Sejak aku kecil, SD, aku sudah diajari memecah pagi, membuka toko jam 5 subuh, lalu ikut melayani orang belanja dan setelah itu pulang, mandi lalu berangkat sekolah. Hari minggu pun demikian, aku tak pernah, atau jarang sekali menikmati suasana pagi di tempat selain pasar. Pantas saja aku jadi sangat menghargai pagi, tak kan kulewatkan indahnya suasana pagi akibat terlambat bangun. Tak kan kubiarkan mentari bangun lebih dulu dari aku.
Training kali ini hanya training in house sehari karena ada 1 alat yg baru dipasang di sistem generator. Emisi gas buangan harus terukur sesuai regulasi pemerintah melalui KLH. Aku bersama Pak Prayitno, Pak Haji Agus dan Cholid "diutus" menyelesaikan session sehari sebelum off ini.
Training diadakan di Semangko Room. Sekitar jam 10 pagi kami sudah menyelesaikan teori dan lanjut istirahat ke kamar Edelweiss no 10. Untuk membunuh bosan, aku dan Pak Prayit hunting iseng di seputar mess hall, housing, kolam renang, klinik, parkir samping futsal hingga ke kebun kelapa arah lex plant. Siang itu begitu tenang menikmati view menawan.
Siangnya kami menuju generator room di Process Plant. Pak Widagdo menunjukkan cara meng-connect laptop ke Miratech Control System via RS232. Akhirnya sekitar jam 15.30 kami menyelesaikan training. 2 hal yg bisa ditiru dari Santan Process adalah adanya admin perempuan (cantik) dan coffee maker yg menyediakan kopi sepanjang hari. Tak ada yg bisa mengubah hidup kita kecuali kita yg mengubah sendiri. Mungkin itu quote of the day.
Tanpa direncanakan aku ikut pulang naik mobil Bukaka ke Balikpapan bersama Joko dan Mas Tono. Hendak hati memajukan skedul flight tapi karena harus nambah sekitar 900 ribu, niat itu diurungkan saja. Berangkat jam 16.30 dari Santan dan istirahat selama 40 menit di Samarinda, aku tiba di Surattown jam 20.30. Dan pagi ini aku menikmati kamar VIP Surattown menunggu flight ke Denpasar nanti sore. Astungkara.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment