Masih cerita seputar sopir taxi.
Beberapa bulan lalu saya naik taxi di Balikpapan dan sang sopir curhat dgn semangat. Ia mengaku perokok berat yg sudah merokok dari jaman SMA. Kini usianya sekitar 40an. Ia cerita kalau sebenarnya pengen berhenti merokok namun selalu tidak berhasil. Entah kenapa kok dia minta saran saya buat berhenti merokok. Dengan sekuat tenaga saya coba memberinya tips. Dgn antusias ia mendengarkan padahal saya cuman ngarang2 aja dan di akhir perjalanan ketika saya membayar ongkos taxi, ia meminta no hp saya.
Berikut jurus sakti yg saya kasi ke si sopir:
- pilih hari baik, misalnya mulai berhenti merokok di tahun baru, bulan puasa atau hari ulang tahun.
- buat komitmen dlm hati, lebih bagus kalau menceritakan ke sahabat, pasangan atau bahkan atasan "saya akan berhenti merokok mulai 1 januari 2015, tolong ingatkan saya ya", misalnya
- bisa juga tulis komitmen di dinding kamar, di wallpaper HP atau komputer, atau dijadikan PP bbm atau whatsapp.
- kurangi merokok secara bertahap. Jika biasanya 2 bungkus per hari, buat target mulai minggu depan hanya 1 bungkus per hari, bulan depan hanya 1 batang per hari, dst.
- merokok adalah pola atau sudah berpola dlm otak. Misalnya seseorang biasanya merokok pada jam2 yg sama setiap hari misalnya sehabis makan, bangun tidur sambil ngopi atau ketika coffee time. Rusaklah pola yg ada. Caranya jangan merokok pada jam2 kebiasaan anda merokok. Lakukan hal2 lain dulu. Tapi jgn sampai terbentuk pola baru.
- yg paling ekstrim dan maaf kalo agak jorok adalah merokoklah sambil BAB. Kemudian colek kotoran kamu dgn rokok di bagian filternya. Lalu resapi dlm hati betapa joroknya rokok yg saya hisap. Resapi terus hingga nempel di bawah sadar. (tips pak Tung Desem)
Tak disangka beberapa hari lalu si sopir taxi tlp kalo kini ia sudah bisa merokok 1 batang per hari dari sebelumnya 2 bungkus perhari...
No comments:
Post a Comment