan difoto lagi tapi ia sudah mulai doyan motret pake HP, BB dan Tab. Ia bisa nyari menu motret sendiri di Tab.
Kini aku ke Balikpapan seperti biasa lewat Makazzar yg transit 4 jam. Terdampar di Surattown yg tarifnya naik menjadi 60 ribu dan petugas baru bernama Agus.
Tuesday, April 24, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment