Saturday, July 18, 2015

Empat Malam di Singapore

Berikut sedikit catatan perjalanan kami selama 5 hari 4 malam di Singapore (6-10 Juli 2015).

Day #1; 6 July 2015 (berangkat)
Kami seharusnya memasuki pesawat Garuda GA842 melalui Gate 3 namun beberapa menit sebelum boarding call kami diminta pindah ke Gate 11 yg letaknya cukup jauh diujung sana. Dan kami ke pesawat naik bus. Pesawat Boeing 737-800 Jet keluaran terbaru dgn corak berwarna merah ini mengantarkan kami selama 2.5 jam menuju Singapore. Sekitar jam 17.30 kami landing dan langit masih terang. Kami berpelukan senang tatkala kami menginjakkan kaki pertama kali di negara yg konon dgn biaya hidup paling mahal di dunia ini. Nana Citta yg selama penerbangan tidak tidur, senang bukan kepalang ketika kami ajak ke playground yg terletak di pintu kedatangan. Istriku mengisi botol aqua kosong dgn tap water yg berada di sekitar toilet bandara. Setelah melapor ke bagian imigrasi, mengambil bagasi di belt 44 dan membeli 3 lembar kartu MRT kami menuju hotel dgn naik taxi warna biru. Perjalanan senja itu sekitar 1/2 jam dgn biaya taxi $21.8. Uncle sopir taxi yg berusia sekitar 55 tahun bercerita banyak tentang Singapore terutama harga dan asuransi mobil juga denda yg tinggi jika taxi menaikkan/menurunkan penumpang sembarangan. Setelah melalui proses check in yg cepat, kami langsung menuju kamar 548. Lobby hotel V Lavender malam itu cukup ramai dan akan selalu begitu selama 4 hari ke depan.

Setelah sejenak melepas penat kami berempat membeli simcard HP di 7 eleven dan membeli makan malam nasi lemak seharga $2.2 di warung kecil yg terletak di bagian bawah hotel. Malam itu kami tidur nyenyak sekali agar bisa menikmati perjalanan esok.

Day #2; 7 Juli 2015
Petualangan dimulai. Jam 7 kami sarapan dgn membeli nasi lemak dan beberapa snack di bawah hotel. Jam 8 kami menuju stasiun MRT Lavender dan bermaksud menuju Garden by the Bay melalui stasiun MRT Bayfront. Namun MRT menuju kesana selalu penuh. Kami yg membawa stroller doble jadi berubah pikiran dan kembali ke hotel menyewa taxi menuju Garden Bay. Hanya dgn $11 kami tiba di taman dgn pohon buatan raksasa ini. Kami menyusuri taman dgn background hotel Marina Bay Sand di sisi barat. Setelah itu kami antar anak-anak ke playground dan aku memotret singapore flyer dgn foreground 2 pohon kelapa kembar di belakang playground.

Setelah puas kami berjalan mengitari flower dome berharap bisa menyebrang ke MBS disiang yg panas itu. Keringat bercucuran ketika kami bergantian mendorong stroller menyusuri tepi sungai yg memisahkan Garden Bay dan MBS. Akhirnya kami tiba di jembatan dan menyebrang ke MBS yg megah. View ke arah utara dgn background singapore flyer dihiasi jalanan yg padat oleh kendaraan. Sisi selatan dgn pemandangan gedung pencakar langit dan crane2 pelabuhan yg samar2 terlihat di kejauhan. Memasuki tower kami bisa melihat aktivitas di dlm gedung MBS dari ketinggian.
Siang yg gerah itu menguras cairan dlm tubuh dan membuat betis pegal bukan kepalang. Ketika pipis berwarna kuning pekat, dehidrasi.
Kami lalu menuruni lift dan menyetop taxi di depan tower 1 MBS dan langsung menuju Orchard. Sepertinya kami salah jalan dan setelah tanya sana sini kami menemukan Lucky Plaza dan membelikan anak-anak makanan di McD.

Sore hari kami naik MRT menuju Raffles lalu menyusuri gedung2 pencakar langit dan menyeberang jalan menuju Merlion Park. Kemudian menyusuri jembatan esplanade menuju sisi utara bay. Pemandangan yg sering terlihat di TV atau iklan tentang singapore kami saksikan langsung sore itu. Dimulai dari sisi timur laut ada singapore flyer, helix bridge, art n science museum, MBS, deretan gedung pencakar langit dan nyempil patung singa di ujung barat. Pemandangan itu berderet dan sangat elok jika diabadikan kamera dgn fasilitas penorama. Setelah puas foto2 dan selfie dgn background gedung dan MBS kami menuju ke timur menuju helix bridge. Makan malam itu di Marina Satai by the bay di sisi utara bay. Sebelum pulang aku sempatkan motret slow speed dgn view gedung dan MBS. Pulang ke hotel naik taxi.

Day #3; 8 Juli 2015
Setelah stroller kami masukkan ke bagasi taxi kami meluncur menuju vivo city lantai 3. Membeli tiket seharga $4/orang kami naik monorail menuju pulau Sentosa. Foto2 di globe depan Universal Studio dan beli coklat di Candylicious sebelum kami masuk SEA Aquarium. Tiket yg cukup mahal sudah kami beli via mbak Darling dan kami tinggal masuk aja aquarium air laut raksasa. Berkeliling di dalam selama kurang lebih 1 jam dgn udara yg cukup dingin. Hari sudah siang rencana kami sebenarnya menuju Imbiah, patung singa yg lebih besar dari Merlion Park di Sentosa Island ini kami batalkan karena Nana Citta kelihatan sudah lelah. Kami lalu balik ke Vivo City dan makan siang serta beli baju disana. Setelah melalui antrean taxi yg panjang kami cabut dan balik ke hotel.

Sore hari kami menuju Bugis dgn naik 1 stasiun MRT saja. Disana kami membeli oleh-oleh tambahan. Suasana bugis shopping center ini mirip pasar Sukawati di Bali atau pasar baru di Bandung dgn harga miring untuk kelas SG. Nana Citta akhirnya dibelikan anna elsa agar mereka "jinak". Kemudian kami pindah ke Bugis Junction dan mencoba memasuki beberapa toko merk-merk terkenal. Ternyata di luar sana mendung dan hujan cukup deras sore itu. Sore-sore kami balik hotel dgn naik MRT dari stasiun Bugis ke Lavender.

Day #4; 9 Juli 2015
Ini adalah hari terakhir kami sebelum esok balik ke Bali. Kami berusaha memanfaatkan sebaik mungkin moment ini. Pagi hari kami pergi ke Orchard Road dgn naik MRT. Akhirnya kami menemukan patung-patung modis warna-warni di depan kompleks Orchard dan foto-foto disana. Menyeberang ke Lucky Plaza untuk beli oleh-oleh tambahan. Siang kami balik hotel lagi untuk istirahat. Yg unik adalah antar mall di seberang jalan dihubungkan dgn terowongan bawah tanah yg lapang dan mewah. Tidak boleh menyeberang sembarangan di atas jalan raya.

Setelah cukup istirahat, sorenya kami memutuskan menuju Garden Bay dgn naik MRT menuju bayfront. Setelah puas foto-foto di dermaga belakang MBS dgn lantai kayu ulinnya, kami menuju Garden Bay menyusuri kolam dalam MBS, kemudian menaiki eskalator paling tinggi yg pernah saya temui, lalu naik ke tower MBS dan menyeberang melalui jembatan yg kemaren kami lalui. Akhirnya bisa foto-foto dgn latar belakang flyer dan super tree. Lalu kami duduk-duduk santai di atas taman rumput dan foto dgn latar belakang MBS yg kelihatan setengah atasnya saja. Ketika sudah sunset kami balik ke hotel via stasiun bayfront lagi. Malam itu kami tutup dgn makan malam yg agak besar demi memuaskan malam terakhir di SG.

Day #5; 10 Juli 2015
Jam 7 kami sudah sarapan kemudian saya ke stasiun MRT untuk refund tiket yg masih ada sisa senilai 16$, lumayan. Jam 8 lewat kami menuju Changi dgn taxi warna biru dan membayar 15$. Kami langsung check in dan foto-foto. Nana citta diajak ke playground dan kami menuju ruang tunggu 17 yg terletak paling ujung, jaraknya juaaauuuhhh banget mungkin ada 1.5 km. Kami melewati 4 atau 5 travelator. Beberapa menit sebelum boarding ada panggilan jika penerbangan GA843 tujuan Denpasar yg seharusnya jam 11.45 batal, kami diminta ke transit A dgn naik Skytrain lalu melapor ke customer service Garuda. Disana kami baru tahu jika gunung raung meletus dan seluruh penerbangan dari/ke bali dibatalkan. Kami lalu kembali menuju bagian imigrasi dan melapor pada counter Garuda di pintu 5.

Disinilah kepanikan dimulai. Antrean panjang bule2 membuat kami makin panik. Disini pula kami bertemu seorang ibu asal bali yg sedang berobat kanker paru ke SG. Setelah 1 jam antre dan kebetulan petugasnya berbahasa indonesia, kami memutuskan sore itu terbang menuju Jakarta dgn flight GA833. Kami duduk terpisah; aku bersama Nana di seat 33AB sementara Ibu dab Citta 21HJ.

Jakarta, 10-13 July 2015.
Selama di Jakarta kami menginap di Pop Hotel selama 2 hari dan 1 malam di Zest Hotel. Tika dan Mamanya menemani kami ke Central Park pada sabtu pagi. Hari Minggu jam 13.10 harusnya pesawat terbang ke Bali. Kami sudah tiba di bandara tapi langsung mendapat berita jika flight ke bali hari itu dibatalkan lagi. Bandara ditutup dari jam 09.00-16.00. Kami reschedule tiket menjadi esok Senin jam 05.40. Kepanikan kedua kembali terjadi karena 3 hari lagi Galungan dan aku juga musti balik kerja ke Balikpapan. Malam itu kami menginap di Zest Hotel dan malamnya berdoa bersama2 semoga flight esok hari lancar. Kami sebenarnya tidak sendiri terdampar di Jakarta ada bli mang Tambi yg bersama rombongan sebanyak 30 orang dan Santi sekeluarga yg habis liburan juga dari SG dan Bandung.

Senin 13 July 2015
Jam 4 subuh kami menuju bandara dgn shuttle bus hotel. Jam 6 WIB pesawat take off. Syukur penerbangan pagi itu lancar dgn langit cerah, biru dgn sedikit awan. Sepanjang perjalanan Nana dan Citta tidur pulas mungkin masih ngantuk karena bangun kepagian. Kami landing dgn mulus di Ngurah Rai. Belum pernah merasakan landing se-PLONGGGG itu sebelumnya. Akhirnya kami bisa ngeGalung di Bali. Bersyukur selama terdampar 3 hari di Jakarta Nana dan Citta bisa diajak kerjasama, tidak rewel. Bersyukur bisa menemani keluarga liburan di SG yg gerah. Bersyukur bisa balik ke Bali dgn aman dan selamat.

Musibah dan masalah bikin kita banyak bersyukur dan makin mendekatkan kita padaNya.

No comments: