Monday, December 07, 2015

Pupuh Ginanti

Pupuh ginanti merupakan puisi bali tradisional, yang  memiliki aturan yaitu dalam satu bait terdiri dari 6 baris, setiap baris terdiri dari 8 suku kata yang mengikutinya, dan masing-masing suku kata berakhiran dengan bunyi vocal tertentu. Adapun aturan dalam pembuatan pupuh Ginanti yaitu : 8u,8i,8a,8i,8a,8i.

Perjalanan Pulang

Perjalanan pulang selalu mempunyai energi melimpah. Meskipun naik boat 2 jam, naik bus 7 jam, naik pesawat total 2 jam, naik gojek 1 jam dan menghabiskan waktu di ruang tunggu selama 5 jam, karena ada delay pesawat.

Mungkin karena tiga hormon ini mengucur deras dalam darah: adrenalin, dopamin dan endorfin. Sungguh hebat jika kita bisa mengontrol ketiga hormon tersebut untuk mensupport kita, misalnya dalam bekerja. Produktifitas pasti tiada duanya.

West Seno Trip #2

November-December 2015

Trip ini adalah trip kedua dan karena masih atur-atur schedule saya hanya on duty selama 1 minggu. Trip kali ini pun spesial karena saya didaulat menyanyi sebagai bagian dari perkenalan. Pagi itu hari Minggu adalah sharing session semua pekerja di West Seno ikut termasuk para business partner. Dengan gitar dan harmonika saya ngeblues pagi itu dengan lagu Bento. Blues in the morning. Sudah lama sebenarnya tak tampil di depan umum bernyanyi tapi mungkin inilah awal mula lagi saya akan rajin main musik lagi.

Trip kali ini saya sempatkan lagi menelusuri pipa-pipa proses di FPU. Masih banyak yg harus segera dipelajari dan dikuasai. Beruntung rekan-rekan kerja semuanya mensupport setiap pertanyaan yg saya ajukan dengan lugu. Maklum anak baru musti rendah hati dan tidak sombong.

Setiap hari Rabu sore dilakukan house keeping atau bersih-bersih sore dan lebih banyak segregasi sampah. Sore itu dikagetkan dengan diaktifkannya emergency response team. Dua pekerja tampak telanjang dada dan hanya mengenakan celana kolor diantarkan crew boat dari TLP menuju FPU. Petugas dengan sigap membawa korban ke medic. Tangan korban tampak melepuh namun kami semua dalam tanda tanya, apa gerangan yg terjadi di seberang sana.

Akhirnya malam hari datang helikopter membawa korban ke Balikpapan untuk mendapat perawatan lanjutan. Malam itu pula malam terakhir sebelum esok saya musti off. Malam itu tidur dengan gelisah karena sudah tak sabar lagi ingin segera tiba di rumah.

Kamis pagi ini perjalanan dimulai jam 7 pagi dari West Seno menuju Lhok Tuan yang ditempuh sekitar 2,5 jam. Lanjut ke Samarinda trus ke Balikpapan. Tiba jam 4 sore dan lanjut lagi Citilink jam 6 menuju Surabaya. Trip kali ini maunya saya menginap semalam di Surabaya untuk melanjutkan penerbangan esok pagi ke Bali. Tapi beruntung Lion delay sehingga saya bisa go show beli tiket dan terbang ke Bali malam itu juga.

Safe trip! Semoga selamat sampai tujuan.

Trip 26 nov 2015 BPN-WSN
07-10.00 bpn-smrd
11.30-13.30 smrd-portal (jam 11 dah ready tp nunggu ada yg telat)
13.30-14.45 Portal-btg
15.00 - 17.15 Btg-wsn

TRIP WSN BPN 3 DEC 15
07.00-08.50  wsn-btg
09.00-12.00 btg-smd
1240-1540 smd bpn
18.30-1900 bpn-sby
20.30-22.45 sby-dps
23.00-23.45 dps-pandak

West Seno Trip #1

October 2015

Ini adalah trip pertamaku ke lokasi kerja yang Baru. Namanya West Seno. Perjalanan menuju lokasi ini hampir sama dengan lokasi kerjaku yang lama, Attaka Field. Dari Balikpapan harus naik bis selama kurang lebih 8 jam menyusuri Samarinda, Marangkayu dan lanjut ke Bontang menuju pelabuhan Lhok Tuan. Kemudian naik crew boat menuju arah timur selama 2,5 jam. Perlu total 10 jam menuju ladang minyak, demi sesuap nasi, "the me is three". Nah kalau West Seno arahnya ke timur, Attaka arahnya agak agak ke tenggara.

West Seno adalah sebuah floating production unit dimana semua fasilitas produksi minyak ini mengapung di laut. Berbeda dengan Attaka yg fix menancap ke dasar laut dengan kedalaman 50-60 meter. West Seno FPU "diikat" dengan 8 jangkar yang terbagi pada keempat sudutnya. Jangkarnya menancap di sekitar 1000 meter kedalaman laut. West Seno adalah fasilitas baru yang baru dibangun sekitar 2001, sangat berbeda dengan Attaka yang sudah dibangun sejak 1972, sudah tua, lebih tua dari usia saya. West Seno, karena baru, lebih bersih dibanding Attaka yang disana-sini berkarat.

West Seno adalah salah satu project deep water development di dunia dan satu-satunya di Indonesia. Perusahaan yang mengelolanya pun berbeda dengan Attaka. Tapi masih di bawah korporasi Chevron. Jika Attaka dikelola Chevron Indonesia Company (CICo), West Seno dikelola Chevron Makazzar Limited (CML). Suasana kerja di West Seno tidak jauh berbeda dengan Attaka. Karakter orang-orangnya hampir sama, ramah dan gampang bisa diajak kerjasama. Kesan pertama, disini kelihatan lebih disiplin dan taat aturan. Misalnya aturan tidak boleh memotret di area proses benar-benar ditaati.

Trip pertama ini benar-benar istimewa. Karena disambut dengan safety drill. Suara sirine meraung-raung dan para pekerja harus berkumpul di muster area di samping life boat. Life boat ada 2 dengan kapasitas masing-masing 50 passengers. Sesuai dengan jumlah maksimal tempat tidur yang tersedia di FPU. Hampir 100 orang sore itu berkumpul di muster point dan petugas membawa T Card deck, lalu masing-masing personel mengenakan life jacket dan mengambil T Card sesuai namanya. Jika ada yang tidak diambil berarti orang itu perlu dicari jangan-jangan terjebak dalam situasi gawat atau masih tidur, misalnya.

West Seno dibagi dalam dua area besar yaitu FPU (Floating Production Unit) dan TLP (Tension Leg Platform). Keduanya terapung di atas laut dan berjarak sekitar 200 meter. Di TLP sumur-sumur minyak memproduksi dan mengalirkan gas dan liquid. Kemudian di FPU minyak dan gas dipisahkan dalam beberapa proses. Minyak yg sudah benar-benar bersih dikirim ke Santan Terminal untuk dijual. Gas yang diproduksi sebagian digunakan sebagai fuel untuk generator, turbine compressor dan gas lift injection. Sisanya dikirim dengan turbine compressor ke Santan.

Pergantian pekerja (crew change) dilakukan setiap 2 minggu sekali, setiap hari Kamis. Jadi, tiap hari Kamis ada boat pp ke Lhok Tuan mengantarkan dan menjemput penumpang. Selain itu boat hanya ada di hari Senin dan Sabtu membawa material dan makanan. Selebihnya tidak ada boat. Jika di Attaka boat ada pp tiap hari antar jemput penumpang dari/ke Santan.

Saturday, December 05, 2015

Akademi Kereta Api

Pada perjalanan Balikpapan-Surabaya kemaren satu pesawat dengan 60 taruna Akademi Perkeretapian Indonesia (API) Madiun. API baru 2 tahun berdiri dan kini baru taruna angkatan kedua dengan total sekitar 200 orang. Konon kenapa API dibangun di Madiun karena disana ada INKA, Industri Kereta Api Indonesia. Biar dekat kalo kerja praktek kata taruna yang duduk di sebelah saya. Disamping itu dosen-dosennya kebanyakan karyawan INKA.

Malam itu mereka kembali ke Madiun sehabis melakukan kunjungan pendidikan ke departemen perhubungan Kaltim. Sebentar lagi Kereta Api trans Kaltim akan mulai dibangun, ground breaking sudah dilakukan. Di API ada 3 program studi yaitu bangunan, mesin dan manajemen. Ketika saya ngobrol lebih jauh, INKA Madiun pun ternyata sudah lama memproduksi kereta api bahkan banyak yang sudah diekspor. Kereta api yang kita gunakan banyak dibuat di INKA. Tapi selidik lebih jauh ternyata gerbongnya saja yg diproduksi INKA. Lokomotif tetap beli dari luar negeri dan rel masih mengimpor dari Jepang. Disitu saya langsung menyimpulkan kenapa tidak ada program studi desain kereta api di API. Bahan baku besi dan baja dari Indonesia, rel kita impor dari Jepang yg konon katanya miskin sumber daya alam. Ketika saya tanya si taruna dengan muka serius menjawab, "Kita masih susah membuat campuran baja yg pas buat rel."
Disamping untuk Kereta Api, mereka juga disiapkan menangani MRT yang akan beroperasi beberapa tahun ke depan di Jakarta. Semoga makin jaya Indonesia.