Monday, October 08, 2012

Hampir Ditinggal Pesawat

Off tanggal 26 Sept 2012 ini begitu mendebarkan karena aku nekat naik pesawat Lion jam 13.35 ke Surabaya. Padahal bus pengantar kami biasanya tiba di bandara lewat dari jam setengah 2. Tapi selama 4 kali setiap off aku selalu amati kalu Lion jam 13.35 ini selalu berangkat telat. Rata-rata boarding time jam 14.00.

Jam 6 lewat 10 pagi kami start from Attaka to Santan. Permulaan perjalanan memang sudah telat ditambah dengan Kepodang yg berjalan lambat. Jam 7.25 kami tiba di Santan, daftar bus, pilih seat dan pesan paket. Jam 7.35 bus langsung berangkat. Tiba di Samarinda jam 10 pas. Maksud hati untuk nelfon taxi, tapi Andik mengingatkan, pasti terkejar. Jam 10.40 kami lanjutkan perjalanan. Tiba-tiba sakit perut tapi tak bisa berbuat apa. Ditahan saja. Rasa deg-degan makin menjadi karena memasuki kota Balikpapan sekitar jam 1 siang, bus makin melambat karena lalu lintas padat merayap. Jam 13.10 bus menurunkan penumpang di Pasar Buton. Jam 13.20 bus kembali menurunkan penumpang di RSUD dan tepat pula temanku yg bekerja di Sepinggan Airport bbm aku kalau sudah panggilan pertama. Makin deg-degan dan hati makin tak karuan.

10 menit berikutnya panggilan kedua. Tak kuasa menahan rasa was-was tapi di sisi lain agak sedikit lega karena tahu kondisi terakhir. Jam 13.30 panggilan terakhir dan 13.35 bus tiba di Sepinggan. Aku berlari keluar, sekuat tenaga, secepat mungkin menuju pintu boarding.

Benar saja ketika tiba di gate 2B tak ada penumpang mengantre. Hanya petugas yg menyuruh aku menunggu bus pengantar karena pesawat agak jauh. Hanya aku sendiri yg diantar. Ketika masuk pesawat, dengan nafas tersengal, semua penumpang sudah duduk rapi jali, aku menuju kursi 18F.

Lima menit setelah aku naik pesawat, pilot memerintahkan pramugari menutup pintu pesawat. Aku lega akhirnya aku tak jadi ditinggal pesawat. Perut sakit dari jam 11 tadi masih kutahan hingga mendarat di Surabaya jam 15.00 WITA.
Lalu masuk lounge dan menyantap gorengan seadanya. Tak lama berselang, Garuda berangkat menuju Bali dan aku ngojek menuju Pandak Gede. Entah kenapa perjalanan ojek ini terasa lama sekali. Tiba di rumah badanku terasa remuk semua. Aku baru sadar kalau aku lupa makan siang. Sarapan seadanya dan makan malam yg telat dan kurang banyak ini menguatkan ketidakberdayaanku. Tantangan berikutnya adalah malam itu Citta begitu rewel karena nafasnya grok-grok. Jadilah kurang tidur plus badan kecapean menjadi semakin lengkap. Esoknya aku ukur tensi drop banget 115/60.

06.10-07.25 ATK-STN
07.35-10.00 STN-SMD
10.40-13.35 SMD-BPN
13.45-15.00 BPN-SBY
17.00-17.40 SBY-DPS

Gede A Setiawan
(gedeasetiawan@yahoo.com)

No comments: