Sejak pandemi dimulai di Indoensia sekitar pertengahan Maret 2020, sudah 4x aku kena Covid-19. Pertama bulan Juli 2021 kena di lokasi kerja Attaka yang waktu itu outbreak varian Delta. Untung aku tanpa gejala dan masih diberi kekuatan untuk melawan si virus. Isoman waktu itu di Pillow Balikpapan. Ketika itu banyak sahabat dirawat di rumah sakit, tidak sedikit yang kondisi cukup parah, ada sampai mendapat donor konvalensi. Bahkan beberapa orang sahabat mendahului kami pergi.
Kali kedua aku kena di rumah di bulan Agustus 2021, 10 hari setelah aku pulang isoman di Balikpapan. Istriku juga positif dan syukurnya anak-anak sehat dan terhindar dari virus nakal itu. Waktu itu aku sampai 9 minggu di rumah alias tidak naik 1x trip. Sempat bergejala dan hasil rontgen ada plak di paru-paru, CT awal 18. Tapi syukurnya kembali berhasil melewati badai ini.
Yang ketiga kali bulan Februari 2022 kami kena outbreak lagi di Attaka. Omicron menyerang, kurang lebih 88 orang dipulangkan karena positif dan aku bersama sekitar 15 orang isoman di Benakutai Balikpapan. Ketika itu ada gejala demam ringan dan suara serak dan bengek saja. 6 hari sudah negatif dari CT 22 dan pulang ke Bali.
Kali ketiga ini lucu, disaat gelombang covid sudah mulai reda, aktivitas sudah mendekati normal aku tertangkap positif saat antigen mau berangkat kerja di RSPB Balikpapan akhir Agustus 2022. Padahal pagi sebelum naik pesawat ke Balikpapan sudah AG negatif. Dengan segala strategi dan jurus pamungkas aku berhasil pulang dan isoman seminggu di Bali. Kali ini tidak ada gejala sama sekali.
Konon kata pepatah, cobaan dan berbagai masalah bisa menguatkan kita dan ujian ini semoga membuat kita naik kelas. Bersyukur masih diberi sehat dan selamat melewati ini. Pandemi sudah mendekati endemi, sudah hampir 2 tahun terjadi. Namum virus masih ada di sekitar kita meskipun efeknya mungkin tidak seheboh dulu.
Semoga semua hidup berbahagia.
No comments:
Post a Comment