Wednesday, October 26, 2011

We Are On Fire

Senin, 24 October 2011

05.30
Pagi-pagi ketika aku sedang menunaikan kewajiban pagi di toilet A3, terdengar Om Rohsyid berteriak memanggil Operator CP di handset. Beberapa detik kemudian suara-suara panggilan seperti bersahut-sahutan saling memanggil, benar-benar memecah keheningan pagi. Bahkan suara turbine compressor seperti kalah. Dalam hati aku sudah menyangka, ada sesuatu terjadi dengan proses.

05.45
Sehabis mandi aku langsung mengambil sepatu di locker. Benar saja, ada sesuatu yg aneh dengan pemandangan di arah top deck CP. Cerobong exhaust turbine compressor C301B mengepulkan asap hitam tak henti-hentinya. Ketika turun, orang-orang sudah berkumpul disamping radio room, menatap ke arah kepulan asap. Dengan sigap aku melahap sarapan dengan telor dadar dan ikan sarden. Bakal terjadi sesuatu hari ini, pikirku.

06.00
Suara bising handset akhirnya diramaikan oleh suara kepala lapangan kita, Pak Cholil meminta ERT team berkumpul di radio room guna membahas langkah selanjutnya. Aku sudah menyelesaikan sarapan kilatku.

06.30
Tanpa diperintah teman-teman maintenance berhamburan menuju CP. Ada yg mengenakan life jacket, ada yg membawa radio, ada juga yg terburu-buru menyusul, tanpa sarapan, tanpa mandi pagi. It's an emergency situation. Diputuskan untuk melakukan cranking engine. Namun ketika cranking dilakukan, api keluar dari cerobong dan asap tambah hitam, tambah banyak mengotori udara.

07.00
Tak lama kemudian ada perintah dari ERT team untuk menutup semua sumber fuel, menguras tanki penyimpanan lube oil dan terakhir kami menginject nitrogen ke arah open drain yg menuju exhaust collector melalui valve 1" di bagian drain. Dengan pressure 200-250 psi 3 botol nitrogen habis hingga pukul 09.00. Menurut FERT crew suhu semakin turun dan bara yg terlihat di exhaust collector semakin meredup.

09.30
Sehabis coffee time, diputuskan lagi inject CO2 melalui tapping point nitrogen tadi. Pressure 2000 psi langsung menghantam ke sasaran dan menurut teman-teman yg mengamati di Quarter, asap hitam berganti asap putih mengepul dari cerobong asap. Namun dari pengamatan teman-teman di dalam enclosure, exhaust semakin membara. Wah gawat! Apakah sisa-sisa lube oil yg mengalir di line CO2 tadi semacam menambah fuel sehingga baranya semakin kaya fuel.

11.00
Team FERT tetap mengamati dari jarak dekat denga modal termogun. Namun diluar dugaan, suhu enclosure dan suhu exhaust collector berangsur menurun. Logam yg membara perlahan meredup. Kami riang menyantap makan siang. Namun kami tetap harus waspada. Sepertinya strategi CO2 tadi adalah strategi pamungkas dan mujarab.

13.00
Dilaporkan oleh crew FERT, bara sudah padam dan suhu kembali normal dan kami team ERT melakukan evaluation meeting di Rec Hall.

Pelajaran yg sangat berharga yg kudapat adalah ketika si pemimpin menguasai lapangan dan memahami situasi ia akan mengkoordinir dengan tenang dan tepat sasaran. Maka dari itu, kuasailah medan perang, makan kita akan memenangkan peperangan.

No comments: