Off di awal Agustus dimulai dgn training Catalytic Converter di Santan di hari Selasa 31 July. Sore itu juga aku menuju Balikpapan bersama mas Tono dan Joko diantar orang Bukaka. Jam 10an aku tiba di Surattown. Rencana mau reschedule tiket diurungkan karena jadi mahal. Akhirnya tetap berangkat Rabu sore naik Lion connecting via Makassar.
Esoknya Kamis adalah purnamaning dan aku bersama Nana ke Pura Ciwa. Juga ada mlaspas piyasan 2 Agustus 2012 itu. Nana main-main bersama kakak Ade berlarian di jaba pura.
Kemudian pada hari Jumat-nya aku dan ibu anter Nana ke sekolah pertama kali. Nana agak rewel karena guru yg masuk cuma 1. Hari itu juga jam 12 kami melakukan upacara Ngingsirang Sanggah jumah bedangin untuk dilakukan renovasi besar-besaran. Sore hari kami menyempatkan diri kondangan ke Jero dalam rangka 3 bulanan anak Gek Nita dan Ajik Purwa. Sepulang dari jero aku survey kecil-kecilan ke Kedungu untuk prewed Enik esok hari.
Sabtu pagi-pagi jam 5.30 aku jalan pagi bolak-balik rumah selama setengah jam saja. Sejauh 3 km dan lumayan membuat badan segar. Sorenya, aku ditemani Wanda motret Enik dan Komang di Batungaus.
Esok Minggunya lanjut motret prewed adat Bali di sawah Kebilbil dan Toko Nyoman. Ibu, Nana, Citta dan Budek ikut meramaikan pagi itu. Ada 2 pasang prewed sudah difoto disana. Ketika pulang jam 12 kami menemukan 1 pasang prewed lagi datang. Sorenya aku bersama Nana dan Kakak Dede beli maem ayam lalapan di pengkolan naik motor.
Pada hari Senin aku anter Nana sekolah lagi. Siang sepulang sekolah kami menuju Jero untuk sekedar jalan. Pulang dari Jero kami menuju pasar Pesiapan Tabanan beli ikan buat Citta.
Selasa kami menyempatkan diri melanjutkan membersihkan rumah di Denpasar. Sekalian juga memperbaiki kloset dan lampu belakang yg tidak nyala. Nana dan Citta bobo siang di Angga Buana. Siang itu pula datang Mas Denny yg minta tanda tangan pengurusan IMB. Darinya pula aku tahu harga kontrakan di belakang rumah 16,5 juta/tahun. Sore sebelum pulang kami menuju McD menukarkan kupon. Nana senang main-main di playground.
Hari Rabu kembali anter Nana sekolah. Sambil menunggu selesai aku memotret makro-makroan depan sekolah pake HP.
Hari Kamis aku ketemu suaminya Dek Ana, Bli Wayan, untuk survey tanah di belakang Toko Sepakat bypass. Total 3 are 175jt/are. Sayang posisi tanah agak miring dgn ukuran 9x33 meter memanjang ke belakang. Selepas survey tanah itu aku lanjut survey seputar by pass lagi dan ketemu beberapa tanah juga ketemu kos-kosan Pak Tut Pica dari Pandak. Aku juga sempat survey tanah di depan SPBU bypass dan belakang Hardys. Sayang harga per are-nya sudah mahal 250juta. Di belakang Hardys juga aku baru tahu kalau ada perumahan mewah lantai 2 yg dibangun sebanyak 15-an kapling. Hebat.
Jumat anter Nana sekolah lagi. Sorenya ketika Aji dan Biyang ke rumah aku terpaksa keluar rumah lagi karena dapat info tanah dari Yuda. Akhirnya dapat 2 lokasi strategis di belakang Vista dan di belakang Star Kids bypass. Salut sama Ajik Dewa developer yg dalam setahun ini sudah membangun 150-an rumah. Aku ditunjukkin beberapa rumah proyeknya di seputar Pesiapan dan belakang Vista. Semua pintunya pintu gebyog jati ukir Bali. Yuda juga mengantarkan survey beberapa tanah termasuk tanah di dekat Kasta Gumani senilai 275jt/are namun sudah laku sebanyak 8 are.
Pada hari Sabtu kami berempat menuju Bali Mal Galeria untuk refreshing. Aku beli 2 rak buku lagi untuk di kamar strika. Saat pulang Nana dan Citta tidur pulas di mobil. Sebelum pulang Pandak kami keliling juga nunjukkin tanah hasil survey kemaren kepada Ibu, sekalian memperpanjang masa tidur Nana dan Citta.
Akhirnya setelah berfikir singkat, dengan dukungan istri tercinta, aku memutuskan mengambil tanah di belakang Vista 2,25 are dengan 200jt/are. Uang tabungan kurang dan terpaksa mengambil saving plan-ku atau Manulife-ku. Hari Minggu 12 Agustus kami menuju rumah Jik Dewa di belakang Clandys membayar tanda jadi 5 juta. Sebenarnya Kadek juga tertarik tanah di belakang Star Kids namun kapling belum diukur. Sebelum bayar kami belanja dan main di Clandys. Komplit sudah, tinggal menunggu tanggal pelunasan sekitar 29 September. Semoga impian kami punya kos-kosan terkabulkan dan mendapat jalan yg lancar. Astungkara.
Pada hari Senin sebelum berangkat aku sempatkan antar Nana sekolah. Setengah jam sebelum waktu pulang aku ajak Nana permisi dan berlalu naik motor ke Kasih Ibu. Gede ojek sudah menunggu dan lagi-lagi proses check in memakan waktu yg lama. Payah.
On time kami terbang ke Surabaya dan lanjut ke Balikpapan 2,5 jam kemudian. Satu hal yg bikin kecewa. Ketika check in di Denpasar aku lupa jika sudah beli seat 17F namun sudah diisi. Aku dikasi 4A. Payah. Harusnya aku bisa komplin, bisa refund. Flight ke Balikpapan sore itu terisi hanya 40 penumpang dari total kapasitas Airbus A320 seharusnya 180. Astungkara kami tiba dengan selamat.
Pagi ini aku kembali terdampar di sudut 208 Surattown yang absurd. Pagi ini aku naik sehari lebih awal untuk membackup teman lain yg pada cuti. Semoga nanti bisa pulang lebih awal menyambut Galungan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment