Wednesday, September 28, 2011

MSW & SGTNA

H-2 off yakni tanggal 26 Sept aku ditugaskan mengikuti Managing Safe Work Engagement di Rec Hall selama seharian. Pagi-pagi sekitar jam 8, para petugas HLO sibuk menyambut 2 orang trainner dari Balikpapan yg naik copper. Entahlah, yg kami tahu di lapangan bahwa kami harus cost cutting karena produksi decline terus. Namun kenyataan yg kami lihat berlawanan. Hanya mengantarkan mas Alvin dan Bu Martha, copper bolak-balik meraung-raung seolah berkata "dalam rangka audit".

Training yg berlangsung dari jam 9 ini cukup membosankan. Karena mas Alvin berjalan lurus tanpa ada lempar-lemparan joke-joke segar. Kontanlah para peserta ngantuk.

Training yg membahas beberapa elemen FSWP yg ditambah beberapa elemen lain lagi, diakhiri dengan latihan membuat work permit dengan form yg baru.

Malam harinya kami di Attaka mengadakan acara Kuis Tebar Pesona 76 yg merupakan rangkaian peringatan hari Kemerdekaan yg telat sebulan. Diikuti 7 peserta yg masing-masing peserta terdiri dari 3 orang, kuis yg lucu dan menghibur ini berakhir hingga jam 10-an. Dimenangkan oleh pasangan GRP (Gede Roland Prayitno) dan urutan kedua Aswal, Rony dan Martin dengan perolehan nilai masing-masing 1600 dan 1500. Lumayan dapat hadiah voucher belanja 200 ribu buat hadiah istri.

Esok harinya subuh-subuh aku langsung ke Santan naik Peacock 3 bersama Apris karena akan mengikuti self assesment secara online. Diawali dengan penjelasan singkat, kami mulai mencontreng setiap level. Aku dan Apris selesai jam 12 siang dan langsung menuju Portal diantarkan Ninja hijaunya.

Sesampai di portal kami cari tempat duduk kayu yg memang disediakan untuk calon penumpang yg ingin ke Balikpapan. Tak lama ada APV menghampiri kami. Dengan sedikit basa-basi dan negosiasi aku melesat meninggalkan Marangkayu menuju Balikpapan.

Jalanan yg agak rusak ditambah dengan gaya nyetir yg asal labrak, aku duduk dibelakang terguncang-guncang. Beberapa kali kepalaku hampir terantuk atap kabin belakang. Sepasang suami istri dengan anak perempuan berumur sekitar 3 tahun yg duduk di depanku terlihat tenang. Namun anaknya mabuk bersimbah muntahan yg keluar karena perutnya terguncang dahsyat. Sementara penumpang di samping sopir duduk manis dengan rambut merah kusam. Beberapa saat berikutnya aku tahu jika ia menuju Balikpapan dan akan melanjutkan perjalanan ke Sulawesi. Sementara si suami hanya mengantarkan istri dan anaknya menuju pelabuhan Samarinda, untuk mengarungi selat Makazzar menuju Sulawesi. Perjalanan yg luar biasa.

Tak terasa jarum panjang dan pendek jam tanganku membentuk garis lurus horisontal. Kami berhenti di sekitar KM 45 di warung makan pinggir jalan untuk sekedar melepas lelah. Tak lama perjalanan dilanjutkan dan jam 5 sore aku sudah sampai di terminal DAM. Langsung menuju Pak Surat dan ketemu Henry dan Pak Hanif.

Aku mendapat kamar di ujung pojok dan menikmati semalam di Balikpapan. Pagi ini dengan secangkir teh dan sebungkus nasi dengan lauk ikan, aku bersiap menuju Bali dengan Garuda via Surabaya. Aku kan bertemu dengan orang-orang tercinta. Semoga perjalanan ini dan seterusnya aman dan lancar. Astungkara.

No comments: