Ini cerita dari sopir taxi bandara yg baru saya kenal kemaren. Mobilnya bukan mobil taxi sedan tapi mobil pribadi Kijang Innova. Ia biasa mangkal di dalam bandara dgn seragam baju biru muda khas sopir taxi. Ia mengaku armadanya sebagai taxi lapis ke 4 setelah taxi-taxi bandara resmi lainnya. Sehari ia rata-rata menghasilkan minimal 500rb rupiah dan ia juga melayani mengantar wisatawan keliling Bali dgn tarif 500rb per 10 jam. Konon ia pernah mengantar berbagai level masyarakat, mulai menteri pariwisata hingga wisatawan mancanegara. Ia juga tahu betul cerita di balik mengapa orang Bali menolak reklamasi. Ia juga paham mengapa supermarket oleh2 Krisna bisa membesar begitu pesatnya di Bali. Mobilnya pernah disewa untuk mengantarkan 6 orang yg memasang 1500 spanduk menolak munas sebuah partai besar yg diselenggarakan waktu itu di Bali.
Ada satu cerita menarik di balik bisnis taxi ini yakni sebuah mobil harus menyetor 75jt rupiah ke pihak bandara agar taxinya bisa mangkal di area bandara (iuran seumur hidup). Belum lagi si sopir harus bayar iuran koperasi sebanyak 30rb rupiah dan 15rb untuk iuran ijin per bulan. Ada yg minat bisnis taxi bandara?
No comments:
Post a Comment