Friday, October 12, 2012

10 Tahun Bom Bali

Peristiwa menyedihkan itu haruskah diingat-ingat lagi? Jika hanya akan merobek-robek luka lama yg tak kunjung sembuh-sembuh. Tragedi itu haruskah diperingati terus jika hanya untuk menumbuhkan dendam yg beranak-pinak hingga bercucu-cicit.

Begitu status saya hari ini dalam rangka mengingat peristiwa 10 tahun lalu. Haruskah peristiwa itu diingat? (Baca: diperingati). Haruskah peristiwa menyedihkan itu diingat-ingat sepanjang hayat kita?

10 tahun lalu, 12 Oktober 2002, ketika itu saya masih di Jogja, baru lulus D3 dan wisuda di bulan Agustus dan saat itu sedang lanjut ekstensi di teknik elektro. Malam sebelumnya saya nginep di rumah sobat kuliah Sanny Rahardjanto yg punya kos-kosan di Jogja. Pagi itu pula nonton berita di TV jika ratusan korban bergelimpangan di Kuta.

Sungguh tragedi menyedihkan bagi Bali khususnya. Beberapa bulan berikutnya Bali jadi sepi dan beberapa teman saya yg pegawai tidak tetap hotel "dirumahkan". Kasihan. Bulan Desember saya sempat pulang dan lewat di Legian. Sebuah lubang menganga di depan bekas Sari Club dan bangunan masih belum direnovasi. Bekas ledakan masih terlihat.

Sampai kapan kita akan dihantui bayangan teroris yg terus mengincar orang bule. Tapi malah mencari sasaran di negeri sendiri. Sungguh pengecut!

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

No comments: