Akhir-akhir ini banyak kulihat orang-orang menunduk. Bukan karena malu atau sedih tapi mereka hanya menunduk. Kadang mereka menunduk sambil tertawa, bahkan menunduk terbahak-bahak. Kadang menunduk-nunduk sambil senyum-senyum sendiri. Ketika kerja mereka selalu menunduk. Ketika makan mereka pun menunduk. Ketika berbicara dengan temannya mereka menunduk. Bahkan ketika di tempat tidur mereka menunduk. Ketika berkendara motor mereka menunduk, kadang hampir menabrak nenek2 yg menyeberang jalan. Ketika nyetir mobil mereka selalu menunduk, bahkan anjing lewat jadi tak terlihat. Ketika mereka berkumpul bersama keluarga, mereka secara otomatis menunduk bukan karena malu ataupun sedih. Kadang kata yg keluar dari mulut lebih sedikit daripada kata2 yg mereka kirim melalui pesan2 yg mereka ketik sambil menunduk. Kadang mereka hanya menunduk sambil memainkan jempol dan telunjuk. Jari tengah, jari manis dan kelingking hanya sebagai penopang. Mereka menunduk bukan karena menggosok batu akik. Tapi mereka menunduk begitu saja sambil menggerak-gerakkan telunjuk mereka. Mereka menunduk bukan karena malu ataupun sedih. Mereka menunduk karena gila. Gila akibat terlalu lama menunduk.
Suatu hari mereka pergi ke dokter. Mengeluh jika leher dan punggung bagian atas kaku. Sang dokter yg ditanya pun menunduk. Bukan karena menulis resep ataupun meremehkan pasiennya. Namun sang dokter menunduk saja. Tangan kirinya sibuk mengetik kata. Tangan kanan sibuk memencet tombol send. Ketika ke apotik mengambil resep obat. Apoteker menunduk begitu juga. Sama seperti ia menunduk ketika menyerahkan resep obat. Lalu ia pulang kembali ke rumah. Sebelum ia memejamkan mata, di atas tempat tidur ia menunduk begitu juga.
Aku pun ikut2an demikian. Ikutan menunduk seperti orang2 yg selalu menunduk. Menunduk ketika makan. Menunduk ketika buang air besar. Menunduk ketika menonton tv. Menunduk bukan karena malu ataupun sedih. Menunduk karena jempol sibuk mengetik kata. Telunjuk mencolek halaman demi halaman. Sementara jari tengah, jari manis dan kelingking hanya difungsikan sebagai penopang.
No comments:
Post a Comment