Senin Pon Ugu, 3 Maret 1980, lahirlah seorang anak laki-laki dari pasangan Made Suteja dan GAP Sutiasih di Bajera, desa yang indah dan kelak jadi kenangan. Anak laki-laki itu adalah aku dan kehidupan miskin kedua orang tuaku menyisakan banyak cerita pahit semasa aku masih bayi hingga anak-anak. Aku dilahirkan dan dibesarkan di tengah pasar, di tengah keramaian pasar Bajera, hiruk pikuk orang-orang yang tawar-menawar.
Lalu tumbuhlah aku menjadi anak yang baik dan penurut, sekaligus keras kepala dan tidak suka dinasehati. Ketika TK, SD hingga SMP segudang prestasi aku gapai, namun ketika SMA aku terpuruk di titik paling rendah kehidupanku. Semasa TK aku pernah mengikuti lomba baca sajak dan menjadi juara 1 se-Kabupaten Tabanan. Lalu ketika SD aku selalu menjadi bintang kelas dan pernah juga menjadi siswa teladan mewakili Kecamatan, namun aku gagal di Kabupaten. Sempat pula ikut cerdas-cermat mewakili Selemadeg di TVRI Denpasar, waktu itu acara cerdas-cermat satu-satunya yg ada di tivi. Ketika SMP juga sama, selalu jadi bintang kelas dan menjadi juara umum kalo tidak 1 ya 2. Pernah pula mewakili sekolah cerdas cermat tingkat SMP di TVRI. Juga menjadi siswa teladan se Kabupaten Tabanan dan gugur juga di Tabanan.
Semasa SMA aku lebih doyan berorganisasi dan berkumpul bersama teman-teman. Pelajaran sangat terabaikan bahkan nilai NEM ku tidak lebih dari 6, parah! Kehidupan bermain musik dan band digeluti sampai melupakan sekolah dan belajar, syukurnya tidak sampai masuk lembah hitam narkoba maupun miras.
Semasa kuliah, aku melanjutkan nge-band dan memperbaiki diri dengan rajin kuliah. Syukurnya menjadi lulusan dengan IP nomor 2 terbesar di angkatanku, Elins 99. Kini semasa bekerja aku memiliki hobby fotografi yang hingga usiaku 30 tahun ini masih kugeluti dengan pasti.
30 tahun bukan masa yang sebentar, namun rasanya baru kemaren aku duduk-duduk di rumah gubuk di kampung kelahiranku yang kini rumah itu sudah menjadi milik orang lain. Rasanya baru kemaren sore aku berantem dengan teman SD ku di sawah dekat rumahku. Rasanya baru seminggu lalu aku kenalan dengan seorang gadis cantik teman sekolahku waktu SMP. Rasanya baru kemaren masa-masa puber kedua masa SMA kunikmati yang tidak dilanjutkan dengan pacaran. Dan baru kemaren rasanya aku commuting ke Jogja selama 2 minggu kuliah. Rasanya baru kemaren aku bersama ibu dan bapakku, yang mewujudkan kasih sayang dengan kerja keras mereka. Kini mereka tlah tiada, mereka tidak berada di sampingku ketika aku tlah melewatkan 30 tahun ini.
Dan tanpa aku sangka, tengah malam, ucapan selamat ultah datang dari istriku tercinta yang sedang menjaga anak di rumah, karena ulang tahunku tepat sehari setelah aku berangkat ke Balikpapan tanggal 2 Maret kemaren. Lalu lewat SMS adikku dan adik angkatku memberikan selamat. Disusul oleh ucapan selamat dan doa dari teman-teman di facebook. Yang terakhir ini begitu tidak disangka, ternyata mereka masih memberikan perhatian pada ku, meskipun hanya sekedar menulis di Wall, namun begitu banyak teman yang memberikan selamat. Sungguh aku terharu, aku yang termasuk paling malas mengucapkan selamat ultah kepada teman-teman, tapi mereka membalasnya tanpa pamrih.
Di usia yang sudah semakin lanjut ini, aku ingin mencintai keluargaku dengan sepenuh hati. Semoga aku bisa menjadi bapak dan suami yang berguna bagi keluarga. Astungkara.
Thursday, March 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment