Sore-sore jam 5 aku tiba dari buka toko di Bajera bersama bapak dan adikku. Di rumah tua kosong dan tampaknya tak ada orang di rumah karena sepeda motor tak terlihat. Namun begitu masuk ada paman dan tante Ita yang sudah datang 1/2 jam lalu guna mengabarkan kakek Muncar meninggal tadi siang jam 1 di rumah. Paman-pamanku tiba 15 menit kemudian dan kontan semuanya panik, langkah apa yang harus ditempuh. Semuanya berpikir kusut dan hampir emosi. Namun bapakku memohon petunjuk suci ke Sanggah keluarga. Dan akhirnya diputuskan berangkat ke Muncar esok harinya subuh-subuh jam 5 dengan membaca tirta suci dari leluhur.
Malam itu juga kami sibuk menyiapkan segalanya, mulai dari air mineral, canang sari untuk pekeling hingga memesan nasi 20 bungkus di utara gedung dekat perempatan kampungku. Lalu malam itu juga aku mandi agak malam lalu tidur cepat agar esok bangun dengan segar.
Keesokan subuhnya jam 4 aku sudah bersiap-siap dan mandi pagi. Jam 4.30 kami berangkat dengan 1 mobil dengan penumpang 7 orang dari kampung. Kami mampir di Yeh Embang untuk menjemput 2 orang paman dan bibi. Jadi seluruh penumpang 9 orang berdesak-desakkan di mobil yang sebenarnya cukup luas itu. Akhirnya pagi-pagi sekali dan masih sepi kami tiba di Gilimanuk. Perjalanan dari Yeh Embang aku yang nyetir. Setelah membayar karcis sekitar 90 ribu tak lama kapal ferry berangkat dengan tenang dengan ombak yang lapang.
Satu jam kemudian kapal sudah mendarat di Ketapang lalu kendaraan langsung melaju dengan kencang menuju kota Banyuwangi. Di kota Banyuwangi kami melewati pinggiran kota dan terus berjalan ke arah selatan lagi menuju semenanjung Blambangan. Ketika tiba di tujuan, rumah kak Muncar, sedang berlangsung upacara memandikan jenasah yang dipimpin seorang pemangku disana. Setelah upacara kebesaran militer dilakukan di depan rumah akhirnya jenasah diberangkatkan jam 12.30 ke kuburan yang berjarak lumayan jauh 3 kilo. Di kuburan juga dilakukan upacara militer dengan tembakan ke udara (salto) oleh beberapa orang prajurit AL. Tak berapa lama juga kami semua kembali. Suasana panas terhapuskan oleh air mineral yang kami minum sesampai di rumah duka.
Jam 15.00 tepat kami kembali pulang ke Bali. Mobil melaju dengan tenang dan kecepatan stabil. Setelah menyeberang dan mampir di Yeh Embang perjalanan dilanjutkan dengan mampir beli maem di Bajera selama 1/2 jam. Akhirnya dengan badan pegel dan suasana duka masih terasa kami tiba di rumah jam 20.30. Esok hari aku harus sudah berangkat ke Balikpapan guna menghabiskan 2 minggu di samudera nan elok permai.
Itinerary:
4.30 start from Bali
6.00 arrive at Yeh Embang
6.30 start from Yeh Embang
7.30 sampai Gilimanuk
8.10 kapal berangkat
9.00 sampai Ketapang
10.15 sampai tujuan
10.00 mandiin jenasah
12.30 ke kuburan
15.00 pulang ke Bali
16.00 kapal berangkat
17.00 sampai Yeh Embang
mampir di Bajera 1/2 jam
20.30 sampai Pandak
Wednesday, July 30, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment