Off kali ini aku pulang 4 jam lebih awal, berkah dari mengikuti SGTNA di Santan. Seusai mengisi assesment aku meluncur menuju Balikpapan dan langsung menuju Pak Surat. Esok paginya naik Garuda via Surabaya, sekalian nyoba rute dan penerbangan baru. Aku mendarat di Denpasar sekitar jam 2 sore, artinya 4 jam lebih awal dibanding aku harus naik Lion via Ujungpandang sore.
Off kali ini dibuka dengan berita duka meninggalnya bapak yg rumahnya di sebelas pura Ciwa dan disusul meninggalnya Pak Yan Tape secara mendadak. Aku dan Kadek melayat agar esoknya tidak ikut ke setra.
Off kali ini pula, lumayan banyak back log yg bisa aku tutup, mulai dari nguras gentong, bikin deposito, beli ORI hingga bikin reksadana.
Perkiraan awal nguras gentong hanya cukup melakukan pengambilan lumut-lumut yg mengapung di permukaan air, namun prediksiku salah. Aku harus kerja keras membersihkan dindingnya yg ditempeli lumut hijau tebal. Special tool diperlukan, jadilah karet pel aku modif menjadi pembersih dinding yg efektif.
Deposito aku bikin di BRI di Cabang Jalan Bypass Gatsu. Ternyata maksimal hanya 200juta bisa melakukan transaksi di luar cabang tempat rekening kita berasal. Bunga 6% ketika itu terasa cukup. Namun beberapa hari berikutnya ketika aku membeli ORI di Cabang Tabanan, aku ditawari menarik deposito di Denpasar dan menaruhnya di Tabanan dengan iming-iming bunga 7%. Wow menggiurkan. Aku tak bisa putuskan karena hari itu mepet sekali waktunya. Sementara aku biarkan saja apa adanya. Mungkin belum rejekiku. Aku juga mencoba investasi ORI senilai seket juta dengan bunga 7.3% selama 3 tahun. Di lain waktu aku sempatkan membuat reksadana di Commbank cabang Teuku Umar. Reksadana saham yg aku bikin dibagi 2 dengan komposisi 50-50 untuk Schroder Dana Istimewa dan Batavia Dana Saham Agro. Semoga bulan Oktober ini menjadi titik tolak investasiku.
Di rumah, disamping nguras gentong, aku juga sudah membelikan istriku meja dan kursi makan di Canggu. Juga kursi untuk di teras depan rumah. Telkomvision juga sudah terinstall dengan indah sehingga ibu Indah bisa menikmati siaran 48 channel free di 2 bulan awal. Setelah itu hanya dapat 30 channel dengan biaya 99 ribu perak.
Suatu hari aku ganti tape mobil double din dengan yg baru. DVD Player Kenwood seharga 3,5 jt itu sudah termasuk TV Tuner. Aku memilih Bali Car Accesories di Mahendradatta karena ramai dan dekat rumah. Dik Nana senang karena ia bisa menonton film Pablo kesayangannya.
Ngomong-ngomong soal Pablo, rasanya puas sekali sudah bisa membelikan dik Nana boneka Pablo yg kudapat di eBay. Dengan bantuan Agung Nuq, 3 boneka seharga total 360 ribu itu dikirim dari USA dalam waktu 2 minggu dengan selamat. Pak Pos yg mengantarkan hanya meminta bayaran 3000 entah uang apa namanya. Dik Nana juga kubelikan boneka pablo dan angry bird plastik yg kutemukan saat browsing di lagoric-hobby-toys.blogspot.com. Senangnya hatinya. Imajinasinya berkelana kemana-mana. Semoga bisa menjadi teman mainmu ya dik.
Di Pandak, akhirnya bisa kuselesaikan juga membersihkan toko dalam rangka persiapan laundry plus bergaransi. Pelan namun pasti akhirnya dapat juga tukang cuci, istrinya Pak Yan Tape. Semoga cocok dan bisa berjalan lancar bulan depan.
Persiapan hamil sungguh istimewa. Ibu Indah sudah bersih-bersih mulai dari baju bayi, popok, selimut hingga baby box. Sudah browsing bouncer untuk persiapan si adik bayi. Terakhir diperiksa dan berat bayi sudah 2300 gram. Amazing. Perkiraan lahir antara tanggal 11~19 November membuat kami deg-degan namun dokter Kesumadhana menjelaskan dengan cermat sehingga kami jadi tambah mengerti. Latihan senam hamil yg diikuti setiap Selasa dan Sabtu membuat tambah relaks saja menjalani kehamilan.
Di sela-sela waktu sibuk, aku sempatkan membuat foto hamil bersama dik Nana. Ketika kuupload ke FB mendapat sambutan hangat dari teman-teman semua. Hanya foto di sawah saja yg belum kesampaian.
Sehari menjelang berangkat ke Balikpapan, Kacong menodong harus ikutan funbike yg diadakan IGBB. Start dari lapangan bola IGBB, ke selatan hingga pantai Merta Sari, ke barat laut menyusuri Tukad Balian, Renon dan finish di tempat start tadi. Jarak tempuh 13 km cukup jauh dibanding funbike lain yg sering diadakan di Renon. Disamping itu, aku juga sempat gowes 3 kali. Setelah sepeda kubawa ke Denpasar, aku mengaktifkan diri lagi bersepeda di sekitar kompleks. Hari pertama gowes ke arah Kebo Iwo sejauh 13 km. Hari kedua di seputar Padang Sambian sejauh 10 km. Terakhir menyusuri Tegal Buah lalu ke Tegal Lantang, Soputan, Mahendradatta dan berakhir di rumah Jojon yg juga menggunakan sepeda Xtrada 5. Darinya aku mendapat info bahwa ia ikut club sepeda dan yg terjauh adalah bersepeda ke Karang Asem. Ia juga menyampaikan bahwa sehabis Nyepi tahun depan akan melamar pujaan hatinya. Semoga sukses.
Kini, aku tergolek lemas kecapek'an di Suratown karena menunggu transit Lion 4 jam lebih di Makazar. Besok aku disuruh naik duluan sama Pak Wawan. Semoga tidurku malam ini nyenyak.
Monday, October 10, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment