Wednesday, May 03, 2017

Kuningan, Operasi dan Karya Agung

Off 13 April - 2 Mei 2017 sick leave

"What you plant now you will harvest someday."

Cerita kali ini dimulai dengan statusku menjadi temporary unfit selama 1 bulan. Dokter meminta aku pulang untuk segera operasi thyroid karena khawatir akan mengganggu pernafasan. Off pertama kali via Makassar naik Lion sore setelah 1.5 tahun tidak pernah naik flight ini karena kepindahan ke West Seno. Ini semacam kisah lama terulang kembali. CLBK cerita lama bersemi kembali. Pulang ke Pandak naik mobil pak July.

Jadilah off ini fokus pada persiapan operasi. Mencoba mencari 2nd opinion ke dokter Surya Wisesa di RS Prima Medika. Opininya sama, tetap harus operasi. Bedanya dokter Surya memberikan penjelasan lebih mendalam. Tanggal 19 April saya kembali ke Kasih Ibu untuk final konsultasi pra-operasi. Jadwal ditetapkan 21 April jam 15.00. Harus puasa 6 jam tanpa boleh minum air putih. Jam 11 harus sudah ready di UGD untuk persiapan. Operasi berjalan lancar dan rawat inap selama 4hari-3malam. 

Off ini bertepatan dengan Kuningan. Sehari sebelumnya ke jero. Menyempatkan diri sembahyang ke pura Ciwa dan Pekendungan. Manis kuningan makan malam di Eskala Tabanan. Hari Senin memeriksakan ulang jantung untuk EKG dan Echocardiography. Syukurnya jantung tidak masalah seperti pada hasil MCU kemaren, LVH atau penebalan otot jantung bilik kiri. Makanya periksa ulang itu penting. Alat bisa jadi salah. Sore hari saya konsultasi ke dokter Surya Wisesa di Primamedika. Dua-duanya dokter memPHP saya. Harus menunggu 1 dan 1.5 jam dari waktu yg dijanjikan. Dokter juga boleh on time kok. 

Sehabis liburan Kuningan anak2 mulai sekolah di hari Selasa. Sekalian jogging dangin carik. Esoknya tanggal 19 konsultasi final Onkologi. 20 April saya di rumah saja menyusun tenaga untuk operasi esok. 21-24 April operasi, ICU dan rawat inap di RSKI. Dekta dan Tiwik ikut menginap di RS. Senin siang itu dijemput paktut dan pulang dengan senang. Esok harinya sudah bisa anter jemput NanaCitta sekolah. Rabu 26 April sempat anter ibu ke pasar Tabanan. Sorenya konsultasi pasca operasi. Shock bukan kepalang karena papillary carcinoma disebutkan setelah PA dilakukan. Penjelasan dokter menenangkan dan mudah2an aman. Semua sudah dibersihkan dan akan dimonitor dengan USG 6 bulan ke depan. 

Esoknya 27 April Nana otonan di rumah. Jumat 28 April kembali kontrol untuk lepas jahitan. Ke Prima Medika untuk membawa rujukan pemeriksaan IHK. Tapi sayang sore itu belum bisa bayar dan mendapat kejelasan biaya. Sabtu 29 April dedinan Deba sekaligus ada upacara mendak Siwi rangkaian Karya Agung Puseh lan Bale Agung. Hari Minggu 30 April aku ngiring mulang pekelem di Danu Tamblingan. Pagi2 jam 7.30 berangkat bersama puluhan rombongan dan ribuan orang memadati danau di puncak bukit itu. 1 Mei ibu ngayah di Puseh dan belanja bulanan ke Hardys. Sorenya aku sempatkan maturan canang sari ke pura dan medana punia secukupnya. Pang wenten manten. 

Hari H pun tiba. Bertepatan dengan Hardiknas aku berangkat ke Balikpapan lalu langsung bertemu dokter Agus untuk FFD lanjut FCE keesokan harinya. Sepertinya tes fisik tidak ada masalah dan siap kembali bekerja ke lapangan. Tapi tiba2 dikontak juragan untuk mengikuti meeting IPSO di PRCC selama 2 hari. Jadilah aku akan stay di Balikpapan hingga Jumat.

Friday, April 14, 2017

Attaka Trip 1

"When you find no solution to a problem, it's probably not a problem to be solved. But rather the truth to be accepted"

7-12 April 2017
Trip pertama ke Attaka datang telat sehari. Hari itu hari Jumat 7 April 2017, bis berangkat jam 9 dari Balikpapan. Aku bersama cak Yasin yg semalem menginap di Esai. Ia naik telat karena kakaknya meninggal kena serangan jantung. Suasana tak jauh berbeda dibanding 17 bulan saat kutinggalkan ke West Seno dulu. Suasana kekeluargaan masih begitu membuat nyaman. Olahraga makin digalakkan. Ada senam, fitness dan meja pingpong sekarang jadi 2. Sempat juga karaoke di top deck bersama teman2. Suasana begitu hidup dan merakyat. Masih kayak dulu. 

Hari pertama sempat ke Lima turbine meter OGOL rusak, kemudian sempat ke Delta. Ketika naik platform, shutdown by LSHH Gross. Shipping Pump C leaking. Melihat bubble di samping sump caisson. Sisanya kerja di seputar P dan CP. Lumayan mengistirahatkan otak sejenak. Email masuk pun bisa dihitung jari. Sangat menyenangkan. Malamnya bisa nonton film di kamar atau sekedar karaoke di atas. Makan buras dalam rangka menyambut kehadiranku pun diramaikan kawan2 semua, rasa kekeluargaan begitu kental.

Seminggu berlalu yakni Rabu 12 April pagi aku ditelfon dr. Agus Triyongko bahwa aku dinyatakan unfit dan besok harus segera pulang. Kaget bukan kepalang dan sedikit shock. Status kesehatan saya temporary unfit selama 1 bulan sampai benjolan tiroid saya dinyatakan pulih. Satu2nya jalan adalah operasi. Harus segera diambil tindakan. Dokter khawatir jika benjolan menekan trakhea dan membuat sesak nafas. Uwedddaaannn. 

Akhirnya Rabu sore itu aku pulang, langsung tembak ke Balikpapan. Naik ojek ke portal kemudian mencegat travel di portal bersama operator Attaka. Jam 3 subuh aku tiba di Esai langsung tidur. Pagi tadi setelah mengambil surat rujukan dan rontgen di Pasir Ridge Clinic, langsung ke bandara untuk pesawat Lion jam 11 menuju Makassar. Kemudian lanjut 16.40 ke Denpasar. Awalan yg melelahkan. Sore ini aku menunggu bisu di airport dan waktu sudah menunjukkan jam 16.55. Kemudian dari speaker itu terdengar teriakan petugas pesawat JT745 menuju Denpasar delay hingga 17.30. Mantap sudah. 

Monday, April 10, 2017

Cerita Pagi Ini

Cerita pagi ini. Kendaraan berkejaran menuju sekolah. Anak SMP tanpa helm memacu motornya tanpa rem. Seorang pegawai memeriksa smarphone seraya motornya melaju kencang di belakang saya. Anak SMA nyelonong dari gang di sebelah kiri membuat rem kendaraan saya berdecit nyaring. Dan ibu-ibu paruh baya belok kanan memotong jalan padahal lampu sign nyala ke kiri. 

Anak Laki dan Perempuan Bali

Benarkah anak laki dan perempuan diperlakukan berbeda di Bali. Tidak semua keluarga seperti itu mungkin ada beberapa keluarga dgn pengetahuan tradisional. 

Suatu ketika di sebuah keluarga lahirlah seorang bayi laki-laki. Ia dirawat dgn penuh kidmat oleh kedua ortu, kakek dan neneknya. Ketika masih bayi ia diberikan imunisasi yg mahal dan ketika sakit dibawa ke rumah sakit kelas VIP di ibukota. Dibelikan mainan yg mewah dan pakaian bermerk yg sedang kekinian. Ketika sekolah pun dicarikan sekolah bergengsi dgn bayaran tinggi. Lulus SMA dikuliahkan di luar kota. Si sulung laki ini disayang bak raja. Di rumah jarang disuruh membantu aktivitas ortunya. 

Anak kedua mereka kemudian lahir. Perempuan cantik. Namun diperlakukan sedikit beda. Ia disayang namun ketika imunisasi dan sakit hanya dibawa ke puskesmas kampung sebelah. Pakaiannya dibelikan di pasar kodok. Mainan seadanya bahkan memakai bekas-bekas kakaknya. Sekolah di kampung yg gratis bebas SPP. Ketika tamat SMA pun tak dikuliahkan. Jarang dikasi main keluar rumah karena harus membantu ortunya di rumah. "Kamu perempuan. Kelak kau akan menjadi menantu, sejak dini harus belajar membantu," petuah orang tuanya.

Menunjukkan Rasa Cinta

Menurut para ahli ada 5 cara menunjukkan rasa cinta kepada orang yg kita cintai (Pak Ariesandi menyebutnya dengan istilah tanki cinta): memberikan waktu yg berkualitas, memberikan kata pujian dan dukungan, memeluk, memberikan pelayanan dan memberikan hadiah. Kalian lebih suka yg mana? Menyayangi tak harus menunggu hari valentine, bisa kapan saja dimana saja kepada siapa saja.

Selamat hari Valentine untuk semuanya.